*Universitas Negeri Gorontalo memiliki 10 fakultas

17 September 2020 20:53:04 Dibaca : 4

 

1. Fakultas Ilmu Pendidikan2. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam3.. Fakultas Ilmu Sosial4. Fakultas Sastra dan Budaya5. Fakultas Teknik6. Fakultas Pertanian7. Fakultas Ilmu Olahraga dan Kesehatan8. Fakultas Ekonomi9. Fakultas Hukum10.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Sejarah bimbingan konseling di indonesia

17 September 2020 20:37:33 Dibaca : 741

 

Pelayanan konseling dalam sistem pendidikan Indonesia mengalami beberapa perubahan nama. Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP), kemudian pada kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK) sampai dengan sekarang. Layanan BK sudah mulai dibicarakan di Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah di Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975. Kemudian disempurnakan ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan karir di dalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001.

Berikut ini adalah fase-fase perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia :

1. Fase sebelum kemerdekaanPada fase ini bertepatan dengan masa penjajahan, dimana Indonesia dijajah oleh Belanda dan Jepang. Pada fase ini juga siswa di didik untuk mengabdi demi kepentingan penjajah. Dalam kondisi seperti ini para siswa dikerahkan untuk mengabdi pada negara demi memperjuangkan bangsa Indonesia. Para siswa dikerahkan untuk memperjuangkan bangsa Indonesia melalui jalur pendidikan. Pada fase ini, wadah untuk mengembangkan potensi siswa salah satunya adalah " Taman Siswa " yang dipelopori oleh K.H.Dewantara.

Dalam K.H.Dewantara berusaha keras untuk menanamkan jiwa nasionalisme di kalangan para siswanya . Pada fase ini terdapat beberapa dekade dalam perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia.

1. Dekade 40-an

Pada dekade ini, bimbingan dan konseling lebih banyak ditandai dengan perjuangan perjuangan merealisasikan kemerdekaan melalui pendidikan. Pada dekade ini juga diupayakan secara bertahap memecahkan masalah besar seperti pemberantasan buta huruf.

2. Dekade 50-an

Pada dekade ini, bidang pendidikan menghadapi tantangan besar yakni, memecahkan masalah kebodohan dan keterbelakangnya masyarakat Indonesia pada masa itu. Kegiatan bimbingan pada masa itu lebih dikerahkan agar membuat para siswa agar berprestasi.

3. Dekade 60-an

Berbeda dengan dekade ini, pada dekade ini terdapat beberapa peristiwa penting seperti :

4. Dekade 70-an

Dalam dekade ini, bimbingan diupayakan aktualisasinya melalui penataan legalitas sistem dan pelaksanaannya.  Dekade ini lebih dikerahkan penuh dalam pemerataan kesempatan belajar. Pada dekade ini bimbingan dilakukan secara konseptual maupun secara operasional. Melalui upaya ini semua pihak telah merasakan apa, bagaimana, dan dimana bimbingan konseling.

5. Dekade 80-an

Pada dekade ini, bimbingan ini diupayakan agar mantap. Pemantapan terutama diusahakan untuk menuju kepada perwujudan bimbingan yang profesional.

2). Sejarah Bimbingan Konseling Di Amerika

Bimbingan dan konseling yang ada di Amerika mulai timbul pada permulaan abad XX. Yang di pelopori oleh tokoh-tokoh seperti Franks Parsons, Jesse B. Davis, Eli Wever, John Brewer, dsb. Para ahli inilah yang melopori bergeloranya bimbingan dan penyuluhan, sehingga kemudian masalah ini berkembang dengan pesat. Dan Amerika lah yang pertama kali menimbulkan adanya kegiatan bimbingan konseling ini. Jadi Amerika tempat lahirnya atau bergeloranya bimbingan konseling tersebut.

Terciptanya bimbingan konseling ini tidak langsung tercipta dengan begitu saja namun terdapat tahap-tahap atau fase-fase seperti terciptanya bimbingan konseling di Indonesia. Namun sebenarnya di Indonesia itu juga mengikuti bimbingan konseling yang di ciptakan Frank Parsons. Dan tahap tahap terciptanya bimbingan konseling di amerika yaitu sebagai berikut :

Sejarah Universitas Negeri Gorontalo

17 September 2020 20:30:37 Dibaca : 5

Universitas Negeri Gorontalo, disingkat UNG, adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo, Indonesia, yang berdiri pada 1 September 1963. Mulanya Universitas ini diberi nama Junior College, dan menjadi bagian dari FKIP UNSULUTENG. Tahun 1964 statusnya berubah menjadi Cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado, tahun 1965 bergabung dengan IKIP Manado Cabang Gorontalo.

Tahun 1982 lembaga ini menjadi salah satu Fakultas dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsrat Manado di Gorontalo. Lembaga ini resmi berdiri sendiri berdasarkan Keppres RI Nomor 9 Tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gorontalo.

Tahun 2001 berdasarkan Keppres RI Nomor 19 Tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001 status lembaga ini ditingkatkan menjadi IKIP Negeri Gorontalo dengan 5 Fakultas dan 25 Program Studi. Dan akhirnya, pada tanggal 23 Juni 2004 Presiden Megawati meresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan Keputusan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2004, tanggal 23 Juni 2004.

Universitas Negeri Gorontalo membuka pintu selebar-lebarnya bagi segala upaya pengembangan martabat manusia melalui riset-riset. Paradigma piramida terbalik yang didorong oleh Rektor Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd sangat mengutamakan program-program yang bisa lebih mendorong jurusan/prodi untuk bisa lebih mandiri, kreatif dan inovatif.

Berdasarkan hasil akreditasi institusi oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi tahun 2018, mengukuhkan Universitas Negeri Gorontalo masuk sebagai jajaran Perguruan Tinggi terbaik dengan perolehan akreditasi A. Pada tahun 2017, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 50 berdasarkan peringkat 100 besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia. Selain itu berdasarkan data Peringkat Universitas di Dunia versi Webometrics tahun 2018, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 154 (Asia Tenggara) dan 42 (Indonesia).[3]

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong