Ilmu dan pendidikan

04 August 2021 20:02:47 Dibaca : 10

Ilmu dan pendidikan

Oleh:tasya gobel

Dewasa ini kita berada pada era global. Arus globalisasi –tentunya- membawa dampak terhadap karakter bangsa dan masyarakatnya. Globalisasi memnunculkan pergeseran nilai, nilai lama semakin meredup, yang digeser dengan nilai-nilai baru yang belum tentu pas dengan nilai-nilai kehidupan di masyarakat. Globalisasi, selain berdampak pada pergeseran nilai, juga berdampak pada pendidikan sebuah bangsa. Salah satunya adalah pergeseran dari paradigma pendidikan ke arah paradigma pengajaran. Makna pendidikan yang sejatinya syarat dengan nilai-nilai moral bergeser pada pengajaran sebagai transfer of knowledge ansich. Bahkan, belakangan muncul paradigma “serba instan” dalam praktik pendidikan kita.

Menanggapi hal ini, Ketut Sumarta (2000:181) menyatakan bahwa pendidikan nasional kita cenderung hanya menonjolkan pembentukan kecerdasan berpikir dan menepikan penempatan kecerdasan rasa, kecerdasan budi, bahkan kecerdasan batin. Dari sini lahirlah manusia-manusia yang berotak pintar, manusia berprestasi secara kuantitatif akademik, namun tiada berkecerdasan budi sekaligus sangat berkegantungan, tidak merdeka mandiri.

Pendidikan (belum) berkarakter

Membincang model pendidikan karakter, Budiastuti (2010:V) berargumen bahwa pendidikan karakter bukanlah sebagai sesuatu yang baru, namun saat ini pendidikan karakter menjadi isu utama dunia pendidikan. Pemenuhan sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan lahir dari pendidikan. Dengan demikian pendidikan memiliki peran yang sangat penting, bukan hanya menghasilkan warga belajar dengan prestasi tinggi tetapi mampu melahirkan generasi baru yang memiliki karakter yang baik dan bermanfaat bagi masa depan bangsa. Penanaman pendidikan karakter sudah tidak bisa ditawar untuk diabaikan, terutama pada pembelajaran di sekolah disamping lingkungan keluarga dan masyarakat.

Dalam realita, ada dua “warna” dalam praktik pendidikan kita sampai hari ini. Warna hitam dan putih. Adanya warna hitam, di antaranya- ditandai dengan banyaknya perilaku menyimpang siswa seperti tawuran antar pelajar, narkotika, seks bebas, membolos sekolah, mencuri, aborsi, berbohong, tidak menyontek, dan sebagainya. Di sisi lain, tidak sedikit prestasi membanggakan yang telah ditorehkan lembaga pendidikan, seperti mereka yang menjuarai pelbagai kompetisi/olimpiade sains dan matematika, lomba debat bahasa Inggris, kewirausahaan, dan lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional.

Kurang berhasilnya sistem pendidikan membentuk sumber daya manusia dengan karakter yang tangguh, berbudi pekerti luhur, bertanggung jawab, berdisiplin, dan mandiri, terjadi hampir di semua lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta. Atas hal tersebut, -sampai kini- pendidikan dianggap belum berkarakter dan belum mampu melahirkan warga negara yang berkualitas, baik prestasi belajar maupun berperilaku baik. Bahkan penekanan pembelajaran masih sangat dominan atau fokus pada penguasaan materi. Bahkan siswa yang akan menempuh ujian nasional diberi tambahan jam pelajaran, dengan harapan nilai UN tinggi, banyak yang lulus yang belum menyentuh pendidikan karakter sebagai penunjang prestasi siswa. Padahal apabila pembelajaran dilakukan dengan penerapan pendidikan karakter, maka akan dihasilkan insan yang cendekia dan bernurani.

Ubah Paradigma

Kita semua menyadari bahwa pendidikan sesungguhnya bukan sekedar transfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) melainkan sekaligus juga transfer nilai (transfer of value). Untuk itu, penanaman nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam pendidikan merupakan pilar penyangga demi tegaknya pendidikan di Indonesia.

Oleh karena itu, persoalan budaya dan karakter bangsa tersebut kini menjadi sorotan tajam masyarakat di berbagai aspek kehidupan, baik di keluarga, sekolah dan masyarakat. Media massa, para pemuka masyarakat, para ahli, dan para pengamat pendidikan, serta sosial berbicara tentang persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum seminar dan lokakarya, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.

Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia dalam praktik kehidupan dalam masyarakat. Dalam proses pendidikan, internalisasi nilai-nilai budaya dan karakter merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya degradasi etika dan moral di kalangan remaja. Rasa kepedulian ini didasarkan pada kenyataan bahwa dewasa ini ada kecenderungan semakin merebaknya sikap perilaku remaja yang menyimpang. Keberhasilan dalam membangun karakter siswa, secara otomatis akan membantu keberhasilan membangun karakter bangsa.

Oleh karena itu kemajuan suatu bangsa juga akan tergantung bagaimana karakter orang-orangnya, kemampuan intelegensinya, keunggulan berpikir warganya, sinergi para pemimpinnya, dan lain sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah penting dalam membangun moral dan kepribadian bangsa. Pendidikan karakter seyogyanya ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.

 

Pendidikan di masa pandemi

04 August 2021 15:35:15 Dibaca : 14

Pendidikan di Masa Pandemi

Oleh:tasya gobel

Dunia pendidikan terdampak imbas sangat besar di masa pendemi ini, sekolah tatap muka langsung belum dibolehkan, karena kita harus turut memutus wabah mata rantai virus covid19 , jangan sampai terkena pada generasipenerus bangsa. Banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pendidikan di masa pandemi ini, Peran Guru Guru dituntut untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran secara daring, sehingga anak anak tidak jenuh dalam menerima pembelajaran tersebut, bagaimana tingkat pemahaman anak atas materi materi yang telah diberikan secara daring, melalui dialog interaktif antara guru dan anak, menimbulkan tingkat pemahanan anak atas materi yang baik.

      Peran Anak

Anak dituntut untuk selalu mengikuti daring dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam pembelajaran tersebut secara tuntas. Anak harus belajar secara virtual, di mana dialog interaktif antara guru dan anak tidak semudah kalau secara tatap muka. Tingkat pemahaman anak atas materi yang diberikan tentulah berbeda beda, banyak yang tingkat pemahaman kurang, karena ketidaksungguhan dalam proses pembelajaran. Ada dan tidak adanya orangtua tau lainnya  yang melakukan pendampingan. Di samping itu fasilitas anak yang dimiliki dari berbeda beda seperti Jenis handphone, jenis laptop, provider yang digunakan dan jumlah kuota yang dimiliki.

      Peran Orangtua

Orangtua di saat pembelajaran daring sangat diperlukan oleh anak, terutama pada anak-anak tingkat SD, orang tua dituntut untuk dapat menjelaskan apa yang dijelaskan oleh pengajar, dan dapat membantu mengerjakan tugas pekerjaan rumah anak-anak. Peran penting orangtua lainnya yang sangat penting memberikan   fasilitas seperti handphone, laptop, internet, kuota dan bahan-bahan untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini memicu kesenjangan karena di saat pandemic ini banyak sekali pemutusan hubungan kerja di kalangan buruh, pemotongan gaji karena dampak pandemi dan berkurangnya penghasilan bagi pelaku UMKM. Jangankan untuk memberikan fasilitas pendidikan, untuk makan saja sulit. Dengan demikian, ketika anak tidak bisa mengikuti pembe;ajaran, sehingga menimbulkan keputusaasaan dan menimbulkan putus sekolah.

Peran Pemerintah.

Peran pemerintah sangat penting dalam memberikan kualitas pendidikan kepada anak bangsa, karena pendidikan adalah kunci dari kenberhasilan sumber daya manusia suatu Negara. Di tangan anak-anaklah ke depannya kita bisa menjadi maju.

Peran Pemerintah di sini, bagaimana dapat memberikan handphone ataupun laptop kepada anak-anak yang orangtuanya kurang mampu, memberikan kuota kepada anak-anak sekolah dan memberikan dana lebih untuk kebutuhan pokok sehari-hari atas keluarga yang kurang mampu akibat dirumahkan, pemutusan hubungan kerja, pelaku UMKM yang mengalami keterpurukan dan saat ini pun nelayan bersedih karena harga ikan menuun, sementara tangkapan ikan pun menurun.

Dalam memberikan dana tersebut, Pemerinah haruslah selektif, agar dana-dana tersebut dapat tepat sasaran dan efektif sampai kepada yang memang benar-benar memerlukan.

Di samping itu, Pemerintah berperan dalam memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik yang ada serta merekrut tenaga tenaga pendidik yang berkualitas. Tidak kalah penting Pemerintah memberikan fasilitas media pembelajaran untuk tenaga pendidik, sehingga walau di masa pandemi tetap menghasilkan pendidikan yang berkualitas, tercipta generasi unggul penerus bangsa.

Kementerian Kuangan di masa pandemi ini pun akan mewarnai dunia pendidikan, di mana setiap tahunnya Kementerian Keuangan mempunyai kegiatan  mengajar selama satu hari di sekolah, yang telah berlangsung 4 tahun. Pada kegiatan di tahun ke-5 ini  akan mengajarkan bagaimana peran Kementerian Keuangan dalam upaya menjaga ekonomi negeri dan memperkenalkan profesi yang ada di Kementerian Keuangan,  juga akan mengajarkan nilai-nilai dan semangat yang ada dibawa oleh Kementerian Keuangan. Kegiatan ini mengusung semangat kesukarelaan, panitia tidak memungut biaya apapun pada sekolah dan pegawai yang mengikuti Kemenkeu Mengajar juga tidak akan mendapatkan pembayaran, baik honor maupun SPD. Biaya yang ditimbulkan atas penyelenggaraan kegiatan ini tidak dibebankan pada APBN. Karena masa depan Indonesia yang lebih baik adalah imbalan yang pantas dalam upaya turut mencerdaskan kehidupan bangsa seperti Kemenkeu Mengajar ini.

Namun ada yang berbeda pada kegiatan Kemenkeu Mengajar 5 di masa pandemi ini, kegiatan dilaksanakan secara virtual/daring, tidak ada tatap muka pada hari mengajar, seluruh relawan perlu kreatif dalam membawa suasana kegiatan belajar mengajar secara daring,pada kegiatan ini. Kemenkeu Mengajar membuka pendaftaran bagi sekolah yang ingin berkolaborasi di Kemenkeu Mengajar agar relawan dapat mengajar di sekolahnya,  melibatkan jenjang SMP, SMA, dan sederajat, baik swasta maupun negeri di seluruh Indonesia.

Keberhasilan Kemenkeu Mengajar 5 ini haruslah mendapat dukungan dari kita semua insan Kemenkeu. Semoga sukses Kegiatan Kemenkeu Mengajar 5 yang akan diselenggarakan pada tanggal 30 November 2020 nanti. Semoga pandemi Covid19 segera berlalu dan masalah-masalah kehidupan berbangsa dan bertanah air dapat berjalan kembali secara normal dalam segala bidang. di Masa Pandemi Dunia pendidikan terdampak imbas sangat besar di masa pendemi ini, sekolah tatap muka langsung belum dibolehkan, karena kita harus turut memutus wabah mata rantai virus covid19 , jangan sampai terkena pada generasi penerus bangsa. Banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pendidikan di masa pandemi ini, Peran Guru dituntut untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran secara daring, sehingga anak anak tidak jenuh dalam menerima pembelajaran tersebut, bagaimana tingkat pemahaman anak atas materi materi yang telah diberikan secara daring, melalui dialog interaktif antara guru dan anak, menimbulkan tingkat pemahanan anak atas materi yang baik.     

Sukses dalam menempuh dunia pendidikan

04 August 2021 12:47:56 Dibaca : 23

Sukses Dalam Menempuh Dunia Pendidikan

Oleh :Tasya Gobel

Memeutuskan untuk menjadi sorang pelajar,apaupun jurusan yang di ambil,maka jadilah seorang pelajar yang gigi,semangat dan berprestasi.Status dari kita seorang pelajar tidak boleh menghalangi kita meraih sukses.Meskipun untuk mencapau sukses tidak bisa diperoleh secara instan,memerlukan proses belajar.Namun jika mememiliki keyakinan besar dan tetap semangkat maka kita mampu membuktikan diri menjadi pelajar yang gigih,semangkat berprestasi Pendidikan adalah hal yang penting karena sangkat berperan pada kseuksesa karir seseorang melalui proses pendidikan seorang akan mendaoatkan ilmu yang bisa menjunjung kesuksesan karirnya kedepan.mereka yang menempuh bangky pendidikan akan berbeda dengan mereka yang tidaj melanjutkan studinya.padahal pendidikan sangkat berpengaruh padah kehidupan seseorang Pendidikan ssangat penting bagi setiap orang karena pendidikan dapat meningkatkan terjadinya integrasi sosial  (melalui integrasi sosial yang baik,  maka hubungan antar sesama manusia akan terjalin dengan baik begitupun  dengan kesejahteraan negara bisa terjamin dengan baik pula). Meningkatkan kreatifitas peserta didik (pendidikan mampu mengembangkan potensi seseorang serta kreatifitas yang di miliki,  tidak hanya berguna untuk dirinya sendiri tapi juga berguna untuk orang  lain dan kehidupan bernegara).  Kehidupan bangsa yang lebih cerdas (dengan kecerdasan yang lebih baik,  maka seseorang tidak akan mudah terpengaruh terhadap hal-hal buruk yang tidak baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.  Menciptakan generasi yang hebat (seseorang akan mampu menggali potensi yang di miliki melalui jurusan atau jenjang yang di inginkan sehingga melahirkan generasi yang hebat sesuai kemampuan yang di miliki dalam kelangsungan hidupnya yang lebih baik lagi untuk diri sendiri maupun orang lain).Menghindari terbentuk nya generasi bodo (pendidikan adalah salah satu cara untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berakhir mulia serta mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Ini sangat bermanfaat untuk mencegah seseorang melakukan tindakan bodoh atau mungkin di bodohi orang lain demi kepentingan sepihak). Melalui bangku pendidikan seseorang mampu mengembangkan keahlian dan potensi yang di miliki secara terdidik dengan baik sehingga mampu menciptakan keahlian atau potensi secara maksimal. Pendidikan juga sangat berguna bagi mereka yang mengejar karirnya dalam menempuh kelangsungan hidup yang lebih baik lagi. Pendidikan membuat kita mampu untuk berfikir secara mandiri, kesuksesan hanyalah masalah waktu. Kunci kesuksesan adalah percaya diri. Pendidikan menempatkan seseorang di suatu jalan untuk menemukan jati diri seseorang yang menyebabkan timbulnya kepercayaan diri, menambah arti hidup dan sebagai sarana untuk mencapai kesuksesan dalam suatu kehidupan. 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong