Tugas Perkembangan Peserta didik, Ibu Warni Sumar Tune S,Pd M,Pd kelas 1.A Jurusan Manajemen pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan (DJOHAN)Enter title here

06 January 2016 12:36:46 Dibaca : 313

MATERI HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN

1. Sebutkan dan jelaskan hukum-hukum perkembangan yang anda ketahui. Beri contoh.

jawab : * Hukum Tempo Perkembangan. Bahwa perkembangan jiwa tiap-tiap anak itu berbeda-beda, menurut temponya masing-masing perkembangan anak yang ada. Ada yang cepat (tempo singkat) adapula yang lambat. * Hukum Irama Perkembangan. Hukum ini mengungkapkan bukan lagi cepat atau lambatnya perkembangan anak, akan tetapi tentang irama atau rythme perkembangan. Jadi perkembangan anak tersebut mengalami gelombang “pasang surut”. Mulai lahir hingga dewasa, kadangkala anak tersebut mengalami juga kemunduran dalam suatu bidang tertentu.

2. Identifikasi karakteristik remaja dan bagaimanakah upaya yang dilakukan pendidik/konselor.

jawab : Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. · Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya.

3. Identifikasi faktor-faktor pendorong/penghambat perkembangan bahasa anak dan bagaimana upaya mengatasinya? jawab : Faktor pendorong perkembangan bahasa anak · Adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak Anak dapat membutuhkan suatu model tertentu agar dapat melafalkan kata dengan tepat untuk dapat dikombinasikan dengan kata lain sehingga menjadi suatu kalimat yang mempunyai arti Faktor penghambat perkembangan bahasa anak: · Tidak adanya motivasi dari orang-orang terdekat. Motivasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh anak yang sedang dalam masa perkembangan. Terlebih apabila berada di masa awal perkembangan. Orang tua hendaknya selalu berusaha agar motivasi anak untuk bisa mengembangkan kemampuan berbahasanya.

4. Jelaskan hubungan perkembangan bahasa dengan perkembangan intelektual anak!

jawab : Bahasa merupakan segala bentuk komunikasi yang dimana pikiran dan perasaaan seseorang disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Dilihat dari pengertiannya, dapat kita ketahui bahwa proses perkembangan bahasa anak secara tidak langsung berpengaruh pada perkembangan intelektualnya dan sebaliknya, proses perkembangan intelektual juga berpengaruh pada proses perkembangan bahasa. Jadi bisa dikatakan, anak yang kemampuan bahasanya baik,komunikasinya dengan orang-orang dosekitarnya lancar, bisa jadi kemampuan intelektualnya juga baik.

5. jelaskan kaitan antara pertumbuhan fisik dengan perkembangan intelektualnya

jawab : Perkembangan fisik atau jasmani masing-masing anak sangatlah berbeda. Hal ini dipengaruhi perbedaan gizi antara anak yang satu dengan yang lainnya, lingkungan, perlakuan orang tua, kebiasaan hidup dll. Nutrisi dan kesehatan sangat mempengaruhi perkembangan fisik anak. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif. Sebaliknya, anak yang memperoleh makanan yang bergizi, lingkungan yang menunjang, perlakuan orang tua serta kebiasaan hidup yang baik akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.

MATERI MASA DEWASA

1. Bagaimana pola asuh orang tua yang bisa mempengaruhi perkembangan anaknya di masa dewasanya?

jawab: Pola asuh orang tua juga dapat mempengaruhi perkembangan anaknya dimasa dewasa awal, karena pembentukan karakter dan kepribadian dimulai dari lingkungan utama yaitu keluarga. Bagaimana seorang anak mempelajari segala hal, dimulai dengan pengajaran dari orang tua atau saudaranya. Pengasuhan orang tua itu sendiri tidak sepenuhnya mempengaruhi kesuksesan anaknya, karena didikan orang tuanya itu sebagai pegangan dan prinsip yang dipegang, tetapi yang menjalankan dan mencapai kesuksesan itu adalah diri kita sendiri. Pendidikan yang diberikan orang tua sebagai penguat/dasar pandangan hidup kita. Orang tua sebagai penyemangat dan dorongan dalam mencapai kesuksesan.

2. Apakah faktor lingkungan dan teman sebaya juga berpengaruh pada pribadi seseorang? Entah dalam memecahkan masalah atau bergaul?

jawab : ya teman sebaya dan faktor lingkungan juga mempengaruhi pribadi seseorang. Karena menurut psikologi perkembangan, teman sebaya merupakan no.2 pembawa pengaruh paling besar atas kepribadian seseorang. Karena mereka banyak menghabiskan waktunya dengan teman sebayanya. Dalam pergaulan dengan teman sebayanya, disini lah mereka mencari jati diri dan bagaimana ia bersikap bisa terlihat dalam kelompok pertemanan. Biasanya orang yang sangat bergantung dengan teman sebaya atau istilahnya hanya menjadi follower saja, dia tidak bisa memutuskan sesuatu atas dasar pilihannya, ia cenderung mengikuti bagaimana pola bermain yang ada dalam kelompok itu. Dalam memecahkan masalah pun, ia bertanya pada teman sebayanya dan tidak bisa menyelesaikan sendiri.

3. Apakah pengaruh pola asuh orang tua jaman dulu itu mempengaruhi bagaimana kesuksesan anak kedepannya?

jawab: Pola asuh orang tua jaman dulu ada pengaruhnya dimasa depan kita. Karena ada beberapa hal yang memang sudah menjadi budaya, namun bagaimana pintar-pintarnya orang tua kita sekarang ini dalam memberikan pola asuh terhadap kita. Tidak semua pola asuh orang tua jaman dulu diberlakukan sama persis oleh orang tua kita dalam mengasuh. Karena adapun pepatah yang mengatakan ‘Orang tua harus terbuka dengan perkembangan zaman’ dalam artian orang tua harus bisa melihat bagaimana perkembangan zaman sekarang dengan zaman dulu. Dengan begitu, orang tua dapat masuk/terlibat juga dalam dunia kita. Banyak orang tua jaman sekarang juga mengikuti training/ seminar parenting, ini dimaksudkan agar bagaimana pola asuh yang sebaiknya digunakan. Pola asuh orang tua jaman dulu hanya diambil beberapa nilai yang menjadi panutannya, tidak mungkin pola asuh yang sangat keras dijaman dulu digunakan di jaman sekarang. Karena jaman dulu dan sekarang sudah berbeda kondisinya. Orang tua sudah tahu apa yang terbaik untuk anaknya. Untuk itu, orang tua jaman sekarang mau tidak mau harus membuka mata dengan perkembangan jaman sekarang dan bagaimana menyesuaikannya.

4. Pola asuh orang tua yang seperti apa yang paling bagus? Dan pada saat apa macam-macam pola asuh sebaiknya digunakan?

jawab : Bila ditanya pola asuh mana yang lebih bagus, akan sulit menjelaskannya. Karena pada dasarnya semua tipe pola asuh itu tidak ada yang buruk. Semua sama bagusnya, hanya saja mana yang terbaik dari yang terbaik. Pola asuh orang tua itu sendiri ada 3 macam, yaitu :

Pola Asuh Otoriter, yaitu dimana anak dituntut untuk menjalani apa yang menjadi tuntutan orang tuanya. anak hanya menurut saja tanpa melawan (pendapat sendiri). Disini orang tua sangat mengekang dan keras. Anak yang di asuh dengan pola asuh otoriter ini, dalam pergaulan denga teman-teman sebayanya akan cenderung sebagai pengekang dan pembankang. Namun didalam rumah ia sebagai penurut, ini disebabkan karena ia merasakan kehidupan lain dan merasa bebas saat tidak berada dirumah. Dia merasakan bebas berekspresi saat berada dilingkungan luar tanpa ada yang melarangnya.

Pola Asuh Demokratif, dimana orang tua lebih bersifat bebas namun tegas. Disini orang tua lebih terbuka dengan perkembangan zaman. Dalam artian, tidak terlalu mengekang namun memberikan anak space dalam mengungkapkan pendapatnya. Pola Asuh Permisif, orang tua sangat membebaskan anak. Tidak ada kekangan/paksaan dalam pola asuhnya ini. Kita tidak bisa langsung memutuskan ini pola asuh yang terbaik. Karena dalam pengasuhan ini, ada saatnya dimana orang tua memberlakukan pola asuh otoriter, demokratis ataupun permisif. Semua pola asuh itu baik, namun bagaimana orang tua kita memberikan pola asuh itu disaat yang memang seharusnya digunakan. Seperti pola asuh otoriter, dalam masalah sekolah/pendidikan, orang tua sangat tegas dalam masalah pendidikan anaknya. Beliau menginginkan yang terbaik serta memberikan pandangan dan ketegasan dalam masalah pendidikan. Kemudian dalam memutuskan suatu hal, orang tua akan membebaskan kepada diri kita. Disini pola asuh demokratis digunakan orang tua. Intinya orang tua sudah sangat mengetahui bagaimana baiknya ia mengasuh kita sebagai anaknya.

5. Bagaimana dengan persaingan dalam kelompok (teman sebaya). Apakah di masa dewasa awal ini persaingan masih terjadi? Seperti dengan anak kuliahan yang merasakan kurang / biasa saja antar pertemanan tidak ada persaingan?

jawab: Mungkin persaingan antar teman sebaya di masa kuliah, sudah berkurang. Tidak sebesar rasa persaingan saat dimasa-masa sekolah seperti SMP dan SMA. Karena disini mahasiswa sudah memiliki pengalaman dan mempunyai pandangan sendiri bagaimana saya melakukan sesuatu, bagaimana saya memutuskan suatu hal. Secara teori mungkin belum bisa dijelaskan bagaimana ini bisa terjadi, tapi menurut pengalaman dan cerita dari orang-orang, saat masa kuliah ini mereka cenderung merasakan tidak mau ambil pusing. Dalam artian tidak ingin bersikap yang terlalu ambisius namun santai tapi serius dalam mencapai apa yang dia inginkan. Persaingan pasti ada, tetapi tidak terlalu mencolok dalam masa pencapaiannya.

MATERI MASA LANSIA

1.sebutkan Pengertian Lansia?

jawab: Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.
Saparinah (1983) berpendapat bahwa pada usia 55 sampai 65 tahun merupakan kelompok umur yang mencapai tahap penisium, pada tahap ini akan mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan berbagai tekanan psikologis. Dengan demikian akan timbul perubahan-perubahan dalam hidupnya.
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia merupakan periode di mana seorang individu telah mencapai kemasakan dalam proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 55 tahun sampai meninggal.

2. sebutkan Ciri-Ciri Lansia?

jawab: Menurut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu :
Usia lanjut merupakan periode kemunduran
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.
Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas
Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise itu seperti : lansia lebih senang mempertahankan pendapatnya daripada mendengarkan pendapat orang lain.
Menua membutuhkan perubahan peran
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan.
Penyesuaian yang buruk pada lansia
Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk

3. sebutkan dan jelaskan  Perkembangan Intelektual di dalam usia lansia

jawab :Menurut david Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia.
Ketika lansia memperlihatkan kemunduran intelektualiatas yang mulai menurun, kemunduran tersebut juga cenderung mempengaruhi keterbatasan memori tertentu. Misalnya seseorang yang memasuki masa pensiun, yang tidak menghadapi tantangan-tantangan penyesuaian intelektual sehubungan dengan masalah pekerjaan, dan di mungkinkan lebih sedikit menggunakan memori atau bahkan kurang termotivasi untuk mengingat beberpa hal, jelas akan mengalami kemunduran memorinya. Menurut Ratner et.al dalam desmita (20080 penggunaan bermacam-macam strategi penghafalan bagi orang tua , tidak hanya memungkinkan dapat mencegah kemunduran intelektualitas, melinkan dapat menigkatkan kekuatan memori pada lansia tersebut.
Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tatapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan.

4.  sebutkan perkembangan dewasa akhir?

jawab: Perkembangan Fisik

Pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.
Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia dewasa akhir, diantanya adalah :
1. Daerah kepala
2. Daerah Tubuh
3. Daerah persendian

Perkembangan Kognitif

Kecerdasan dan Kemampuan Memproses
Kecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Ada beberapa bukti bahwa orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Meskipun kecepatan tersebut perlahan-lahan menurun, namun terdapat variasi individual di dalam kecakapan ini. Dan ketika penurunan itu terjadi hal ini tidak secara jelas menunjukkan perngaruhnya terhadap kehidupan kita dalam beberapa segi substansial.
Pekerjaan dan Pensiun
Pekerjaan
Pada tahun 1980-an, persentase laki-laki berusia di atas 65 tahun yang tetap bekerja purna waktu lebih kecil dibanding pada awal abad 20. Penurunan yang terjadi dari tahun 1900 sampai tahun 1980-an sebesar 70% (Douvan, 1983).
Satu perubahan penting dari pola pekerjaan orang-orang dewasa lanjut adalah meningkatnya perkejaan-pekerjaan paruh waktu. Mis: dari tiga juta lebih orang dewasa berusia di atas 65 tahun yang pekerja pada tahun 1986, lebih dari separuhnya merupakan pekerja-pekerja paruh waktu.
Pensiun
Pensiun merupakan ide yang relatif baru. Ide ini baru menampakkan efeknya di banyak negara maju sepanjang abad kesembilan belas dan awal abad dua puluh ketika harapan hidup meningkat. Di Amerika Serikat, depresi ekonomi 1930 merupakan pendorong sistem pengamanna sosial, yang bersama dengan perusahaan yang mensponsori rencana pensiun yang telah dinegosiasi dengan serikat buruh- memungkinkan banyak pekerja lansia yang pensiun dengan keamanan kondisi keuangan. Akhirnya, pensiun wajib pada usia 65 tahun menjadi sesuatu yang hampir unversal.

 

5. sebutkan Perkembangan Psikis dan Intelektual?

jawab: Menurut david Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia.
Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tatapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong