Mengenal Dunia Kampus

04 August 2021 13:55:04 Dibaca : 18

Pintar memang menjadi salah satu faktor bagi seseorang untuk mendapat sukses. Namun pintar saja tidak cukup, ada berbagai faktor lain yang juga berpengaruh bagi kesuksesan seseorang, termasuk kesuksesan dalam menjalani studi di dunia kampus.

Dunia kampus memang menjadi wahana ujian dan penempaan sesungguhnya untuk mendapat sukses yang lebih besar. Mengingat di dunia kampus, selain nilai akademis yang bagus, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki kecakapan dalam segala hal.

Sistem Belajar dan Mengajar di Kampus Itu BedaJangan sekali-kali membawa kebiasaan di sekolah ke dalam kampus, karena keduanya memiliki sistem belajar mengajar yang berbeda. Di kampus, dosen hanya menjadi manajer kelas, bukan lagi menjadi sumber utama pengetahuan. Tugas dosen hanya membekali mahasiswa dengan buku rujukan, dan mahasiswa dituntut aktif sendiri untuk mencari pengetahuan dari berbagai sumber. Apalagi kebanyakan kampus saat ini memberi mata kuliah dengan cara diskusi, bukan lagi dengan belajar satu arah.

Sistem Penilaian di Perguruan Tinggi BerbedaTidak ada istilah tinggal kelas di dalam dunia kampus, karena penilaian akademik menggunakan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Hal inilah yang menuntut seorang mahasiswa agar lebih cerdas mengelola dan mengatur tata nilai bagi dirinya sendiri. Bobot SKS yang tercecer atau berantakan akan menyulitkan mahasiswa untuk lulus tepat waktu. Sebagai informasi, untuk lulus strata satu, seorang mahasiswa harus menyelesaikan paling tidak 144 bobot SKS.

Mahasiswa Dituntut AktifAda anekdot mengatakan, kelas di kampus hanya memberikan 5 persen pengetahuan, 95 persen lainnya didapat justru di luar kelas. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, oleh karenanya seorang mahasiswa tidak hanya dituntut pintar, tetapi juga memiliki kepribadian dan aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa (ormawa), seperti teater, kelas fotografi, BEM, atau Lembaga Dakwah Kampus. Jadi mahasiswa tanpa aktif di ormawa sama halnya dengan membuat sayur tanpa garam.

Mahasiswa Jadi Garda Terdepan Pembangun BangsaTak hanya aktif di dalam kampus, seorang mahasiswa juga perlu aktif di luar lingkungan kampus dengan ikut aktif dalam organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam atau Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia. Pengalaman di luar kampus tentu akan memberikan pengatahuan yang lebih besar lagi, yang menjadikan seorang mahasiswa cakap dalam segala hal termasuk ilmu kepemimpinan.

Mahasiswa Dituntut MandiriMandiri dan disiplin merupakan faktor penting yang harus dimiliki seorang mahasiswa selain pintar secara akademik tentunya. Tanpa kemandirian dan disiplin, seorang mahasiswa akan terjerembab dalam dunia hitam sebagai “mahasiswa abadi”. Cerdas mengelola waktu, dan pintar menentukan kapan aktif di ormawa dan kapan harus fokus dalam tugas akhir menjadi hal penting yang perlu dimiliki seorang mahasiswa.

Menjadi Mahasiswa Yang Produktif

04 August 2021 13:53:51 Dibaca : 20

Masa kuliah bisa dibilang waktu di mana mahasiswa membentuk dan mencari jati diri. Di usia-usia perkuliahan inilahmasa transisi dari remaja ke dewasa muda dialami. Tidak lagi disetir orangtua, mereka dituntut untuk belajar mandiri. Banyak hal dan masalah yang musti diatasi dan selesaikan sendiri. 

Mahasiswa akan menemukan banyak pertanyaan yang menuntut untuk dijawab seperti apa yang harus dilakukan. Petanyaan-pertanyaan itu sering kali membuat galau. Namun jangan pernah biarkan kegalauan itu melumpuhkan diri sendiri. Justru inilah saatnya untuk mencoba dan menemukan hal-hal baru yang bisa  membuat mahasiswa banyak belajar. Cobalah tetap bermanfaat dan produktif dengan melakukan kegiatan-kegiatan ini. 

Sebagai seorang mahasiswa kekinian, bukan kejutan lagi untuk memiliki semangat ekstra dalam hal apapun. Termasuk menjalankan kegiatan kampus, salah satunya adalah berorganisasi. Bahkan, tidak heran ada mahasiswa yang mengikuti banyak kegiatan organisasi di kampus. Sebenarnya, kondisi tersebut sangat bagus karena pasti banyak pengalaman dan ilmu baru yang didapat. Namun sedikit berbeda dengan mahasiswa internship (magang), mahasiswa internship ini cenderung memiliki batasan waktu untuk mengikuti banyak kegiatan di kampus. Tapi jangan sedih, kalau kegiatan organisasi di kampus mewajibkan mahasiswa untuk mengikuti, maka solusinya yaitu memilih organisasi yang tepat dan sesuai dengan kriteria waktu serta kebutuhan. Oleh karena itu, kenalilah batasan diri dan tetap fokus pada peran yang akan atau sudah dijalankan.

Kalau memang peka dan rajin mencari informasi, sebenarnya banyak di luar sana adik-adik SD, SMP atau SMA yang membutuhkan bantuan anak kuliahan. Status mahasiswa dianggap  mumpuni untuk menularkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama masa belajar 12 tahun. 

Ilmu yang dipelajari itu nantinya bisa menjadi lebih berguna jika diajarkan ke adik-adik itu untuk meningkatkan prestasi akademik mereka. Manfaatkan waktu di sela-sela kuliah dengan menjadi mentor kamu bisa bermanfaat untuk orang lain, dan gak kalah penting, kalian bisa menambah uang bulanan.

Fokus utama seorang mahasiswa adalah belajar dan mencapai gelar sarjana. Namun jika tetap ingin bekerja/internship, sebaiknya pilihlah pekerjaan yang menawarkan fleksibelitas tinggi. Contohnya, yang tidak perlu bekerja di kantor setiap hari atau harus bekerja selama 8 jam sehari. Maka harus diingat bahwa bekerja adalah untuk belajar, bukan untuk mendapatkan gaji yang besar. Untuk itu, pilihlah pekerjaan yang dapat memberikan banyak kesempatan untuk belajar. Dengan demikian, waktu tidak habis untuk kegiatan bekerja saja.

Biasanya, magang atau internship dibuka untuk mahasiswa yang sudah memasuki semester-semester akhir. Jam kerjanya ada yang full time dan part time dengan jangka waktu umumnya tiga bulan. Menjadi karyawan magang akan membuka pikran dan wawasan mahasiswa mengenai dunia kerja sebelum benar-benar terjun ke dalamnya.

Kehidupan di masa kuliah itu penuh dengan pilihan. Mau segera bergerak atau sibuk menekuri kebimbangan, semua ada di tangan masing-masing. Pastikan untuk memilih yang terbaik untuk masa depan.

Mengenal Kampus Peradaban (Universitas Negeri Gorontalo)

04 August 2021 13:52:04 Dibaca : 17

Universitas Negeri Gorontalo adalah salah satu kampus yang berada di provinsi gorontalo yang telah mendapatkan akreditas A pada tahun 2018 yang diberikan oleh BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi).

Universitas Negeri Gorontalo telah banyak meraih prestasi baik dibidang seni maupun akademik, maka tak heran banyak orang dari berbagai wilayah yang ingin melanjutkan studinya di kampus ini. Mereka rela merantau dan tinggal jauh dari keluarga demi mendapatkan pendidikan terbaik.

Di kampus ini pun terdapat berbagai beasiswa mulai dari beasiswa untuk mahasiswa yang kurang mampu, beasiswa bagi mahasiswa berprestasi, dan lain sebagainya. Maka tak heran jika Universitas Negeri Gorontalo dinobatkan sebagai kampus dengan penerima beasiswa terbanyak.

Universitas Negeri Gorontalo mempunyai moto sebagai Kampus Peradaban. Untuk mewujudkannya, kampus ini membuka pintu untuk berbagai upaya pengembangan manusia, termasuk melalui riset dan penelitian.

Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd. mengutamakan program tertentu untuk menghadirkan konsep kampus peradaban. Antara lain dengan mendorong jurusan atau program studi untuk bisa mandiri, kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan akar budaya lokal.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong