RUANG LINGKUP MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
NAMA : NURMALA PAKUKU
NIM : 151418133
KELAS : 6 E
RUANG LINGKUP MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
2.1.4. Ruang Lingkup Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Ruang lingkup hubungan sekolah dan masyarakat dalam suatu organisasi atau lembaga, yaitu: 1) Humas eksternal (publik eksternal), yang dimaksud dengan publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya. Berdasarkan macam-macam khalayak ini dikenal sebagai media massa, pemerintah, masyarakat setempat, kontraktor, serta pelanggan (orang tua siswa); dan 2) Humas internal (publik internal), yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/organisasi/lembaga itu sendiri. Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat kedalam pada hakikatnya untuk meningkatkan kegairahan bekerja para guru, tenaga akademik, karyawan lembaga/instansi yang bersangkutan. Sebagai garis besar, publik internal meliputi warga dalam sekolah, yaitu guru, siswa, tenaga kependidikan, dan komite sekolah (Rahmat, 2016).
2.1.5. Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai salah satu aktivitas yang mendapat kedudukan setara dengan kegiatan pengajaran, pengelolaan keuangan, pengelolaan kesiswaan dan sebagainya (substansi kegiatan managemen sekolah) juga harus direncanakan, dikelola dan dievaluasi secara baik. Tanpa perencanaan dan pengelolaan serta evaluasi yang baik, tujuan yang hakiki dari kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat tidak akan tercapai (Rahmat, 2016).
Elsbree dalam Ismaya (2015) telah mengemukakan tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut:
1) Untuk meningkatkan kualitas belajar
dan pertumbuhan anak 2) Untuk meningkatkan
pemahaman pentingnya pendidikan dan meningkatkan kualitas
masyarakat akan
kehidupan masyarakat.
3) Untuk mengembangkan antusiasme
saling bantu antara sekolah dengan masyarakat demi kemajuan kedua belah pihak.
Berdasarkan beberapa tujuan humas yang telah dikemukakan di atas mengacu pada segala program yang dilaksanakan oleh bidang humas yang jika dapat terlaksana, maka persepsi masyarakat tentang sekolah akan dapat dibangun secara optimal.
2.2.1. Perencanaan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Perencanaan sebagai fungsi manajemen dilakukan pada tahap pertama sebelum melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan. James Stoner A.F, Freeman R.W dan Gilbert Jr., 1996 (Rahmat, 2016) mengatakan perencanaan sebagai cetak biru (blu print) atas kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan organisasi. Secara sederhana, perencanaan adalah usaha sadar, terorganisir dan terus- menerus dilakukan guna memilih alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk mencapai tujuan.
Perencanaan, yaitu suatu proses persiapan mengenai apa yang harus diperbuat di masa yang akan datang dengan mempertimbangkan segala sarana dan ketersediaan peralatan pendukung serta memprediksi kemungkinan hambatan yang akan dihadapi dan cara menyelesaikannya (Terry & Rue, 2001).
Ada beberapa hal yang penting dilaksanakan terus menerus dalam manajemen pendidikan sebagai implementasi perencanaan, diantaranya: a) Merinci tujuan dan menerangkan kepada setiap pegawai/personil lembaga pendidikan; b) Menerangkan atau menjelaskan mengapa unit organisasi diadakan; c) Menentukan tugas dan fungsi, mengadakan pembagian dan pengelompokkan tugas terhadap masing- masing personil; d) Menetapkan kebijaksanaan umum, metode, prosedur dan petunjuk pelaksanaan lainnya; e) Mempersiapkan uraian jabatan dan merumuskan rencana/sekala pengkajian; f) Memilih para staf (pelaksana), administrator dan melakukan pengawasan; g) Merumuskan jadwal pelaksanaan, pembakuan hasil kerja (kinerja), pola pengisian staf dan formulir laporan pengajuan; h) Menentukan keperluan tenaga kerja, biaya (uang) material dan tempat; i) Menyiapkan anggaran dan mengamankan dana; j) Menghemat ruangan dan alat-alat perlengkapan erta bergerak untuk mencapai maksud- maksud yang hendak dicapai dan merasa berkepentingan serta bersatu padu dengan rencana dan usaha organisasi (Kurniadin dan Machali, 2016).
Terry (1986) yang mendefinisikan pelaksanaan (actuating) sebagai usaha menggerakkan anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan yang bersangkutan dan sasaran anggota perusahaan, karena para anggota itu ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut (Marno & Supriyatno, 2009).
Suryosubroto (2012) dalam Evendy (2015) mengemukakan bahwa pelaksanaan humas di sekolah dikenal dengan kegiatan humas keluar (eksternal) dan humas kedalam (internal).
PENTINGNYA HUBUNGAN MASYARAKAT DENGAN SEKOLAH
NAMA :NURMALA PAKUKU
NIM : 151418135
KELAS : 6 E
Pentingnya Hubungan Masyarakat dengan Sekolah
A. Pentingnya hubungan Masyarakat dengan Sekolah
Hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan secara efektif dan efisien.
Menurut pandangan ‘filosofis’ tentang hakikat sekolah itu sendiri dan hakikat masyarakat, diantaranya sebagai berikut:
1. Sekolah adalah bagian integral dari masyarakat; ia bukan merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat.
2. Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan.
3. Kemajuan sekolah dan masyarakat saling berkorelasi; keduanya saling membutuhkan.
B. Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat
1) Hubungan edukatif, merupakan hubungan kerjasama dalam hal mendidik, yaitu antara guru dan orang tua di dalam keluarga. Hubungan ini di maksutkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip dan pertentangan yang dapat menggakibatkan keragu-raguan pada diri anak atau murid. Cara kerjasama tersebut dapat direalisaskan dengan mengadakan pertemuan yang direncanakan secara periodik antara guru-guru di sekolah dengan orang tua murid.
2) Hubungan kultural, ialah usaha kerjasama antara sekolah dengan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan adanya hubungan kerjasama yang fungsional antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kuikulum sekolah disesusikan dengan kebutuhan dan tuntunan perkembangan masyarakat.
3) Hubungan institusional, yakni hubungan kerjasama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi lain. Dengan adanya hubungan ini, sekolah dapat meminta bantuan dari lembaga lain, baik berupa tenaga pengajar, pemberi ceramah, dan pengembangan materi kurikulum, maupu bantuan yang berupa fasilitas.
C. Fungsi dan Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
· Fungsi pokok dari keduanya adalah menarik simpati masyarakat dan publik, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo masyarakat terhadap sekolah tersebut yang mampu menambah “income” bagi sekolah yang bermanfaat terhadap tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
· Tujuan:
a. Meningkatkan popularitas sekolah dimata masyarakat, sehingga prestise sekolah dapat meningkat pula.
b. Memajukan kualitas pembelajaran, dan pertumbuhan anak.
c. Memperkokoh tujuan serta meningkakan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat.
d. Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubunggan dengan sekolah.
D. Penggolongan Jenis-Jenis Kegiatan Humas di Sekolah
Kegiatan EksternalKegiatan ini selalu berhungan atau ditujukan kepada publik atau masyarakat di luar warga sekolah, bisa dilakukan secara langsung, seperti rapat bersama, kunjugan tamu, dan lain-lain, konsultasi dengan tokoh-tokoh masyarakat. Atau tidak langsung, seperti; informasi lewat TV, radio, media cetak, pameran sekolah, dan lain-lain.
Kegiatan InternalKegiatan ini merupakan publisitas ke dalam sasarannya tidak lain adalah warga sekolah yang bersangkutan, yakni para guru, tenaga tata usaha, dan seluruh siswa. Kegiatan ini juga bisa dilakukan secara langsung seperti; rapat dewan guru, upacara sekolah, rekreasi bersama, dan lain-lain. Dan yang diakukan secara tidak lsngsung antara lain: menyampaikan informasi melalui surat edaran, papan pengumuman di sekolah, majalah dinding dan lain-lain.
Pada prinsipnya, kegiatan Internal bertujuan untuk:
1.Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah, situasi dan perkembangannya.
2.Menampung sarana dan pendapat dari warga sekolah.
3.Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerjasama.
Faktor pendukung kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat
1. Adanya program dan perencanaan yang sistematis.
2. Tersedia basis dokumentasi yang lengkap.
3. Tersedia tenaga terampil, alat sarana dan dana yang memadai.
4. Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan ini.
Hubungan yang harmonis antara sekolah dan masyarakat akan membentuk:
1) Adanya saling pengertian antara organisasi/ instansi dengan pihak luar.
2) Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-masing.
3) Adanya kerjasama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya usaha pihak yang lain.
Dengan hubungan yang harmonis tesebut diharapkan tercapai tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara produktif, efektif, dan efisien sehingga menghasilkan lulusan sekolah yang produktif dan berkualita