ARSIP BULANAN : April 2023

Nama : Pratiwi Pakaya 

NIM : 151422031

Kelas : 2B-PGSD

 

PENDAHULUAN

Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah, penanggung jawab, seluruh panitia dan peserta yang mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan seminar ini. Ucapan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah bimbingan dan konseling di sekolah dasar yang saya sebut nama beliau ibu Dr. Salma Halidu, S.Pd.,M.Pd., M.CE. Serta ibu Dr. Asni Ilham S.Pd, M.Si.

Ucapan terimakasih terutama kepada pemateri yang sangat saya hormati dan sangat menginspirasi, sekaligus telah memberikan ilmunya pada seminar yang kami selenggarakan ini. Saya ucapkan terimakasih kepada bapak pemateri yaitu bapak Prof. Ifdil, S.Hi., S.Pd., M.Pd., Ph.D., kons. Yang telah memberikan materi tentang strategi bimbingan dan konseling dalam mengembangkan karakter siswa di sekolah dasar. Ucapan terimakasih juga kepada bapak Dr. Ryan Hidayat Rafiola, M.Pd., Kons yang telah membawakan materi mengenai implementasi guru sekolah dasar pada kurikulum merdeka belajar. Dan pemateri terakhir yang sangat-sangat saya banggakan yaitu ibu Dra. Salma Halidu, S.Pd., M.Pd., M.CE yang telah membawakan materi mengenai peran guru sekolah dasar sebagai pelajar dan pembimbing.

Dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik dalam mencapai kemandirian dalam kehidupannya. Bila dikaitkan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka, peran layanan bimbingan dan konseling dalam Kurikulum Merdeka adalah sebagai koordinator dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik (student wellbeing) dan memfasilitasi perkembangan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai perkembangan secara optimal.

Pendidikan Merdeka Belajar merupakan respon terhadap kebutuhan sistem pendidikan pada era Revolusi Industri 4.0. Di era Revolusi Industri 4.0 kebutuhan utama yang ingin dicapai dalam sistem pendidikan atau lebih khusus dalam metode pembelajaran yaitu siswa atau peserta didik yaitu penguasaan terhadap literasi baru.

Guru mata pelajaran dan tenaga pendidik dapat berkolaborasi menjalankan peran Bimbingan dan Konseling dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik. Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, peran layanan bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi potensi peserta didik diharapkan tidak hanya dilakukan oleh guru BK namun juga dapat dilakukan oleh Guru Mata pelajaran/Tenaga Pendidik.

PEMBAHASAN

Pengantar Implementasi Guru SD Pada Kurikulum Merdeka Belajar

Merdeka belajar merupakan kebijakan yang dirancang pemerintah untuk membuat lompatan besar dalam aspek kualitas Pendidikan yang kemerdekaan berpikir bagi siswa dan guru agar dapat berinovasi. Secara filosofis, merdeka belajar memiliki landasan humanisme, konstruktivisme, progresivisme, dan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara kurikulum merdeka belajar pendidik/guru BK memiliki peranan penting yaitu tidak hanya memberikan materi saja tetapi pendidikan karater juga sangat penting dan berguna bagi perilaku peserta didik. "Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karen pandemic”.

Tujuan Kurikulum Merdeka

Untuk mendorong terbentuknya karakter jiwa merdeka di mana guru dan siswa dapat secara leluasa dalam menyenangkan mengekspolorasi pengetahuan, sikap dan keterampilan dari lingukangan.

Ketertinggalan Pembelajaran (Learning Loss)

Studi INOVASI dan Puslitjak (2020) menunjukkan risiko yang lebih besar dari semakin melebarnya kesenjangan pembelajaran in. Menurut studi tersebut, “pembelajaran selama COVID-19 memiliki dampak yang lebih besar pada beberapa kelompok siswa, di mana siswa yang berasal dari keluarga dengan latar belakang sosial ekonomi lebih rendah lebih berisiko tidak terdaftar lagi atau tidak lagi berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

  • Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik.
  • Krisis belajar juga di tandai oleh ketimpangan kualitas belajar yang lebar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi.
  • Diperlukan berbagai upaya penguatan kapasitas guru dan kepala sekolah , pedampingan bagi pemerintah daerah, penataan system evaluasi, serta instruktur dan pendanaan yang lebih adil.

Peran Guru Bimbingan Dan Konseling

Belajar menekankan pada pendekatan capaian kompetensi dan penguatan karakter peserta didik. Guru sekolah di era merdeka belajar mempunyai peranan-peranan sebagai agen perubahan, agen pencegahan, konselor/terapis, konsultan, koordinator, assessor dan pengembangan karir. Konselor sekolah juga tetap bergerak sebagai guru pembimbing yang membantu dengan empat bidang layanan bimbingan dan konseling yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir.

Peran guru sebagai seorang pendidik yang ditugaskan untuk mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru BK berperan sebagai konselor Guru BK berperan sebagai agen pencegahan dan pengembangan karir.Perilaku yang dapat merusak kepribadian anak yaitu:

  1. Pembiara
  2. Penghinaan
  3. Penganiayaan
  4. Pemaksaan
  5. Pemberian contoh buruk.

Lingkup capaian layanan BK mencapai 10 aspek diantaranya:

  1. Memiliki keimanan dan ketakwaan kepada tuhan yang maha Esa
  2. Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai sebagai pedoman perilaku
  3. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas
  4. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
  5. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam perannya sebagai pria atau wanita
  6. Membangun hidup yang sehat mengenai diri sendiri dan lingkungan
  7. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis
  8. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat
  9. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya
  10. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karir

Peran Guru SD Sebagai Pengajar Dan Pembimbing

Pada hakikatnya upaya guru dalam melakukan penilaian autentik pada pembelajaran tematik disekolah dasar sangatlah penting karena penilaian autentik bertujuan untuk mengetahui secara jelas kemampuan masing-masing peserta didik. yaitu peran guru tidak sekedar mengajar, mendidik, membimbing tetapi juga berperan dalam mengarahkan, melatih, menilai serta mengevaluasi hasil belajar peserta didik.

Pada perannya guru memiliki tujuh indikator dalam pembelajaran dikelas yaitu:

  1. Peran guru dalam penilaian autentik pada pembelajaran tematik sebagai pengajar 
  2. Peran guru dalam penilaian auntentik pada pembelajaran tematik sebagai pendidik,
  3. Peran guru dalam penilaian auntentik pada pembelajaran tematik sebagai pembimbing,
  4. Peran guru dalam penilaian auntentik pada pembelajaran tematik sebagai pengarah,
  5. Peran guru dalam penilaian auntentik pada pembelajaran tematik sebagai pelatih,
  6. Peran guru dalam penilaian auntentik pada pembelajaran tematik sebagai penilai,
  7. Peran guru dalam penilaian auntentik pada pembelajaran tematik sebagai evaluator.

Solusi yang dilakukan guru kelas dalam menghadapi kendala-kendala dalam penelitian autentik:

  1. Upaya dalam meningkatkan pengetahuan terkait sistem penilaian autentik, guru dapat mengikuti berbagai kegiatan seperti mengikuti pelatihan, workshop, sosialisasi, seminar, lokakarya bahkan penelitian agar dapat mengembangkan kompetensi dasar yang diperlukan.
  2. Penyempurnaan Sistem Administrasi.
  3. Melakukan diseminasi dengan tenaga ahli Selain mengembangkan kompetensi dasar yang diperlukan, guru

Dampak Perkembangan Tekonologi Menimbulkan Perubahan Perilaku Dan Sikap

Untuk pengembangan profesi BK, Konselor dituntut untuk menjadi life long learner, kreatif dan inovatif, guru BK penggerak, reflektif, kolaboratif mampu menerapkan bimbingan dan konseling multikultural.

Secara khusus, dalam hal ini guru bimbingan dan konseling berfungsi sebagai pemberi pelayanan kepada peserta didik agar masing masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Dan terdapat fungsi bimbingan dan konseling diantara nya adalah fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan penggembangan dan fungsi advokasi.Terdapat beberapa strategi yang bisa dilakukan antaranya :

  1. Tahapan Internalisasi Program
  2. Tahapan Mengindentifikasi Karakteristik Lembaga Pendidikan
  3. Tahapan Untuk Mengenali Topik Terkait Pengembangan Diri
  4. Tahapan Mengenali Karakteristik Peserta Didik
  5. Tahapan Membagikan Praktik Baik
  6. Tahapan Untuk Menentukan Aksi Nyata
  7. Tahapan Melakukan Refleks

KESIMPULAN

Merdeka belajar merupakan kebijakan yang dirancang pemerintah untuk membuat lompatan besar dalam aspek kualitas Pendidikan yang kemerdekaan berpikir bagi siswa dan guru agar dapat berinovasi. Dan terdapat tujuan dari kurikulum merdeka belajar yang di mana terdapat dorongan terbentukan karakter jiwa merdeka di mana guru dan siswa. Pentinganya peran guru sd sebagai pengajar pembimbing yaitu agar dapat menilai autentik yang secara jelas terdapat kemampuan pada masing-masing peserta didik dan solusi yang dapat di berikan guru di dalam kelas dalam mengahadapi kendala-kendala tersebut.

Mengetahui:

Dosen Pengampuh Mata Kuliah

Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

 

 

Dra. Salma Halidu, S.Pd., M.Pd., MCE

 

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong