Anak Didik dan Kontak Sosial

17 April 2023 09:21:15 Dibaca : 430

1. Kontak sosial anak didik

Kontak social anak didik, kata “kontak” berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh, jadi kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi” kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu hubungan fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya kontak. Kontak sosial adalah hubungan yang terjadi antara individu dengan individu lain yang merupakan syarat dari sebuah interaksi.

Kontak sosial yang terjadi dapat berupa sebuah percakapan tatap muka berjabat tangan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, kontak sosial adalah awal dari adanya sebuah interaksi. Tanpa adanya kontak sosial atau hubungan antara individu maka interaksi tidak akan ternah terjadi. Kontak sosial hanya akan dapat terjadi jika terdapat kesadaran untuk saling berhubungan di antara individu dengan individu yang lain.

Kesadaran adalah faktor pendukung utama terjadinya sebuah kontak social. Oleh karena itu diperlukan adanya sebuah kesadaran untuk bekerja sama antara kedua belah pihak dalam hubungan tersebut. Sedangkan anak didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan atau pertumbuhan menurut fitrah masing-masing, sangat memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya. Kemudian terdapat berbagai macam kontak sosial yang di dibedakan menjadi beberapa bagian seperti kontak sosial berdasarkan cara hubungannya, Sifat hubungannya, bentuk hubungan dan tingkat hubungannya.

2. Jenis Kontak Sosial Anak Didik

Jenis kontak sosial anak didik ada terdiri dari tiga macam, yakni: kontak social di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

a.      Keluarga

Kontak sosial di keluarga, yang didalamnya terdapat ayah, ibu, dan anak yang masing-masing saling mempengaruhi, saling membutuhkan, dan di dalamnya terjadinya suatu interaksi satu sama lain. Selama anak belum dewasa, orang tua mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya. Untuk membawa pada kedewasaan orang tua harus memberi contoh yang baik karena anak suka mengimitasi kepada orang tuanya. Dalam memberikan sugesti kepada anak diharapkan tidak menggunakan cara otoriter, melainkan dengan sistem pergaulan sehingga dengan senang akan melaksanakannya. Anak paling suka untuk identik dengan orang tuanya, seperti anak laki-laki terhadap ayahnya anak perempuan dengan ibunya.

Sosialisasi anak diharapkan sebagai bekal ke depan agar anak dapat beradaptasi dan berkiprah secara positif di tengah masyarakat. Bila orang tua mengharapkan anaknya berakhlak sesuai dengan tuntutan agamanya, misalnya akhlak Islami, anak perlu diberi contoh oleh orang tua tentang beragam akhlak mulia dan Islami. Keluarga sebagai salah satu dari pusat pendidikan bertugas membentuk kebiasaan-kebiasaan positif sebagai pondasi yang kuat dalam pendidikan informal.

b.     Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, terdiri dari guru (pendidik) dan murid-murid (anak didik), yang didalamnya terdapat interaksi antara pendidik dengan anak didik, begitu juga sebaliknya. Namun sebagai tenaga pendidik haruslah memiliki kewibawaan untuk mengarahkan anak didik menuju kedewasaan. anak akan bersosialisasi dalam interaksi sosial pada pendidikan formal (sekolah) sebagai tempat anak untuk menuntut ilmu pengetahuan. Bagi siswa di kelas, konsep interaksi sosial merupakan konsep penting untuk dipahami, karena sesungguhnya tidak ada orang hidup dalam keterasingan yang terus menerus.

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu mengembangkan interaksi sosialnya sebagai manifestasi interdependensi antarsesamanya. Begitupun siswa yang berada di sekolah, pada dasarnya merupakan pola miniatur masyarakat, aktivitas sehari-harinya tidak lepas dari inteaksi sosial, baik interaksi dengan guru, petugas perpustakaan, maupun sesama teman. Menurut Abu Ahmadi, fungsi pendidikan sekolah adalah memberantas kebodohan dan memberantas salah pengertian.

c.      Masyarakat

Masyarakat merupakan tempat pergaulan sesama manusia dan merupakan lapangan pendidikan yang luas dan meluas, yaitu ada hubungan antara dua orang atau lebih tak terbatas. Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan ketiga dalam proses sosialisasi sesuai keberadaannya. Lingkungan masyarakat memberikan sumbangan yang berarti dalam diri anak didik, karena tidak semua pengetahuan, sikap, keterampilan, dapat dikembangkan oleh sekolah ataupun keluarga.

Seorang anak akan bergaul di lingkungan masyarakatnya, dalam pergaulan ini seorang anak akan dipengaruhi oleh orang lain atau sebaliknya dan dipengaruhi oleh orang lain. Masyarakat menjadi wahana sosialisasi sekaligus pendidikan yang berfungsi sebagai pelengkap, pengganti, dan tambahan. Dapat dijelaskan sebagai pelengkap perkembangan dalam sosialisasi anak didik dengan masyarakat atau kelompok lainnya ialah berorientasi melengkapi kemampuan, keterampilan, kognitif, afektif, maupun performance yang mencakup berkomunikasi dengan orang lain, kerja sama dengan anggota masyarakat, dan mengasah keahlian di dalam masyarakat.

Sebagai penganti, keluarga dan sekolah memiliki keterbatasan kemampuan melayani semua lapisan dari anggota masyarakat. Sedangkan sebagai tambahan, masyarakat mampu menyediakan tambahan dalam terlaksanannya peningkatan kepribadian. Misalnya jika di sekolah hanya tahu ini mesin bubut (karena keterbatasan waktu), maka di masyarakat anak didik bukan hanya melihat dan memegang, tapi anak didik mampu menggunakannya dan memanfaatkannya untuk diri dan masyarakat dilingkungannya.

Dalam kaitannya, semua anggota masyarakat memiliki tanggung jawab membina, memakmurkan, memperbaiki, mengajak kepada kebaikan, memerintahkan yang makruf, melarang yang munkar dimana tanggung jawab manusia melebihi perbuatan-perbuatannya yang khas, perasaannya, pikiran-pikirannya, keputusan-keputusannya, dan maksud-maksudnya, sehingga mencakup masyarakat tempat ia hidup dan alam sekitar yang mengelilinginya

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong