ARSIP BULANAN : August 2021

Menjadi Mahasiswa Baru Dalam Kemelut Pandemi Covid-19

04 August 2021 14:28:26 Dibaca : 15

Agent of Change, itulah kalimat yang akan kita dengar jika membicarakan tentang mahasiswa. Yeah, banyak orang sudah tahu, mahasiswa adalah sosok yang dituntut untuk mampu menjawab tantangan globalisasi yang kian menanjak, mampu membawa perubahan yang positif bagi bangsa dan negara. Tak hanya itu, menjadi mahasiswa juga berpotensi dapat membuka peluang karier yang lebih luas dan bergengsi. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa menjadi seorang mahasiswa adalah sesuatu yang keren. Karena itulah status mahasiswa menjadi salah satu impian yang ingin diraih oleh hampir semua orang di negeri ini. 

Sayangnya, tidak semua orang bisa menyandang status tersebut dengan mudah karena beberapa faktor. Entah karena faktor ekonomi, faktor lingkungan sosial masyarakat, faktor keluarga, dan masih banyak lagi faktor lainnya. Tak dapat dimungkiri, faktor-faktor inilah yang membuat seseorang kehilangan minat dan motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Ospek Di Masa Pandemi

04 August 2021 14:24:52 Dibaca : 11

Di Masa Pandemi Covid-19 ini mengharuskan kita melakukan banyak kegiatan tanpa tatap muka. Seperti kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru atau yang biasa kita sebut "Ospek". Jika sebelumnya ospek dilakukan secara tatap muka dan banyak kampus berlomba untuk menunjukkan kehebohan dan keindahan koreografi ospek. Sekarang ini para mahasiswa senior dituntut untuk memutar otak, agar ospek tetap dapat berjalan sesuai tujuan tanpa mengurangi euphorianya.

Lalu, Apakah adanya ospek secara online akan merubah budaya yang ada sebelumnya, baik positif maupun  negatif? Tentunya budaya ini telah lama berlangsung di Indonesia. Beberapa budaya ospek yang ada seperti  memakai atribut-atribut aneh, para kaka tingkat yang galak, dokumentasi foto-foto aib, foto koreografi oleh mahasiswa baru atau pembuatan suatu logo atau tulisan yang dilakukan bersama-sama, masih banyak lagi.

COVID-19

04 August 2021 11:57:25 Dibaca : 19

COVID-19 berpotensi mempengaruhi banyak orang di berbagai negara. Virus ini tidak lekat dengan etnis, kebangsaan atau agama tertentu. Untuk mengurangi menyebaran yang begitu cepat, Social distancing (menjaga jarak dari orang lain demi kebaikan bersama) yaitu anjuran berdiam di rumah dapat memutus penyebaran virus corona. Ketidaknyamanan psikis dapat menjadi dampak dari kebijakan pemerintah ini. Situasi baru dan ketidak pastian akan meningkatkan kewaspadaan seseorang sampai tahap yang wajar agar orang tersebut siap beradaptasi. Namun bila rasa cemas atau was-was berlebih muncul dapat menyebabkan penurunan fungsi dan masalah baru.

Maka dari itu,marilah kita sama-untuk mencegah virus ini dengan 3M

-Mencuci Tangan

-Menjaga Jarak

-Memakai Masker

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong