PERSPEKTIF, FUNGSI DAN KAJIAN GEOGRAFI MANUSIA DALAM KEILMUAN GEOGRAFI
PERSPEKTIF, FUNGSI DAN KAJIAN GEOGRAFI MANUSIA DALAM KEILMUAN GEOGRAFI
Lingkungan sekitar kita sangat menarik untuk dikaji. Contoh kecilnya adalah ketika kita berjalan dari tempat tinggal menuju kampus. Tentunya kita melewati jalan umum. Banyak sekali fenomena– fenomena kecil yang terkadang tidak kita sadari merupakan suatu fenomena keilmuan. Misalnya ketika kita melihat banyak kendaraan yang berlalulalang dijalan trans perkotaan. Berbeda dengan dijalan trans perdesaan. Tentunya kita akan mengkaji lebih lanjut. Mengapa hal ini terjadi? Padahal keduanya sama - sama merupakan kenampakan jalan. Kenapa pengguna kendaraan lebih banyak megendarai kendaraan mereka di Jalan trans perkotaan dibandingkan di Jalan dijalan trans perdesaan? Kenapa lebih banyak toko atau tempat–tempat perbelanjaan didaerah perkotaan dibanding dengan desa?
Jika masing–masing dikaitkan, maka akan terdapat sebuah komparansi fenomena kecil yang kemudian dapat dikaji menjadi suatu keilmuan.
Menurut Von Rithoffen, Geografi adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara gejala-gejala dan sifat tersebut.
Selama ini kita mengenal geografi adalah cakupan ilmu yang mempelajari mengenai bumi. Baik itu kondisi fisik, maupun interaksi yang ada didalamnya. segala sesuatu yang ada di bumi adalah ruang lingkup ilmu geografi. Ruang lingkup geografi sangat luas, meliputi kehidupan di muka bumi, di ruang angkasa, berbagai gejala alam, serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Pengetahuan mengenai gejala alam dan kehidupan di muka bumi disebut dengan gejala geosfer, dalam hal ini geografi akan mempelajari penyebab terjadinya dan menjelaskan mengapa dan bagaimana terjadinya gejala geosfer.
Secara garis besar, keilmuan geografi dibagi menjadi dua, yakni geografi fisik dan geografi manusia. Gabungan diantara keduanya menciptakan keilmuan yang disebut sebagai geografi regional. Geografi fisik adalah bagian ilmu geografi yang mempelajari tentang semua peristiwa di muka bumi, baik di darat, laut, udara, maupun luar angkasa beserta faktor penyebab terjadinya. Geografi sosial adalah bagian dari ilmu geografi yang mempelajari tentang interaksi antarmanusia, sedangkan geografi regional adalah ilmu yang mempelajari tentang perwilayahan dari negara-negara yang ada.
Skema ruang lingkup studi geografi dapat dilihat pada gambar 1
Dalam hal ini kita mengetahui bahwa geografi manusia termasuk kedalam aspek keilmuan geografi. Manusia hidup dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dibumi. Pemanfaatan tersebut dapat berupa permanfaat lahan pertanian, pertambangan, laut dan sebagainya. Dari pemanfaatan sumber daya tersebut, dapat dikatakan bahwa ada interaksi antar manusia dan lingkungannya yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidupnya. Interkasi manusia dan sumber daya alam tersebut menjadi kajian ruang lingkup ilmu geografi agar keberlangsungannya tetap terjaga.
Seorang geograf seharusnya tidak hanya menguasai satu kajian geosfer. Karena geosfer itu sendiri sebagai suatu sistem, maka penting bagi orang yang sedang belajar-atau yang sudah ahli geografi dalam mengkaji secara mendalam dan menyeluruh mengenai keilmuan geografi. Dalam hal ini, geografi manusia mengkaji berbagai fenomena seperti bahasa, agama, pemanfaatan lahan, iklim, dan perubahan lingkungan. Geograf juga harus mengkaji mengenai interaksi antara manusia dan lingkungannya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, manusia memegang peranan penting dalam pengendalian fenomena geosfer. Persebaran suatu agama di berbagai belahan dunia melibatkan manusia dan lingkungan alam sekitarnya. Misalnya adalah sejarah dispersal agama Kong Hu Chu di Kabupaten Tuban – Jawa Timur. Mengapa hal ini terjadi di Tuban? Mengapa tidak di Malang atau Jombang? Hal ini dapat dikaji melalui pendekatan ilmu geografi khususnya geografi manusia (Human Geografi). Agama Kong Hu Chu banyak dijumpai di Tuban karena pada dasarnya Tuban merupakan daerah strategis perdagangan yang terletak di jalur pantai utara jawa. Tentu saja akan mempermudah penyebaran kebudayaan atau kepercayaan baru dengan datangnya orang – orang baru yang melakukan aktivitas di tempat tersebut semisal berdagang.
Selain agama, pemanfaatan lahan juga dapat dikaji melalui keilmuan geografi manusia. Alam dan makhluk hidup yang menempatinya membentuk suatu interaksi unik untuk dikaji. Jika kita sadar betapa pentingnya hal ini, maka semua orang akan berlomba – lomba dalam pelestarian bumi. Contoh kecil pemanfaatan lahan yang dijumpai adalah pemanfaatan lahan dataran tinggi Dieng sebagai lahan pertanian kentang oleh masyarakat sekitar. Berbeda dengan pemanfaatan lahan di Jogja kota yang sebagian besar digunakan untuk pemukiman dan fasilitas – fasilitas umum perkotaan. Mengapa ini terjadi? Apa imbasnya? Kita mengenal bahwa dataran tinggi merupakan daerah yang cocok untuk penanaman sayuran dan lain sebagainya. Sedangkan daerah pertumbuhan (kota) diisi oleh sektor pemerintahan dan fasilitas umum. Dalam hal ini, kajian keilmuan geografi, sudut pandang, dan pendekatan yang digunakan haruslah beriringan. Yakni antara pendekatan spasial, ekologikal, dan kompleks wilayah.
Manusia memegang peranan penting dalam pengendalian politik, ekonomi, sosial – budaya. Tentu semuanya berkaitan erat dengan lingkungan sekitar. Politik (dalam hal ini digarisbawahi masalah kekuasaan) akan memerlukan wilayah. Wilayah terdiri dari banyak aspek, termasuk halnya penduduk. Ekonomi berkaitan erat dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya. Pendistribusian membutuhkan pengetahuan spasial – regional yang baik, pemasaran akan melibatkan kajian mengenai oportunity cost dan lain sebagainya, konsumen harus ada supaya kegiatan ekonomi dapat berjalan. Tentunya konsumen ini merupakan elemen dari manusia itu sendiri. Sosial – budaya tak lepas peranannya dari manusia. Seperti yang telah kita ketahui bahwa manusia merupakan makhluk sosial, dan keberakibatan budaya juga diciptakan oleh manusia itu snediri berkaitan erat dengan lingkungan dan apa yang dipercayainya.
Masih terdapat banyak sekali fenomena – fenomena geosfer yang dapat dikaji dalam geografi manusia. Sinergi antara berbagai fenomena geosfer akan lebih baik jika semua aspek digabungkan. Begitulah pentingnya dan peranan geografi manusia dalam perspektif keilmuan geografi. Karena seperti yang dijelaskan diatas bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan interaksi yang ada didalamnya, dalam hal ini manusia memegang peranan dalam berbagai interaksi yang ada di bumi ini.
Terdapat banyak sekali cabang keilmuan geografi manusia. Dari tulisan diatas dapat digarisbesarkan dakam sebuah bagan, mengenai geografi manusia dalam hal ini kaitannya dengan interaksi dengan bumi – dan dengan pengorganisasiannya dengan ruang di permukaan bumi.
Saat ini, geografi manusia masih dipraktekan dan lebih dispesialisasikan di bidang yang terdiri atas feminist geography,children’s geography, studi tentang pariwisata, geografi wilayah, hubungannya dengan keruangan, dan geografi politik telah dikembangkan lebih lanjut dalam studi dan praktek – praktek kegiatan mausia yang dikaitkan dengan keruangan di bumi.
Dapat diambil garis besar bahwa studi kita mengenai geografi manusia adalah menganalis manusia dan – tempat serta menjelaskan interaksi diantara keduanya dalam konteks ruang dan waktu untuk menciptakan sebuah sistem kesatuan dunia[4]. Dan untuk menganalisanya, setiap keilmuan membutuhkan studi lain. Oleh karena itu, perluasan kajian ilmu geografi sangat membantu dalam menganalisa atau mengkaji fenomena – fenomena geosfer yang ada di bumi ini