ARTIKEL

KESEHATAN MENTAL

Nama: Aura marsya kaluara

Kelas: B

JURUSAN ILMU HUKUM DAN KEMASYARAKATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

 

Satu dari enam anak berusia 10-19 tahun. Masa remaja merupakan masa yang unik dan terus berkembang. Perubahan fisik, emosional, dan sosial, termasuk paparan kegelapan, pikiran, atau kekerasan, dapat membuat remaja rentan mengalami masalah kesehatan mental. Melindungi generasi muda dari kesulitan, mendorong pembelajaran sosial-emosional dan kesejahteraan psikologis, serta memastikan akses terhadap layanan kesehatan mental merupakan hal yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan generasi muda di masa remaja dan dewasa..Kaum muda dengan masalah kesehatan mental sangat rentan terhadap pengucilan sosial, diskriminasi, stigma (yang berdampak pada pencarian bantuan), kesulitan pendidikan, perilaku berisiko, kesehatan fisik yang buruk, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental Masa remaja merupakan masa penting dalam pembentukan kebiasaan sosial dan emosional yang penting untuk kesejahteraan mental. Hal ini termasuk menerapkan pola tidur yang sehat; Berolahraga secara teratur; mengembangkan keterampilan mengatasi masalah, pemecahan masalah dan komunikasi; dan belajar mengendalikan emosi. Lingkungan yang protektif dan mendukung bagi keluarga di sekolah dan masyarakat luas adalah penting.

Gangguan emosi sering terjadi pada remaja. Gangguan kecemasan (yang dapat berupa rasa panik atau kekhawatiran berlebihan) paling umum terjadi pada kelompok usia ini dan lebih sering terjadi pada remaja yang lebih tua dibandingkan remaja yang lebih muda.

Bunuh diri dan menyakiti diri sendiri Bunuh diri adalah penyebab kematian terbesar keempat di kalangan usia muda (15-19 tahun) (2). Faktor risiko bunuh diri bermacam-macam, termasuk penyalahgunaan alkohol, paparan pada masa kanak-kanak, rasa malu untuk mencari bantuan, hambatan dalam mengakses layanan kesehatan, dan ketersediaan alat bunuh diri. Media digital, seperti media lainnya, dapat memainkan peran penting dalam memperkuat atau meningkatkan upaya pencegahan bunuh diri.

Deteksi dan pengobatan dini Memenuhi kebutuhan remaja dengan maasalh kesehatan mental sangatlah penting. Menghindari pelembagaan dan perlakuan yang berlebihan, mendukung pendekatan non-medis dan menghormati hak-hak anak sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hak Anak dan dokumen hak asasi manusia lainnya adalah kunci kesehatan mental generasi muda.

 

RINGKASAN ARTIKEL

MEMBANGUN MASYARAKAT YANG HARMONIS: PERAN PENTING HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

 

Keharmonisan dalam masyarakat merupakan syarat utama untuk menciptakan kehidupan yang damai dan sejahtera. Namun, keharmonisan tidak dapat terwujud begitu saja tanpa adanya kesadaran dan tanggung jawab dari setiap warga negara dalam menjalankan hak dan kewajibannya. Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua sisi mata uang yang saling melengkapi dan harus dipahami secara seimbang.

Hak warga negara merupakan kebebasan dan jaminan yang diberikan oleh negara kepada setiap warganya. Dalam Undang-Undang Dasar 1945, hak-hak warga negara Indonesia telah diatur secara jelas, seperti hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk bekerja, hak untuk beragama, dan hak-hak lainnya. Pemahaman yang baik tentang hak-hak ini sangat penting, karena dengan mengetahui hak-haknya, warga negara dapat menuntut perlindungan dan pemenuhan hak-hak tersebut dari negara.

Sementara itu, kewajiban warga negara merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945, yang menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.” Kewajiban lainnya seperti membayar pajak, menaati hukum, dan menghormati hak-hak orang lain juga merupakan hal yang harus dipatuhi oleh setiap warga negara.

 

KESEHATAN MENTAL

22 May 2024 13:09:54 Dibaca : 20

Satu dari enam anak berusia 10-19 tahun. Masa remaja merupakan masa yang unik dan terus berkembang. Perubahan fisik, emosional, dan sosial, termasuk paparan kegelapan, pikiran, atau kekerasan, dapat membuat remaja rentan mengalami masalah kesehatan mental. Melindungi generasi muda dari kesulitan, mendorong pembelajaran sosial-emosional dan kesejahteraan psikologis, serta memastikan akses terhadap layanan kesehatan mental merupakan hal yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan generasi muda di masa remaja dan dewasa..Kaum muda dengan masalah kesehatan mental sangat rentan terhadap pengucilan sosial, diskriminasi, stigma (yang berdampak pada pencarian bantuan), kesulitan pendidikan, perilaku berisiko, kesehatan fisik yang buruk, dan pelanggaran hak asasi manusia..

Faktor-faktor yang mempengaruhikesehatan mental Masa remaja merupakan masa penting dalam pembentukan kebiasaan sosial dan emosional yang penting untuk kesejahteraan mental. Hal ini termasuk menerapkan pola tidur yang sehat; Berolahraga secara teratur; mengembangkan keterampilan mengatasi masalah, pemecahan masalah dan komunikasi; dan belajar mengendalikan emosi. Lingkungan yang protektif dan mendukung bagi keluarga di sekolah dan masyarakat luas adalah penting.

Gangguan emosi sering terjadi pada remaja. Gangguan kecemasan (yang dapat berupa rasa panik atau kekhawatiran berlebihan) paling umum terjadi pada kelompok usia ini dan lebih sering terjadi pada remaja yang lebih tua dibandingkan remaja yang lebih muda.

Bunuh diri dan menyakiti diri sendiri Bunuh diri adalah penyebab kematian terbesar keempat di kalangan usia muda (15-19 tahun) (2) . Faktor risiko bunuh diri bermacam-macam, termasuk penyalahgunaan alkohol, paparan pada masa kanak-kanak, rasa malu untuk mencari bantuan, hambatan dalam mengakses layanan kesehatan, dan ketersediaan alat bunuh diri. Media digital, seperti media lainnya, dapat memainkan peran penting dalam memperkuat atau meningkatkan upaya pencegahan bunuh diri.

Deteksi dan pengobatan dini Memenuhi kebutuhan remaja dengan masalah kesehatan mental sangatlah penting. Menghindari pelembagaan dan perlakuan yang berlebihan, mendukung pendekatan non-medis dan menghormati hak-hak anak sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hak Anak dan dokumen hak asasi manusia lainnya adalah kunci kesehatan mental generasi muda.

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-mental-health https://www-who-int.translate.goog/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-mental-health?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Arsip

Blogroll

  • Masih Kosong