ARSIP BULANAN : May 2024

ARTIKEL MAHASISWA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

23 May 2024 02:18:12 Dibaca : 125

NAMA          : MOH ALDRIAN PANDJU

NIM             : 221423065

KELAS        : A

 

 

MAHASISWA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

 

       Bagi seorang terpelajar dan bagian dari masyarakat mahasiswa dikenal sebagai sekelompok individu yang hidup dibawah naungan perguruan tinggi dan dipenuhi dengan berbagai macam ilmu pengetahuan.Di dalam peraturan Pemerintah RI No.30 Tahun 1990, mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Perguruan tinggi tertentu.Dari defenisi ini maka kita dapat mengetahui bahwa mahasiswa mempunyai status sosial karena berhubungan dengan perguruan tinggi yang merupakan tempat untuk menimpa ilmu pengetahuan, Dengan status yang di miliki oleh mahasiswa.Maka, mahasiswa juga mempunyai tanggung jawab sosial yakni problem sosial yang terjadi di masyarakat dan itu membutuhkan solusi dari berbagai pihak terutama mahasiswa untuk mendorong perubahan.Perguruan tinggi merupakan Lembaga/institusi yang tidak sekedar datang kuliah, mencatat mata kuliah, terus pulang dan tidur. Tetapi harus di pahami dengan baik bahwa perguruan tinggi merupakan suatu wadah untuk pengembangan potensi mahasiswa melalui berbagai macam literatur kajian, dan sebagai gambaran intelektual seorang mahasiswa agar mempunyai idealisme dan komitmen perjuangan sebagai tuntutan perubahan.Mahasiswa dijadikan simbol dari kehidupan pemuda dengan kebudayaan yang otonom dan menjadi instrumen perjuangan rakyat, mahasiswa harus lebih radikal dalam melihat situasi yang terjadi di sekelilingnya, dan bersikap adil pada segala hal yang terjadi.Ketika kita mencoba memperkecil peran mahasiswa dengan mengambil definisi bahwa mahasiswa hanya di bolehkan beraktifitas di kampus yakni belajar, maka definisi itu akan mempersempit makna atau esensi dari mahasiswa itu sendiri.Mengingat sejarah panjang mahasiswa dalam peranannya membangun serta memperjuangkan bangsa dan negara. Seperti yang dikatakan seorang sejarawan dan pakar politik dunia yakni Ben Anderso bahwa, “sejarah Indonesia adalah sejarah pemudanya”. Karena besarnya kontribusi pemuda terhadap kamerdekaan dan kemajuan bangsa dan negara.

 

        Melihat berbagai macam problem sosial yang terus terjadi sekarang ini mengajak kita sebagai kaum muda yakni mahasiswa untuk merespon persoalan sosial yang terjadi. Karena Mahasiswa yang dalam kehidupanya tidak dapat memberikan contoh, dan perubahan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai kaum terpelajar.Jika hari ini kegiatan mahasiswa hanya berorientasi pada hedonisme (hura-hura dan kesenangan), dan lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa harus mengetahui dan mencari tahu tentang perubahan di negeri ini maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang” yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa.Sebagai mahasiswa kita mempunyai dua peran yang sangat penting, pertama sebagai kaum terpelajar yang kedua sebagai anggota masyarakat. Dari dua peran yang ada dalam diri mahasiswa ini maka dengan sendirinya tanggung jawab itu menjadi lebih besar, karena perannya ini di tujukan pada dirinya sendiri sebagai kaum terpelajar maupun kepada masyarakat pada umumnya.Mahasiswa memiliki kekuatan dalam berpikir dan berbagai keilmuannya dalam menyelesaikan problem sosial yang terjadi di sekitarnya. Namun, unsur penting dari daya pikir dan ilmu itu merupakan entitas dari nilai moral yang harus dijunjung tinggi, Karena pada esensinya ilmu yang di dapat itu harus di amalkan kepada masyarakat secara umum.Dari fenomena yang berkembang saat ini menunjukan bahwa perkembangan modernisasi dan pembangunan telah memenjarakan mahasiswa dalam sekat institusi kampus, karena pada saat ini kampus telah mengeluarkan kebijakan serta melakukan kegiatan yang sifatnya serimoni sehingga mahasiswa disibukkan dengan kegiatan kampus, dan tidak melihat lagi problem sosial yang terjadi di kampus dan masyarakat pada umumnya. Mahasiswapun kehilangan kesadaran kritis dan bahkan bersikap apatis terhadap segala yang sesuatu terjadi.Melihat realitas yang terjadi saat ini maka perlu mengembangan potensi mahasiswa melalui penumbuhkan kesadaran kritis dalam merespon gejala sosial yang hadapi mahasiswa, karena Ketika mahasiswa mempunyai kesadaran kritis dan bersentuhan langsung dengan gejala sosial yang terjadi maka dengan sendirinya tanggung jawab itu akan hadir dalam benak mahasiswa.Ketika mahasiwa telah tersentuh dengan kepentingan kolektif, maka mereka relatif tercerahkan dan potensi akan menjadi kelompok yang terus berkembang serta diharapkan mampu mempengaruhi atau menjadi penerang pada basis masyarakat baik dalam wilayah yang kecil maupun secara luas.

 

      Sebagai bagian integral dari masyarakat,mahasiswa memiliki tanggung jawab sosial yang sangat penting dalam membangun dan menjaga keberlanjutan komunitas di sekitar mereka.berikut beberapa adalah beberapa aspek tentang tanggung jawab sosial mahasiswa antara lain:

 

 1. Pendidikan dan Kesadaran Sosial: Mahasiswa memiliki peran dalam meningkatkan kesadaran sosial di lingkungan kampus. Melalui pendidikan dan diskusi tentang isu-isu sosial, mahasiswa dapSebagai bagian ral dari masyarakat,mahasiswa memiliki tanggung jawab sosial yang sangat penting dalam membangun dan menjaga keberlanjutan komunitas di sat memahami tantangan yang dihadapi masyarakat dan menjadi agen perubahan yang positif.2. Partisipasi dalam Kegiatan Sosial: Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti aksi sosial, kampanye amal, atau kegiatan sukarela untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Partisipasi aktif ini membantu memperkuat keterlibatan sosial mahasiswa dan memberikan dampak positif bagi komunitas sekitar.3. Advokasi dan Pembelaan Hak: Mahasiswa dapat menjadi suara bagi mereka yang tidak terdengar dalam masyarakat. Dengan menjadi advokat dan pembela hak asasi manusia, mahasiswa dapat memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan hak-hak sosial bagi semua individu.4. Konservasi Lingkungan: Tanggung jawab sosial mahasiswa juga mencakup konservasi lingkungan. Melalui praktik ramah lingkungan, pengurangan limbah, dan kampanye keberlanjutan, mahasiswa dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendorong perilaku berkelanjutan.5. Pengembangan Keterampilan Sosial: Melalui pengalaman dan keterlibatan dalam kegiatan sosial, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan sosial seperti kepemimpinan, kerjasama, empati, dan resolusi konflik. Keterampilan ini penting dalam membentuk karakter dan kepribadian yang peduli dan bertanggung jawab sosial. Dengan memahami dan menjalankan tanggung jawab sosial mereka, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat. Dengan kesadaran, partisipasi, advokasi, konservasi, dan pengembangan keterampilan sosial, mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam membangun komunitas yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya.

ARTIKEL TENTANG KEAHLIAN (PPKN)

23 May 2024 00:57:31 Dibaca : 8

NAMA           : MOH ALDRIAN PANDJU 

NIM              : 221423065

KELAS         : A

PERAN PPKN DALAM MENCEGAH RADIKALISME 

 

 Pendidikan pancasila memiliki peran besar dalam mengatasi berbagai fenomena salah satunya yaitu radikalisme di Indonesia. Pendidikan pancasila menjadi benteng untuk menghilangkan sikap radikalisme dikalangan remaja. Pendidikan pancasila menumbuhkan kesadaran terhadap para pemuda bangsa untuk menghilangkan sikap radikalisme di Indonesia.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam bentuk politik; paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; sikap eskstrem dalam aliran politik. Dengan memahami pengertian tersebut kita bisa simpulkan bahwa radikalisme merupakan sikap yang menggunakan kekerasan saat menginginkan perubahan sosial dan politik. Sikap radikalisme merupakan sikap yang tidak seharusnya ada dalam diri pemuda Indonesia. Sikap ini dapat merugikan diri sendiri, orang lain ataupun negara Dalam pendidikan pancasila kita tidak hanya diajarkan untuk sekedar tahu tentang nilai-nilai dalam pancasila melainkan juga mengimplementasikan nilai-nilai tersebut kedalam kehidupan sehari-hari. Berikut penerapan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah radikalisme di Indonesia

Berikut adalah beberapa peran PPKN dalam mencegah radikalisme:

1. Penguatan Identitas Nasional: PPKN membantu memperkuat identitas nasional dan rasa cinta terhadap negara. Dengan memahami sejarah, nilai-nilai, dan ideologi negara, individu akan lebih memahami pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kerangka keberagaman.2. Pembentukan Karakter dan Etika: PPKN membantu dalam pembentukan karakter yang kuat dan etika yang baik pada individu. Melalui pembelajaran nilai-nilai moral, etika, dan norma-norma sosial, individu akan lebih mampu menolak ideologi radikal yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.3. Pemberdayaan Kritis: PPKN membantu dalam membentuk pikiran kritis dan analitis pada individu. Dengan memahami prinsip-prinsip demokrasi, individu akan lebih mampu menilai informasi secara objektif, memahami beragam sudut pandang, dan menghindari pemikiran radikal yang sempit.4. Pendidikan Multikultural: PPKN memperkenalkan konsep multikulturalisme dan toleransi dalam masyarakat yang beragam. Dengan memahami dan menghargai perbedaan, individu akan lebih terbuka terhadap keberagaman dan menghormati hak asasi manusia setiap individu.5. Pencegahan Ekstremisme dan Radikalisme: Melalui pendidikan tentang bahaya ekstremisme dan radikalisme, PPKN dapat membantu individu mengidentifikasi tanda-tanda radikalisme, menolak pemikiran ekstrem, dan memperkuat sikap moderat dan inklusif.

 Dengan demikian,PPKN memainkan peran yang sangat penting dalam mencegah radikalisme dengan membangun kesadaran,pemahaman,dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan kewarganegaraan.Pendidikan yang kuat dan inklusif dalam bidang PPKN dapat menjadi salah satu strategi efektif dalam menjaga keamanan,stabilitas,dan harmoni sosial dalam masyarakat

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Arsip

Blogroll

  • Masih Kosong