ARSIP BULANAN : September 2020

Sejarah Universitas Negeri Gorontalo (UNG)

18 September 2020 16:17:46 Dibaca : 7

  Universitas Negeri Gorontalo, disingkat UNG, adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo, Indonesia, yang berdiri pada 1 September 1963. Mulanya Universitas ini diberi nama Junior College, dan menjadi bagian dari FKIP UNSULUTENG. Tahun 1964 statusnya berubah menjadi Cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado, tahun 1965 bergabung dengan IKIP Manado Cabang Gorontalo.

  Tahun 1982 lembaga ini menjadi salah satu Fakultas dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsrat Manado di Gorontalo. Lembaga ini resmi berdiri sendiri berdasarkan Keppres RI Nomor 9 Tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gorontalo.

  Tahun 2001 berdasarkan Keppres RI Nomor 19 Tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001 status lembaga ini ditingkatkan menjadi IKIP Negeri Gorontalo dengan 5 Fakultas dan 25 Program Studi. Dan akhirnya, pada tanggal 23 Juni 2004 Presiden Megawati meresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan Keputusan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2004, tanggal 23 Juni 2004.

  Universitas Negeri Gorontalo membuka pintu selebar-lebarnya bagi segala upaya pengembangan martabat manusia melalui riset-riset. Paradigma piramida terbalik yang didorong oleh Rektor Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd sangat mengutamakan program-program yang bisa lebih mendorong jurusan/prodi untuk bisa lebih mandiri, kreatif dan inovatif.

  Berdasarkan hasil akreditasi institusi oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi tahun 2018, mengukuhkan Universitas Negeri Gorontalo masuk sebagai jajaran Perguruan Tinggi terbaik dengan perolehan akreditasi A. Pada tahun 2017, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 50 berdasarkan peringkat 100 besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia. Selain itu berdasarkan data Peringkat Universitas di Dunia versi Webometrics tahun 2018, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 154 (Asia Tenggara) dan 42 (Indonesia).[3]

  Ketika pertama kali menginjak bangku perkuliahan kita akan menjadi sesuatu yang berharga nantinya, jika kita menilai dunia kampus itu tempat yang baik untuk kehidupan kita dan juga akan membantu hingga kita menjadi manusia yang berguna ketika sudah melepas almamater dunia kampus. Tapi dunia kampus tidak seindah dan senyaman apa yang kita pikirkan, karena dunia kampus itu sendiri yang akan menyeleksi apakah kita akan bertahan menjalani kehidupan di dalamnya, hingga berhasil melepas almamater di mana kita bernaung selama beberapa tahun.

    Banyak situasi atau keadaan yang di hadapi mahasiswa UNG selama menjalani perkuliahan, entah itu datang dari masalah pribadi atau masalah dari dunia kampus itu sendiri, kadang kita selaku mahasiswa menjadi agresif jika masalah yang di hadapi tidak kunjung selesai, mungkin karena mencampur adukkan masalah kampus dengan masalah pribadi, entah itu masalah pacar, teman kuliah atau bahkan masalah tugas yang menumpuk dan tak kunjung selesai. Tapi ada banyak cara yang bisa di lakukan hingga kita mencapai apa yang kita inginkan selama menjalani bangku perkuliahan, contohnya kita bisa saling berbagi ilmu dengan teman-teman kuliah sehingga waktu kosong yang di miliki tidak hilang dengan percuma. Kita juga bisa memanfaatkan waktu dengan memasuki organisasi yang bermanfaat untuk masa depan.

Suasana UNG saat pandemi COVID-19

18 September 2020 14:27:16 Dibaca : 7

  Wabah virus corona (COVID-19) memaksa aktivitas belajar mengajar di beberapa universitas dialihkan ke media daring (online), termasuk Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang berdasarkan instruksi atau edaran rektor terkait pencegahan penularan COVID-19 di lingkungan kampus UNG.

  Berdasarkan edaran Rektor UNG tersebut, semua perkuliahan atau proses belajar mengajar di UNG yang biasanya sebagian besar dilaksanakan tatap muka langsung antara dosen dan mahasiswa ditiadakan atau dialihkan sepenuhnya melalui media online.

  Rektor UNG melarang seluruh civitas akademik UNG datang ke kampus, termasuk seluruh dosen dan mahasiswa, namun dikecualikan jika ada keadaan yang memaksa untuk datang ke kampus (bersifat urgent). Hal ini harus dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong