Arti dan makna logo UNG
1. Kurva segi lima sama sisi adalah ornamen khas daerah Gorontalo melambangkan lima sila dari dasar negara pancasila yang menjadi azas UNG, serta lima sendi peradaban Gorontalo yang disebut {Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu}
2. Kerangka bunga teratai yang telah mekar penuh mengandung harapan UNG akan menghasilkan SDM yang utuh dan berkualitas.
3. Lingkaran bola dunia melambangkan komitmen untuk mencapai visi, misi dan tujuan UNG, sedangkan warna biru melambangkan keamanan dan perdamaian.
4. Buku berwarna putih yang terbuka memiliki makna sikap terbuka dan semangat yang tinggi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya.
5. Pena berbentuk ornamen lima mata melambangkan antara ilmu agama, ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya merupakan satu kesatuan yang utuh dalam dunia pendidikan.
6. Mahkota raja berwarna hitam dengan hiasan kuning emas melambangkan kebudayaan, keteguhan dan kejayaan suatu martabat. 23 butir emas melambangkan hari bersejarah masyarakat Gorontalo, di mana tanggal 23 Januari 1942 sebagai hari kemerdekaan masyarakat Gorontalo dan sekaligus tanggal 23 Juni 2004 hari peresmian UNG oleh Presiden RI.
7. Sayap burung Maleo berwarna jingga melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis civitas akademika dalam mengembangkan UNG.
4.678 MABA Ikuti Pelatihan TIK Online
UNG – Sebanyak 4.678 mahasiswa baru angkatan 2021 yang telah teregistrasi di Universitas Negeri Gorontalo mengikuti pelatihan teknologi informasi dan komunikasi (PELTIK) sejak tanggal 2 hingga 9 Agustus.
Menurut Kepalat UPT TIK, Salahudin Olii, ST,MT, tradisi pelatihan TIK untuk mahasiswa baru telah dilakukan sejak tahun 2010 dan di tahun 2020 dan 2021 proses pelaksanaannya secara daring menggunakan platform aplikasi SekolahRakyst UNG.
“Pada pelatihan ini dibagi dalam 101 kelas dan setiap kelas mengikuti 4 pertemuan daring.
Ospek daring di masa covid-19
Di Masa Pandemi Covid-19 ini mengharuskan kita melakukan banyak kegiatan tanpa tatap muka. Seperti kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru atau yang biasa kita sebut "Ospek". Jika sebelumnya ospek dilakukan secara tatap muka dan banyak kampus berlomba untuk menunjukkan kehebohan dan keindahan koreografi ospek. Sekarang ini para mahasiswa senior dituntut untuk memutar otak, agar ospek tetap dapat berjalan sesuai tujuan tanpa mengurangi euphorianya