ARSIP BULANAN : September 2012

Media Di Era Globalisasi

18 September 2012 11:03:20 Dibaca : 730

 

MEDIA MASSA DI ERA GLOBALISASi

 
 
Mobilisasi media massa baik cetak maupun elektronik semakin tidak mengenal batasan jarak dan waktu. Era globalisasi pada saat ini membuat segala hal tampak sangat mudah, termasuk dalam berkomunikasi. Media massa memberikan banyak kemudahan bagi suatu bangsa bertukar informasi. Segala informasi dan kebudayaan dapat diakses melalui media dengan mudah, murah dan sangat cepat, sehingga informasi dan kebudayaan dari negara berbeda akan berpotensicmempengaruhi kebudayaan yang menerima informasi tersebut dengan proses yang relative singkat, semua ini tidak terlepas dari pengaruh media massa sebagai alat komunikasi. Hal ini menjadikan pengaruh – pengaruh yang sangat luar biasa bagi seseorang dan lebih luas lagi bagi bangsa dan negara. Pembentukan karakter dan kepribadian seseorang ditentukan ketika seseorang tersebut bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Baik itu lingungan fisik yang diperoleh dengan pergaulan secara langsung individu lepas individu, melalui buku atau media cetak ataupun melalui media – media elektronik seperti televisi, radio bahkan internet. Tidak dapat disangsikan lagi bahwa media massa memang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan identitas nasional suatu bangsa.
Identitas nasional suatu bangsa adalah keunikan – keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bangsa lain dan membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain di belahan dunia. Keunikan ini menjadi tanda pengenal dan jati diri bagi sebuah bangsa. Identitas merupakan alat pemersatu yang menjiwai perumusan tujuan nasional dan sekaligus bagaimana mencapainya. Oleh karena itu setiap warga negara haruslah mengerti apa yang menjadi identitas bangsanya, karena setiap tindakan yang seseorang ambil merupakan cerminan identitas bangsnya. Keluar masuknya kebudayaan – kebudayaan asing melalui media massa sebenarnya dapat membentuk masyarakat yang majemuk, dinamis dan akhirnya membuat identitas kebangsaan semakin kuat dan mengakar dalam benak masyarakat sehingga dapat memperkaya kekayaan cultural suatu bangsa. Namun demikian proses pembetukan identitas nasional bukan merupakan sesuatu yang sudah selesai pada titik tertentu, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus berkembang mengikuti perkembangan jaman. Akan terjadi pergeseran nilai dari identitas itu sendiri apabila identitas itu tidak dapat di jaga dan dilestarikan, dan pada akhirnya mengakibatkan identitas global menguasai nilai – nilai identitas nasional itu sendiri.
Dalam hal ini pengaruh media massa dalam penyebaran identitas sebuah bangsa dan akhirnya membentuk identitas baru sangatlah kuat. Tanpa media cetak ataupun elektronik niscaya persebaran identitas tidak akan sekuat saat ini. Mereka memegang kunci bagi masuk serta keluarnya suatu kebudayaan. Karena media massa adalah jalan bagi masuknya pengaruh dari luar maka media massa juga harus mampu menjadi filter bagi masuknya pengaruh – pengaruh tersebut. Hal ini menjadi penting karena di suatu bangsa telah terdapat tatanan norma – norma yang sudah disepakati dan dilaksanakan oleh pelakunya, namun terkadang bagi bangsa lain mungkin saja norma – norma tersebut tidak bisa dengan serta merta diterima dan diterapkan karena dinilai tidak sesuai dengan kaidah – kaidah ataupun latar belakang bangsa yang bersangkutan. Untuk itu menjadi tugas media massa untuk mampu memilah dan memilih mana yang sekiranya pantas dan mana yang tidak bagi khalayak bangsanya, selain memang sudah menjadi tugas tiap – tiap individu untuk membatasi mana – mana saja pengaruh yang dirasa baik.
Banyak manfaat yang diperoleh dari berkembangnya identitas suatu bangsa, antara lain adalah semakin kuatnya rasa nasionalisme dan integrasi suatu bangsa. Integrasi nasional adalah pernyataan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masayarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh , secara sederhana memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Perasaan ‘satu’ ini diperoleh melalui perasaan senasib sepenanggungan lintas pulau, agama, sosial dan budaya yang disatukan melalui kecepatan informasi yang diperoleh dari media cetak ataupun media elektronik. Selain itu media massa yang sehat dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas. Media massa yang memuat tentang olahraga, ekonomi, politik, dan kebudayaan, Semua ini diharapkan akan memunculkan tenaga – tenaga baru yang ahli dalam bidang tersebut. Mereka akan lebih kompetititif dan siap menghadapi persaingan yang ketat di era globalisasi
Disamping itu juga terdapat efek negatif yang ditimbulkan dari semakin terbukanya suatu bangsa menerima pengaruh – pengaruh asing lewat media massa. Sebagai contoh, integrasi sosial yang ditunjang dengan kemajuan alat – alat komunikasi dan media massa membentuk sebuah lingkungan maya, sebuah ‘desa global’ yang di dalamnya terdapat berbagai macam adat, norma, kebiasaan dan budaya yang menyatu dalam sebuah komunitas yang merasa mempunyai kesamaan dalam pengalaman, sehingga membentuk komunitas – komunitas baru. Pengalaman yang dimaksudkan di sini seperti status sosial dalam masyarakat, pekerjaan, hobi dan masih banyak lagi. Pertemuan yang lintas batas negara seperti ini dapat menciptakan kesamaran idententitas nasional dan subnasional.
Lunturnya identitas nasional suatu bangsa juga terlihat dengan adanya berbagai kasus penyalahgunaan obat – obatan terlarang, korupsi, kolusi, nepotisme serta berbagai macam pelanggaran hukum lainya. Tidak adanya penghargaan terhadap orang – orang yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara ( pahlawan ) juga merupakan indikasi bahwa identitas nasional telah terkikis tipis.
Norma – norma sosial tertentu memang yang telah dianggap wajar bagi sebuah bangsa, seperti seks pranikah, pembuatan film – film porno, legalnya menikah dengan sesama jenis. Tetapi bagi masyarakat yang tinggal di tempat berbeda norma – norma seperti ini tidak dapat diterima. Namun yang menjadi masalah adalah ketika generasi menilai norma – norma tersebut sebagai suatu modernitas. Bagi yang melakukanya dianggap modern dan yang tidak melakukan dianggap sebagi seseorang yang ketinggalan jaman. Kesalah – persepsian ini jelas – jelas merupakan contoh nyata bahwa identitas nasional bangsa telah mengalami degradasi yang teramat besar. Semakin pudarnya eksistensi budaya lokal oleh terjangan budaya asing yang dibawa melalui media massa, budaya asing dianggap lebih modern. Sehingga masyarakat lebih mengenal band – band asing misalnya daripada pakaian – pakaian adat lokal ataupun tari – tarian lokal.
Menjadi tugas suatu bangsa untuk senantiasa menjaga identitas bangsanya yang mulai terkoyak dengan cepatnya informasi melalui media massa. Menghargai, menjaga dan melestarikan kearifan – kearifan lokal yang menjadi kekayaan tak tergantikan. Identitas nasional bangsa yang tengah dilanda gradasi akibat dari pengaruh lingkungan yang sudah berkembang pesat melalui media massa, harus segera digalakan kembali. Untuk itu perlu kiranya suatu bangsa berusaha semaksimal mungkin untuk terus menjaga kesadaran identitas nasional kebangsaan, adalah dengan melalui proses pendidikan, penataran, pelatihan yang direncanakan oleh pemerintah selanjutnya diorganisir dan dilaksanakan kegiatannya serta diawasi pelaksanaannya baik di lingkungan pendidikan formal maupun informal, lingkungan pekerjaan maupun lingkungan pemukiman. Upaya ini harus dilakukan bahkan sejak usia dini pada masyarakat agar identitas nasional bangsa tidak menjadi pudar, justru semakin kuat. Selalu menumbuhkan rasa bangga dalam berbangsa dan bernegara sehingga nilai-nilai luhur bangsa mampu bertahan walaupun terjadi mobilitas kebangsaan yang teramat kuat pada era globalisasi ini. Karena identitas nasional suatu bangsa adalah cerminan jati diri dan martabat di mata bangsa lain. Berdasarkan kenyataan tersebut sebenarnya ada dua hal pokok yang perlu menjadi perhatian, pertama identitas nasional dan yang kedua adalah kesadaran nasional. Pada masa – masa awal Indonesia merdeka misalnya, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi seluruh rakyat (di antaranya adalah penghormatan kepada bendera negara, lagu kebangsaan, bahasa nasional, dan seterusnya). Sementara kesadaran nasional dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional selanjutnya dijadikan dasar dari keyakinan akan perlunya memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya untuk melepaskan bangsa ini dari ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan terhadap bangsa asing.
Berikut beberapa hal yang harus selalu dijaga dalam usaha menegakan identitas suatu bangsa
1. Pola Perilaku
Gambaran pola perilaku yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari, misalnya adat istiadat, budaya, kebiasaan, ramah tamah, hormat kepada orang tua, dan gotong royong merupakan salah satu identitas nasional yang bersumber dari adat istiadat dan budaya.
2. Lambang – lambang Negara
Sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi negara. Lambang-lambang ini biasanya dinyatakan dalam undang-undang, misalnya : bendera, bahasa, dan lagu kebangsaan.
3. Alat – alat Perlengkapan
Sejumlah perangkat atau alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang berupa bangunan, peralatan dan teknologi, misalnya bangunan candi, masjid, gereja, peralatan manusia seperti pakaian adat, dan teknologi bercocok tanam.
4. Tujuan yang Ingin DicapaiIdentitas yang bersumber dari tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap seperti budaya unggul dan prestasi dalam bidang tertentu. Sebagai sebuah bangsa yang mendiami sebuah Negara.
Selama ada kemauan dan niat yang tulus dari bangsa itu sendiri untuk mempertahankan identitasnya maka jati diri bangsa yang selama ini diagung – agungkan akan terus terpelihara. Oleh sebab itu segenap elemen bangsa harus mencoba untuk mengembalikan jati bangsa dimulai dengan lingkungan terkecil yang yaitu diri sendiri dan keluarga.
 
Daftar Pustaka
www.google.com

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong