ARSIP BULANAN : March 2014

filsafat

30 March 2014 22:30:01 Dibaca : 875

Nama : Harpen Melgi Bano

Nim : 291413002

Tugas : Etika Filsafat dalam Komunikasi

ABSTRAK

Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis mencari solusi tentang itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan kedalam sebuah proses dialetika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

Terdapat beberapa kata yang dikembangkan dari kata filsafat. Kata-kata yang dimaksudkan yaitu: filosof, filosofi dan filosofis. Filsafat itu sendiri merupakan sebuah disiplin ilmu. Ia merupakan disiplin ilmu yang berintikan lgika (penalaran yang tepat), estetika (keindahan rasa, kaidah maupun sikap hakiki dari keindahan itu), metafisika (segala sesuatu yang ada diluar alam biasa). Filosof yaitu orang yang ahli dalam filsafat. Filosofi memiliki makna ilmu filsafat. Filosofis yakni bersilfat filsafat, dikemukakan sangat filosofis dan dalam. Filsafat merupakan ilmu yang paling tua. Itulah sebabnya orang mengatakan bahwa filsafat merupakan ibu dari segala ilmu.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sejarah kefilsafatn dikalangan filsuf menjelaskan tentang 3 hal yang mendorong manusia yang berfilsafat, yaitu kekaguman atau keheranan, keraguaan dan kesadaran akan keterbatasan. Pengamatan memberi dorongan untuk menyelidiki sesuatu dan penyelidikan ini berawal dari fillsafat, sebagaimana ungkapan plato “mata kita memberi pengamatan bintang-bintang, matahari dan langit”.

Augustinus dan Descartes mulai berfilsafat dari keraguan, tetapi kemudian ragu-ragu apakah ia tidak ditipu oleh panca inderanya yang sedang heran? Rasa heran dan meragukan ini mendorong manusia untuk berfikir lebih mendalam, menyeluruh dan kritis untuk memperoleh kepasrian dan kebenaran yang hakiki. Berfikir secara mendalam, menyeluruh kritis inilah yang kemudian disebut berfilsafat.

Berfilsafat dapat juga bermula dari adanya sesuatu kebenaran akan keterbatasan pada diri manusia. Berfilsafat kadang-kadang dimulai apabila manusia menyadrai bahwa dirinya sangat kecil dan lemah, terutama dalam menghadapi kejadian-kejadian alam. Apabila seorang merasa bahwa ia sangat terbatas dan terikat terutama pada waktu mengalami penderitaan atau kegagalan, maka dengan adanya kesdaran akan keterbatasan dirinya tadi mulai berfilsafat, ia akan memikirkan bahwa di luarlai dari rasa ingin tau dan keragu-raguan. manusia yang terbatas pasti adsa sesuatu yang tak terbatas yang dijadikan bahwa kemajuan untuk menemukan kebenaran hakiki. Pengetahuan dimulai rasa ingin tau. Kepastian dimulai dari ragu-ragu. Filsafat dimulai dari keragu-raguan.

1. IBNU SINA

Sejarah Lahir dan Karyanya

Nama lengkap Ibnu Sina adalah Abu ‘Ali Al-Husain ibnu ‘Abd Allah ibn Hasan ‘Ali ibn Sina. Ibnu Sina di lahirkan Afsyana dekat Bukhara pada tahun 980 M dan meninggal dunia pada tahun 1037 dalam usia 58 tahun. Jasadnya di kebumikan di Hamadzan.
Ibnu Sina sejak usia muda telah menguasai beberapa disiplin ilmu, seperti matematika, logika, fisika, kedokteran, astronomi, hukum, dan lain-lainnya, bahkan dalam usia 10 tahun ia telah hafal AL Qur’an seluruhnya.
keberhasilan Ibnu Sina di dukung oleh minat belajarnya yang luar biasa dan kegeniusan otaknya, di samping adanya kebebasan yang di berikan kepada penguasa. Menurut Nurcholish Madjid, di sinilah letaknya keberuntungan dunia islam.
Ibnu Sina secara tidak langsung berguru kepada Al-Farabi, bahkan dalam otobiografinya disebut tentang utang budinya kepada guru kedua ini. Hal ini terjadi ketika ia kesulitan untuk memahami Metafisika Aristoteles, sekalipun telah ia baca sebanyak 40 kali dan hampir hafal di luar kepala. Akhirnya, ia tertolong berkat bantuan risalah kecil Al-Farabi. Anekdot ini juga dapat di artikan bahwa Ibnu Sina adalah seorang pelanjut filsafat Neoplatolisme Islam yang dikembangkan Al-Farabi. Dengan istilah lain, Ibnu Sina adalah pelanjut dan pemegang filsafat Yunani yang sebelumnya telah dirintis Al-Farabi dan dibukakan pintunya oleh Al-Kindi.
Sebagai pemikir inovatif dan kreatif pada umumnya, Ibnu Sina tidak terlepas dari cobaan yang menimpa dirinya. Ketika pustaka istana, Kutub Khana terbakar, ia di tuduh membakarnya supaya orang lain tidak dapat menguasai ilmu yang ada di sana. Cobaan lain, bahwa ia pernah dipenjarakan oleh putra Al-Syams Al-Dawlah, hanya semata-mata kedengkian atau ketidaksenangan. Setelah beberapa bulan, ia dapat meloloskan diri dari penjara dan lari ke Isfahan dan di sambut oleh amirnya dengan segala kehormatan. Di kota inilah dia mengabadikan dirinya sampai akhir hayatnya.

Karya Tulisya
Ibnu Sina walwpun sibuk bekerja dalam pemerintahan, namun ia adalah seorang penulis yang luar biasa produktif sehingga ia tidak meninggalkan karya tulis yang sangat besar pengaruhnya kepada generasi sesudahnya, baik di dunia Barat maupun di dunia Timur. Di antara karya tulisnya yang terpenting, yakni sebagai berikut:

Syifa, berisikan uraian tentang filsafat yang terdiri dari empat bagian: ketuhanan, fisika, matematika dan logika.Al-Najat, berisikan keringkasan dari kitab al-syifa. Karya tulis ini di tujukannya khusus untuk kelompok terpelajar yang ingin mengetahu dasar-dasar ilmu hikma secara lengkap.Al-Qanun fi al-Thibb, berisikan ilmu kedokteran yang terbagi atas lima kitab dalam berbagai ilmu dan berjenis-jenis penyakit dan lain-lainnya.Al-Isyarat wa al-Tanbihat, isinya mengandung uraian tentang logika dan hikmah.

C. Filsafatnya

Al-Tawfiq (Rekonsilisasi) antara Agama dan Filsafat

Sebagaimana Al-Farabi, Ibnu Sina juga mengusahakan pemaduan (rekonsilisasi) antara agama dan filsafat. Menurutnya nabi dan filosof menerima kebenaran dari sumber yang sama, yakni Malaikat jibral yang juga di sebut Akal ke sepuluh atau akal aktif. Perbedaanya hanya terletak pada cara memperolehnya,bagi nabi terjadinya hubungan dengan Malaikat jibril melalui akal materiil yang di sebut hads (kekuatan suci, qudsiyyat), sedangkan filosof melalui akal mustafad. .

Ketuhanan
Ibnu Sina dalam membuktikan adanya Tuhan (isbat wujud allah) dengan dalil wajib al-wujud dan mumkin al-wujud mengesankan duplikat Al-Farabi. Sepertinya tidak ada tambahan sama sekali. Akan tetapi, dalam filsafat wujudnya, bahwa segala yang ada ia bagi pada tiga tingkatan di pandang memiliki daya kreasi tersendiri sebagai berikut:Wajib al-wujud, esensi yang tidak dapat tidak mesti mempunyai wujud.Mumkin al-wujud, esensi yang boleh mempunyai wujud dan boleh pula tidak terwujud.Mumtani’ al-wujud, esensi yang tidak dapat mempunyai wujud, seperti adanya sekarang ini juga kosmos lain di samping kosmos yang ada.Emansi
Telah di sebutkan bahwa filsafat emansi ini bukan hasil renungan Ibnu Sina (juga Al-Farabi), tetap berasal dari “ramuan plotinus”. Yang menyatakan bahwa alam ini terjadi karena pancaran dari yang Esa (The One). Kemudian , filsafat Plotinus yang berprinsip bahwa “dari yang satu hanya satu yang melimpah”. Ini di islamkan oleh ibnu sina (juga al-farabi) bahwa allah menciptakan alam secara emansi. Oleh karena itu dapat di katakana, yang Esa Plotinus sebagai penyebab yang pasif bergeser menjadi allah pencipta. (shani, agent) yang aktif. Ia menciptakan alam dari materi yang sudah ada secara pancaran.Jiwa
Harus di akui keistimewaan pemikiran ibnu sina terletak pada filsafat jiwa kata jiwa dalam Alquran dan Hadis diistilahkan dengan al-nafs atau al-ruh sebagaimana terekam dalam surat shad: 71-72, al-isra: 85 dan al-fajr: 27-30. Jiwa manusia, sebagai jiwa-jiwa lain dan segala apa yang terdapat di bawa rembulan, memancar dari akal sepuluh. Secara garis besarnya pembahasan ibnu sina tentang jiwa terbagi pada dua bagian berikut.Fisika membicarakan tentang jiwa tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusiaJiwa tumbuh-tumbuhan mempunyai tiga daya: makan, tumbuh dan berkembang biak.Jiwa binatang mempunyai dua daya: gerak (al-mutaharrikat) dan menangkap (al-mudrikat).Jiwa manusia, yang disebut juga al-nafs al-nathiqat mempunyai dua daya: praktis (al-amilat) dan teoretis 9al-alimat).Metafisika, membicarakan hal-hal berikut:Wujud jiwa
Dalam membuktikan adanya jiwa, ibnu sina mengemukakan empat dalil berikut:Dalil alam kejiwaanKonsep “aku” dan kesatuan fenomena psikologisDalil kontinuitas (al-istimrar)Dalil manusia terbang atau manusia melayang di udaraHakikat jiwa
Definisi jiwa dikemukakan aristoteles yang berbunyi: “kesempurnaan awal bagi jasad alami bagi organis” ternyata tidak memuaskan ibnu sina. Pasalnya, definisa tersebut belum memberikan gambaran tentang hakikat jiwa yang membedakannya dari jasad.Hubungan jiwa dengan jasad
Menurut ibnu sina, selain eratnya hubungan antara jiwa dan jasad keduanya juga saling memengaruhi atau saling membantu. Jasad adalah tempat bagi jiwa, adanya jasad merupakan syarat untuk terciptanya jiwa.Kekekalan jiwa
Dalam menetapkan kekelnya jiwa, Ibnu Sina mengemukakan tiga dalil berikut:Dalil al-infishalDalil al-basathatDalil al-musyabahat

Dari uraian di atas mengisaratkan bahwa Ibnu Sina menempatkan jiwa manusia pada peringkat yang paling tinggi. Disarming sebagai dasar berpikir , jiwa manusia juga mempunyai daya-daya yang terdapat pada jiwa tumbuhan dan hewan. Penjelasan di atas juga menunjukan bahwa menurut Ibnu Sina jiwa manusia tidak hancur dengan hancurnya badan. Sementara itu, jiwa tumbuhan dan hewan yang ada dalam diri manusia akan hancur dengan matinya badan dan tidak akan dihidupkan kembali diakhirat. Karena fungsi-fungsinya bersifat fisik dan jasmani, pembalasan untuk kedua jiwa ini ditentukan didunia ini juga.

2. AL-RAZI

Sejarah Lahir dan Karyanya
Nama lengkap Al-Razi adalah Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria ibnu YahyaAl-Razi. Dalam wawancara kilmuan barat dikenal dengan sebutan Rhazes. Ia dilahirkan di Rayy, sebuah kota tua yang masa lalu bernama Rhogee, dekat Teheran, Republik Islam Iran pada tanggal 1.

Pada masa mudanya ia pernah menjadi tukang intan, penukar uang, dan pemain kecapi. Keudian, ia menaruh perhatian yang besar terhadap ilmu kimia dan meninggalkannya setelah matanya terserang penyakit akibat eksperimen-eksperimen yang di lakukannya. Setelah itu, ia beralih mendalami ilmu kedokteran dan filsafat.
Disiplin ilmu Al-Razi meliputi ilmu falak, matematika, kimia, kedokteran, dan filsafat. Ia lebih terkenal sebagai ahli kimia dan ahli kedokteran disbanding sebagai seorang filosof. Ia sangat rajin menulis dan membaca, agaknya inilah yang menyebabkan penglihatannya berangsur-angsur melemah dan akhirnya buta total. Akan tetapi, ia menolak untuk di obati dengan mengatakan pengobatan akan sia-sia belaka karena sebentar lagi ia akan meninggal.

Karya Tulisnya
Al-Razi termasuk seorang filosof yang rajin belajar dan menulis sehingga tidak mengherankan ia banyak menghasilkan karya tulis. Dalam atobiografinya pernah ia katakana, bahwa ia telah menulis tidak kurang dari 200 buah karya tulis dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Karya tulisanya dalam bidang kimia yang terkenl ilalah Kitab al-Asrar yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin oleh Geard fo Cremon. Dalam bidang medis karyanya yang terbesar ialah al-Hawai yang merupakan ensiklopedia ilmu kedokteran, di terjemahkan ke dalam bahasa latin dengan judul Continens yang tersebar luas dan menjadi buku pegangan utama dikalangan kedokteran Eropa sampai abad ke-17 M. bukunya di bidang kedokteran juga ialah al-mansyur liber al-mansoris 10 jilid di salin kedalam berbagai bahasa barat sampai akhir abad XV M. Kitab al-judar wa al-hasbah tulisannya yang berisikan analisis tentang penyakit cacar dan campak beserta pencegahannya, diterjemahkan orang ke dalam berbagai bahasa barat dan terakhir ke dalam bahasa inggris tahun 1847 M, dan dianggap buku bacaan wajib ilmu kedokteran barat. Kemudian, buku-bukunya yang lain ialah al-thibb al-ruhani, al-sirah al-falsafiah, dan lainnya. Sebagian karya tulisnya telah dikumpulkan menjadi satu kitab yang bernama al-Rasa’il Falsafiyyat yang banyak di kutib dalam buku ini.

B. FilsafatnyaLima kekal

Filsafat Al-Razi terkenal dengan ajarannya lima yang kekal, yakni

Al-Bary Ta’ala (Allah ta’ala)Al-Nafs al-kulliyyu (jiwa universal)Al-hayula al-Ula (materi pertama)Al-Makan al-Muthlaq (tempat/ruang Absolut) danAl-Zaman al-muthlaq (masa absolute)

Menurut Al-Razi dua dari lima kekal ituhidup dan aktif: Allah dan Roh. Satu di antaranya tidak hidup dan pasif, yakni materi. Dua lainnya tidak hidup, tidak aktif dan tidak pula pasif yakni ruang dan masa.

Perlu dijelaskan bahwa Roh mnurut Ibnu Manzhur berarti jiwa, badan halus. Alasan yang ia kemukakan ialah, roh berasal dari kata ra-wa-ha atau ra-ha yang berarti udara atau wangi. Jadi roh adalah zat yang halus sejenis udara.

Untuk memperkuat pendapatnya tentang kekekalan materi pertama, Al-Razimemajukan dua argument:

Adanya penciptaan mengharuskan adanya pencipta. Materi yang diciptakan oleh prncipta yang kekal tentu kekal pula.Ketidakmungkinan pencipta dari creatioex nihilo. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, bahwa alam diciptakan Allah dari bahan yang sudah ada, yakni darimateri pertama yang telah ada sejak azali. Akal, Kenabian, dan Wahyu

Harus diakui bahwa akal merupakan substansi sangat penting yang terdapat dalam diri manusia sebagai cahaya (nur) dalam hati. Cahaya ini, menurut Al-Razi, bersumber langsung dari Allah, sebagai utusan untuk menyadarkan manusia dari kebodohannya.

Menurut Abdul latif Mohammad Al-‘Abd bahwa tuduhan Al-Razi tidak mempercayai kenabian adalah didasarkan pada buku Makhariq al-Anbiya. Buku ini sering dibaca dalam pengajian-pengajian kaum zindik, terutama Qaramithah.

Berdasarkan uraian di atas sulit diterima bahwa orang yang menghargai agama dicap mulhid. Bahkan ia dalam buku-bukunya sering menulis shalawat kepada nabi Muhammad saw. Sebagai penghormatannya kepada beliau dan ia juga mewajibkan untuk memuliakan para nabi sebab mereka adalah manusia pilihan yang memiliki pribadi mulia.

Memang harus di akui bahwa Al-Razi memberi perhatian dan kepercayaan yang cukup besar kepada akal. Indikasi ke arah ini dapat dilihat bahwa ia menulis tentang akal pada bab tersendiri dalam bukunya al-Thibb al-Ruhani. Namun tidak sampai ia meletakkan wahyu dibawah akal, aplagi tidak percaya pada wahyu. Kasus Al-Razi ini hamir sama dengan apa yang terjadi pada tokoh pembaru dari india, Ahmad Khan (1817-1889 M). kepercayaan terhadap hukum alam ciptaan Allah (sunnatullah) menyebabkan ia dituduh kafir.

Dari uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak cukup bukti untuk membenarkan tuduhan terhadap Al-Razi. Sebaliknya, penulis berkeyakinan bahwa ia adalah seorang intelektual Mualim yang percaya kepada nabi dan Wahyu.

3. IBNU MISKAWAIHRiwayat Hidup dan Karyanya

Nama lengkap Ibnu Miskawaih adalah Abu Ahmad ibnu Muhammad ibnu Ya’cub ibnu Miskawaih. Ia dilahirkan di kota Rayy, Iran pada tahun 330 H / 941 M dan wafat di Asfahan pada tanggal 9 Shafar 421 H / 16 februari 1030 M.

Ada di antara penulis yang mengatakan bahwa Ibnu Miskawaih sebelum masuk islam beragama masuji. Krediblitas statement ini perlu diragukan karena di lihat dari namanya. Muhammad menunjukan nama seorang muslim.

Karya Tulisnya

Ibnu Miskawaih tidak hanya dikenal sebagai seorang pemikir (filosof), tetapi ia juga seorang penulis yang produktif. Dalam buku The Histori of the Muslim philosophy disebutkan beberapa karya tulisnya yaitu:

Al-Fauz al-AkbarAl-fauz al-AsgharTajarib al-Umam 9sebuah sejarah tentang banjir besar yang ditulisnya pada tahun 369 H / 979 M)Uns al-Farid (koleksi anekdot, syair, perbahasa, dan kata-kata hikmah)Tarib al-sa’adat (isinya ahlak dan politik)Al-Mustaufa (isinya sayair-syair pilihan)Jawidan Khirad (koleksi ungkapan bijak)Al-JamiAl-SiyabOn the simple drugs (tentang kedokteran)On the composition of the bajats (seni memasak)Kitab al-Ashriba(tentang minuman)m. Tahzib al-Akhlaq (tentang akhlak)Risalat fi al-Lazzat wa al-alam fi jauhar al-NafsAjwibat wa As’ilat fi al-Nafs wa al-AqlAl-Jawab fi al-Masa’il al-SalasRisalat fi jawab fi su’al Ali ibn Muhammad Abu Hayyan al-Shufi fi Haqiqat al-AqlThaharat al-NafsB. FilsafatnyaKetuhanan
Tuhan Menurut Miskawaih , adalah jat yang tidak berjisim, Azali dan Pencipta. Tuhan esa adalah aspek. Ia tiad berbagi-bagi dan mengandung kejamakan dan tidak satu pun yang setara dengannya. Ia ada tanpa iadakan dan adaNya tidak bergantung kepada yang lain.sementara yang lain membutuhkan-Nya.pemikiran Miskawaih sama dengan pemikiran Al-Farabi dan Al-Kindi.Emansi
sebagai Al-Farabi, Ibnu Miskawaih juga menganut paham emansi, yakni allah menciptsksn slsm secara pancaran.
untuk lebih jelsnys dapat dikemukakan perbedaan emansi antara Ibnu Miskawaih da Al-Farabi sebagai berikut:Bagi Ibnu Miskawaih, Allah menjadi ala mini secara emansi (pancaran) dari tida menjadi ada.Bagi Ibnu Miskawaih ciptaan Allah yang pertama ialah Akal Aktif.Kenabian
Menurut Ibnu Miskawaih, nabi adalah seorang muslim yang memperoleh hakikat-hakiat atau kebenaran karena pengaruh Akal. Aktif atas daya imajinasinya. Hakikat-hakikat kebenaran seperti ini di peroleh pula para filosof. Perbedaannya hanya terletak pada tehnik memperolehnya.Jiwa
jiwa menurut Ibnu Miskawai, adalah jauhar rohani yang tidak hancur dengan sebab kematian jasad. Ia dalah kesatuan yang tidak terbagi-bai. Ia akan hidup selalu. Ia tidak dapat diraba dengan pancaindra karena ia bukan jisim dan bagia dari jisim. Jiwa dapat menangkapkeberadaan zatnya dan ia mengetahui ketahuan dan keativitasaannya.Ahlak
Ahlak menurut konsep Ibnu Miskawaih, ialah satu sikap mental atau keadaan jiwa yang mendorongnya untuk berbuat tanpa pikir dan pertimbangan. Sementara tingkah laku manusia terbagi menjadi dua unsure, yakni unsure watak naluriah dan unsure lewat kebiasaan dan latihan.

Demikian pembahasan tentang pemikiran filosof muslim Ibnu Misawaih. Kendatipun ia terpengaruh dengan pemikiran yunani, namun ajaran Islam memiliki pengaruh yang paling dominan dalam filsafatnya.filsafat ahlaknya Ibnu Miskawaih merupakan falsafatnya yang paling utama dan terpenting, karena itu wajar kiranya namanya di identikan dengan filsafatnya ini.

4. IBNU RUSYD

Riwayat Hidup dan Karyanya

Abu Al-Walid Muhammad ibnu Ahmmad ibnu Rusyd di lahirkan di Cordova, andalus pada tahun 510H/1126M, sekitar 15 tahun wafatnya Al-Ghazali. Ia lebih popular dengan sebutan Ibnu Rusyd.

Ibnu Rusyd tumbuh dan hidup dalam keluarga yang besar sekali ghira-nya pada ilmu pengetahuan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang ikut yang melempangkan jalan baginya menjadi ilmuan. Faktor lain yang lebih dominan lagi berhasilnya adalah ketajaman berfikir dan kegeniusan otaknya. Oleh karena itu tidakalah mengherankan jika iya dapat mewarisi sepeneuhhnya intelektualitas keluarganya dan berhasil menjadi seorang sarjana All-round yang menguasai berbagai disiplin ilmu, seperti hukum, filsafat, kedokteran, astronomi, sastra arab, dan lainnnya.

v Karya tulisnya

Telah dikemukakan bahwa Ibnu Rusyd seorang pengarang yang produktif. Salah satu kelebijan karya tulisnya iyalah gaya penuturan yang mengcakup komentar, koreksi, dan opini sehingga karyanya lebih hidup dan tidak sekedar deskripsi belaka.

Kedatipun demikian, sampai hari ini karya tulis Ibnu Rusyd yang masi dapat kita temukan adalah sebagai berikut:

Fashl al-Maqal fi ma bain al-Hikmat wa al-syari’ah min Ittishal, bersikan korelasi antara agama dan filsafat.Al-Kasyf’an Manahij fi’Aqa’id al-Millat, berisikn kritik terhapa metode para ahli ilmu kalam dan sufi.Tahafut al-Tahafut, berisikan kriktikan terhapa karya Al-Ghazali yang berjudul Tahafut al-Falasifat.Bidaya al-Mijtahid wa Nihayat al-Muqtashid, berisikan uraian-uraian di bidang fikih.

5. MUHAMMAD IQBAL

Riwayat Hidup dan Karyannya

Muhammad Iqbal lahir di Sialkot pada tanggal 9 november 1977 yang bertepatan dengan tanggal 3 dzulqodah tahun hijriyah 1294 dan wafat pada 20 April 1938. Iqbal adalah keturunan kasta Brahmana dari Kasymir.

Pada 1897 Iqbal melanjutkan studinya di Government Collage di Lahore dan berhasil meraih gelar BA. Dibawah bimbingan seorang orientalis terkenal, Sir Thomas Arnold, Iqbal meraih gelar Master Of Philosophy pada tahun 1899. Prestasinya dalam bahasa arab dan bahasa inggris, membuat Iqbal menerima beasiswa dan dua medali emas.

Karya Tulisnya

Muhammad Iqbal meninggalkan warisan karya tulis yang cukup banyak. Beberapa karyanya sebagai berikut:

The Development of metaphysic in Persia merupakan judul desertasi saat meraih gelar Doctoris philosophy gradum di universitas munich dan diterbitkan di London.Asra-I Khudi di terbitkan di Lahore pada 1916. Buku ini membahas tentang proses untuk mencapai tahap manusia sempurna atau insane kamil.Rumuz-I Bukhudi di terbitkan di Lahore pada 1918Javid Nama diterbitkan di Lahore pada 1932.The Reconstruction of religious thought in islam di terbitkan di London pada 1934.Musafir diterbitkan di Lahore pada 1936.Zarb-I Kalim diterbitkan di Lahore pada 1937. Bal-I Jibril diterbitkan di Lahore pada tahun 1938.Letters and Writings of Iqbal di terbitkan di Karachi pada 1967. Buku ini merupakan kumpulan surat dan artikel yang di tulis Muhammad iqbal.

B. Filsafatnya

Iqbal menyatakan bahwa sebagai seorang muslim dia percaya bahwa Alquran benar-benar di turunkan oleh allah swt kepada nabi Muhammad saw dan menganggap Alquran sebagai sumber utama baginya. Namun, pintu ijtihad tidak pernah tertutup karena pintu ini selalu berkembang sesuai dengan zamannya.

Menurutnya, tujuan mulia dari Alquran adalah untuk membangkitkan kesadaran manusia ke level yang lebih tinggi berkaitan dengan keberadaan tuhan dan alam semesta. Alquran pun memandang kehidupan sebagai sesuatu yang kreatif, aktif, dan progesif. Menurut iqbal, jika umat islam memandang karya besar ulama terdahulu secara kaku,tanpa menciptakan sebuah rumusan baru yang inovatif, ketika peradaban manusia bergerak maju hukum akan tetap pada tempatnya atau statis.

Menurutnya, agama yahudi terlalu mementingkan segi-segi duniawi, sedangkan Kristen terlaulu mementingkan kehidupan ritual dan spiritual sehingga gagal dalam menerapkan undang-undang dan organisasi. Alquran mengajarkan untuk menyeimbangkan antara kehidupan spiritual dan duniawi, oleh karena itu menurutnya antara agama dan politik tidak perlu diadakan pemisahan. Konsep inilah yang pada akhirnya dikembangkan dalam ide kemerdekaan Pakistan.

Alam pemikiran Muhammad Iqbal berjalan paradigm kebangkitan sosial dunia islam. Supaya masyarakat muslim memiliki pola pikir dan pemahaman dinamis, aktif, progresif dalam memagnai pokok-pokok agama islam.

6. MOHAMMED ARKOUNRiwayat Hidup dan Karyanya

Mohammed Arkoun lahir pada tanggal 1 februari 1982 di taourito Mimoun, Kabilia sebelah timur Aljir, Aljazair, suatu daerah yang terletak di pegunungan berber. Keadaan itulah yang menghadapkannya sejak pada masa mudahnya pada 3 bahasa: Bahasa Kabiliyah, bahasa arab yang di bawah bersama ekspansi Islam sejak abab petama hijriyah dan bahasa prancis yang di bawah oleh bangsa yang menguasai Aljazair antara tahun

1830-1962.

Karya tulisnya

Di antara karya-karyanya adalah Rethinking Islam Today, Mapping Islamic Studies, Ganealogy, and Change, the Untought in Contemporary Islamic Thought, al Turath: Muhtawahu wa Huwiyyatuhu sijjabiyatahu wa saibiyatahu, min al-Fikr al-Ushuli wa Istihalat al- Ta’shil: Nuhwa Tarikhin Akhbar li al-Firk al-Islami, al’Quran min al-tafsir bin Mauruth, Lectures de Coran, Min Faysal al-Tafriqah ila Fasi al-maqail: Aina huwa al-Firk al-islami al-mu’ashir, The Concept of Authorithy in Islamic Thought, dan Religion and Society. Sejumlah karya besar Arkoun meliputi [6]:

La pensee arabe (Dunia perkembanagan Arab), paris 1973.Dafertures Sura I Islam (catatan-catatan pengantar untuk memahami islam)Contribution attitude de Islam humannisme arabe au IV/X siècle:Miskawah Philosphe historien (sumbangan pada pembahasan Humanisme Arab pada abad IV/X; Miskawaih sebagai filsut dan Sejarawan), Paris, Grancher 1989.Essais sur ia pansce Islamique (Esai-esai tentang pemikiran Islam), paris Virin 1973Lectures de Coran (Tokoh tantang Al-Qur’an) paris 1982Pour une Critique de ia Raison Islamique (Demi kritik Nalar Islam) Paris 1984.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat mempunyai beberapa pengertian menurut pandangan para ahli seperti:

IBNU SINA dia berpendapat bahwa filsafat Sina menempatkan jiwa manusia pada peringkat yang paling tinggi. Disamping sebagai dasar berpikir , jiwa manusia juga mempunyai daya-daya yang terdapat pada jiwa tumbuhan dan hewan. Penjelasan di atas juga menunjukan bahwa menurut Ibnu Sina jiwa manusia tidak hancur dengan hancurnya badan. Sementara itu, jiwa tumbuhan dan hewan yang ada dalam diri manusia akan hancur dengan matinya badan dan tidak akan dihidupkan kembali diakhirat. Karena fungsi-fungsinya bersifat fisik dan jasmani, pembalasan untuk kedua jiwa ini ditentukan didunia ini juga.

Yang kedua adalah Al-Razi Menurut Al-Razi dua dari lima kekal ituhidup dan aktif: Allah dan Roh. Satu di antaranya tidak hidup dan pasif, yakni materi. Dua lainnya tidak hidup, tidak aktif dan tidak pula pasif yakni ruang dan masa.

Perlu dijelaskan bahwa Roh mnurut Ibnu Manzhur berarti jiwa, badan halus. Alasan yang ia kemukakan ialah, roh berasal dari kata ra-wa-ha atau ra-ha yang berarti udara atau wangi. Jadi roh adalah zat yang halus sejenis udara.

Untuk memperkuat pendapatnya tentang kekekalan materi pertama, Al-Razimemajukan dua argument:

Adanya penciptaan mengharuskan adanya pencipta. Materi yang diciptakan oleh prncipta yang kekal tentu kekal pula.Ketidakmungkinan pencipta dari creatioex nihilo. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, bahwa alam diciptakan Allah dari bahan yang sudah ada, yakni darimateri pertama yang telah ada sejak azali. Ibnu Miskawaiah menurut pendapatnya ia berfilsafat bahwa Tuhan Menurut Miskawaih , adalah jat yang tidak berjisim, Azali dan Pencipta. Tuhan esa adalah aspek sedangkan menurutnya Nabi adalah seorang muslim yang memperoleh hakikat-hakiat atau kebenaran karena pengaruh Akal.

Kemudian para ahli yang lain berpendapat seperti Ibnu Rustid ia berfilsafat melalui karyanya yaitu karya tulis Ibnu Rusyd yang masi dapat kita temukan adalah sebagai berikut:

1. Fashl al-Maqal fi ma bain al-Hikmat wa al-syari’ah min Ittishal, bersikan

korelasi antara agama dan filsafat.

2. Al-Kasyf’an Manahij fi’Aqa’id al-Millat, berisikn kritik terhadap metode para ahli ilmu kalam dan sufi3. Tahafut al-Tahafut, berisikan kriktikan terhapa karya Al-Ghazali yang berjudul Tahafut al-Falasifat.4. Bidaya al-Mijtahid wa Nihayat al-Muqtashid, berisikan uraian-uraian di bidang fikih.

Kemudian Muhammad Iqbal, Iqbal menyatakan bahwa sebagai seorang muslim dia percaya bahwa Alquran benar-benar di turunkan oleh allah swt kepada nabi Muhammad saw dan menganggap Alquran sebagai sumber utama baginya.

Menurutnya, tujuan mulia dari Alquran adalah untuk membangkitkan kesadaran manusia ke level yang lebih tinggi berkaitan dengan keberadaan tuhan dan alam semesta. Alam pemikiran Muhammad Iqbal berjalan paradigm kebangkitan sosial dunia islam. Supaya masyarakat muslim memiliki pola pikir dan pemahaman dinamis, aktif, progresif dalam memagnai pokok-pokok agama islam.

Kemudian menurur para ahli Muhammed Arkoun Sejumlah karya besar Arkoun meliputi [6]:

La pensee arabe (Dunia perkembanagan Arab), paris 1973.Dafertures Sura I Islam (catatan-catatan pengantar untuk memahami islam)Contribution attitude de Islam humannisme arabe au IV/X siècle:Miskawah Philosphe historien (sumbangan pada pembahasan Humanisme Arab pada abad IV/X; Miskawaih sebagai filsut dan Sejarawan), Paris, Grancher 1989.Essais sur ia pansce Islamique (Esai-esai tentang pemikiran Islam), paris Virin 1973Lectures de Coran (Tokoh tantang Al-Qur’an) paris 1982

Pour une Critique de ia Raison Islamique (Demi kritik Nalar Islam) Paris 1984

B. Saran

Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan artikel ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk menyempurnaan artikel ini.

REFERENSI

Zar, Sirajudin. 2012. Filsafat Islam. Filosof dan Filsafanya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Abdullah, Amin. 1995. Falsafah Kalam di Era Postmodernisasi. Yokjakarta: Pustaka Pelajar.

Bahtiar,Amsal. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajawali Pers

Hadiwiyono, Harum. Sari Filsafat India. Jakarta: Gunung Mulia, 1985.

Kebung, Konrad. “Filsafat Manusia” (mans). STFK Ledalero, 2005

www.bimbie.com/muhammad-iqbal.htm

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong