karya dan dasar pemikiran tokoh filsafat islam

31 March 2014 12:17:06 Dibaca : 1270

 

KARYA TULIS

DAN

DASAR PEMIKIRAN TOKOH FILSAFAT ISLAM

Nama : Muhlis Ali

Nim : 291413005

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

 

Abstrak

Perjalanan waktu yang panjang mengantarkan pada konvensi antar ilmuan bahwa filsafat islam memiliki pengertian tersendiri kerena ia memiliki sumber utama, yakni Al-Quran.

Filsafat islam menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri

Namun demikian saat itu pemikiran filsafat sudah menjadi kenyataan dan tidak bisa ditiadakan lagi ia sudah sanggup melawan arus dalam keadaan represif di mana kebebasan dikurangi dan dicurugai.

Dapat di singkat bahwa filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Meskipun pendefinisian filsafat memunculkan berbagai perbedaan antar satu tokoh dengan toko lain.

 

BAB II

PENDAHULUAN

Mengkaji filsafat islam tidak semuda membalikan telapak tangan, ia sarat dengan muatan teologis dan historis. Secara historis, tarik-menarik kepentingan bahwa orisinalitas filsafat itu berasal dari dari yunani atau islam adalah fakta yang tak bisa di hindari. Begitu pula, dalam tataran teologis, penerimaan filsafat kerap berbenturan antara keimanan dan pemikiran liberal filsafat.

Saling mengklaim antara ilmuan Barat dan Islam menjadi lembaran panjang dalam perjalanan filsafat, misalnya Oliver Leaman yang berpendapat bahwa filsafat yunani sebenarnya pertama kali di perkenalkan kepada dunia lewat karya-karyanya terjemahan bahasa Arab, lalu ke dalam bahasa Yahudi dan baru kemudian dalam bahasa Latin atau langsung dari bahasa Arab ke bahasa latin.

BAB II

Pembahasan

1.Ibnu sina

a. karya ibnu sina

jumlah karya yang di tulis Ibnu Sina diperkirakan antara 100 sampai 250 buah judul.Saat ini, penulis memilih karya-karya Ibnu Sina yang sudah di kenal di dunia islam, di antaranya adalah Al-Qanun fi Ath-Thibb, Asy- Syifa, An-Najah, Uyun Al-Hikmah, Danisynama-yi Ala’i, dan Al-Isyarat wa At-Tambihat.

Al-Qanun fi Ath-Thibb terdiri atas lima bagian dan telah di terjemahkan ke dalam bahasa latin beberapa kali.

Materi-materi dalam Asy-Syifa, yang merupakan karya filosofis Ibnu Sina paling detail, di kelompokkan menjadi empat topik: logika,fisika,matematika dan metafisika. Logika di bagi menjadi sembilan bagian, fisika delapan bagian, dan matematika empat bagian.

An-Najah sebagai ringkasan Asy-Syifa, juga terdiri atas empat bagian. Logika, fisika, dan metafisika dalam karya ini dipersiapkan sendiri oleh Ibnu Sina, dan metematika oleh Al-Jurjani.

Uyun Al-Hikmah, yang juga dikenal sebagai Al-Mujaz, agaknya dimaksudkan untuk kesederhanaan, kejelasan, dan kelugasan paparanya.

Danisynama-yi Ala’i, juga terdiri atas empat bagian, dan sangat penting mengingat ia merupakan dalam karya filsafat peripapetik Islam pertama dalam bahasa Persia.

Al-Isyarat wa At-Tanbihat, yang merupakan karya fisafat Ibnu Sina termatang dan terkomperhensif, juga terdiri atas logika,fisika,metafisika. Ibnu Sina meninggalkan sejumlah esai dan syair. Beberapa esainya yang terpenting adalah Hayy ibn Yaqzhan, Risalah Ath-Thair, Risalah fi Sirr Al-Qadar, Risalah fi Al-Isyq, dan Tahshil As-Sa’adah. Puisi terpentingnya adalah Al-Urijuzah fi Ath-Thibb, Al-Qashidah Al-Muzdawiyyah, dan Al-Qashidah Al- ‘ Ainiyyah.

b. Dasar filsafat Ibnu Sina

Pembagian Ilmu dan Filsafat

Untuk mengetahui filsafat Ibnu Sina, terlebih dahulu perlu di ketahui kerangka berpikir Ibnu Sina. Kerangka pikiranya itu terlihat dari segi pembagian ilmu dan tujuan filsafat yang di buat oleh Ibnu Sina. Ibnu Sina memahami tujuan filsafat adalah penetapan realitas segala sesuatu, sepanjang hal itu mungkin bagi manusia. Ada dua tipe filsafat, teoretis dan praktis.

Metafisika

Menurut Ibnu Sina, metafisika adalah ilmu yang memberikan pengetahuan tentang prinsip-prinsip filsafat teoretis

Wujud

Perarakan inteligensi imaterial dari wujud tertinggi dengan cara pemancaran di maksudkan untuk menambah sesuai dengan pendapat yang di ilhami oleh teori pemancaran Neo-Platonik pendapat yang lemah dan tak dapat di pertahankan tentang tuhan dari aristoteles yang mengatakan bahwa tidak ada terusan dari tuhan Yang Esa, kepada dunia,yang banyak.

Hubungan Jiwa-Raga

Ibnu Sina seperti Al-Farabi, berpendapat bahwa jiwa adalah wujud rohani (imateri) yang berada dalam tubuh. Wujud imateri yang tidak berada dalam atau tidak langsung mengendalikan tubuh di sebut akal.

Filsafat Tentang Kenabian

Menurut Ibnu Sina, nabi identik dengan akal aktif; dan sepanajang identitas ini masih berlaku, akal aktif itu di sebut ‘aql mustafad (akal yang telah di capai).

Ibnu Sina di Timur dan Barat

Pemikiran Ibnu Sina dalam bidang sains,sastra, dan fisafat mempunyai pengaruh yang nyata dan kuat baik di Timur maupun di Barat. Pengaruh pemikiran filsafatnya, yang menjadi perhatian bagi kita di sini, tampak dalam sejumlah besar komentar atas karya-karyanya dan dalam bentuk karya lain mengenai berbagai gagasannya, baik yang mereflesikan roh pemikiranya ataupun yang menolaknya.

2.Ar-Razi

a.karya Ar-Razi

Buku-buku Ar-Razi menurut ibn An-Nadim adalah 118 buku,19 surat, 4 buku, 6 surat, dan satu makalah, jumlah seluruhnya 148buah. Ibn Abi usaibi’ah menyebutkan 236 karyanya,tetapi beberapa di antaranya tidak jelas pengarangnya.

Buku-buku tersebut di kelompokan sebagai berikut: a) ilmu kedokteran; b) ilmu fisika; c) logika; d) matematika dan astronomi; e) komentar,ringkasan, dan ikhtisar; f) filsafat dan ilmu pengetahuan hipotesis; g)metafisika; h)teologi; i)alkimia; j)ateisme; k) campuran. Di antara buku Ar-Razi yang dapat disebutkan di sini,sebagai berikut:

Ath-Thibb Ar-Ruhani

Ash-Shirat Al-Falsafiyyah

Amarat Iqbal Ad-Daulah

Kitab Al-Ladzdzah

Kitab Al-Ilm Al-Ilahi

Maqalah fi Ma’bad Ath-Thabi’ah

Al-Hawi fi Ath-Thibb

Manshuri

Kitab Sirr Al-Asrar

Muluki

Kitab Al-Jami Al-Kabir

b. Dasar filsafat Ar-Razi

dasar fisafatnya tampak dari pandangan Ar-Razi yang mengklaim bahwa praktik kedokteran itu bersandar pada fisafat suatu praktik yang baik amat bergantung pada pemikiran yang bebas ( filsafat).

Filsafat Lima Kekal

Penjelasan tentang lima kekal, sebagaimana Al-Birumi mengatakan, Muhammad ibn Zakaria Ar-Razi telah melaporkan kekekalan lima hal dari yunani kuno,yaitu: Tuhan,roh universal,materi pertama,ruang mutlak, dan waktu mutlak.

Filsafat Rasionalis

Rasionalis seorang Ar-Razi terhadap akal tampak jelas dalam bukunya Ath-Thibb Ar-Ruhani. Ia mengatakan pernyataan di atas dengan jelas menempatkan Ar-Razi sebagai rasional murni, yakni bahwa tiada tempat bagi wahyu atau intuisi mistis.

Filsafat Moral

Filsafat moral atau etika Ar-Razi sangat bijak.

3.Ibnu Rusyd

a. karya Ibnu Rusyd

Ia menulis Bidayah Al-Mujtahid, sebuah karya besar berupa fiqh perbandingan, yang secara luas dipakai oleh para fuqaha sebagai buku rujukan penting.

Ia menulis kulliyyah fi Ath-Thibb yang membicarakan garis-garis besar ilmu kedokteran dan menjadi pegangan para mahasiswa kedokteran di eropa selama berabad-abad di samping karya ibnu sina, Al-Qanun.

Ia menulis Tahatut At-Tahafut ( kacaunya Tahafut Al-Ghazali ).

Adapun karya tulisnya yang menunjukan hubungan serasi antara agama (wahyu) dan filsafat (akal) adalah kasyf Al-‘Adillah (menyingkap metode-metode pembuktian) dan Fasl Al-Maqal fima bain Al-Himah wa Asy-Syari’ah (kata putus tentang hubungan fisafat dengan syariat).

b. Dasar filsafat Ibnu Rasyd

Agama dan Filsafat

Inti fisafat tidak lain dari berpikir tentang wujud untuk mengetahui pencipta segala yang ada ini.

Qadim-nya Alam

Ibnu Rasyd menegaskan bahwa paham qadim-nya alam itu tidak bertentangan dengan ajaran Al-Quran.

Kebangkitan Jasmani

Menurut Ibnu Rasyd, tidaklah ada ijma’ (kesepakatan) ulama tentang kebangkitan jasmani pada hari kiamat, dan karena itu paham yang menyatakan kebangkitan di akhirat hanya bersifat rohani saja,tidak dapat di kafirkan dengan alasan adanya jiwa.

Pengetahuan Tuhan

Ibnu Rasyd menyatakan bahwa para filsuf Muslim tidaklah mempersoalkan apakah tuhan mengetahui hal-hal yang juz’i (perincian yang terjadi) pada alam semesta ini atau tidak mengetahuinya

4. Muhammad Iqbal

a. karya Muhammad Iqbal

pemikiran filsafat Muhammad Iqbal dalam karya monumental Iqbal, The Reconstruction of Religious Thought in Islam, banyak di pengaruhi oleh guru-gurunya,misalnya kerap iqbal mengutip pendapay gurunya.

Muhammad Iqbal menulis kajian filsafat dalam bukunya dengan tema The Philosophical Test of the Revalations of Religious Experience.

b. Dasar filsafat Muhammad Iqbal

Landasan fisafat Iqbal dapat di ketahui ketika ia mengkritik para filsuf terdahulu dalam menjelaskan keberadaan tuhan. Ada tiga landasan fisafat Iqbal dalam mengungkap keberadaan tuhan; yakni kosmologis, teleologis, dan ontologis

5. Ibnu Miskawaih

a. karya Ibnu Miskawaih

Al-Fauz Al-Akbar (tentang keberhasilan besar)

Al-Fauz Al-Asghar (tentang keberhasilan kecil)

Tajarib Al-Umam (tentang pengalaman bangsa-bangsa sejak awal sampai ke masa hidupnya,

Uns Al-Farid (kumpulan anekdot, syair, peribahasa, dan kata-kata mutiara.

Tartib As-Sa’adah (tentang akhlak dan politik)

Al-Musyhafa (syair-syair pilihan)

Jawidan Khirad (kumpulan ungkapan bijak)

Al-Jami

As-Siyar (tentang aturan hidup)

Tahzib Al-Akhlaq (pendidikan akhlak)

Ajwibah wa Al-As’ilah fi An-Nafs wa Al-Aql (tanya jawab tentang jiwa)

Al-jawab fi Al-Masa’il As-Salas (jawaban tentang tiga masalah)

Taharat An-Nafs (kesucian jiwa)

Risalah fi Al-Ladzdzat wal-Alam fi Jauhar An-Nafs

Risalah fi Jawab fi Su’al Ali bin Muhammad Abu Hayyan Ash-Shufi fi Haqiqat Al-Aql

Risalah fi haqiqah Al-Aql.

b. Dasar filsafat Ibnu Miskawaih

Filsafat Etika

Pada saat miskawaih membicarakan sifat dasar kebijakan, ia menggambungkan gagasan Aristotelian dengan gagasan Platonik, sedangkan teorinya sendiri juga banyak mempunyai keterkaitan dengan sufisme. Miskawaih menjelaskan bahwa kebaikan terletak pada segala yang menjadi tujuan.

Filsafat Ketuhanan

Sifat-sifat dasar tuhan ialah esa,abadi, dan nonmateri

Teori Evolusi dan Keabadian Roh

Secara rinci, menurut miskawaih, prinsip evolusi berlangsung dari alam mineral ke alam tubuh-tumbuhan, selanjutnya ke alam binatang, dan seterusnya ke alam manusia

6. Muhammad Arqoun

Karya tulisnya

Di antara karya-karyanya adalah Rethinking Islam Today, Mapping Islamic Studies, Genealogy, and Change, The Untought in Contemporary Islamic Thought, al-Turath: Muhtawahu wa Huwiyyatuhu –sijjabiyatuhu wa salbiyatuhu, Min al-Ijtihad ilal al-Naqd al-‘Aql al-Islami, al-Fikr al-Ushuli wa Istihalat al-Ta’shil: Nahwa Tarikhin Akhbar li al-Fikr al-Islami, al-Quran min al-Tafsir bil Mauruth, Lectures de Coran, Min Faysal al-Tafriqah ila Fasl al-Maqail: Aina huwa al-Fikr al-Islami al-Mu’ashir, The Concept of Authorithy in Islamic Thought,dan Religion and Society.

Filsafat atau pemikirannya

Mohammad Arkoun membedakan antara periode pertama dan periode kedua. Menurut Arkoun, dalam periode diskursus kenabian, al-Qur’an lebih suci, lebih autentik, dan lebih dapatdipercaya dibanding ketika dalam bentuk tertulis. Sebabnya, al-Qur’an terbuka untuk semua arti ketika dalam bentuklisan, tidak seperti dalam bentuk tulisan. Arkoun berpendapa tstatus al-Qur’an dalam bentuk tulisan telah berkurang dari kitab yang diwahyukan menjadi sebuah buku biasa. Arkoun berpendapat bahwa Mushaf itu tidak layak untuk mendapatkan status kesucian. Tetapi muslim ortodoks meninggikan korpus ini kedalam sebuah status sebagai firman Tuhan

.

PENUTUP

Akhir kata,fisafat di sebut islami bukan karena yang melekukan aktivitas kefilsafatan itu orang yang beragama islam, atau orang yang berkebangsaan Arab atau dari segi objeknya membahas pokok-pokok keislaman. Islam sini adalah roh sebagai nilai spritual sebuah filsafat islam.

 

Daftar Pustaka

shams Inati, ‘’ Ibnu Sina” dalam Eksiklopedia Tematis Filsafat islam ( Editor: Sayyed Hosen Naser & Oliver Leaman) (Bandung: Mizan, 2003) hlm 286.

Daftar karya secara rinci, lihat G.C.Qanawati, Mu’allafat Ibnu Sina, (Kairo, 1995) dan Y. Mahdavi, Fihrist-i Mushannafat Ibnu Sina, (Teheran, 1954).

Sir Mohammad Iqbal, The Reconstruction of Religious Thought in Islam, (Delhi: Lahoti Fine Art Press, 1974) hlm. 52.

Oliver Leaman, ‘’Ibnu Miskawaih’’ dalam Eksiklopedia Tematis Filsafat Islam, (Editor Seyyed Hosen Nasser) (Bandung: Mizan), hlm. 310-311.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong