Kerumitan Makna Kata

21 March 2017 07:27:16 Dibaca : 752

Nama : Rafli Kasim
NIM : 29141011
Kelas : A, Ilmu Komunikasi
M.K : Komunikasi Lintas Budaya


Saya mengambil salah satu contoh yang ada pada pilihan yaitu Kerumitan Makna Kata pada situasi verbal saat berkomunikasi di daerah Gorontalo. Kenapa, karena disini saya akan membahas sedikit banyak mengenai masalah tersebut. Tidak jarang kita bertanya tentang makna dari sebuah kata. Kita terkadang tidak menyadari bahwa kitalah yang memaknai kata tersebut. Makna yang kita berikan, konstruksikan, pada suatu mungkin akan berbeda-beda tergantung pada konteksnya. Lebih jauh dari itu, pertanyaan yang lebih mendasar lagi adalah apakah makna dari makna itu? Pertanyaan filosofis itu merupakan pemerhatian pada filsafat yang dikemukakan R. Brown yang mendefinisikan makna sebagai kecenderungan (disposisi) untuk menggunakan atau bereaksi terhadap suatu bentuk bahasa.

Contoh : A : Si B ada?
C : Ada keluar. (antara Ada dan Tiada)

Ini yang menjadi kerumitan makna kata disetiap orang berkomunikasi. Di setiap orang bertanya akan seseorang kemudian orang tersebut tidak lagi di tempat, maka pasti jawaban yang akan muncul seperti ini “Ada Keluar”. Sudah menjadi kebiasaan “makna antara ada dan tiada” ini telah melekat, sehingga walaupun orang itu tahu akan ada kerumitan makna pada kata, tetap orang tersebut menggunakan kata tersebut.

Makna muncul dari relasi atau hubungan khusus antara kata dan manusia. Makna tidak melekat pada kata-kata, namun kata-kata membangkitkan makna dalam fikiran manusia. Sehingga orang yang baru pertama mendengar akan adanya kata atau kalimat ini, pasti akan kebingungan. Sehingga pemahaman orang yang mendengar sedikit berbeda dengan yang mengucapkannya. Orang yang biasa menggunakan kata atau kalimat “Ada keluar”, pasti mengetahui maknanya, dan maknanya adalah “Tidak Lagi di Tempat”. Sehingga percakapan dihitung singkat. Akan tetapi untuk orang yang baru pertama kali mendengar, pemaknaannya berbeda sedikit, yaitu “Ada, akan tetapi lagi di luar rumah atau di tempat”, sehingga orang tersebut akan menunggu jawaban berikutnya atau percakapannya terhitung lama.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong