ARSIP BULANAN : March 2017

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PERUSAHAAN MEDIA MASSA

22 March 2017 13:36:35 Dibaca : 3406

 

PRINSIP-PRINSIP PERUSAHAAN MEDIA MASSA

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PERUSAHAAN MEDIA MASSA
   Prinsip adalah pernyataan mendasar atau fundamental kebenaran umum yang dijadikan sebagai pedoman berfikir atau bertindak. Prinsip Manajemen digunakan oleh seorang manajer untuk mencegah adanya kesalahan yang mendasar dalam pekerjaannya dan juga meramalkan keberhasilan usaha. Prinsip manajemen media massa pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan prinsip manajemen untuk bidang usaha pada umumnya. Menurut Henry Fayol seorang industrialis asal Perancis, prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Perbedaan prinsip lebih ditekankan pada bentuk dan sifat produk yang dipasarkan, termasuk pengaruh dari fungsi produk. Prinsip manajemen media massa dapat dilihat dari bentuk kelembagaannya sebagai lembaga bisnis, hiburan, sosial budaya, politik, dan lainnya.
Henry Fayol mengemukakakan prinsip-prinsip manajemen yang tetap arus ada dan berlaku sepanjang massa, yaitu:
Division Of Work
Authority
Discipline
Unity Of Command
Unity Of Direction
Subardination of individual interest to general interacts
Remuneration
Centralization
Scale chain (line authority)
Order
Stability of tenure of personel
Prakarsa
Kestabilan Kaderisasi
Semangat kelompok
Prinsip pertama adalah prinsip pembagian pekerjaan yang ditujukan untuk memproduksi sesuatu dengan kualitas dan waktu yang lebih baik denganusaha yang sama. Seorang menejer harus mempunyai otoritas (Authority), yaitu hak untuk memerintah dan kekuasaan. Selain itu,kepada dia juga arus diimbangi dengan adanya Responsibility, yaitu tanggungjawab atas tugasnya. Selanjutnya ditanamkan disiplin bagi perusahaan yang merupakan dasar kekuatan perusahaan. Demikian pula,sikapnya yang hanya menerima Order (perintah) dari seorang atasan.ini suatu upaya untuk mencegah timbulnya keraguaan dipihak bawahan.inilah yang disebut Fayol Unity Of Command (One employee has ordered from one superior only).
Prinsip Unity Of Direction maksudnya seorang kepala dengan suatu rencana atau sekumpulan aktivitas yang mempunyai tujuan yang sama (one head one plan or a group or activities having the same objectives). Didalam suatu perusahaan, tujuan perseorangan atau kelompok tidak bole bertentangan dengan tujuan perusahaan sebagai keseluruhan. Kepada para pegawai harus diberikan upah perorangan atau Remuneration. Selain itu, harus diperhatikan pula sentralisasi dan desentralisasi. Bila seorang manajer mempunyai keahlian yang serba macam dan aktivitas yang besar maka ia dapat condong untuk mengsetralisasi, demikian sebaliknya. Garis-garis komando ini bilaperlu atau dalam keadaan mendesak, misalnya untuk mempercepat pelaksanaan dapat diabaikan. Prinsip Order, yaitu menempatkan orang sesuai dengan kemampuannya. Demikian juga mengenai bahan-bahan yang disebut material order harus pada tempatnya. Selanjutnya setiap orang harus mendapatkan jaminan prinsip keadailan, stabilitas pegawai dan inisiatif serta semangat kelompok atau disebut Lesprit de corps.
Dalam sebuah perusahaan membutuhkan system manajemen yang berfungsi untuk mengkoordinasi dan mengontrol proses kerja demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Termasuk dalam perusahaan media, manajemen sangat dibutuhkan sebagai alat pengontrol dalam usaha mengemukakan ide.
Proses pengumpulan informasi hingga proses penayangan atau penerbitan. Bisa dibayangkan jika dalam sebuah perusahaan media massa tidak memiliki manajemen, setiap bagian dalam redaksi akan berjalan sendiri tanpa adanya alat pengontrol guna mengarahkan system kerjanya. Sehingga dapat dipastikan akan jauh dari tujuan awal seperti yang diharapkan. Penyimpangan dari ketentuan yang ada berarti penanganan manajemen tidak professional lagi dan akibatnya juga akan mempengaruhi output. Bila ini terjadi, maka pihak khalayak yang tidak lain adalah konsumen siaran juga turut dirugikan. Oleh sebab itu manajemen digunakan dalam perusahaan media massa untuk mengurangi terjadinya penyimpangan dalam usaha mencapai tujuan.
Manajemen media massa secara umum terbagi atas dua bagian besar, yakni bagian redaksi dan perusahaan. Bagian redaksi membawahi semua kegiatan yang berhubungan dengan produk yakni berita, mulai perencanaan peliputan, pencarian berita, pengolahan data, perancangan halaman dan layout. Sementara perusahaan membawahi segala kegiatan terkait pemasaran produk, produksi, promosi, sirkulasi, iklan, pengelolaan SDM, berbagai perjanjian kerjasama, dan sebagainya. Semua kegiatan baik pada bagian redaksi maupun perusahaan dipimpin oleh seorang pimpinan umum
Fungsi Manajemen
Manajemen beroperasi melalui bermacam fungsi, biasanya digolongkan pada perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan atau motivasi dan pengaturan.
Perencanaan: memutuskan apa yang harus terjadi esok hari dan seterusnya dan membuat rencana untuk dilaksanakan.
Pengorganisasian: membuat penggunaan maksimal dari sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana dengan baik.
Leading/Kepemimpinan dan Motivasi: memakai kemampuan di area ini untuk membuat yang lain mengambil peran dengan efektif dalam mencapai suatu rencana
Pengendalian dan Pengaturan: monitoting memantau kemajuan rencana, yang mungkin membutuhkan perubahan tergantung apa yang terjadi
Tingkatan Manajemen Keredaksian
Pimpinan Redaksi
Merupakan manajemen tingkat atas. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi keredaksian secara umum dan mengarahkan jalannya proses redaksi.
Middle management atau manajemen tingkat menengah bertugas sebagai penghubung antara manajemen puncak dan manajemen lini pertama, misalnya Wakil Pimpinan Redaksi atau Redaktur Pelaksana.
Lower management atau manejemen lini pertama (first-line management) adalah manajemen yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Manajemen ini dikenal pula dengan istilah manajemen operasional. Umumnya para redaktur halaman atau redaktur desk. Ada khusus halaman ekonomi, politik, pendidikan, kriminal, hukum dst.
Manajemen Keredaksian
Manajemen keredaksian dapat diartikan proses antar orang yang merupakan satu kesatuan secara efektif dalam sebuah organisasi media massa untuk mencapai tujuan atau sasaran. Manajemen keredaksian adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi dan pemeliharaan orang-orang dengan tujuan membantu mencapai tujuan organisasi (pers), individual dan masyarakat. Paling penting adalah bagaimana individu-individu yang terlibat dalam organisasi harus mampu terlebih dahulu memanajemen pribadinya masing-masing. Bila tiap individu di dalam organisasi menyadari betul akan posisi masing-masing dengan job description (deskripsi tugas) yang jelas dan tegas, maka perencanaan akan mudah dibangun dan diterapkan.
Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers atau media massa: Bagian Redaksi (Editor Department) dan Bagian Pemasaran atau Bagian Usaha (Business Department). Bagian Redaksi dipimpin oleh Pemimpin Redaksi. Bagian Pemasaran dipimpin olen Manajer Pemasaran atau Pemimpin Usaha. Di atas keduanya adalah Pemimpin Umum (General Manager). Ada juga Pemimpin Umum yang merangkap Pemimpin Redaksi.
Bagian Redaksi tugasnya meliput, menyusun, menulis, atau menyajikan informasi berupa berita, opini, atau feature. Orang-orangnya disebut wartawan. Redaksi merupakan merupakan sisi ideal sebuah media atau penerbitan pers yang menjalankan visi, misi, atau idealisme media.Bagian Redaksi dikepalai oleh seorang Pemimpin Redaksi. Di bawah Pemred biasanya ada Wakil Pemred yang bertugas sebagai pelaksana tugas dan penanggungjawab sehari-hari di bagian redaksi.
Pemred/Wapemred membawahi seorang atau lebih Redaktur Pelaksana yang mengkoordinasi para Redaktur (Editor), Koordinator Reporter atau Koordinator Liputan (jika diperlukan), para Reporter dan Fotografer, Koresponden, dan Kontributor. Termasuk Kontributor adalah para penulis lepas (artikel) dan kolumnis. Di Bagian Redaksi ada pula yang disebut Dewan Redaksi atau Penasihat Redaksi. Biasanya terdiri dari Pemred, Wapemred, Redpel, Pemimpin Usaha, dan orang-orang yang dipilih menjadi penasihat bidang keredaksian. Ada pula yang disebut Staf Ahli atau Redaktur Ahli, yakni orang-orang yang memiliki keahlian di bidang keilmuwan tertentu yang sewaktu-waktu masukan atau pendapatnya sangat dibutuhkan redaksi untuk kepentingan pemberitaan atau analisis berita. Bagian lain yang terkait dengan bidang keredaksian adalah Redaktur Pracetak yang membidangi tugas Desain Grafis (Setting, Lay Out, dan Artistik) serta Perpustakaan dan Dokumentasi. Dalam hal tertentu, bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dapat masuk ke bagian Redaksi.
Tugas
Pemimpin Umum (General Manager)
Ia bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya terhadap hukum kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) dan kepada Pemimpin Usaha sepanjang menyangkut pengusahaan penerbitan.

Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya. Kewenangan itu dimiliki katena ia harus bertanggung jawab jika pemberitaan medianya digugat pihak lain.
Dewan Redaksi
Dewan Redaksi biasanya beranggotakan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan Wakilnya, Redaktur Pelaksana, dan orang-orang yang dipandang kompeten menjadi penasihat bagian redaksi. Dewan Redaksi bertugas memberi masukan kepada jajaran redaksi dalam melaksanakan pekerjaan redaksional. Dewan Redaksi pula yang mengatasi permasalahan penting redaksional, misalnya menyangkut berita yang sangat sensitif atau sesuai-tidaknya berita yang dibuat tersebut dengan visi dan misi penerbitan yang sudah disepakati.

Redaktur Pelaksana
Di bawah Pemred biasanya ada Redaktur Pelaksana (Managing Editor). Tanggung jawabnya hampir sama dengan Pemred/Wapemred, namun lebih bersifat teknis. Dialah yang memimpin langsung aktivitas peliputan dan pembuatan berita oleh para reporter dan editor.

Redaktur Redaktur (editor) sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya adalah melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dan perbaikan naskah yang akan dimuat atau disiarkan. Seorang redaktur biasanya menangani satu rubrik, misalnya rubrik ekonomi, luar negeri, olahraga, dsb.

Reporter
Reporter bertugas melakukan pelipitan berita (News gathering) dilapangan dan melaporkan kepada publik, baik dalam bentuk tulisan untuk media cetak atau dalam situs berita di internet ataupun secara lisan bila laporannya disampaikan melalui media elektronik radio atau televise.

Fotografer
Fotografer (wartawan foto atau juru potret) tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis. Ia merupakan mitra kerja yang setaraf dengan wartawan tulisan (reporter). Jika tugas wartawan tulis menghasilkan karya jurnalistik berupa tulisan berita, opini, atau feature, maka fotografer menghasilkan Foto Jurnalistik (Journalistic Photography, Photographic Communications). Fotografer menyampaikan informasi atau pesan melalui gambar yang ia potret. Fungsi foto jurnalistik antara lain menginformasikan (to inform), meyakinkan (to persuade), dan menghibur (to entertain).

Koresponden
Selain reporter, media massa biasanya memiliki pula Koresponden (correspondent) atau wartawan daerah, yaitu wartawan yang ditempatkan di negara lain atau di kota lain (daerah), di luar wilayah di mana media massanya berpusat.
Kontributor
Kontributur atau penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak tercantum dalam struktur organisasi redaksi. Ia terlibat di bagian redaksi secara fungsional. Termasuk kontributor adalah para penulis artikel, kolomnis, dan karikaturis.Wartawan Lepas (Freelance Journalist) juga termasuk kontributor. Wartawan Lepas adalah wartawan yang tidak terikat pada media massa tertentu, sehingga bebas mengirimkan berita untuk dimuat di media mana saja, dan menerima honorarium atas tulisannya yang dimuat. Termasuk kontributor adalah Wartawan Pembantu (Stringer). Ia bekerja untuk sebuah perusahaan pers, namun tidak menjadi karyawan tetap perusahaan tersebut. Ia menerima honorarium atas tulisan yang dikirim atau dimuat.
Bidang Pendukung Redaksi
Bagian yang tak kalah pentingnya untuk membantu kelancaran kerja redaksi adalah bagian Perpustakaan dan Dokumentasi serta bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Litbang memantau perkembangan sebuah penerbitan, survei pembaca, dan memberikan masukan-masukan bagi pengembangan redaksional dan bagian lainnya, termasuk pembinaan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.

Bagian Usaha (Business Department)
Bertugas menyebarluaskan media massa, yakni melakukan pemasaran (marketing) atau penjualan (saling) media massa. Bagian ini merupakan sisi komersial meliputi sirkulasi/distribusi, iklan, dan promosi. Biasanya, bagian pemasaran dipimpin oleh seorang. Pemimpin Perusahaan atau seorang Manajer Pemasaran (Marketing Manager) yang membawahkan Manajer Sirkulasi, Manajer Iklan, dan Manajer Promosi.
Prinsip Dasar Sistem Pekerjaan Kewartawan
News Gathering. Hal ini adalah proses awal dari sistem pemberitaan, yakni tahapan satu organisasi media massa yang diwakili wartawannya mulai mengumpulkan berita.
News Editing. Hal ini adalah proses lanjutan dari sistem pemberitaan, yakni tahapan satu organisasi media massa yang diwakili oleh para redaktur melakukan penyuntingan berita.
News Distributing. Hal ini adalah proses akhir dari sistem pemberitan, yakni tahapan satu organisasi media massa menyebarkan berita kepada publiknya.
News Evaluating. Hal ini banyak berkaitan dengan sistem media massa yang senantiasa berupaya mengembangkan mutu -bukan hanya jumlah-beritanya, sehingga menerapkan pola analisa isi (contents analysist) yang biasanya dilakukan oleh satu unit/divisi khusus dalam manajemen keredaksian. Dari tahapan evaluasi tersebut, maka media massa berupaya pula mengadakan perbaikan mutu isi karya jurnalistiknya melalui editorial clinic dan pendidikan berkelanjutan (continuing education).
Manjemen sebuah keredaksian pada dasarnya dibuat berdasarkan kebutuhan institusi pers yang bersangkutan. Untuk sebuah penerbitan koordinator liputan penting, namun bagi yang lain tidak. Begitu juga sebaliknya. Tujuan utamanya bagaimana agar institusi keredaksian bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan.
Referensi
http://jurnalpertekkom.blogspot.co.id/2013/02/kaidah-manajemen-untuk-mengelola-media.html Diakses pada 11 Februari 2017 Pukul 15.34 WITA
http://tonz94.wordpress.com/2009/05/02 Diakses pada 11 Februari 15.40 WITA
Harujito, Yayat M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Kota: PT Grasindo
Junaedi, Fajar. 2014. Manajemen Media Massa. Yogyakarta: Buku Litera

Nama Sebagai Simbol

19 March 2017 09:40:31 Dibaca : 461

NIM : 291414019

   Fungsi pertama bahasa adalah penanaman. Nama diri sendiri adalah simbol pertama dan utama bagi seseorang. Nama juga dapat melambangkan status, cita rasa budaya, untuk memperoleh citra tertemtu (pengelolaan kesan) atau sebagai nama hoki. Nama pribadi adalah unsur penting identitas seseorang dalam masyarakat, karena interaksi dimulai dengan nama dan baru kemudian diikuti dengan atribut-atribut lainnya.

   Nama yang diberikan sejak lahir pun tidak hanya mempengaruhi kita dalam kehidupan, tetapi juga mempengaruhi orang lain untuk bagaimana memperlakukan kita, dan yang paling penting yaitu dapat mempengaruhi kita dalam mempersepsi diri sendiri. Nama adalah sebagian dari konsep diri yang sangat penting, Bahkan nama bisa juga menunjukan kesadaraan seseorang. Perubahan nama seseorang yang tadinya non-muslim menjadi muslim adalah suatu pertanda perubahan jati dirinya dan hubungannya dengan agama itu sendiri. Contohnya Brandon Lee berubah menjadi Abdullah Hasan, Travis Backer berubah menjadi Abdulrahman islami, Jen Ledger berubah menjadi Maryam Jamilah.

   Pemilihan nama tidak juga ditentukan oleh faktor agama tetapi ada juga yang dipengaruhi oleh budaya dan juga dari keinginan orang tua mereka sendiri. Contoh dari nama yang ditentukan olehorang tuanya sendiri seperti yang terjadi pada salah satu teman saya yang namanya diambil dari nama bulan kelahirannya contoh seperti yang lahir pada bulan mei nama yang diberikan oleh orang tuanya Meylani Anggita. Dan bukan hanya itu pula ada juga nama yang diambil dari bintang apa anak itu lahir, contohnya seperti anak yang lahir pada bintang sagitarius, namanya adalah Gita Silvya. Ada juga nama yang diberikan dari keturunan keraton yang biasanya berbau dengan nama-nama dari kerajaan dan status sosialnya dimata masyarakat.

   Menurut saya, nama adalah bagian dari konsep diri yang sangat penting, bahkan nama juga menunjukan kesadaraan seseorang. Nama juga jelas bersifat simbolik, karena nama yang dianggap bagus akan menimbulkan kesan positif pada pendengar atau pembaca nama itu. Dan dari artikel yang saya baca menurut penelitian psikologi, yang berhubungan dengan nama anda itu memberi suatu makna, karena nama anda mempengaruhi cara mereka mempersepsi anda, pengharapan mereka terhadap anda, dan cara mereka memperlakukan anda. Terdapat bukti bahwa nama-nama yang lazim memberikan kesan baik dari pada nama-nama yang kurang lazim.bahkan anak-anak pun punya streotipe mengenai nama, dan streotipe ini mempengaruhi interaksi mereka dengan teman sebaya. Nama hewan pun apat berfungsi sebagai simbol misalnya anjing, punya konotasi yang paling buruk diantara nama-nama binatang, setidaknya di indonesia. Maka dari itu menurut saya nama sebagai simbol yang sangat penting terhadap kehidupan bersosial kita karena nama itu sangat berpengaruh terhadap psikologi kita sendiri, dan nama itu juga bisa menjadi simbol dari orang tua yang ingin anaknya tersebut menjadi yang diingikan oleh orang tuanya tersebut.