UAS KOMUNIKASI GENDER BERITA 5W1H GAMBAR 1

17 June 2015 13:22:22 Dibaca : 1992

NAMA : HARIA WARTABONE

KELAS : B ILMU KOMUNIKASI

M.K : KOMUNIKASI GENDER (MEMBUAT BERITA 5W1H)

“SEORANG IBU RELA MENDORONG GEROBAK DEMI KEBUTUHAN HIDUP”

      Rabu 20 mei 2015, di tengah terik matahari seorang ibu mendorong gerobak sambil membawa anaknya, tepatnya di jalan panjaitan depan rumah makan Wong Solo. Karena tidak mampu mencari pekerjaan yang lain, dan sang suami sudah tidak ada lagi, maka seorang ibu bersama anaknya ini mendorong gerobak dan mengelilingi kota gorontalo. Berangkat pagi dan pulang malam demi mendapat uang untuk makan sehari. Di tengah-tengah banyaknya kenderaan, seorang ibu ini tetap berjalan mendorong gerobaknya sambil memungut botol-botol yang berada di jalan. Tidak mengenal panasnya mata hari yang membakar tubuhnya, ibu ini dengan penuh semangat bekerja mendorong gerobak dan mencari botol-botol plastik yang biasanya ditemukan di jalanan ataupun di tempat sampah. Satu botol plastik sangat berarti bagi ibu dan anaknya karena dengan mengumpulkan botol-botol plastik, mereka dapat menyambungkan hidup mereka. Setelah botol-botol plastik terkumpul, Kemudian botol-botol plastik ini di jual agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka untuk makan. Botol-botol plastik ini di jual perkilo.

          perkilonya hanya di hargai lima ribu rupiah saja. Kadang harganya bisa lebih, bahkan bisa saja kurang dari 5 ribu rupiah. Namun dengan uang lima ribu rupiah saja ibu sudah senang dan bersyukur dengan rejeki yang telah ibu dapat dalam sehari. Walaupun uang yang di dapat dalam sehari tidak cukup untuk membeli makanan dalam waktu 2 hari, tetapi tanpa rasa bosan, besok-besoknya lagi ibu tetap mendorong gerobak dengan penghasilan yang sama. Botol botol plastik yang menurut kita adalah hanya sebuah sampah yang perlu di buang bahkan di bakar, tanpa kita sadari ada orang yang membutuhkannya. bagi kita benda seperti itu tidak penting, tapi bagi mereka yang hidup di jalanan itu sangat berarti dan dapat menghasilkan uang yang bisa di gunakan sehari atau dua hari. Perempuan yang pada umumnya hanya sebagai ibu rumah tangga kini telah menjadi pencari nafkah, yang seharusnya pekerjaan tersebut di lakukan oleh seorang laki-laki. Namun apa daya, tinggallah seorang ibu ini yang mampu menafkahi keluarganya. Tanpa rasa mengeluh dan tanpa rasa malu ibu ini terus bekerja mendorong gerobak yang sudah menjadi pekerjaannya sehari-hari. Hebatnya, seorang ibu ini berkata, bahwa selagi dia masih mampu bekerja dia akan tetap bekerja dari pada harus meminta-minta di jalanan ataupun di tempat-tempat lain.