ARSIP BULANAN : June 2015

Berita

17 June 2015 14:21:32 Dibaca : 42

Nama      : Jalaludin H. sabi                                  M.K   : Komunikasi Gender

Nim        :  291414044                                         tugas : Berita

Kelas      : B ilmu komunikasi

  

     Desi abdurahman latibu dia adalah seorang pembantu rumah tangga di keluarga ustad sekaligus penceramah di kota gorontalo, wanita ini di tinggal mati oleh suaminya, dia adalah orang tua yang baik dan sabar, wanita yang kuat, ia menghidupkan keluarga kecilnya setelah ditinggal mati suaminya, anaknya yang berjumlah tiga, 2 pria dan 1 wanita mereka masing – masing telah sekolah , alhamdulilah biaya sekolah di tanggung oleh tuan rumahnya sendiri, anak pertamanya laki - laki Sekolah di Smk N 3 gorontalo dan anak kedua yaitu perempuan sekolah di smkn 4 gorontalo dan anak yang terakhir sekolah di SDN Alhuda Gorontalo, dia bekerja seharian sebagai pengurus rumah tangga dari menyuci baju, nyuci piring, masak dan Lain – lain . gaji yang dia dapatkan tidak besar yaitu perbulannya sekitar Rp. 600.000, sebagian uangnya di tabung untuk biaya kuliah anaknya nanti dan sebagianya juga untuk kehidupan dia sehari – hari tak lupa juga ia selalu mengirimkan uang ke kampung untuk ibunya. Wanita ini mempunyai saudara 11 dan dialah anak ke 7, wanita dan 3 anak ini juga tinggal bersama pemilik rumah, saya sempat menyakan kepada ibu 3 anak ini, “hal apa yang membuat anda sedih?’ Dia menjawab : “saya selalu bersedih karena kedua anaknya yang tidak selalu mematuhinya”, yah memang anaknya yang cukup nakal ini selalu membuat ia sedih, karena anak ke dua putra tersebut tidak selalu mematuhinya, tidak halnya dengan anak perempuannya yang selalu rajin bekerja untuk membantu orang tuanya. tetapi dia selalu senang dalam pekerjaannya karena dia tahu bahwa dialah seseorang yang di butuhkan oleh anaknya saat ini, maka itulah dia bekerja sebagai PRT karena kebutuhan sehari – hari yang selalu mendesak, terkadang anak – anaknya meminta uang kepadanya. Hal itulah yang selalu bertahan meski banyak masalah, sempat ia berpikir bahwa dia akan meninggalkan pekerjaanya dan tinggal di kampungnya untuk menjadi seorang petani, tetapi ia berpikir, kapan lagi hal seperti ini mungkin tidak akan terulang lagi karena kehidupan keluarganya sudah di jamin oleh pemilik rumahnya sendiri, di dalam rumah anaknya selalu di ajarkan sholat oleh pemilik rumahnya, pemilik tersebut selalu mengajar anaknya dengan baik tetapi memang dari dulunya mereka sudah terbiasa bebas dari kampungnya. Padahal mereka tidak tahu bahwa ini bukanlah kampung tetapi kota. Sempat saya bertanya lagi padanya : “di mana sebelumnya anda bekerja?” dan dia menjawab “saya sebelumnya seorang Pembantu rumah tangga di kampug saya, setelah kematian suami saya”, tetapi saya pindah ke kota untuk mencari pekerjaan.
Lalu saya menanyakan lagi padanya, “Berapa gaji yang di dapatkan Sebelumnya” dan dia menjawab “ tidak lebih dari setengah gaji sekarang yaitu Rp. 300.000 per bulan.” Dan kini dia merasa cukup mendapatkan gaji yang lumayan bisa menghidupkan keluarga kecilnya.