ARTIKEL

31 March 2017 03:03:20 Dibaca : 45

PERIODISASI PUBLIC RELATIONS (HUMAS)
Agustin S. Mohudji, Puput A. P Djafar, Fidyawati Pakaya, Wiwin Ibrahim, Uli Prayoka Umar.

     Humas kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebenarnya apa itu Public Relations? Public Relations adalah usaha yang direncanakan secara terus menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukan bahwa PR dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalani komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi. Artikel ini akan membahas perodisasi public relations.
     Secara singkat dalam perusahaan PR adalah seseorang yang penting bagi perusahaan dimana tugas dari pada PR ini adalah untuk menjalani komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (masyarakat) selain itu tugas dari PR adalah untuk membangun citra yang baik dari pada perusahaan. Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai ilmu dan termasuk dalam jajaran ilmi-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain. Ada empat periode Public Relation yang di bahas dalam buku Ruslan, Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi (2005:43).
     Periodisasi yang pertama, dimulai pada Tahun 1700-1800, periode di mana public relation muncul dalam bentuk aktivitas tidak terorganisasi dengan baik misalnya dalam bentuk acara yang sederhana, seperti penyelenggaraan pidato, pertemuan tertentu, rapat, dan lain sebagainya. Periode yang kedua, dimulai pada tahun 1801-1865, aktivitas public relation pada masa ini mulai terorganisasi dengan baik sejalan dengan adanya peningkatan hubungan perdagangan baik secara lokal, nasional maupun internasional. Periode ini disebut masa-masa perkembangan aktivitas PR. Periode yang ketiga dimulai pada tahun 1866-1900, aktivitas public relation berubah bentuk menjadi suatu kegiatan profesional. Hal tersebut dikarenakan adanya perkembangan dari kemajuan teknologi industri dan semakin meluasnya penggunaan listrik dan mesin pembakaran dalam industri. Pada periode ini PR banyak dilakukan untuk mengatasi konflik dalam suatu perusahaan.
    Selanjutnya Periode yang keempat terjadi pada tahun 1901-1919, disebut public be informed periode. Pada masa ini para populis, petani, kristiani, sosialis dan serikat buruh memprotes keras tindak kejahatan yang dilakukan oleh para usahawan, politisi tidak bermoral. Aktivitas PR atau pers pada saat itu adalah melakukan investigative reporting, yaitu melawan mereka dengan tulisan mengenai keburukan para pengusaha atau mengupah wartawan untuk membalasnya melalui pengaruh berita yang dimuat di media massa. Kemudian periode yang terakhir dimulai pada Tahun 1920 sampai sekarang, disebut The PR and mutualunderstanding periode. Pada tahun 1923 PR dijadikan bahan studi, pemikiran dan penilitian di perguruan tinggi sebagai sebuah profesi baru. Perkembangan PR/Humas sekarang ini menunjukan adanya penyesuaian perubahan sikap, saling pengertian, saling menghargai dan toleransi di berbagai kalangan organisasi dan publik.
    Dari apa yang telah dijelaskan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Public Relation ini dahulunya belum begitu dikenal oleh masyarakat dimana dulunya perusahaan belum mengenal apa itu Public Relation dan sekarang PR ini sudah sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan. Nah , dari apa yang penulis paparkan kita sudah tau bagaimana perkembangan PR sebenarnya, dan selanjutnya kita bisa mengetahui lebih dalam lagi tentang bagaimana cara kerja PR dan sebagainya.

Sumber:
Ruslan, Rosady. 2005. Manajemen Public Relatins & Media Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

http://google.definisi-public-relations.//jurnal-sdm.blogspot.co.id. Di akses 10 maret 2017 jam 16.20.

http://googleweblight.com/?litle.url=https://rumakom.wordpress.com/2007/10/05/sejarah-dan-perkembangan-public-relations/&ei=i2y-HKny&ic=id-ID&s=1&m=937&hist=www.goole.co.id&ts=1488801804=AJsQQ1DcfzlggNxPRWoEXPZZK3FfJ5i90A. Di akses 06 maret 2017 Jam 18.30.

 

Tugas Tekom

15 November 2016 16:56:18 Dibaca : 271

Perkembangan Teknologi Informasi

1. Perkembangan Telephone
 Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.

Prinsip Kerja Telepon
Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook. Lalu sirkuit terbagi menjadi dua jalur di mana bagian positifnya akan berfungsi sebagai Tip yang menunjukkan angka nol sedangkan pada bagian negatif akan berfungsi sebagai Ring yang menunjukkan angka -48V DC. Kedua jalur ini yang nantinya akan memproses pesan dari sender untuk sampai ke receiver. Agar dapat menghasilkan suara pada telepon, sinyal elektrik ditransmisikan melalui kabel telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal yang dapat didengar oleh telepon receiver. Untuk teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan dari central office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai nomer telepon merupakan penggabungan antara nada-nada dan frekuensi tertentu yang kemudian dinamakan Dual-tone multi-frequency DTMFdan memiliki satuan Hertz. Hubungan utama yang ada dalam sirkuit akan menjadi on hook ketika dibuka, lalu akan muncul getaran. Bunyi yang muncul di telepon penerima menandakan telepon telah siap digunakan.
Sejarah Telepon :
• !871, Antonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut sound Telegraph. Penemuannya ini memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk suara antara dua orang dengan menggunakan perantara kabel.
• 1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas penemuan Meucci yang disebut transmitters and Receivers for Electric Telegraphs. Sistem ini menggunakan getaran multiple baja untuk memberikan jeda pada sirkuit.
• 1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement in Telegraphy. Sistem ini memberikan metode untuk mentransmisikan suara secara telegraf.
• 1877, The Charles Williams Shop merupakan tempat dimana telepon pertama kali dibuat dengan pengawasan Watson, yang selanjutnya menjadi departemen riset dan pengembangan dari perusahaan telekomunikasi tersebut. Alexander Graham bell terus memantau produktivitas perusahaan tersebut sehingga pada akhir tahun sebanyak tiga ratus telepon dapat digunakan. Perusahaan Bell juga telah mematenkan telepon electro-magnetic yang menggunakan magnet permanen, diafragma besi, dan dering panggilan.
• 1878, papan pengganti secara manual ditemukan sehingga memungkinkan banyak telepon terhubung melalui sebuah saluran pertukaran. dibawah kepemimpinan Theodore N. Vail, perusahaan Bell mempunyai 10.000 telepon yang dapat digunakan.
• 1880, sirkuit metalic pertama dipasang. Sirkuit ini merupakan perbaharuan dari sirkuit one-wire menjadi two-wire. Perbaharuan ini membantu mengurangi gangguan yang seringkali dirasakan dengan penggunaan jalur one-wire.
• 1891, telepon dengan nomor dial pertama kali digunakan. Telepon akan bekerja secara otomatis menghubungkan penelepon ke operator dengan cara menekan nomor dial berdasarkan instruksi.
• 1915, telepon dengan sistem wireless pertama kali digunakan. Sistem ini memudahkan pengguna telepon untuk saling berhubungan lintas negara
• 1990, pertumbuhan komputer yang kemudian disusul dengan munculnya INTERNET membuat pola pengiriman pesan bergeser dari percakapan menjadi pengiriman data.

2. Perkembangan Telegram
Telegraf merupakan sebuah mesin/alat yang menggunakan teknologi telegrafi untuk mengirim dan menerima pesan dari jarak jauh,biasanya menggunakan morse sebagai kode komunikasi. Kata "telegraf" yang sering didengar saat ini, secara umum merupakan telegraf elektrik. Telegraf diciptakan oleh seorang warga Amerika Serikat bernama Samuel F.B. Morse bersama dengan asistennya Alexander Bain.
Sejarah Telegram :
Telegraf elektrik pertama kali ditemukan oleh Samuel Thomas von Sömmering pada tahun 1809. Kemudian pada tahun 1832, Baron Schilling membuat telegraf elektrik pertama. Carl Friedrich Gauss dan Wilhelm Weber merupakan orang pertama yang menggunakan telegraf elektrik untuk alat komunikasi tetap pada tahun 1833 di Göttingen. Telegraf komersil pertama dibuat oleh William Fothergill Cooke dan dipasarkan pada Great Western Railway di Inggris. Telegraf ini dipatenkan di Inggris pada tahun 1837. Telegram ini dikirimkan pada jarak 13 mil/21 km dari stasiun Paddington ke West Drayton dan mulai dioperasikan pada tanggal 9 April 1839.
Pada tahun 1843, seorang penemu asal Skotlandia, Alexander Bain, menemukan sebuah alat yang bisa dikatakan merupakan sebuah mesin faksimil pertama. Ia menyebut penemuannya ini dengan “recording telegraph” (teleraf perekam). Telegraf yang ditemukan Bain ini mampu mengirimkan gambar menggunakan kawat elektrik. Pada tahun 1855, seorang biarawan Italia, Giovanni Caselli, juga membuat sebuah telegraf elektrik yang dapat mengirimkan pesan. Caselli menamai penemuannya ini dengan “Pantelegraf”. Pantelegraf telah sukses digunakan dan diterima sebagai saluran telegraf antara kota Paris dan Lyon.
Sebuah telegraf elektrik, pertama kali dengan bebas ditemukan dan dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1837 oleh Samuel F. B. Morse. Asistennya, Alfred Vail, membuat kode morse yang menyimbolkan huruf dengan Morse. Telegraf Amerika pertama dikirimkan oleh Morse pada tanggal 6 Januari 1838 melalui 2 mil / 3 km kawat di Speedwell Ironworks dekat Morristown, New Jersey. Pesannya dibaca "Seorang penunggu yang sabar bukanlah pecundang" (A patient waiter is no loser) dan pada tanggal 24 Mei 1844, ia mengirim sebuah pesan “Apa yang telah Tuhan ciptakan" (What hath God wrought) dari the Old Supreme Court Chamber di Gedung DPR di Washington kepada Mt. Clare Depot di Baltimore. Morse / Vail telegraf dengan cepat disebarkan pada 2 dasawarsa berikutnya.
Kabel lintas atlantik mulai dicoba digunakan pada tahun 1857, 1858, dan 1865. Kabel pada tahun 1957 hanya dioperasikan beberapa kali. Kabel telegraf komersil pertama yang mampu melintasi samudera atlantik berhasil diselesaikan pada tanggal 18 Juli 1866.
Australia merupakan penghubung pertama dunia pada Oktober 1872 melalui telegraf bawah laut di Darwin. Hal ini menimbulkan berita baru bagi dunia. Kemajuan teknologi telegraf selanjutnya terjadi pada awal tahun 1970, ketika Thomas Edison menemukan "telegraf dua arah dengan rangkap dua penuh" (full duplex two-way telegraf) dan melipatgandakan kapasitasnya dengan menemukan guadruplex pada tahun 1874. Edison mendaftarkannya pada lembaga pematenan US dan duplex telegraf berhasil dipatenkan pada tanggal 1 september 1874.
Perkembangan telegraf
Pada Awal tahun 1830, telegraf elektrik berkembang dengan digunakannya tegangan listrik untuk mengontrol elektromagnet yang didengarkan pada ujung-ujung transmisi. Keterbatasan teknologi saat itu adalah hasil pengiriman kode melalui kabel tidak dapat di print. Kemudian, telegraf elektrik dikembangkan dengan menggunakan elektromagnet receiver. Dengan elektromagnet receiver, kode morse dapat diterjemahkan kepada pendengarnya dalam bentuk tulisan,

3. Perkembangan Satelit
Satelit mini (miniaturized satellites), seperti namanya, adalah satelit yang bentuknya kecil dan bobotnya ringan, dibagi menjadi tiga jenis yaitu satelit mini (minisatellites, 200-500 kg), satelit mikro (dibawah 200 kg), dan satelit nano (dibawah 10 kg). Satelit navigasi menggunakan gelombang radio untuk membantu mobile receiver menentukan lokasi. Reconnaissance satellites adalah satelit komunikasi maupun satelit observasi bumi yang digunakan untuk kepentingan militer atau aplikasi intelegensia, dan informasinya sangat terbatas karena dirahasiakan oleh pemerintah. Satelit observasi bumi digunakan untuk membuat peta, mengontrol keadaan alam bumi, dan sebagai, bukan untuk kepentingan militer. Satelit tenaga matahari diletakkan di orbit tinggi bumi, menggunakan transmisi gelobang mikro. Stasiun ruang angkasa didesain agar manusia dapat tinggal di luar angkasa, untuk digunakan dalam jangka wanktu yang lama. Akhirnya, satelit cuaca digunakan untuk memonitor cuaca dan iklim bumi.

Satelit buatan pertama adalah sputnik 1 yang di luncurkan 4 oktober 1957 oleh Uni Soviet Namun, Project RAND ternyata sudah merilis The Preliminary Design of an Experimental Circling Spaceship, yang ditandai dengan kalimat, “A satellite vehicle with appropriate instrumentation can be expected to be one of the most potent scientific tools of the Twentieth Century…” Amerika dikabarkan meluncurkan roket orbital pada 1945 dibawah naungan Biro Aeronautika, Angkatan Laut Amerika Serikat. Project RAND menulis semuanya secara terinci dalam laporannya, namun tidak percaya bahwa satelit digunakan untuk keperluan militer, melainkan sebagai sarana sains, politik dan propaganda, sehingga pada tahun 1954, Sekretariat Pertahanan Amerika Serikat menyatakan bahwa tidak ada program satelit yang dijalankan di Amerika pada saat itu. Dibawah tekanan beberapa organisasi sains, pada awal 1955 Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikat akhirnya mengerjakan Project Orbiter, dengan menggunakan Jupiter C Rocket untuk meluncurkan satelit kecil yang diberi nama Explorer 1 pada 31 Januari 1958.
Explorer I
Perlu dicatat bahwa pada masa itu, orang-orang masih belum memiliki teknologi secanggih orang-orang masa kini dalam meneliti angkasa luar dan atmosfer. Sebelum era satelit, manusia menggunakan balon yang dinaikkan sejauh 30 km ke atmosfer, dan gelombang radio untuk meneliti ionosfer. Era ruang angkasa kemudian dimulai pada tahun 1946, sejak para ilmuwan mulai mengukur atmosfer lapisan atas bumi menggunakan roket V-2 milik Jerman yang tertangkap. Hingga tahun 1952, mereka menggunakan V-2 dan roket Aerobee untuk meneliti atmosfer lapisan atas.
Pada 29 Juli 1955, Presiden Amerika Serikat mencanangkan Project Vanguard, dengan jadwal peluncuran satelitnya pada musim semi 1958. Tidak mau kalah, Uni Soviet meluncurkan Sputnik 1 pada 4 Oktober 1957. Amerika mengikuti jejak Sputnik 1 dengan menggunakan Space Surveillance Network (SSN) selain mengamati dan meneliti objek-objek ruang angkasa lainnya. Yang kemudian terjadi adalah kompetisi super-ketat antara kedua negara dalam memperbaharui dan meluncurkan sistem satelit terbaru.
Pada tanggal 1 Oktober 1958, inagurasi NASA diadakan sebagai suksesor dari NACA (National Advisory Committee for Aeronautics, didirikan pada 1915 untuk mendukung penelitian-penelitian industri aeronautik negara). NASA diberikan mandat yang sama, dan diharapkan dapat mendukung penelitian terhadap perkembangan satelit di Amerika Serikat.
Sementara itu, persaingan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet terus berlangsung. Pada 12 April 1961, kosmonot Soviet Yuri Gagarin menjadi manusia pertama di ruang angkasa. Amerika Serikat kemudian merencanakan Project Mercury dan tujuh astronotnya. Kemudian, presiden John F. Kennedy berjanji pada negara dan masyarakatnya untuk mendaratkan seorang astronot di bulan sebelum akhir dari dekade tersebut, dengan nama Project Apollo. Sayangnya, berbagai kecelakaan terjadi pada proses pelaksanaan Project Apollo. Misalnya saja pada 27 Januari 1967; terjadi kebakaran pada modul perintah Apollo, yang menewaskan tiga orang astronot. Berbagai kecelakaan dan kegagalan mewarnai Project Apollo, hingga akhirnya Apollo 11 diluncurkan pada tahun 1969. Pada tanggal 20 Juli tahun itu, Neil Armstrong bersama dengan Edwin Aldrin (yang kemudian menjadi ikon kartun anak-anak Buzz Lightyear) menjadi manusia pertama yang menjejakkan kaki di bulan, sedang astronot Michael Collins tinggal di pesawat ulang-alik.
Appolo 11
Kecelakaan juga terjadi di pihak Uni Soviet. Pada tahun 1967, tahun yang sama dengan kecelakaan Apollo pertama, seorang kosmonot kehilangan nyawanya. Menyusul kemudian, pada 1971, tiga orang kosmonot lagi meninggal. Mereka adalah Georgi Dobrovolsky, Vladislav Volkov, dan Victor Patseyev.
Project Apollo ternyata tidak terhenti di Apollo 11. Namun, proyek tersebut pun ternyata harus dihentikan pada Apollo 17 pada bulan Desember tahun 1972, sebab terjadi perubahan iklim sosial dan politik Amerika Serikat, selain karena keterbatasan dana—uang yang ada pada saat itu habis untuk mendanai (misalnya) Perang Vietnam.
Meski Project Apollo terhenti, masih banyak hal yang dilakukan oleh Amerika dalam mengembangkan sistem satelitnya. Singkatnya, secara garis besar, pada era 1970-an hingga 1980-an, terdapat berbagai misi antariksa yang dijalankan oleh Amerika, seperti misalnya Apollo-Soyuz Test Project, yang pada akhirnya melibatkan Amerika dan Uni Soviet bersama-sama pada orbit. Selain itu, mereka juga mengembangkan teknologi pesawat ulang-alik. Sayangnya, misi planetari sempat mati pada akhir 70-an hingga akhir 80-an karena ACTS (Advanced Communication Technology Satellites, diluncurkan pada 1993) berpotensi kurang sempurna, dan terutama karena terjadi beberapa kecelakaan lagi. Pada Februari 1984, satelit telekomunikasi Westar VI ‘tersangkut’ di orbit karena booster-nya mengalami kegagalan. Kemudian, kecelakaan terberat yang menjadi kekhawatiran utama adalah meledaknya The Challenger kurang dari dua tahun kemudian, yang merupakan tragedi tersesar NASA selain meledaknya Columbia pada tahun 2003.
Columbia
Untung saja, misi planetari tidak terhenti selamanya. Pada era 1990an, satelit Galileo menginvestigasi Jupiter dan bulan-bulannya. Huble Space Telescope juga meneruskan penelusurannya terhadap ruang angkasa dari orbit rendash bumi. Selain itu, sebuah Rover meneliti Mars, mencoba mencari kebenaran akan kabar burung mengenai adanya kehidupan di planet merah tersebut. Rover tersebut dikendalikan dari bumi.
Berkebalikan dari era 70-80an, misi planetari pada masa kini malah makin berkembang dan ditunggu-tunggu kabar beritanya oleh khalayak ramai, bahkan oleh orang awam sekalipun. Orang-orang makin penasaran akan ada-tidaknya kehidupan di planet lain, bahkan mungkin di galaksi lain. Mars bisa dikatakan sebagai objek penelitian utama. Sebab, selain penelitian mengenai ada-tidaknya kehidupan disana, diteliti juga mengenai kemungkinan manusia untuk tinggal disana. Seri baru satelit ulang-alik pun dirancang untuk menjelajahi Mars dan isinya.
4. Perkembangan Digital
Revolusi Digital adalah perubahan dari teknologi mekanik dan elektronik analog ke teknologi digital yang telah terjadi sejak tahun 1980 dan berlanjut sampai hari ini. Revolusi itu pada awalnya mungkin dipicu oleh sebuah generasi remaja yang lahir pada tahun 80-an. Analog dengan revolusi pertanian, revolusi Industri, revolusi digital menandai awal era Informasi. digital ini telah mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang sangat canggih saat ini. Sebuah teknologi yang membuat perubahan besar kepada seluruh dunia, dari mulai membantu mempermudah segala urusan sampai membuat masalah karena tidak bisa menggunakan fasilitas digital yang semakin canggih ini dengan baik dan benar. Berikut sejarah singkat mengenai Revolusi Digital dalam perkembangan teknologi dunia.

Teknologi yang mendasar ditemukan pada tahun 1980 ini dan menjadi ekonomis untuk diadobsi secara luas setelah penemuan Personal Computer. Teknologi revolusi digital dikonversi sebelumnya adalah analog ke dalam sebuah format digital. Dalam komunikasi digital misalnya perangkat keras mengulangi kemampuan mampu memperkuat sinyal digital dan menyebarkannya tanpa kehilangan informasi dalam sinyal. Hal yang sama pentingnya dengan revolusi adalah kemampuan untuk dengan mudah memindahkan informasi digital antara media, dan untuk mengakses atau mendistribusikannya jarak jauh.


Situs :
http://atikahasna.blogspot.co.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Telegraf
https://dminoritaz.wordpress.com/2012/04/11/sejarah-perkembangan-satelit/
https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Digital

 

Tugas Tekom (Perkembangan Teknologi Komunikasi)

18 October 2016 18:17:54 Dibaca : 108

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi, yang diampuh oleh Bapak Syahrir Soleman, S. Kom, M.I.Kom.. dalam tulisan ini kita akan membahas tentang 4 era revolusi manusia menurut Averett M Rogers yaitu komunikasi tulisan, komunikasi cetak, komunikasi telekomunikasi dankomunikasi interaktif.

EMPAT ERA KOMUNIKASI ERA KOMUNIKASI TULISAN, CETAK, TEKNOLOGI, DAN INTERAKTIF 4 ERA KOMUNIKASI

1. KOMUNIKASI TULISAN
2. KOMUNIKASI CETAK
3. KOMUNIKASI TELEKOMUNIKASI
4. KOMUNIKASI INTERAKTIF

A. Komunikasi Tulisan
Menurut Everett M. Rogers. (1986), terdapat empat era komunikasi yang terjadi di muka bumi ini, yang pertama yaitu era komunikasi tulisan. Jelas sekali pendapat Rogers M Everett memperlihatkan bahwa era tulisan memang yang pertama kali. Berhubung menggunakan tulisan tentunya punya huruf-huruf tertentu namun sayangnya belum pasti huruf apa yang pertama ada di dunia ini. Era tulisan ini ada beberapa bukti yang di sebutkan dalam buku ini; orang-oang Sumerians menggunakan tanah liat untuk membuat huruf. kemudian pada 1041 SM china menemukan dengan tipe mencetakan huruf dalam buku, dilanjutkan pada 1241 korea menemukan model dengan tipe mencetakan huruf dari tanah liat kedalam logam.
B. Komunikasi Cetak
Setelah era komunikasi tulisan ini muncullah era komunikasi cetak. Pada saat itu Gunternberg menemukan mesin cetak. Konon katanya Gustenberg menemukan mesin press ini untuk mencetak injil, dalam ruang linkup sempit. Kenapa? Karena pada saat itu belum banyak orang yang bisa baca.
Akan tetapi lama kelamaan mesin cetak itu dipakai. Pada tahun 1833, ketika Bunyamin Day meluncurkan surat kabar New York Sun, yang digunakan secara besar-besaran (masal) disambung pada tahun 1839 Daguerre melakukan praktek photografinya untuk digunakan dalam koran. Dahulu, sebelum mesin cetak muncul dan berkembang, perkembangan informasi berjalan sangat lambat. Buku-buku bacaan hanya tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas, sehingga tidak semua orang bisa memiliki buku. Hal ini karena pada zaman dahulu, teknologi untuk memperbanyak buku dilakukan secara manual, yaitu dengan tangan. Selain kemunculan mesin cetak, perkembangan media cetak didukung oleh meningkatnya tingkat kemampuan orang
untuk membaca dan mengerti berbagai jenis informasi. Sebenarnya perkembangan teknologi percetakan sangat menentukan arah perkembangan media cetak itu sendiri. Semakin maju perkembangannya, maka hasilnya tentu akan semakin bagus.
Masalah yang ada akan harus bisa dihilangkan atau paling tidak dikurangi dengan kemunculan sebuah teknologi baru. Jika tidak ada perubahan yang dihasilkan, maka tidak ada artinya suatu teknologi diciptakan.

C. Komunikasi Telekomunikasi

Samuel Morse mentransmisikan pesan melalui telegraf pertama kali Alexander Graham Bell mengirimkan pesan melalui telepon pertama kali. Gambar bergerak diciptakan dan pertama kalinya film ditunjukkan kepada public. Guglielmo Marconi mentransmisikan pesan melalui radio. Lee de Forest menemukan kualitas pengeras suara dari tabung hampa. Jadwal peyiaran radio secara teratur pertama kali oleh KDKA di Pittsburg. Demonstrasi Televisi oleh RCA Pertama kali siaran televisi komersial. Menurut BNET Business Dictionary (2008) Teknologi Komunikasi adalah sistem elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau kelompok orang. Teknologi komunikasi menfasilitasi komunikasi antar individu atau kelompok orang yang tidak bertemu secara fisik di lokasi yang sama. Teknologi komunikasi dapat berupa telpon, telex, fax, radio, televisi, audio video’ electronic data interchange and e-mail.
Teknologi komunikasi adalah peralatan-peralatan perangkat keras, struktur organisasi, dan nilai sosial dengan mana individu mengumpulkan, memproses dan terjadi pertukaran informasi dengan individu lain (Rogers, 1986). Teknologi komunikasi dan informasi sebagai suatu produk dan proses telah berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap kehidupan manusia dalam berbagai bentuk aplikasi.
Tofler yang dikutif oleh Yusufhadi Miarso (2004) menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi yang berlangsung dalam tiga gelombang, yaitu: Gelombang ke-1: timbul dalam bentuk teknologi pertanian yangh telah berlangsung ribuan tahun, Gelombang ke-2: teknologi industri yang berlangsung hanya dalam masa 300 tahun, dan Gelombang ke-3: merupakan revolusi teknologi elektronik dan informatik, yang berlangsung hanya dalam kurun waktu puluhan tahun saja.
Istilah INTERNET diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian difkenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari DARPA, 1981 National Science Foundation mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan sebuah Server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantara; DARPA, ARPANET, DDN dan Internet Gateway.
D. Komunikasi Interaktif
(1971 Interactive Communication Era) Komputer mainframe pertama kali, ENIAC, dengan 18.000 tabung hampa udara, diciptakan di Universitas Pennylvania
William Shockley, John Bardeen, dan walter Brattain di Laboratorium Bell menciptakan transistor tipe solid-state yang dapat mengubah pembesaran pesan elektronik
Ampex Company di Redwood City California menciptakan Videotape Rusia meluncurkan satelit ruang angkasa (Sputnik) pertama kali Pendaratan manusia di bulan pertama kali oleh NASA yang dipandu oleh minicomputer yang berukuran 2 x 1,5 feet, atau 3000 kali lebih kecil dibandingkan dengan komputer ENIAC Penciptaan microprosesor, suatu unit kontrol komputer (Central Processing Unit/CPU) pada chip semi konduktor oleh Ted Hoff at Intel Corporation.
Teknologi interaktif yang ada saat ini telah mengubah hubungan antara konsumen dengan pihak perusahaan. Terdapat lima contoh spesifik dari teknologi interaktif yang digunakan oleh pemasar. Para pemasar telah menemukan cara untuk menyesuaikan teknologi ini dengan strategi pemasaran yang berfokus pada keuntungan konsumen. Cross dan Smith menyebutkan teknologi yang memfasilitasi konsumen dan pemasar ini antara lain magnetic card readers atau kartu magnetik, interactive voice response systems atau sistem respon suara interaktif, buletin elektronik, internet, dan fax-on-demand.
Pemasaran interaktif pada praktiknya dapat menyeimbangkan skala keuntungan antara pemasar dengan konsumen dimana pada pemasaran konvensional skala keuntungan lebih berat kepada pemasar. Keuntungan dari teknologi interaktif ini antara lain kecepatan akses data dan informasi. Pemasaran interaktif dan direct marketing mengusung sistem komunikasi dua arah. Dengan interaksi dengan konsumen, maka pemasar bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan target dan segmentasi pasar.
Selain itu konsumen juga mendapat keuntungan dari meningkatnya kecepatan interaksi. Mereka akan memperoleh informasi secara langsung dari penjual atau dari konsumen lain melalui forum diskusi dan email mengenai barang atau jasa yang ingin dikonsumsi.
Ciri Komunikasi Interaktif

@ Orang yang terlibat bisa berinteraksi dengan leluasa
@ Umpan balik segera dapat diketahui
@ Penyampaian pesan disampaikan baik secara verbal maupun visual
@ Menggunakan media interaktif.
Sumber :
http://rootrobot.blogspot.co.id/2010/10/empat-era-komunikasi-era-komunikasi.html

Perkembangan Teknologi Media Elektronik, Cetak dan Internet di Ib\ndonesia
Perkembangan Teknologi Elektronik di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara berkembang di dunia. Bahkan saat ini, Indonesia sudah merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh cukup besar di dunia. Jika ingin menjadi salah satu negara maju, maka perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia harus bisa lebih ditingkatkan lagi dari sebelumnya.
Salah satu sarana komunikasi yang penting saat ini adalah media, baik itu media masa, media cetak, media elektronikdan sebagainya. Di antara berbagai media tersebut, yang menunjukkan peran secara signifikan yaitu media cetak dan media elektronik. Melalui media, Anda bisa mengetahui mengenai berbagai isu maupun kejadian yang tengah terjadi baik itu di dalam negeri maupun luar negeri.
Saat ini media berperan penting dan aktif untuk ikut membangun bangsa. Hal itu bisa dilihat dari beberapa aspek. Salah satu aspek yang cukup besar peningkatannya yaitu penggunaan media internet oleh masyarakat. Dahulu, mungkin hanya segelintir orang saja yang bisa mengakses internet dan paham mengenai apa itu internet. Tapi saat ini, sudah banyak orang yang rasanya tidak bisa hidup tanpa internet. Bahkan di desa pun sekarang telah banyak internet masuk desa.
Peristiwa ini merupakan salah satu perkembangan teknologi komunikasi yang sangat baik. Tetapi beberapa dari pengguna internet itu tidak mengetahui dengan pasti untuk apa kegunaan internet sebenarnya. Rata-rata orang Indonesia memakai internet hanya untuk eksis atau bisa dibilang ikut-ikutan. Ini terjadi karena maraknya situs jejaring sosial yang tersebar di internet.
Internet merupakan salah satu wadah yang baik untuk belajar, bukan hanya untuk sekedar bermain dalam jejaring sosial. Biasanya para pelajar dan mahasiswa menggunakan internet untuk membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Bahkan ada beberapa orang pengajar yang menggunakan media internet untuk mengumpulkan tugas yang diberikannya.
Dengan bantuan dari mesin pencari dalam internet, maka Anda dapat dengan mudah menemukan sesuatu yang Anda cari itu. Saat ini, internet tidak hanya digunakan untuk belajar atau jejaring sosial saja. Beberapa perusahaan bahkan menggunakan media internet sebagai alat bantu promosinya. Internet merupakan salah satu akses yang baik untuk promosi karena bukan hanya bisa di akses di Indonesia, melainkan dari berbagai penjuru dunia.
Saat ini perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia berasal dari berbagai pihak dan elemen masyarakat. Bukan juga hanya berasal dari Internet, tetapi banyak faktor lain yang menyebabkan perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia. Beberapa faktor lain itu adalah penggunaan berbagai alat elektronik lain seperti smartphone, PC /laptop, berbagai acara dari media elektronik seperti televisi dan radio, media cetak, dan lainnya.
Dahulu mungkin orang hanya menggunakan handphone untuk menelepon atau mengirim pesan singkat untuk sekedar bertanya kabar kepada keluarga atau sanak saudara. Namun saat ini, handphone tidak hanya berfungsi sebagai media untuk menelepon atau mengirim pesan saja, melainkan sudah menjadi sebuah komputer mini yang dapat memiliki banyak fungsi. Berbagai macam handphone yang beredar saat ini sudah merupakan jenis smartphoneyang memiliki banyak fitur tambahan beserta kegunaan masing-masing.
Lain lagi halnya dengan televisi. Ini merupakan salah satu akses pemberi informasi yang sangat cepat dan akurat. Dengan adanya televisi, maka segala macam kejadian yang ada baik di luar maupun dalam negeri dapat dengan mudah diketahui. Rata-rata penduduk Indonesia sudah memilik televisi di rumahnya, jadi media inilah yang berperan penting dalam kemajuan teknologi komunikasi di Indonesia.
Di samping berbagai hal positif dari perkembangan teknologi komunikasi, tentu ada hal negatif juga. Beberapa hal negatif yang dapat terjadi dengan berkembangnya teknologi komunikasi di Indonesia antara lain ketergantungan orang akan internet akibat seringnya mereka menggunakan internet. Selain itu, mudahnya akes ke situs-situs dewasa karena belum adanya tindakan berarti dari pemerintah. Ada juga masalah lainnya seperti cyber crime atau kejahatan yang terjadi dalam dunia maya.
Media televisi juga memunculkan banyak polemik, seperti siaran acara hiburan yang terlalu vulgar, acara kekerasan, gosip negatif mengenai artis yang secara tidak langsung dapat mengakibatkan sisi psikologis dari seseorang yang menonton khususnya anak-anak. Untuk itu, perlu diadakan pengaturan ulang mengenai jam tayang kegiatan yang berhubungan dengan anak-anak dan dewasa.

· Perkembangan media cetak (surat kabar) Indonesia

Lebih dari 200 tahun surat kabar menjalankan fungsinya sebagai satu-satunya media penyampai berita kepada khalayak dan sebagai sumber satu-satunya bagi khalayak dalam mengakses informasi yang sama secara bersamaan. Surat kabar pertama kali diterbitkan di Eropa pada abad ke-17. Di Indonesia sendiri, surat kabar berkembang dan mempunyai peranannya sendiri di tengah masyarakat hingga sekarang. Sejarah mencatat bahwa produk mesin cetak Johann Gutenberg ini, telah mengambil peran yang cukup signifikan dalam perkembangan surat kabar di Indonesia dari berbagai aspek kehidupan keterkaitannya sebagai media massa yang berpengaruh di masyarakat. Berikut adalah paparan singkat mengenai surat kabar di Indonesia.
Dua Babak Sejarah

Pada dasarnya, sejarah surat kabar di Indonesia terbagi dalam dua babak yakni babak pertama yang biasa disebut babak putih dan babak kedua antara tahun 1854 hingga Kebangkitan Nasional. Kedua babak inilah yang amat berperan dalam perkembangan surat kabar di Indonesia. Babak pertama adalah babak putih, yaitu saat Indonesia masih dalam keadaan terjajah oleh kolonialisme Belanda. Disebut babak putih karena surat kabar pada waktu itu mutlak milik orang-orang Eropa, berbahasa Belanda dan diperuntukkan bagi pembaca berbahasa Belanda. Kontennya hanya seputar kehidupan orang-orang Eropa dan tidak mempunyai kaitan kehidupan pribumi. Babak ini berlangsung antara tahun 1744-1854. Babak kedua yang berlangsung antara tahun 1854 hingga Kebangkitan Nasional secara kasar dapat dibagi dalam tiga periode, yakni:
Antara tahun 1854-1860

Dalam periode ini surat kabar dengan bahasa Belanda masih memegang peranan penting dalam dunia pers Indonesia, namun surat kabar dengan bahasa Melayu telah terbit bernama Slompret Melajoe di Semarang yang diterbitkan oleh H.C. Klinkert.
Antara tahun 1860-1880

Surat kabar dengan bahasa pra-Indonesia dan Melayu mulai banyak bermunculan tetapi yang menjadi pemimpin surat kabar-surat kabar ini semuanya adalah orang-orang dari peranakan Eropa.
Antara tahun 1881 sampai Kebangkitan Nasional

Periode ini mempunyai ciri tersendiri karena para pekerja pers terutama para redakturnya tidak lagi dari peranakan Eropa tetapi mulai banyak peranakan Tionghoa dan Indonesia atau biasa disebut dengan pribumi.
Lima Periode Surat Kabar Indonesia

Surat kabar di Indonesia mempunyai sejarah yang cukup panjang yang secara singkat terbagi dalam enam periode, yakni zaman Belanda, zaman Jepang, zaman kemerdekaan, zaman Orde Lama, zaman Orde Baru dan zaman reformasi. Berikut uraian singkat keenam periode bersejarah tersebut:
Zaman Belanda

Pada tahun 1744 dilakukanlah percobaan pertama untuk menerbitkan media massa dengan diterbitkannya surat kabar pertama pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Van Imhoff dengan nama Bataviasche Nouvelles, tetapi surat kabar ini hanya mempunyai masa hidup selama dua tahun. Kemudian pada tahun 1828 diterbitkanlah Javasche Courant di Jakarta yang memuat berita-berita resmi pemerintahan, berita lelang dan berita kutipan dari harian-harian di Eropa. Mesin cetak pertama di Indonesia juga datang melalui Batavia (Jakarta) melalui seorang Nederland bernama W. Bruining dari Rotterdam yang kemudian menerbitkan surat kabar bernama Het Bataviasche Advertantie Blad yang memuat iklan-iklan dan berita-berita umum yang dikutip dari penerbitan resmi di Nederland (Staatscourant).

Di Surabaya sendiri pada periode ini telah terbit Soerabajasch Advertantiebland yang kemudian berganti menjadi Soerabajasch Niews en Advertantiebland. Sedang di Semarang terbit Semarangsche Advertetiebland dan De Semarangsche Courant. Secara umum serat kabar-surat kabar yang muncul saat itu tidak mempunyai arti secara politis karena cenderung pada iklan dari segi konten. Tirasnya tidak lebih dari 1000-1200 eksemplar tiap harinya. Setiap surat kabar yang beredar harulah melalui penyaringan oleh pihak pemerintahan Gubernur Jenderal di Bogor. Tidak hanya itu, surat kabar Belandapun terbit di daerah Sumatera dan Sulawesi. Di Padang terbit Soematra Courant, Padang Handeslsbland dan Bentara Melajoe. Di Makasar (Ujung Pandang) terbit Celebes Courant dan Makassarsch Handelsbland.

Pada tahun 1885 di seluruh daerah yang dikuasai Belanda telah terbit sekitar 16 surat kabar dalam bahasa Belanda dan 12 surat kabar dalam bahasa Melayu seperti, Bintang Barat, Hindia-Nederland, Dinihari, Bintang Djohar (terbit di Bogor), Selompret Melayu dan Tjahaja Moelia, Pemberitaan Bahroe (Surabaya) dan surat kabar berbahasa Jawa, Bromatani yang terbit di Solo.
Zaman Jepang

Saat wajah penjajah berganti dan Jepang memasuki Indonesia, surat kabar-surat kabar yang beredar di Indonesia diambil alih secara pelan-pelan. Beberapa surat kabar disatukan dengan alasan penghematan

namun yang sebenarnya adalah agar pemerintah Jepang memperketat pengawasan terhadat isi surat kabar. Kantor Berita Antara diambil alih dan diubah menjadi kantor berita Yashima dengan berpusat di Domei, Jepang. Konten surat kabar dimanfaatkan sebagai alat propaganda untuk memuji-muji pemerintahan Jepang. Wartawan Indonesia saat itu bekerja sebagai pegawai sedang yang mempunyai kedudukan tinggi adalah orang-orang yang sengaja didatangkan dari Jepang.

Surat kabar Tjahaja

Salah satu surat kabar yang terbit pada masa ini adalah Tjahaja (ejaan baru Cahaya). Surat kabar ini sudah menggunakan Bahasa Indonesia dan penerbit berada di kota Bandung. Surat kabar ini terbit di Indonesia namun berisikan berita tentang segala kondisi yang terjadi di Jepang. Para pemimpinnya di antaranya adalah Oto Iskandar Dinata, R. Bratanata, dan Mohamad Kurdi.[1]

Pada tampilan tampak bahwa surat kabar tersebut bertuliskan tanggal 24 Shichigatsu 2604, yang pada penanggalan masehi sama dengan tanggal 24 Juli 1944.
Zaman Kemerdekaan

Ketika pemerintah Jepang menggunakan surat kabar sebagai alat propaganda pencitraan pemerintah, Indonesiapun melakukan hal yang sama untuk melakukan perlawanan dalam hal sabotase komunikasi. Edi Soeradi melakukan propaganda agar rakyat berdatangan pada Rapat Raksasa Ikada pada tanggal 19 September 1945 untuk mendengarkan pidato Bung Karno. Dalam perjalanannya, Berita Indonesia (BI) berulang kali mengalami pembredelan dimana selama pembredelan tersebut para pegawai kemudian ditampung oleh surat kabar Merdeka yang didirikan oleh B.M. Diah. Surat kabar perjuangan lainnya adalah Harian Rakyat dengan pemimpin redaksi Samsudin Sutan Makmr dan Rinto Alwi dimana surat kabar tersebut menampilkan “pojok” dan “Bang Golok” sebagai artikel. Surat kabar lainnya yan terbit pada masa ini adalah Soeara Indonesia, Pedoman Harian yang berubah menjadi Soeara Merdeka (Bandung), Kedaulatan Rakyat (Bukittinggi), Demokrasi (Padang) dan Oetoesan Soematra (Padang).

=== Zaman Orde Lama === Setelah dikeluarkannya dekrit presiden tanggal 5 Juli 1959 oleh presiden Soekarno, terdapat larangan terhadap kegiatan politik termasuk pers. Persyaratan untuk mendapat Surat Izin Terbit dan Surat Izin Cetak diperketat yang kemudian situasi ini dimanfaatkan oleh Partai Komunis Indonesia untuk melakukan slowdown atau mogok secara halus oleh para buruh dan pegawai surat kabar. Karyawan pada bagian setting melambatkan pekerjaannya yang membuat banyak kolom surat kabar tidak terisi menjelang batas waktu cetak (deadline). Pada akhirnya kolom tersebut diisi iklan gratis. Hal ini menimpa surat kabar Soerabaja Post dan Harian Pedoman di Jakarta. Pada periode ini banyak terjadi kasus antara surat kabar pro PKI dan anti PKI.
Zaman Orde Baru

Pada periode ini, surat kabar yang dipaksa untuk berafiliasi kembali mendapatkan pribadi awalnya, seperti Kedaulatan Rakyat yang pada zaman orde lama harus berganti menjadi Dwikora. Hal ini juga terjadi pada Pikiran Rakyat di Bandung. Bahkan pers kampuspun mulai aktif kembali. Namun dibalik itu semua, pengawasan dan pengekangan pada pers terutama dalam hal konten tetap diberlakukan. Pemberitaan yang dianggap merugikan pemerintah harus dibredel dan dihukum dengan dilakukan pencabutan SIUP seperti yang terjadi pada Sinar Harapan, tabloid Monitor dan Detik serta majalah Tempo dan Editor. Pers lagi-lagi dibayangi dalam kekuasaan pemerintah yang cenderung memborgol kebebasan pers dalam membuat berita serta menghilangkan fungsi pers sebagai kontrol sosial terhadap kinerja pemerintah. Pembredalanpun marak pada periode ini.
· Perkembangan Internet Indonesia

Perkembangan internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
Awal Internet Indonesia

Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia pada tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio"[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB pada tahun 1989.
Internet Service Provider Indonesia

Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine serta chatting dengan conference pada server AIX. Tahun 1995, pemerintah Indonesia melalui Departemen Pos Telekomunikasi menerbitkan ijin untuk ISP yang diberikan kepada IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya dan Radnet pimpinan BRM. Roy Rahajasa Yamin.

Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).

Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.
Cuplikan-cuplikan Perjuangan IT & Internet Indonesia

Cuplikan dan catatan sejarah perjuangan Internet Indonesia dapat di baca di WikiBook Sejarah Internet Indonesia [2]di dalam internet terdapat hal-hal yang bermanfaat seperti informasi, artikel edukatif dan lain sebagainya
Pengguna Awal Internet Lewat CIX dan Compuserve

Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.

Contoh Kasus:

· Majalah elektronik (bahasa inggris: electronic magazine, disingkat menjadi e-magazine) adalah versi elektronik dari majalah karena berbasis listrik. Majalah elektronik tidak lagi menggunakan bahan baku kertas untuk menulis artikel artikelnya seperti majalah pada umumnya, melainkan dalam bentuk file digital yang dapat diakses melalui media elektronik seperti Komputer, Laptop, Heandphone, BlackBerry, Android, iPhone, iPad, dan Teknologi lainnya.

· Majalah elektronik merupakan salah satu perkembangan teknologi penggabungan antra media cetak dan media internet di Indonesia.
Sumber :
http://kasih-rama.blogspot.co.id/2014/05/1-perkembangan-teknologi-media.html

Perkembangan Media Cetak di Era Digital
Redaksi : Eko Purnomo | Selasa, 19 Januari 2016 | 20:37 WIB

-
Ilustrasi
Fajarnews.com, JAKARTA - Media cetak tidak perlu takut dengan inovasi di dunia jurnalistik yang menyebabkan terjadinya pergeseran minat pembaca ke media digital, kata peneliti senior Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP) Ignatius Haryanto.

"Memang pada dasarnya dunia jurnalistik penuh inovasi, kenapa harus takut dengan inovasi. Krisis justru akan menemukan jati diri sebenarnya, jangan takut tapi gunakan untuk mencari jawaban," kata Haryanto dalam sebuah diskusi bertajuk "Inikah Senjakala Media Cetak?" yang digelar di Jakarta, Selasa.

Diskusi tersebut diinisiasi oleh LSPP menanggapi gelombang penutupan media cetak yang terjadi di dunia jurnalistik. Salah satu contohnya adalah harian Sinar Harapan yang pada 31 Desember 2015 menerbitkan edisi terakhirnya.

Haryanto menyebutkan ada beberapa faktor penyebab surat kabar merosot, di antaranya perkembangan teknologi digital, pertumbuhan ekonomi melambat sehingga pemasukan dari iklan berkurang, kebiasaan membaca yang bergeser ke gawai, dan generasi muda belum terbentuk menjadi pembaca masa depan.

Namun, secara pribadi Haryanto optimistis bahwa media cetak masih bisa bertahan berpuluh-puluh tahun dari sekarang. Dia juga mengatakan bahwa hasil riset menyebutkan bahwa porsi iklan di media cetak masih terbilang cukup tinggi dari segi kuantitas dibandingkan dengan media berbasis internet (daring).

Media daring jurnalistik di Indonesia memperoleh porsi iklan sekitar Rp600-750 miliar pada 2012 menurut marketing.co.id. Angka tersebut masih kalah dibandingkan dengan porsi iklan yang diperoleh media cetak dan televisi dalam satu tahun.

Selain itu, dia juga berpendapat bahwa media cetak sudah pernah mampu melewati "ancaman" dari media televisi yang mulai populer di Indonesia pada akhir 1980-an.

"Kemunculan televisi membuat koran tampil berwarna, tampilan foto lebih besar dan mencolok. Budaya visual memengaruhi tampilan media cetak," kata Haryanto.

Menurut dia, hal yang diperlukan oleh pihak media cetak adalah kecerdasan untuk mengemas aneka medium yang berbeda-beda dan punya kemampuan yang lebih banyak untuk medium-medium yang digunakan. "Dengan tetap mengedepankan empati dan 'conscience'," kata Haryanto.

Sementara itu, wartawan senior harian Kompas Bre Redana mengakui bahwa media cetak memang sedang mengalami masa senja kala, namun dia berpendapat bahwa media cetak tidak akan pernah hilang digantikan oleh teknologi yang lebih baru.

"Hanya akan ada transformasi bentuk yang seperti apa saya belum tahu," ucap dia. Bre mengatakan bahwa ada hal yang tidak bisa digantikan dari tradisi literer yang telah dimunculkan oleh media cetak.

"Barang cetak berhubungan dengan soal kesadaran. Membaca tinta di atas kertas berbeda dengan membaca piksel dari layar yang menyala. Membaca tinta terjadi proses menenggelamkan diri atau 'immersion', sedangkan membaca digital melompat dari satu subjek ke subjek lain," kata dia.

Redaktur senior Sinar Harapan Aristides Katoppo berpendapat perlu adanya riset yang mendalam mengenai dinamika jurnalistik cetak di Indonesia. "Perlu pemberian makna, mengapa generasi muda kurang tertarik dengan jurnalistik yang beretika," ucap dia.

Salah satu tokoh yang pernah kembali menerbitkan koran Sinar Harapan di bawah naungan PT Sinar Harapan Persada itu juga optimistis dengan kelangsungan media cetak di Indonesia yang menurutnya sangat tergantung dengan kualitas wartawannya.

"Selama wartawan masih punya pemikiran yang cerah, maka masa depan media cetak juga masih akan ada harapan," kata pria yang akrab disapa Tides tersebut.
Sumber :
http://news.fajarnews.com/read/2016/01/19/8215/perkembangan.media.cetak.di.era.digital

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong