Segudang prestasi untuk sebuah prestise
Segudang prestasi untuk prestise
Kisah ini tentang seorang anak laki-laki yang lahir tepat 17 tahun yang lalu. Syahrul, begitu sebutan akrab sekaligus nama lengkap remaja itu, lahir di Desa Taopa, Kec.Taopa, tepat tanggal 03 maret 1998. Hadir ke dunia sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Buah hati pasangan muh.nur dan mutmainah ini berhasil merajut berbagai prestasi dan menjadi kebanggaan orang tuanya.
Di saat saya datang untuk mewawancarai syahrul di kampus universitas negeri gorontalo , Sabtu 26 november 2016 mahasiswa jurusan manajemen ini sangat bersemangat mengupas tentang peristiwa dan pengalaman hidupnya. Sejak kecil Syahrul gemar dengan aktivitas untuk menjelajah alam . “Saya senang sekali untuk menjelajahi alam contohnya seperti hiking dan dengan teman sebaya, saya semangat menjadi terpacu dengan pengetahuan yang saya dapatkan dari penjelajahan itu”, Ujar remaja itu dengan semangat. Baginya, memulai sesuatu dengan hobby membuat aktivitas yang dilakukan lebih ringan, sehingga pikiran tidak terbebani.
Saat duduk dibangku SD tepatnya di Gio SD inpres taopa , syahrul selalu mendapat peringkat 5 besar di kelas. Begitupun, saat berganti seragam menjadi putih biru. Orang tua syahrul lebih memilih putranya disekolahkan di SMAN 4 kota gorontalo , karena berada di luar daerah akan membuat pendidikan lebih maju. Mulai saat itu, syahrul belajar mandiri.
Berada jauh dari orang tua awalnya membuat remaja ini risih, takut, dan khawatir. Tinggal di kost merupakan tantangan yang terberat, realita harus ditempuh, tidak ada kata tidak bisa.Prestasi demi prestasi diraihnya untuk mengharumkan nama keluarga dan nama sekolah. syahrul aktif dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan osis.Serta dari kelas satu SMA sampai kelas tiga dia menduduki peringkat satu umum.Nila rata-rata ujian nasional yakni mencapai 66,25,dia menduduki peringkat 3 setingkat provinsi dalam ujian akhir sekolah.
Saya menanyakan kepada syahrul bagaimana dia mempunyai banyak prestasi, apakah makanan yang dia makan berbeda dengan anak-anak lain !? “Kalau soal Makanan yang saya makan seperti makan sehari-hari tidak ada bedanya dengan anak-anak lain yang biasa mereka makan.Tetapi cara belajar saya yang mungkin nggak sama seperti orang lain. Cara belajar saya yah harus dengerin musik,dan harus ditempat yang sedikit beriksik serta cara belajar saya memahami isi materi itu dengan membaca berulang-ulang kali dan hanya latihan soal-soal baru terus cari penyelesaiannya. Dan mungkin agak beda waktu belajar biasanya saya belajar habis sholat subuh serta merta cara belajar saya tidak menerapakan metode seperti kebanyakan orang yang banyak menghafal,tetapi saya hanya memahami isi materi. Tetapi kata orangtua saya, pada saat itu jikalau saat setiap ujian sempat dimandikan oleh seseorang. Tapi saya tidak diberi tahu apa maksud dan tujuan saya dimandikan,saya juga tidak terlalu percaya dengan hal-hal begitu.Yang pastinya saya tetap belajar. “ ujar syahrul.
Sungguh prestasi yang mengagumkan. Semua orang bisa meraihnya jika diawali dengan kerja keras dan latihan yang maksimal. Disaat masuk perguruan tinggi negeri ini, syahrul juga lulus melalui jalur prestasi , yaitu bidikmisi. Ternyata kegemaran membawa peluang yang besar mencapai kesuksesan. Cita-cita syahrul juga bisa tercapai, kelak remaja ini berniat menjadi sorang pebisnis yang sukses dalam bidang kuliner agar bisa membanggakan keluarganya, semua prestasi di raih untuk mencapai prestise. Sebuah prestise dapat membuat orang menjadi berwibawa dan mampu di bidangnya. “Saya selalu ingat dengan motto hidup yaitu: Hidup itu penuh resiko, mengalah itu tidak akan hidup”. Tambah syahrul dengan percayadirinya.
Semua orang berhak berprestasi, semua orang ingin memiliki prestise agar disegani dan dihormati dalam masyarakat. Kepada penulis syahrul memberikan pesan kepada semua orang yaitu “Jangan takut mengambil keputusan, karena dibalik kegagalan terdapat kesuksesan yang tertunda. Dan pasti adapula mantan yang menyesal. Serta jangan pernah berpikir apa yang diberikan untukmuu, namun berpikirlah apa yang bisa kamu berikan untuk orang lain.”
Hari ini penulis menemukan orang yang tidak pernah lelah dalam mencapai prestasi, Syahrul juga sempat mengatakan bahwa nilai akhir ujian nasionalnya yaitu 66,25 . Menurut syahrul, menjadi mahasiswa yang berprestasi membutuhkan usaha, latihan keyakinan dan do’a.
Segudang Prestasi untuk Prestise
FEATURE
Segudang Prestasi Untuk Prestise
Ismail_Abubakar_291416036
suatu hari semua orang sibuk dengan aktivitas mereka sendiri, pada saat itu lahir seorang bayi laki-laki, tepat 17 tahun yang lalu. Syahrul, begitu sebutan akrab sekaligus nama lengkap remaja itu, lahir di Desa Taopa, Kec.Taopa, tepat tanggal 03 maret 1998. Hadir ke dunia sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Buah hati pasangan muh.nur dan mutmainah ini berhasil merajut berbagai prestasi dan menjadi kebanggaan orang tuanya.
Di saat saya datang untuk mewawancarai syahrul di kampus universitas negeri gorontalo , Sabtu 26 november 2016 mahasiswa jurusan manajemen ini sangat bersemangat mengupas tentang peristiwa dan pengalaman hidupnya. Sejak kecil Syahrul gemar dengan aktivitas untuk menjelajah alam . “Saya senang sekali untuk menjelajahi alam contohnya seperti hiking dan dengan teman sebaya, saya semangat menjadi terpacu dengan pengetahuan yang saya dapatkan dari penjelajahan itu”, Ujar remaja itu dengan semangat. Baginya, memulai sesuatu dengan hobby membuat aktivitas yang dilakukan lebih ringan, sehingga pikiran tidak terbebani.
Syahrul bersekolah ditaman kanak-kanak raudhatul atfhal Desa.Gio Di waktu SD inpres taopa , syahrul selalu mendapat peringkat 5 besar di kelas. Begitupun, saat berganti seragam menjadi putih biru.Syahrul tetap mendapatkan peringkat. Setelah Berganti seragam menjadi putih abu-abu Orang tua syahrul lebih memilih putranya disekolahkan di SMAN 4 kota gorontalo , karena berada di luar daerah akan membuat pendidikan lebih maju. Mulai saat itu, syahrul belajar mandiri. Berada jauh dari orang tua awalnya membuat remaja ini risih, takut, dan khawatir. Tinggal di kost merupakan tantangan yang terberat, realita harus ditempuh, tidak ada kata tidak bisa. Syahrul menjadi teladan bagi teman-temannya sehingga dia menjadi anggota osis meskipun jabatan sebagai Ketua OSIS belum berhasil di raihnya. “Organisasi membuat kita lebih menghargai kebersamaan, Saya juga harus berani menjadi khalifah dan contoh yang teladan untuk diri Saya dan teman-teman sekolah”, Ujar syahrul.
Belajar organisasi masih dilanjutkan remaja itu, tanpa perjuangan yang lelah syahrul kembali menjabat sebagai anggota osis di sma n 4 N kota gorontalo. Prestasi demi prestasi diraihnya untuk mengharumkan nama keluarga dan nama sekolah. syahrul aktif dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan osis.Serta dari kelas satu SMA sampai kelas tiga dia menduduki peringkat satu umum.Nila rata-rata ujian nasional yakni mencapai 66,25,dia menduduki peringkat 3 setingkat provinsi dalam ujian akhir sekolah.
Sungguh prestasi yang mengagumkan. Semua orang bisa meraihnya jika diawali dengan kerja keras dan latihan yang maksimal. Disaat masuk perguruan tinggi negeri ini, syahrul juga lulus melalui jalur prestasi , yaitu bidikmisi. Ternyata kegemaran membawa peluang yang besar mencapai kesuksesan. Cita-cita syahrul juga bisa tercapai, kelak remaja ini berniat menjadi sorang pebisnis yang sukses dalam bidang kuliner agar bisa membanggakan keluarganya, semua prestasi di raih untuk mencapai prestise. Sebuah prestise dapat membuat orang menjadi berwibawa dan mampu di bidangnya. “Saya selalu ingat dengan motto hidup yaitu: Hidup itu penuh resiko, mengalah itu tidak akan hidup”. Tambah syahrul dengan percayadirinya.
Semua orang berhak berprestasi, semua orang ingin memiliki prestise agar disegani dan dihormati dalam masyarakat. Kepada penulis syahrul memberikan pesan kepada semua orang yaitu “Jangan takut mengambil keputusan, karena dibalik kegagalan terdapat kesuksesan yang tertunda. Dan pasti adapula mantan yang menyesal. Serta jangan pernah berpikir apa yang diberikan untukmu, namun berpikirlah apa yang bisa kamu berikan untuk orang lain.”
Hari ini penulis menemukan orang yang tidak pernah lelah dalam mencapai prestasi, Syahrul juga sempat mengatakan bahwa nilai akhir ujian nasionalnya yaitu 66,25 . Menurut syahrul, menjadi mahasiswa yang berprestasi membutuhkan usaha, latihan keyakinan dan do’a.
Kategori
- Masih Kosong