Definisi Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antarpribadi sangat potensial sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain dengan menggunakan kelima alat indera untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang di komunikasikan. Komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia memiliki emosi. Faktanya, sering ditemui bahwa komunikasi tatap muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dan dapat dikatakan efektif untuk merubah perilaku orang lain apabila terdapat kesamaan mengenai apa yang dibincangkan. Tentunya, ada proses yang akan terjadi dalam perubahan tingkah laku individu melalui beberapa tahapan dimana tahap satu dan lainnya saling berhubungan yaitu individu menerima informasi kemudian mengelolanya, menyimpan dan menghasilkan kembali dalam bentuk keputusan yang bersifat penerimaan atau penolakan.
Tidak bisa dipungkiri, didalam komunikasi kita banyak menemukan kesalahpahaman yang terjadi namun permasalahan tersebut bisa diatasi tidak hanya menggunakan komunikasi verbal tetapi juga komunikasi non verbal, media lisan dan tulisan, metode gambar atau perantara alat komunikasi lainnya. Selain itu, diharapkan pula feedback dari lawan bicara bahwa apa yang sudah disampaikan bisa diterima dengan baik karena terkadang banyak yang bisa mendengarkan isi atau konten tetapi yang disayangkan adalah tidak mampu menerima pesan dari isi tersebut. Oleh karena itu, kita diharapkan mampu untuk memahami ciri-ciri komunikasi antar pribadi agar terjalin komunikasi dengan tatanan yang baik. Topik ini menjadi menarik karena bertujuan agar kita lebih mengenal dan tau apa itu definisi komunikasi antar pribadi.
Definisi komunikasi antar pribadi itu sendiri menurut Wiryanto adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang. Miller dan Steinberg mengemukakan terdapat 3 tingkatan analisis dalam melakukan predikisi, yaitu:
1. Analisis pada Tingkat Kultural, apabila prediksi gagal seringkali penyebabnya karena mengabaikan pengalaman-pengalaman pihak lain atau mencoba melakukan prediksi mengenai perilaku yang berbeda dengan pihak lain.
2. Analisis pada Tingkat Sosiologi, apabila prediksi komunikator tentang reaksi receiver terhadap pesan-pesan yang disampaikan didasarkan kepada keanggotaan penerima di dalam kelompok sosial tertentu.
3. Analisis pada Tingkat Psikologis, apabila prediksi mengenai pihak lain atau penerima terhadap perilaku komunikasi didasarkan pada analisis dari pengalaman belajar individual yang unik.
Terdapat 3 rancangan utama definisi komunikasi antar pribadi, yaitu:
• 1. Definisi berdasarkan komponen, penyampaian pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampak untuk memberikan umpan balik segera.
• 2. Definisi berdasarkan hubungan dyadik, komunikasi yang berlangsung diantara 2 orang yang memiliki hubungan yang jelas.
• 3. Definisi berdasarkan pengembangan, komunikasi yang bersifat tak pribadi menjadi komunikasi pribadi atau intim.
Selain hal tersebut, terdapat tiga hal pula yang mempengaruhi komunikasi antar pribadi yang dikemukakan atau menjadi hasil pengamatan orang lain dan berkaitan dengan artikel yang akan diulas, yaitu:
• 1. Keterbukaan, anggota saling mengungkapkan ide atau gagasan secara terbuka dan bebas agar keduanya saling memahami satu sama lain dan tidak terjadi kesalahpahman.
• 2. Dukungan, setiap ide atau gagasan yang disampaikan mampu mendapatkan dukungan dari pihak-pihak yang terkait agar terjalin keakraban.
• 3. Rasa positif, ketika mengemukakan ide atau pendapat kita bisa bersikap positif karena secara tidak langsung itu sudah mendukung proses pelaksanaan komunikasi yang baik.
Akhirnya ditarik kesimpulan bahwa komunikasi antar pribadi akan berjalan dengan baik jika kita bisa menerapkan beberapa hal penting sebagaimana yang sudah dijelaskan diatas, tidak hanya bagaimana kita bisa mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara objektif kepada audience atau lawan bicara dengan isi, tetapi bagaimana kita bisa menyampaikan pesan agar bisa dipahami dengan baik melalui isi komunikasi tersebut. Dengan saling mengungkapkan perasaan dan pemikiran, kita bisa memulai sesuatu untuk dikembangkan guna memelihara komunikasi dengan orang lain secara baik. Sebab, semakin dekat dengan lawan komunikasi, berarti semakin tumbuh dan berkembang pula komunikasi tersebut