Penulisan Berita dan Menanggapi Berita HOAX

17 September 2017 13:57:37 Dibaca : 51

Penulisan berita sering diidentikan dengan penulisan wartawan dan karya tulis jurnalistik. Secara umum, informasi yang terkandung dalam berita lebih dapat dipercaya daripada iklan dan karya tulis yang termasuk didalamnya. Guna membangun opini dan citra yang baik tentang organisasi, maka informasi yang harus disampaikan kepada publik adalah informasi positif yang dapat membuat mereka mempercayai kebenaran berita tersebut dan kadang kebanyakan yang terjadi orang bisa saja salah menafsirkan isi berita. Konten-konten negatif dan positif yang dipublikasikan bisa saja berbeda di telinga pendengar atau penonton berita.

Pernahkah kalian menemukan atau mendapatkan pesan singkat mengenai hal-hal yang kelihatannya penting dan menjadi viral? Hampir setiap hari kita melakukan interaksi dengan orang terdekat menggunakan sambungan internet. Apa saja bisa terjadi di dunia maya, semua informasi bisa disampaikan dengan kecepatan yang menakjubkan. Dari satu klik hingga sampai ke ribuan klik, banyak hal yang bisa kalian temui. Tanpa disadari, ada hal positif dan negatif dari fenomena tersebut, seperti contoh hal positifnya apabila kita hendak mengadakan penggalangan dana untuk orang yang membutuhkan atau meminta bantuan jika memang sudah urgent tapi siapa sangka bahwa fitur broadcast bisa digunakan ke arah negatif oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sebagai sarana tindak kejahatan. Maka dari itu, kesempatan kali ini sangatlah tepat untuk membahas dan memberikan sedikit tips mengatasi berita hoax yang bermunculan di media.

Sebelum melangkah ke pembahasan mengenai berita hoax, tau nggak sih apa itu berita? Jadi, berita adalah segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta yang menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum. Dalam menyampaikan sebuah berita, harus jelas serta mudah untuk dipahami oleh penikmat berita. Tidak setiap peristiwa atau pendapat bernilai berita, tetapi juga melalui identifikasi apakah suatu kegiatan, peristiwa, atau pendapat yang dikemukakan seseorang benilai berita atau tidak. Terdapat 2 nilai berita, yaitu:
1. Sesuai Fakta (Factual), kejadian ini belum tentu bernilai berita tetapi suatu peristiwa yang dianggap bernilai berita harus berdasarkan kenyataan. Ciri mutlaknya dipenuhi omong kosong, dusta, bahkan mungkin mengandung fitnah.
2. Masih Baru (Actual), peristiwa yang saat ini sedang terjadi harus segera diliput untuk dilaporkan ke media. Ciri-cirinya harus terdapat kegiatan atau kejadian apapun yang dianggap bernilai berita.

Contoh penulisan berita:
Terus Dapat Penolakan, Proses Pergantian Nama UNG Tetap Berjalan

Kota Gorontalo, mimoza.tv – 13 September 2017, Senat Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengakui hingga saat ini, pergantian nama menjadi UBJH masih berproses ditingkat pusat. Senat juga membantah, jika pergantian nama ini ada kaitannya dengan kepentingan politik.
Pergantian nama Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menjadi Universitas BJ Habibie (UBJH), terus menuai penolakan dari berbagai pihak, baik dari mahasiswa maupun warga Gorontalo.

Pihak senat UNG pun mengakui hingga saat ini, pergantian nama kampus merah maron tersebut masih berproses ditingkat pusat. Senat juga membantah jika pergantian nama ini, ada kaitannya dengan kepentingan politik.

“Rencana digantinya dengan nama Universitas BJ Habibie ini, lebih untuk peningkatan UNG menjadi perguruan tinggi yang mempunyai kualitas yang baik, serta nama besar BJ Habibie bisa menjadi spirit bagi civitas akademika untuk maju kedepan,” kata Prof.Sarson Pomalato, Anggota Senat UNG.
Dirinya juga menambahkan, saat ini Rektor UNG telah membentuk tim, untuk memperlancar proses pergantian nama UNG menjadi UBJH.
“Meski terus mendapatkan penolakan, namun hal itu tidak akan merubah keputusan senat, mengganti nama UNG menjadi Univeritas BJ Habibie,” lanjutnya.
Sebelumnya, ratusan mahasiswa UNG melakukan aksi penolakan, terkait pergantian nama UNG menjadi UBJH, yang diinilai sarat akan kepentingan politik, serta merusak identitas UNG
Penjelasan berita:
• What (apa) : Penolakan terhadap penggantian nama UNG menjadi UBJH
• Who (siapa) : Universitas Negeri Gorontalo
• When (kapan) : 13 September 2017
• Where (dimana) : Gorontalo
• Why (mengapa) : Mahasiswa UNG menilai pergantian nama tersebut dinilai sarat akan kepentingan politik dan merusak identitas UNG
• How (bagaimana) : Membentuk tim untuk memperlancar proses pergantian nama UNG menjadi UBJH
Nah, tidak hanya itu guys! Setelah menulis berita dengan menggunakan unsur 5W+1H, tentunya berita tersebut akan diliput dan dipublikasikan kepada umum dengan artian akan dibaca oleh banyak mata di media. Disinilah biasanya fenomena hoax terjadi, teknologi semakin canggih dan bisa membuat segala hal muncul dari berbagai pihak kalangan. Semua hal itu mengalir di dunia maya setiap harinya tanpa diketahui kebenarannya. Tidak jarang ada berita palsu yang terlanjur disebarkan dan kemudian siapa saa bisa tertipu karenanya. Namun, janganlah risau karena sebenarnya ada yang bisa dilakukan setidaknya meminimalisir penyebaran berita hoax, yaitu:
1. Teliti dalam membaca berita atau informasi, hal ini guna mengetahui validitas suatu info karena biasanya banyak ditemui hal-hal janggal seperti penyebaran yang tidak profesional di bidangnya dan tidak mencantumkan sumber dalam artikel.
2. Jangan sembarangan menyebarkan, perlu di ingat kembali bahwa tidak semua yang ada di dunia maya itu bersifat nyata sekalipun itu menggiurkan.
3. Mengecek kembali gambar yang didapat, Jika sesuatu yang disebarkan berupa gambar, ada baiknya untuk mengecek kebenaran gambar tersebut di Google image, RulaWoman. Sebab Google Image punya fitur pencarian gambar serupa, dan dari sana kita bisa tahu sebenarnya itu gambar tentang kejadian apa.
Memiliki pemahaman yang sama tentang berita sangat penting dalam konteks penulisan public relation dan hubungannya dengan pihak media massa secara terus menerus. Banyak dari kita belum mampu untuk mengetahui bagaimana penulisan berita. Selain memperhatikan unsur 5W+1H yang sudah diketahui banyak orang, penulisan berita juga harus memperhatikan nilai dan unsur yang terkandung dalam berita itu sendiri. Tidak lupa pula untuk memastikan apakah berita tersebut layak untuk dipublikasikan atau tidak, mengecek kembali bagaimana kebenarannya mengingat kembali bahwa selera masing-masing penikmat berita berbeda. Tidak hanya membuat berita menjadi menarik untuk didengar tetapi menjadi berita yang layak dan cermat sehingga bisa dinikmati oleh pendengar dan pembaca yang cermat pula.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll