Bentuk-bentuk Komunikasi Non-Verbal
Berkomunikasi, manusia tidak hanya menggunakan kata-kata atau kalimat dalam menyampaikan pesan yang biasa disebut dengan komunikasi Verbal, tetapi juga menggunakan sesuatu selain kata-kata yang biasa disebut dengan komunikasi Non-Verbal, yang juga harus kita ketahui sebagai komunikator atau komunikan yang baik. Maka dari itu pada artikel ini akan dijabarkan beberapa bentuk dari komunikasi Non-Verbal. Dari berbagai studi yang pernah dilakukan sebelumnya, kode Non-Verbal dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk, antara lain:
1. Komunikasi objek
Seorang polisi yang menggunakan seragam merupakan salah satu bentuk komunikasi objek. Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian rapi cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.
2. Sentuhan (touching)
Touching adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
3. Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
Terdapat beberapa aspek mengenai bagaimana kita berpikir tentang dan menggunakan waktu yang mengandung kesan-kesan bagi orang lain. Apakah anda orang yang memusatkan diri pada masa lalu, masa kini, atau masa yang akan datang. Seseorang dengan orientasi masa lalu lebih menekankan pada tradisi, mengenang kepada masa lalu, dan bernostagian tentang masa lalu. Jika anda memliki orientasi masa kini, anda lebih mengutamakan hidup untuk masa kini, konsentrasinya lebih kepada apa yang dihadapi sekarang, dan focus pada apa yang dikerjakan atau dirasakan sekarang. Bagi yang memiliki orientasi masa depan, berarti melihat kedapan dan merencanakan apa yang akan terjadi nanti.
4. Gerakan tubuh (kinecics)
Dalam komunikasi nonverbal, Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.
5. Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial.
6. Vokalik (paralanguage)
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik.
7. Gerakan mata (Eye Gaze)
Mata adalah alat komunikasi yang paling berarti dalam memberikan isyarat tanpa kata. Ungkapan “pandangan mata mengundang” atau “lirikan mata meliki arti” adalah isyarat yeng di timbulkan oleh gerakan-gerakan mata.
8. Diam
Berbeda dengan tekanan suara, sikap diam juga merupakan kode nonverbal yang mempunyai arti. Diam tidak semata-mata mengandung arti bersikap negative. Tetapi bisa juga melambangkan sikap positif. Dalam kehidupan kita sehari-hari, sikap berdiam diri sangat sulit diterka, apakah orang itu malu, cemas atau marah. Banyak orang mengambil sikap diam karena tidak mau menyatakan sesuatu yang menyakitkan orang lain, misalnya menyatakan “tidak”. Namun dengan sikap berdiam tidak selamanya berarti menolak sesuatu, tetapi juga tidak berarti menerima.
Untuk memahami sikap diam, kita perlu belajar terhadap budaya atau kebiasaan-kebiasaan seseorang. Pada suku-suku tertentu ada kebiasaan tidak senang menyatakan “tidak” tapi juga tidak berarti “ya”. Diam adala perilaku komunikasi yang sekarang ini makin banyak dilkukan orang yang bersikap netral atau mau aman.
9. Postur tubuh
Orang lahir ditakdirkan dengan berbagai bentuk tubuh. Well dan Siegel (1961) ahli psikologi yang berhasil menggambarkan bentuk-bentuk tubuh manusia dengan karakternya. Kedua ahli ini membagi bentuk tubuh atas tiga tipe, yakni:
a. Ectomorphy, bagi mereka yang memiliki bentu tubuh kurus tinggi. Dilambangkan sebagai orang yang punya sikap ambisius, pintar, kritis, dan sedikit cemas.
b. Mesomorphy, bagi mereka yang memiliki bentuk tubuh tegap, tinggi dan atletis. Dilambangkan sebagai pribadi yang cerdas, bersahabat, aktif dan kompetitif.
c. Endomorphy, bagi mereka yang memilikibentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk. Digambarkan sebagai pribadi yang humoris, santai, dan cerdik.
10. Artifak atau visualisasi
Hasil seni juga banyak memberi isyarat yang mengandung arti. Para antropolog dan arkeolog sudah lama memberi perhatian terhadap benda-benda yang di gunakan oleh manusia dalam kehidupannya, anatara lain artifac. Artifac adalah hasil kerajinan manusia(seni), baik yang melekat pada diri manusia maupun yang ditunjukkan untuk kepentingan umum. Artifac juga mengacu kepada pemilikan kita dan cara-cara kita mendekorasi wilayah. Orang membeli benda-benda bukan hanya karena fungsinya saja tetapi juga sebagai sebuah pesan dimana setiap objek menunjukkan pemiliknya.
11. Warna
Warna dapat memberi arti terhadap suatu objek. Misalnya, warna merah menunjukkan kemarahan atau semangat. Sementara warna putih menunjukkan kesuician dan kebersihan. Suatu negara atau organisasi dapat di kenal melalui warna.
12. Bunyi
Jika paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan suara dari mulut, maka bunyi yang dimaksudkan di sini adalah suara yang di keluarkan dari berbagai benda. Misalnya, lonceng letusan senjata, beduk, tepuk tangan, peluit, dll.
13. Bau
Bau juga menjadi kode nonverbal. Selain digunakan untuk melambangkan status seperti kosmetik, bau juga dapat dijadikan sebagai petunjuk arah. Misalnya posisi bangkai, atau bau karet terbakar dan semacamnya.
14. Emosi
Sering kali orang menggambarkan seseorang sebagai terlalu emosional atau tidak cukup emosional. Ada orang yang dapat meyembunyikan emosinya dengan baik, sedangkan yang lain seperti buku yang terbuka sehingga semua orang dapat melihatnya. Emosi merupakan kecenderungan-kecenderungan yang dirasakan terhadap rangsangan. Kecenderungan yang dirasakan merupakan reaksi fisiologis internal terhadap seseorang. Emosi mempunyai suatu kekuatan untuk memotivasi suatu tindakan. Apabila kita mengalami emosi terutama yang kuat, makan akan muncul perubahan-perubahan secara badaniah, jantung kita berdetak keras, tekanan darah naik, pengeluaran adrenalin bertambah, dan biji mata membelalak, badan gemetar atau berkeringat. Kesemuanya itu hanya sebagian dari reaksi fisiologis yang terjadi.
Komunikasi non verbal memang relatif lebih sulit untuk dipelajari karena tidak memiliki struktur yang jelas dan terkadang multitafsir. ketika anda menggeleng-gelengkan kepala sebagai tanda “tidak” didepan orang india, mereka justru menafsirkan menggeleng-gelengkan kepala sebagai tanda “iya”. bentu-bentuk komunikasi nonverbal memang rentan dengan penafsiran ganda/multitafsir.
Selain itu, bentuk-bentuk komunikasi nonverbal juga sering muncul secara tiba-tiba atau sepontan dan kadang tidak dapat diperkirakan. ketika seorang perempuan digoda, tiba-tiba dalam hitungan detik dia langsung diam cemberut dan jutek. sikap seperti itu jika di nonverbalakan maka akan berbunyi, “jangan ganggu saya”.
Hal itu adalah salah satu contoh bentuk komunikasi Non-Verbal. Meskipun demikian, dalam kehidupan sehari-hari komunikasi nonverbal banyak digunakan. bentuk-bentuk komunikasi nonverbal ini biasanya akan dengan tanpa sadar telah dilakukan. menggeleng, mengangguk, dan melambaikan tangan adalah contoh dari komunikasi nonverbal. Pada praktelnya, komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal berjalan beriringan. saling mekengkapi dan menambah kesan pada makna yang akan disampaikan.