BEBERAPA KOMENTAR MENGENAI IMPLIKASI MORAL MENGENAI KENDALI KOMUNIKASI

19 September 2017 12:37:48 Dibaca : 35

BEBERAPA KOMENTAR MENGENAI IMPLIKASI MORAL MENGENAI KENDALI KOMUNIKASI
Ada orang yang menentang kata kendali atau control atau paling tidak mereka harus menentangnya, hal ini disebabkan istilah tersebut membpunyai banyak konotasi yang tidak menyenangkan. Kata kendali agaknya tidak etis bagi nilai-nilai yang di hormati, yang berhubungan dengan kebebasan individu,kasih sayang, toleransi, kooperasi, dan kualitas hidup. Kita tidak berpendapat bahwa hidup di dunia adalah kejam dimana setiap orang harus tegar untuk bisa hidup, juga kita tidak percaya bahwa kita hidup di dalam lingkungan yang ganas dan bersifat bermusuhan dimana setiap komunikator harus selalu berjuang supaya tetap eksis. Kendali ke komunikasi tidak harus di tafsirkan sebagai dukungan total pada setiap hal yang dapat d bayangkan sebagai strategi kendali, juga tidak harus memberi kesan bahwa kita percaya semua komunikator menghabiskan waktunya dalam kendali atau selalu berpikir soal kendali
Adalah bermanfaatuntuk menunjukkan dengan tepat beberapa dimensi yang dengan jelas menyenangkan megenai perilaku pencarian kedali. Kita akan mencirikan orang-orang yang sebagaian besar terlibat dalam praktik-praktik kendali yang menimbulkanb kebencian sebagai ”bandit komunikasi” atau communicave gangsters. Mereka adalah penipu, panipulator, demagog, para penjual mobil bekas yang kebanyakan orang paling membencinya.
Tujuan-tujuan para komunikator semacam itu sudah pasti membantu menciptakan kesan-kesan yang tidak menguntungkan. Para bandit bertindak untuk kepentingan diri merekan; orientasi komunikasinya sangat egosentris. Tidak ounya keinginan untuk memaksimankan imbalan secara timbal balik mereka berusa untuk menjadi pemilik tungal mengenai imbalan, apa saja akan di rebutnya dari hubungan merekan dengan jomunikator lainnya.
Strategi bandit umumnya dapat di anggap sebagai menjijikan, kebohongan sudah pasti sebagai hal yang biasa, bagi para bandit hampir tidak dapat memberitahukan maksud-maksud mereka dan berharapa akan selalu berhasil karena mereka cenderung tidak percaya orang para bandit lebih memilih menyembunyikan strategi dasar mereka untuk mencagah jangan sampai di baditi atau dijahati oleh rekan-rekan merekan. Para bandit ini bisa saja mnjanjikan imbalan yang lebih besar dari pada yang mereka bisa berikan, tetapi sering kali mereka cepat melaksakan hukuman yang bengissering kali hanaya sebagai latihan mendemonstrisikan kemampuan kendalinya. Kita harus mengetuk pengaruh-pengaruh dari usaha-usaha bandit pada kendali walaupun sepak terjangnya bisa merugikan atau tidak merugiakn orang lain tetapi mereka hampir tidak perna bejiwa penolong lebih banyak mengambil dari pada memberi.
Malaikat komunikasi atau communicative angels memiliki falsafah let it be yang bahasa indonesia akan kurng lebih “biarkanlah apa yang terjadi”. Hal yang bisa melukai perasaan merekan apabila orang mencoba mendapatkan respon-respon yang diinginkan dari mereka; mereka tidak ingin “dibeli”. Malaikat bisa beralasan bahwa apabila ia yang diperlukan, hal ini di sebabkan karena ia berharap orang lain akan melakukan hal yang sama sebagai balasan. Maiukat juga berpendapat bahwa rancangan mengenai strategi kendali yang di sengaja yang di perhitungkan adalah kejam dan tidak moral posisi kita pada dasarnya hedonistik yaitu mencari kebahagiaan dan kesenagaan. Tetapi posisi kita juga didasarkan pada pemikiran bahwa hal-hal yang baik tidak diperoleh pada manusia secara otomatis jika anda mengkehendaki kenikmatan dan kesenangan yang di dapat dari perolehan imbalan dari pada mitra komunikator maka anda harus berbuat suatu untuk mereka.

Sumber Buku Teori Komunikasi Antar Pribadi. Prof. Dr. Muhammad Budyatna, M,A Dr.Leila Mona Ganiem, M.SI.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong