strategi media public relations
STRATEGI MEDIA
TUGAS INDIVIDU
Oleh
Sasya Suryani Yusuf
(291418041)
Kelas : C (Ilmu Komunikasi)
Judul Jurnal : Jurnal Makna
Judul : STRATEGI MEDIA RELATIONS PUBLIC RELATIONS PT. LIPPO CIKARANG, TBK
Volume : Volume 4, Nomor 1, Maret 2013
Tahun : 2013
Penulis : Tatik Yuniarti
Reviewer : Sasya Suryani Yusuf
Tanggal Terbit Jurnal : -
RESUME
PENDAHULUAN
Secara eksternal, salah satu komunikasi yang dilakukan Public Relations adalah dengan media massa. Hal itu dilakukan karena melalui media massa semua kegiatan ataupun informasi yang berkaitan dengan perusahaan dapat disebarkan secara massal kepada masyarakat. Informasi yang positif akan mengakibatkan citra perusahaan baik di mata publik, sebaliknya apabila informasi negatif
yang disampaikan, maka publik akan beranggapan buruk terhadap perusahaan.
Salah satu cara yang bisa dignakan oleh Public Relations dalam memperoleh citra positif dalam pemberitaan adalah dengan cara menjaga hubungan baik dengan wartawan. Hal itu dilakukan karena wartawan yang bertugas melakukan peliputan langsung dari kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Apabila sebuah kegiatan tidak diliput oleh wartawan, maka sudah bisa dipastikan kegiatan yang dilakukan tidak dimuat dalam media massa. Untuk itulah menjaga hubungan baik dengan wartawan itu sangat diperlukan agar terjadi timbal balik hubungan yang saling membutuhkan. Public Relations membutuhkan publikasi di media massa, sedangkan wartawan membutuhkan berita untuk dimuat di medianya. Hubungan antara Public Relations dengan media massa lebih dikenal dengan media relations.
Definisi dari media relations adalah berhubungan dengan para wartawan dalam upaya untuk membina hubungan yang baik dengan media siaran, cetak dan online yang merupakan bagian dari Public Relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dan publik-publiknya untuk mencapai tujuan organisasi. Media relations berkenaan dengan media komunikasi yang diperlukan sebagai sarana yang sangat penting dan efisien dalam berkomunikasi dengan publik.
Media relations dilakukan untuk mempromosikan organisasi melalui media massa. Media relations pada dasarnya berkenaan dengan pemberian informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama organisasi atau klien. (Iriantara, Yosal, 2005;29-30). Pemberian informasi dan tanggapan kepada media tersebut bukan menjadi tujuan utama dari aktivitas media relations.
Dalam penelitian ini unit analisis yang dipilih adalah Public Relations. PT Lippo Cikarang, Tbk. Perusahaan ini merupakan bagian dari Lippo Group dan anak perusahaan PT. Lippo Karawaci, Tbk yang berada di Tangerang. PT Lippo Land Development, Tbk yang berada di Tangerang beroperasional di Indonesia mulai tahun 1987 sampai dengan 2001. Mulai tahun 2002 PT Lippo Land Development Tbk berubah nama menjadi PT Lippo Karawaci Tbk. Perusahaan ini berada di bawah naungan Lippo Group Asia International dengan nama PT Lippo Land Development, Tbk. Selain di Indonesia, proyek Lippo Land berada di Malaysia, Singapura, Hongkong, Korea Selatan dan negara asia lainnya. Proyek Lippo Land juga mencakup beberapa negara di Amerika, Eropa dan Australia.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu (Kriyantono, 2007:69). Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka, dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutian-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut (Moleong, 2010:11).
Berkaitan dengan jenis metode yang digunakan tersebut, dalam penelitian ini bertujuan untuk menguraikan strategi yang dilakukan oleh PT. Lippo Cikarang dalam berhubungan dengan wartawan. Gambaran mengenai apa saja yang dilakukan PT Lippo Cikarang dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan diuraikan secara jelas dalam penelitian ini. Uraian berasal dari kutipan wawancara PT. Lippo Cikarang dipadu dengan kutipan wawancara dengan wartawan, kemudian dianalis dengan teori yang digunakan.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : wawancara mendalam (depth interiew), observasi, dokumentasi. Pada penelitian ini, depth interview dilakukan peneliti dengan informan yakni Public Relations PT. Lippo Cikarang, Tbk dan 4 wartawan. Wawancara dilakukan dengan Public Relations PT Lippo Cikarang, Tbk ditujukan untuk mengetahui bagaimana strategi Public Relations PT Lippo Cikarang, Tbk dalam membina hubungan dengan wartawan.
PEMBAHASAN
Dalam analisis strategi yang telah dilakukan Public Relations PT Lippo Cikarang, Tbk, peneliti menggunakan teori tentang the Nine Steps of Strategic Public Relations. Teori tersebut digunakan untuk menganalisis bagaimana strategi yang digunakan oleh Public RelationsPT Lippo Cikarang dalam berhubungan dengan wartawan. Dalam Strategic Planning for Public Relations terdapat 9 lang-kah untuk melakukan perencanaan dan manajemen komunikasi oleh Public Relations. Sembilan langkah tersebut dikenal dengan “The Nine Steps of Strategic Public Relations” adalah sebagai berikut:
”Phase One“ : Formative Research
Step 1 : Analyzing the Situation
Step 2 : Analyzing the Organization
Step 3 : Analyzing the Publics
“Phase Two” : Strategy
Step 4 : Establishing Goals and Objectives
Step 5 : Formulating Action and Response Strategies
Step 6 : Using Effective Communia-tion
“Phase Three” : Tactics
Step 7 : Choosing Communication Tactics
Step 8 : Implementing the Strategic Plan
“Phase Four” : Evaluative Research
Step 9 : Evaluating the
Strategic Plan
( Smith , 2005 :10 )
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, membina hubungan baik antara wartawan lokal dan nasional ternyata ada perbedaan pelayanan. Hal itu dikarenakan kebijakan redaksi antara media lokal dan nasional cenderung berbeda. Kebijakan media lokal memberikan peluang kepada wartawan untuk melakukan negosiasi iklan dengan Public Relations. Sedangkan kebijakan di media nasional, peran wartawan untuk mendapatkan berita dan urusan pemasangan iklan di media terpisah. Artinya, wartawan dilarang untuk menawarkan iklan kepada PR, karena akan mengganggu obyektiitas berita. Perbedaan kebijakan media lokal dan nasional tersebut seharusnya menjadi tolak ukur bagi Public Relations Lippo Cikarang dalam berhubungan dengan wartawannya. Namun dalam implementasinya, hal tersebut tidak dilakukan oleh PR Lippo Cikarang, sehingga hubungan baik yang tercipta lebih banyak kepada wartawan dari media nasional dibandingkan dengan wartawan dari media lokal. Dalam kaitannya dengan implementasi dari strategi yang dilakukan PR Lippo Cikarang, dapat disimplkan bahwa Public Relations Lippo Cikarang telah memberikan pelayanan yang baik kepada wartawan dalam hal pemberian fasilitas yang mempermudah wartawan melakukan peliputan dan mendapatkan informasi.
sumber: http://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/makna/article/view/1122/992