Pentingnya Meningkatkan Emotional Quotient

12 February 2024 23:02:30 Dibaca : 134

“Meningkatkan Emotional Quotient”

Kasus kematian tragis dua mahasiswi terjadi hanya berselang sehari di Semarang. Kedua kasus ini memiliki kemiripan, yakni keduanya merupakan mahasiswi yang diduga bunuh diri dengan meninggalkan pesan tertulis di kertas. Mahasiswi tersebut berkuliah di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes). Berdasarkan keterangan yang dilihat dari Detik.com

(https://www.detik.com/jateng/berita/d6980173/kematian-tragis-2-mahasiswi-di-semarang)

Dekan Fakultas Psikologi UKSW Ari Aryanti Kristianingsih mengatakan aksi bunuh diri seseorang bisa dari faktor internal dan eksternal. Untuk internal antara lain karakteristik kepribadian korban dalam memandang dan mengatasi suatu permasalahan yang menimpa dirinya.

Usia muda memang rentan untuk melakukan bunuh diri karena emosionalnya cenderung belum stabil atau belum matang. Emosi menjadi sesuatu yang penting untuk ditelaah lebih lanjut. EQ (Emotional Quotient) menjadi salah satu yang harus diperhatikan pada kalangan remaja terutama pada mahasiswa. Oleh sebab itu Kecerdasan Emosional sangat penting dalam perkembangan remaja. Kecerdasan Emosional pada remaja mencakup kemampuannya dalam menggunakan emosi secara efektif dan produktif secara adaptif (Sekhri, 2017).

Adanya banyak bukti yang menunjukkan peran positifnya dalam membantu seseorang mengatasi stres, mengembangkan hubungan, dan menangani transisi yang mereka hadapi. EQ membantu kita mengelola emosi negatif dan perilaku kita sebagai respons terhadapnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kawamoto, Kubota, Sakakibara, Muto, Tonegawa, Komatsu, dan Endo (2021) pada anak dan remaja di Jepang, ditemukan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional pada anak/remaja maka permasalahan mereka dengan teman sebaya dan kesulitan lain yang dihadapi cenderung semakin rendah, serta perilaku prososial (tolong-menolong) cenderung tinggi.

Dalam menghadapi permasalahan remaja yang demikian pembina baik konselor, guru, orang tua, tenga pendidik, da’i, dan lain sebagainya tidak cukup menitik beratkan pada aspek kecerdasan IQ tetapi perlu juga mengembangkan EQ (kecerdasan emosional) pada diri remaja.

Pemerintah sudah harus memperhatikan tentang EQ di kalangan remaja. Untuk meningkatkan kecerdasan emosional di masyarakat, pemerintah dapat memasukkan pelajaran tentang kecerdasan emosional dalam kurikulum sekolah. Pelajaran ini dapat membantu siswa memahami dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan dan mendukung program pelatihan yang terfokus pada pengembangan kecerdasan emosional di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, bisnis, dan organisasi masyarakat. Melalui program ini, individu akan belajar mengenai pentingnya memahami dan mengelola emosi mereka sendiri, serta berkomunikasi secara  empati dan efektif dengan orang lain.

Selain pemerintah, orang-orang terdekat dari mahasiswa / remaja tersebut, seperti orang tua, saudara-saudara, dan juga teman-teman dekat, memiliki peran yang penting untuk menjaga stabilitas EQ dari remaja tersebut dengan cara Mendengarkan dan memberikan dukungan postif Ketika seseorang memiliki masalah atau perasaan yang sulit diungkapkan, orang terdekat dapat membantu dengan memberikan perhatian dan mendengarkan tanpa menghakimi atau mencoba untuk menyelesaikan masalah. Hal ini dapat membantu seseorang merasa didengar dan dipahami, sehingga dapat memperbaiki sikap dan emosinya.

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) juga perlu untuk membangun kampus yang yang sehat, aman, dan nyaman dengan cara menyediakan layanan konseling bagi sivitas akademika. Hal lain yang juga dapat diupayakan kampus adalah mentoring dan peer counselor. Opsi ini memungkinkan agar mahasiswa semakin nyaman untuk menceritakan masalah mereka. Sebab, yang berperan sebagai peer counselor di kampus atau mentoring adalah teman-teman yang seusia. Para staf, dosen atau sivitas akademika lain juga perlu diberikan edukasi mengenai isu kesehatan mental atau mungkin indikasi bunuh diri atau indikasi kesehatan mental yang lain. Penting untuk diingat bahwa pengembangan kecerdasan emosional adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.

 

 

 Belajar merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam proses belajar, motivasi memegang peranan penting untuk dapat mencapai tujuan akademik dan profesional. Namun, terkadang sulit untuk mempertahankan motivasi dalam jangka panjang, terlebih ketika kita mengalami kesulitan atau kebosanan dengan suatu topik.

Motivasi belajar adalah faktor kunci dalam keberhasilan belajar seseorang. Dengan memiliki motivasi yang kuat, individu cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan mempertahankan kemauan untuk belajar dalam jangka panjang. Namun, membangun dan mempertahankan motivasi belajar dalam jangka panjang bukanlah tugas yang mudah. Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk membangun dan mempertahankan motivasi belajar dalam jangka panjang.

  • Pertama, hal yang harus dilakukan adalah menemukan alasan pribadi yang kuat untuk belajar. Alasan tersebut bisa berasal dari impian karier atau keinginan untuk mendalami suatu topik tertentu. Menemukan motivasi intrinsik seperti itu dapat membantu seseorang merasa lebih terinspirasi dalam jangka panjang. Kita juga harus mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik. 
  • Kedua, buatlah rencana belajar yang terstruktur dan realistis. Hal ini dapat membantu seseorang tetap fokus pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Penting untuk memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang spesifik dan terukur agar bisa melihat kemajuan yang telah dicapai.  Dalam menetapkan tujuan, individu harus memastikan bahwa tujuan tersebut dapat dicapai dan realistis. Proses belajar yang terstruktur juga dapat membantu seseorang mengatasi rasa kewalahan dan kesulitan dalam memahami materi.
  •  Ketiga, menjaga rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu adalah kunci dari motivasi belajar jangka panjang. Individu yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi cenderung lebih terbuka terhadap pembelajaran dan lebih termotivasi untuk terus belajar. Oleh karena itu, penting untuk terus menstimulasi rasa ingin tahu melalui eksplorasi dan pembelajaran terus-menerus.
  •  Keempat, mengevaluasi kemajuan belajar secara berkala. Evaluasi kemajuan belajar secara teratur dapat membantu individu memahami sejauh mana mereka telah mencapai tujuan mereka dan apa yang masih perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Evaluasi dapat membantu individu mempertahankan motivasi belajar dalam jangka panjang dengan melihat perkembangan dan mencapai hasil yang diinginkan.
  • Kelima, memberi diri sendiri hadiah kecil setiap kali mencapai target dapat membantu meningkatkan semangat dan keterlibatan seseorang dalam belajar. Hadiah tersebut tidak harus berupa sesuatu yang besar, tetapi cukup dengan memberi diri sendiri waktu untuk melakukan hal yang disukai, misalnya menonton film favorit atau makan camilan kesukaan.
  • Keenam, mencari inspirasi dan motivasi dari orang lain. Individu dapat mencari motivasi dari lingkungan sekitarnya, seperti teman, keluarga, atau mentor. Orang-orang ini dapat memberikan dorongan yang dibutuhkan untuk tetap termotivasi dalam jangka panjang. Selain itu, individu juga dapat memotivasi diri sendiri dengan mengikuti sosial media atau forum belajar yang berkaitan dengan minat mereka. Bekerja sama dengan orang lain juga dapat membantu meningkatkan pemahaman atas materi dan membuka jalan untuk diskusi yang menarik.

kesimpulannya, membangun dan mempertahankan motivasi dalam jangka panjang memerlukan kerja keras dan tekad yang kuat. Dengan menemukan alasan pribadi yang kuat, membuat rencana belajar terstruktur, menjaga rasa ingin tahu, mengevaluasi kemauan belajar secara berkala, memberi hadiah pada diri sendiri, serta menjalin kerjasama dengan orang lain, diharapkan dapat membantu seseorang mempertahankan motivasi belajar dalam jangka panjang. 

 Selain strategi di atas, mengembangkan minat terhadap topik yang sedang dipelajari, mengembangkan keterampilan belajar yang efektif, dan membangun kebiasaan belajar yang konsisten juga dapat membantu individu mempertahankan motivasi belajar dalam jangka panjang. Dengan terus mengembangkan motivasi belajar, individu dapat mencapai tujuan mereka dan membangun karir yang sukses di masa depan.

PKKMB 2023

20 August 2023 16:21:53 Dibaca : 23

Saya sangat exited mengikuti PKKMB 2023. Di hari pertama saya harus bangun pagi untuk mempersiapkan segala hal yang harus di bawa seperti bekal makanan, alat sholat, alat tulis. Saat saya sampai di kampus saya di sambut oleh kakak senior di depan gerbang. sebelum menuju ke lapangan direktorat kami berbaris dengan rapi, lalu kakak senior membimbing kami ke lapangan direktorat. saat sampai di tenda sudah di persiapkan kursi untuk duduk. Saya juga diberikan kue oleh panitia. Saya langsung mengambil tempat duduk dekat kipas angin agar saat siang tidak kepanasan. Pukul 08:00 acara di mulai dengan pembukaan PKKMB oleh Rektor dan Wakil Rektor Universitas Negeri Gorontalo. Setelah itu kami menerima materi dari orang - orang penting. materi yang di sampaikan juga sangat bermanfaat.

Lanjut hari kedua dan ketiga masih seru juga, masih menerma materi, yang berguna untuk perkuliahan.  Di hari ke empat PKKMB Fakultas Ilmu Sosial, kami memakai baju yang sama warna yaitu merah bertuliskan "MABA LO FIS" saya juga menghapal Yel- yel FIS dan Hymne FIS. Setelah itu saya dan Teman - teman Maba FIS dudk di tenda yang sudah di persiapkan panitia yaitu di depan gedung Fakultas Ilmu Sosial. Lanjut Di hari terakhir PKKMB Jurusan Komunikasi kami memakai atribut yang telah di tentukan panitia. Pengalaman PKKMB sangat seru juga mengharukan apalagi saat mendengar saya dan teman - teman maba komunikasi lulus PKKMB ALHAMDULILLAH. 

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong