FESTIVAL SCREENING FILM 2024
Komunikasi Kelas C Atraksi Berhasil Meraih Nominasi Film Ter-Favorit dalam Lomba Film Pendek berjudul “Bayang Bayang Luka”.
Gorontalo, 01 Januari 2025 - Film pendek berjudul "Bayang-Bayang Luka" ini mengisahkan seorang mahasiswi yang berjuang untuk bertahan hidup di dunia yang penuh kekejaman namun akhirnya menemukan kebahagiaan lewat kehadiran seseorang yang istimewa dalam hidupnya.
Film Pendek yang Disutradarai oleh Moh. Ananda Azriel Ilham, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo ini berhasil meraih Nominasi Film Ter-Favorit dalam ajang Lomba Film Pendek yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi Universitas Negeri Gorontalo Bidang Multimedia Kreatif pada hari Senin, 9/12/2024 yang bertempat di Aula Eks Hukum Universitas Negeri Gorontalo.
Kegiatan Screening Film ini merupakan kegiatan tahunan yang sering diselenggarakan oleh Bidang Multimedia Kreatif Himpunan Mahasiswa Komunikasi Universitas Negeri Gorontalo. Pada tahun ini, Festival Screening Film ini menampilkan peserta dari dua angkatan, yaitu GIPSI angkatan 2023 dan ATRAKSI angkatan 2024 Jurusan Komunikasi.
“Bayang Bayang Luka” ini merupakan film perdana dari Moh. Ananda Azriel Ilham, yang mengangkat tema ‘Mental Health’. Hebatnya, film perdana ini meraih hasil yang sangat baik.
“Sangat membanggakan, apalagi ini adalah pengalaman pertama saya dalam pembuatan film pendek dan begitu pula hasil kerja keras dan pemikiran kami kelas C Atraksi.” ujarnya.
Berhasilnya film Bayang Bayang Luka ini tentu juga memiliki beberapa kendala dibalik pembuatan film ini, apalagi dengan tenggat waktu yang terbilang singkat. Meskipun begitu Moh. Ananda Azriel Ilham selaku sutradara dari film ini, selalu mengusahakan yang terbaik agar film ini tetap selesai dengan tepat waktu.
“Walaupun begitu, saya sangat kesusahan dalam menghadapi tantangan terbesar dalam mengedit video dan mencari backsound dengan mengejar waktu deadline yang cukup singkat. Kami memproduksi film ini sekitar lima hari termasuk semua tahap seperti naskah, poster film, kamera dan editing” jelasnya.
Meskipun banyaknya kendala, Film Bayang Bayang Luka ini berhasil meraih nominasi Film Ter-Favorit dan menjadi film pendek kebanggaan kelas C Atraksi pada Acara Malam Puncak Ventcation yang dilaksanakan di Auditorium Universitas Negeri Gorontalo pada Sabtu 14/12/2024.
Tugas Mata Kuliah Penulisan Kreatif
BAHAYA MEDIA SOSIAL BAGI KESEHATAN MENTAL ANAK-ANAK
Anak muda perlu mendapat peringatan dan bimbingan dalam upaya menangkal ancaman gangguan kesehatan mental yang bisa datang dari media sosial. Relevansi media sosial yang kian besar dengan kehidupan anak muda sehari-hari, juga cara mereka berinteraksi, meningkatkan kekhawatiran tentang dampak media sosial terhadap kesehatan mental mereka.
Penelitian mengenai dampak media sosial terhadap kesehatan mental menunjukkan hasil yang berbeda-beda sesuatu yang menunjukkan kompleksitas masalah ini. Penelitian menunjukkan media sosial dapat menjadi nilai tambah bagi hidup kita, tapi penggunaan yang tak terkendali akan merugikan hubungan, kinerja, dan pencapaian kita. Penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat bermanifestasi menjadi pola kecanduan yang ditandai dengan hilangnya kendali diri, hanya mementingkan media sosial hingga melupakan tanggung jawab, serta ketidakmampuan mengontrol penggunaannya, apa pun konsekuensinya.
Studi dari UNICEF menunjukkan bahwa 98% anak-anak dan remaja tahu mengenai internet dan 79,5% di antaranya merupakan pengguna internet. Hal ini termasuk penggunaan media sosial yang juga semakin umum bagi anak-anak. kebanyakan anak-anak atau remaja menggunakan media sosial adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain, melakukan hobi mereka dan menyebarkan informasi dengan cepat, hal ini juga termasuk memberikan respon atau tanggapan terhadap suatu informasi.
Direktur Kesehatan Perilaku Jefferson Health-Abington, Nancy DeAngelis, mengatakan bahwa media sosial memang dirancang untuk 'memikat' otak manusia. "Media sosial dirancang untuk memikat otak kita. Remaja menjadi kalangan yang sangat rentan terhadap kecanduan media sosial ini," ucapnya. Terlebih sejak pandemi, terjadi peningkatan depresi dan kecemasan di kalangan remaja.
Meski kehadiran media sosial membawa dampak positif, tidak menutup kemungkinan munculnya dampak negatif bila digunakan secara berlebihan, dampak negatif dari media sosial yakni Cyberbullying dan Fear Of Missing Out (FOMO). Kemudahan pengguna media sosial untuk memiliki akun anonim yang bisa membuat seseorang menjadi pelaku bullying. Pelaku perundungan tidak hanya terjadi di kehidupan nyata saja, namun bisa dilakukan secara online dan Istilah untuk perilaku ini adalah cyberbullying, sedangkan fear of missing out (FOMO) adalah fenomena dimana seseorang merasa takut ketinggalan berbagai hal viral atau populer yang sedang trendi di media sosial. Fenomena ini sebenarnya sudah berkembang sejak lama, sebelum merebaknya platform media sosial.
Pengaruh dampak negatif ini mengakibatkan depresi dan kecemasan, jika anak menghabiskan waktu terlalu lama bermain media sosial terbukti dapat membuat dampak buruk pada suasana hati. Para pengguna media sosial secara berlebihan lebih cenderung memiliki masalah kesehatan mental yang serius, termasuk gejala kecemasan dan depresi, saat melihat akun instagram populer milik selebritis, seseorang akan mendapati bahwa mereka sangat cantik dalam berdandan dan berpakaian. Barang-barang mahal yang mereka miliki, dan tubuh yang berbentuk ideal sempurna adalah hal-hal yang ditonjolkan, tentu saja melihat begitu banyak orang yang dianggap sempurna menurut standar masyarakat setiap harinya dapat membuat insecure tentang betapa berbedanya diri dan tubuh sendiri dengan foto-foto yang terpampang di media sosial. Seseorang lantas membentuk citra tubuh yang negatif tentang diri sendiri dan berusa untuk memperbaikinya, mengikuti standar media sosial dan hal ini dapat mempengaruhi dan mengganggu interaksi langsung antar manusia, terlebih sejak kehadiran smartphone yang seolah dapat mengatasi segalanya.
Semua orang tentu pernah berkumpul bersama teman-teman, dengan harapan untuk bertukar kabar dan cerita sambil melepas rindu secara face to face, namun yang terjadi kemudian adalah masing-masing sibuk dengan ponselnya dan tidak acuh dengan keadaan sekitar yang lebih nyata. Ada Juga dampak media sosial terhadap kesehatan mental ditentukan sejumlah faktor, seperti kerentanan individu, faktor psikologis seperti sifat pribadi dan kemampuan mengatasi masalah, faktor lingkungan seperti mudahnya akses dan penerimaan sosial, serta variabel lain yang menyangkut media sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat bermanifestasi menjadi pola kecanduan yang ditandai dengan hilangnya kendali diri, hanya mementingkan media sosial hingga melupakan tanggung jawab, serta ketidakmampuan mengontrol penggunaannya, apa pun konsekuensinya.
Meski penggunaan media sosial secara berlebihan telah banyak dibahas, anak muda perlu diperingatkan perihal masalah lain, termasuk dampaknya terhadap kesehatan mental. Tingkat pengawasan dan pengarahan mengenai media sosial anak muda menentukan apakah penggunaannya menambah parah masalah. Anak muda, orang tua, dan guru perlu memiliki pengetahuan serta sarana yang lengkap untuk melawan dampak negatif media sosial.
Ada banyak kegiatan seru yang bisa anak coba untuk mengisi waktu luang dan tidak menjadi kecanduan media sosial dan smartphone, seperti membaca dan menulis, permainan aktivitas diluar ruangan dan juga berwisata selama akhir pekan. Hal ini menawarkan dampak positif untuk fisik dan mental anak-anak. Selain itu sebagai orang tua, pastikan untuk sering duduk bersama anak dan mendiskusikan hal baik dan buruk, dalam penggunaan media sosial yang berlebihan, buat anak mengerti bahwa platform ini adalah pedang bermata dua oleh korps besar, yang bertujuan mempromosikan diri mereka sendiri untuk berbagai keuntungan. Ajak anak untuk lebih mengutamakan interaksi tatap muka dibandingkan koneksi virtual yang eksploitatif. Terutama dengan orang yang tidak dikenal, karena anak harus memahami efek negatif apa yang menanti jika ia menggunakan platform media sosial tanpa banyak berpikir.
Orang tua juga bisa membahas mengenai risiko terjadinya obesitas atau sakit mata jika anak lebih sering duduk bermain gadget dan jarang bermain ke luar rumah. Selain itu, jelaskan pada anak dengan bahasa yang mudah bahwa gadget dan internet bisa menjadi tempat yang berbahaya untuknya, apalagi jika anak juga bermain di media sosial. Tidak masalah membahas mengenai orang jahat yang beraksi melalui media sosial, asalkan orang tua juga mendiskusikan bersama-sama bagaimana cara menghindari masalah tersebut, misalnya dengan menyepakati bahwa penggunaan gadget harus selalu diawasi dan anak tetap merasa aman dan tidak jadi khawatir berlebihan.
KESIMPULAN:
Adanya kesadaran akan potensi ancaman merupakan langkah awal yang bagus. Anak muda perlu menyadari hak-hak mereka jika menjadi korban. Oleh karena itu diperlukan bimbingan orang tua agar dapat memastikan umur yang tepat bagi anak untuk menggunakan media sosial. Perlu ada kesadaran tentang alasan kita menggunakan media sosial dan tidak berharap yang muluk-muluk darinya, media sosial bukanlah pengganti interaksi antar-sesama dan jangan sampai ia menghalangi rutinitas harian kita. Menginvestasikan waktu pada aktivitas yang membuat tubuh dan pikiran rileks dapat membantu menanggulangi stres dan kecemasan yang disebabkan oleh pengalaman tak menyenangkan di media sosial. Mereka yang memiliki pengalaman buruk seperti itu perlu mendapat intervensi jasmani dan rohani, termasuk psikoterapi dan konseling. Penggunaan media sosial yang berlebihan harus diidentifikasi sedini mungkin dan pelakunya diajak berkonsultasi dengan tenaga kesehatan mental profesional supaya mendapat intervensi dini yang tepat.
Tugas Mata Kuliah Penulisan Kreatif
KESAN KESAN MENGIKUTI PKKMB 2024
Saat mengikuti pkkmb di kampus universitas negeri gorontalo, saya merasa saya merasa sangat senang karena bisa berkenalan dengan teman baru, dan juga bisa bertemu dengan orang orang penting dikampus serta bertemu dengan kakak kakak tingkat yang baik baik tentunya.
Hal yang paling seru itu ketika mengikuti ospek Jurusan, karena Acaranya sangat asikk sekaligus mengharukan.
Saya mengucapkan banyak Terimakasih kepada kakak kakak himpunan Jurusaan Ilmu Komunikasi yang telah berusaha keras untuk menyiapkan acara dengan sebaik mungkin. Karena jika bukan usaha kakak kakak himpunan, maka ospek Jurusan tidak akan berjalan dengan lancar.