ARSIP BULANAN : February 2013

Debat dosen bodoh dan mahasiswa cerdas

08 February 2013 19:46:43 Dibaca : 173

Saya akan menceritakan tentang kisah nyata dan tidak direkayasa yaitu perdebatan antara seorang dosen dengan seorang mahasiswa. Kisah ini terjadi di sebuah kampus negeri di wilayah Jawa Barat sekitar tahun 2006 yang lalu ketika seorang mahasiswa semester 2 Bahasa Inggris mengikuti mata kuliah grammar yang dibimbing oleh seorang dosen lulusan Kanada dengan gelar M.Ed. (Master of Education). Perdebatan tersebut berawal dari rasa penasaran si mahasiswa tentang kebenaran gelar yang disandang dosen tersebut. Mahasiswa tersebut merasa prihatin konon katanya dosen tersebut sangat teliti dalam bidang grammar, sehingga banyak sekali mahasiswa tidak lulus ujian gara-gara tidak bisa grammar. Dengan rasa penasaran tersebut, si mahasiswa mencoba menguji kemampuan dosen lulusan kanada tersebut dengan memberikan pertanyaan yang sangat sederhana. Untuk lebih jelasnya, kira-kira perdebatan tersebut kira-kira seperti ini:

Mahasiswa : Pak, pada kalimat I always go home at 1 o’clock, kata home tersebut parts of speechnya sebagai apa?

Dosen : Noun

Mahasiswa : Kenapa noun pa?

Dosen : Karena home menunjuk suatu benda konkret yang bisa dilihat, disebut juga concrete noun.

Mahasiswa : Kalau itu sebagai noun, berarti kata go adalah verb transitive donk pa?

Dosen : Loh kok verb transitive? Kata go ya jelas intransitive verb, kata kerja yang tidak membutuhkan object.

Mahasiswa : Iya pak, benar itu intransitive verb. Namun, jika kata go sebagai intransitive verb, maka tidak mungkin dong pak diikuti oleh noun?

Dosen : O.. kalau kata go home, jelas beda dengan kata go. Kata go home adalah sebuah idiom,jadi tidak bisa dipisahkan antara keduanya. Yang benar adalah kata go home itu idiom, jadi tetap kedudukan home itu sebagai noun.

Mahasiswa : Kalau phrase go home itu idiom, mengapa kata home itu sebagai noun pa?

Dosen : Memang ini adalah anjuran tentang idiom, tidak bisa dipisah satu-satu, kalau dipisah satu-satu ya kata go sebagai intransitive verb dan home tersebut sebagai concrete noun.

Mahasiswa : oh itu ya pak…. Makasih pak atas jawabannya. (konon, dalam hati mahasiswa tersebut bilang….. Dosen bodoh ga bisa bedain antara noun dan adverb).

Dosen : You’re welcome (konon, dalam hati dosen tersebut bilang…. Mahasiswa cerdas bikin repot aja)

Begitulah kira-kira perdebatan dosen bodoh dengan mahasiswa cerdas tersebut. Menurut anda siapakah yang bodoh dan siapakah yang cerdas?

Untuk itu mari kita analisa pokok perdebatan mereka:
1. Kalimat : I always go home at 1 o’clock
2. Phrase : always go home, at 1 o’clock
3. Parts of speech:
a. I : Personal Pronoun
b. Always : adverb of frequency, menjelaskan verb go
c. Go : verb intransitive
d. Home :-
e. At : preposition
f. 1 o’clock : noun phrase, object of preposition
4. Jika kata home sebagai noun, maka fungsinya sebagai:
a. Subject : terletak diawal kalimat, atau sebelum kata kerja.
Contoh : My home is overthere.
b. Object : terletak setelah kata kerja transitive (transitive verb)
Contoh : the car hit my home (kata hit adalah transitive verb)
Saya kira kedua fungsi noun tersebut cukup menggambarkan bahwa kata home dalam phrase go home bukanlah sebagai noun. Karena jika home dalam phrase go home tersebut sebagai noun, maka dengan sendirinya menghukumi kata kerja (verb) go sebagai transitive verb. Maka jelas hal tersebut sangat aneh dan mustahil.
5. Pernah dengar lagu Avril Lavigne yang liriknya seperti ini:
- You held my hand and walk me home………..
6. Pernah dengar kalimat:
- I will return home
- Let’s come back home now….
7. Maka dengan sangat terpaksa, saya mendukung mahasiswa tersebut bahwa kata home dalam phrase go home bukanlah sebuah noun, melainkan adverb.
8. Untuk lebih meyakinkan lagi……. Coba buka kamus monolingual bahasa inggris terbaik kepunyaan sobat……….

Karena itu, jangan pernah takut berdebat dengan dosen…… mereka sama-sama menghirup udara ketika hidup dan mati ditimbun dengan tanah, bukan???

mengapa mengajarkan bahasa inggrisitu penting

08 February 2013 19:41:38 Dibaca : 28

Ada yang tahu mengapa mengajarkan bahasa Inggris itu penting? Mungkin ada di antara guru-guru kita yang selalu serius mengajarkan bahasa Inggris kepada kita, tanya mereka mengapa seserius gitu sih. Apa tidak bisa rileks sedikit saja. Huh, bagi kita yang sangat benci mempelajari bahasa Inggris, pasti sangat gerah mendengar "Pelajaran berikutnya adalahbahasa Inggris". Namun ada juga beberapa siswa menganggap bahasa Inggris itu adalah bahasa penting di Indonesia sekarang ini.

Lalu? ada yang tahu tidak mengapa Guru kita menganggap mengajarkan bahasa Inggris itu penting? Jika belum ada yang tahu, nih dia penjelasan dari Baker and Westrup (2000: 2) :

Teaching English is an important job. Many government and ministries of education believe that it is important for students to learn English. In many countries, secondary school and university courses are taught in English, and English is one of the main languages of national communication and business, finance, science, medicine, and technology. Students who become fluent in English can have the opportunity to contribute to the development of their country. So, as an English teacher, you have a valuable and worthwhile job.

Itu dia penjelasan singkat tentang pentingnya mengajarkan bahasa Inggris (baca juga:Pentingnya mempelajari Speaking dan Vocabulary.. Maka dari itu, bagi siswa yang merasa kurang senang akan pelajarang bahasa Inggris, dimohon untuk menghargai kerja keras mereka, Oke.

Tapi, jika ada guru / dosen bahasa Inggris yang tidak bisa mengajarkan bahasa Inggris dengan baik dan benar, minta ganti saja sebelum kalian dibodohi mereka. Oleh karena itu, untuk para guru segera perbaiki kinerja guru bahasa Inggris sedini mungkin, agar siswa juga senang bapak dan ibu guru bahasa Inggris mengajarkan bahasa Inggris dengan baik, benar, serius dan menyenangkan.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong