Sumber tasawuf

15 February 2013 08:15:01 Dibaca : 338

1.Landasan Al-qur’anSecara umum ajaran islam mengatur kehidupan yang bersifat lahiriah atau batiniah. Pemahaman terhadap unsur kehidupan yang bersifat batiniah pada gilirannya nanti melahirkan tasawuf. Unsur kehidupan taswuf ini mendapat perhatian yang cukup besar dari sumber ajaran islam, Al-qur’an dan As-sunnah serta praktek kehidupan Nabi dan para sahabatnya. Al-qur’an antara lain berbicara tentang kemungkinan manusia dapat saling mencintai (mahabbah) dengan tuhan, Hal itu misalnya di sebutkan dalam alqur’an(Qs.Al-maidah:54)

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtaddari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas(pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.

Dalam Al-qur’an Allah pun memerintahkan manusia agar senantiasa bertobat, membersihkan diri, dan mmemohon ampunan kepada-Nya sehingga memperoleh cahaya dari-Nya(Qs. At-tahrim:8)

.Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa(taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama Dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka,sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Allah pun menjelaskan kedekatan manusia dengan-Nya, seperti disebutkan dalam firman-Nya (Qs. Al-baqarah:186)

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila iamemohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) danhendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran

2. Landasan Hadist Sejalan dengan apa yang di sebutkan dalam al-qur’an, sebgaimana disebutkan di atas, tasawuf juga dapat di lihat dalam kerangka hadis. Dalam hadist Rasulullah banyak di jumpai keterangan yang berbicara tentang kehidupan rohaniah manusia. Berikut ini beberapa matan hadis yang dapat di pahami dengan pendekatan tasawuf“ Barang siapa yang mengenal dirinya sendiri berarti ia mengenal tuhannya”Hadist di atas memberi petunjuk bahwa manusia dan tuhan dapat bersatu. Diri manusia dapat lebur dalam diri tuhan, yang selanjutnya dikenal dengan istilahfana yaitu fana-nya mahluk sebagai mencintai kepada tuhan seperti yang di cintainya namun istilah “ lebur atau fana”ini, dipertegas bahwa antara tuhan dan manusia tetaplah ada jarak atau pemisah, sehingga tetap ada perbedaannya antara Tuhan dengan hamba-NyaUraian dasar-dasar taswuf di atas, baik Al-qur’an, Al-hadist, maupun teladan dari para sahabat merupakan benih-benih tasawuf dalam kedudukannya. Sebagai ilmu tentang tingkatan (maqamat) dan keadaan (ahwal). Dengan kata lain, ilmu tentang moral dan tingkah lakumanusia terdapat rujukannya dala Al-qur’an. Dari sini jelaslah bahwa dalam pertumbuhan pertamanya, tasawuf ternyata ditimba dari sumber Al-qur’an itu sendiri.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong