Meringkas Artikel Populer
KEBERLANGSUNGAN JURNALISTIK MEDIA CETAK DAN ONLINE DI ERA DIGITAL
Di era digital yang semakin canggih, pertanyaan tentang keberlangsungan jurnalistik media cetak dan online muncul. Meskipun beberapa orang mungkin berpikir bahwa jurnalistik media cetak akan tergusur oleh teknologi, sejatinya, keberlangsungan jurnalistik di era digital bukan hanya soal bertahan, melainkan bagaimana menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Media cetak dan online memiliki peran besar dalam membentuk opini publik, menyuarakan keadilan, dan menjaga demokrasi.
Media cetak dengan keindahan halaman-halamannya yang terbuka di depan kita, mengajak untuk terlibat secara langsung dengan setiap kata yang terpampang. Sensasi meraba halaman kertas yang rapuh, melihat foto-foto berwarna yang mencolok, dan membaca tulisan yang tercetak dengan jelas memberikan pengalaman tak terlupakan. Bagi sebagian orang, media cetak adalah ritual pagi yang dinanti-nantikan, saat secangkir kopi disandingkan dengan kesunyian pagi yang hanya terganggu oleh suara halaman yang dibalik satu per satu. Sementara media online, dengan kecepatan dan interaktifitasnya, menjadi sumber informasi yang sangat dibutuhkan.
Namun, keberlangsungan media online tidak luput dari tantangan. Perang informasi yang membingungkan, munculnya berita palsu (hoax), dan minimnya kontrol terhadap kebenaran berita menjadi ancaman serius bagi kredibilitasnya. Oleh karena itu, sebagai pembaca, kita memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan jurnalistik. Memilah informasi, tidak mudah terpancing emosi, serta selalu mengutamakan kebenaran berita. Jurnalistik media cetak dan online memiliki peran besar dalam membentuk opini publik, menyuarakan keadilan, dan menjaga demokrasi. Maka, mari kita dukung keberlangsungan jurnalistik media cetak dan online di era digital ini. Bukan sebagai pesaing, melainkan sebagai mitra yang saling melengkapi. Sebab, di tangan jurnalistik yang berkualitas, terletak kekuatan untuk mencerahkan dan menginspirasi masyarakat.
Penulis Fatmawati dan Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. Mahasiswi dan Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia, UNS.