MERINGKAS ARTIKEL
PERBANDINGAN PERWATAN LUKA TRADISIONAL DAN MODERN (Giselle 8B)
Di Indonesia, terjadi peningkatan angka cedera dan kecelakaan lalu lintas, sehingga memerlukan peningkatan perawatan luka. Pengenalan konsep TIME telah membawa kemajuan besar dalam perawatan luka, namun masih belum jelas bagaimana balutan modern dibandingkan dengan balutan tradisional dalam hal kenyamanan dari penyembuhan luka. Dalam studi ini, peneliti memeriksa 25 orang untuk membandingkan kemanjuran pembalut modern dan tradisional dalam mempercepat penyembuhan luka. Mereka menilai kenyamanan pasien, efektivitas biaya, dan penyembuhan luka menggunakan berbagai ukuran seperti skala nyeri, lama rawat inap, dan skor BWAT, Pembalut modern lebih baik untuk kenyamanan pasien yang menggunakan pembalut modern memiliki lebih sedikit rasa sakit, terutama jika harus merawat lukanya secara rutin. Rasa sakit dapat menghambat penyembuhan luka dan berdampak beruk pada kesejahteraan pasien. Untuk mengurangi rasa sakit, diagarkan untuk menggunakan pembalut anti lengket seperti Sitec, yang mudah dilepas saat penggantian balutan, tidak seperti kain kasa yang sering menempel pada luka.
Studi ini menemukan bahwa ketika mempertimbangkan biaya langsung dan tidak, pembalut luka tradisional dan modern memiliki biaya yang sama. Meskipun kain kasa mungkin lebih murah, kain kasa perlu digantikan perlu digantikan lebih sering, sehingga dapat meningkatkan resiko infeksi luka. Skor BWAT merupakan ukuran penyembuhan luka. Penelitian yang membandingkan balutan modern dengan balutan tradisional menemukan bahwa balutan modern menghasilkan peningkatan penyembuhan yang signifikan, seperti yang ditunjukkan oleh skor BWAT akhir dan skor rata-rata yang lebih tinggi. Menurut penelitian, balutan modern sama-sama hemat biaya dibandingkan balutan klasik, namun kinerjanya lebih baik dalam hal kenyamanan pasien dan penyembuhan luka.