LANJUTAN PENGGUNAAN SCILAB DALAM MATEMATIKA
Continue
Di dalam suatu blok perulangan, penggunaan statemen continue akan menyebabkan statemen-statemen yang terletak di bawahnya tidak akan dieksekusi dan prosesnya dilanjutkan ke langkah perulangan berikutnya. Statemen continue yang terletak di dalam suatu perulangan yang bertingkat hanya akan berpengaruh terhadap blok perulangan yang melingkupinya saja.
Contoh penggunaan statemen continue adalah sebagai berikut:
Penggunaan statemen continue di dalam suatu blok perulangan kadang dapat dihindari dengan menggunakan statemen-statemen lain yang ekuivalen. Sebagai contoh, perhitungan di atas dapat diselesaikan tanpa harus menggunakan statemen continue dengan statemen-statemen sebagai berikut:
If-Else
Statemen if–else digunakan untuk mengontrol apakah suatu blok statemen akan dieksekusi atau tidak. Blok statemen yang terletak di dalam blok if hanya akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji bernilai benar. Kata-kunci then dalam blok kondisional if-else dapat diganti dengan ENTER, tanda koma (,) atau tanda titik-koma (;).
Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if:
Pada blok kondisional if-else jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai benar maka blok-statemen pertama yang akan dieksekusi namun jika ekspresi yang diuji bernilai salah maka blok-statemen kedua yang akan dieksekusi.
Contoh penggunaan statemen if - else adalah sebagai berikut:
Apabila ekspresi yang diuji dalam suatu blok kondisional yang mempunyai lebih dari dua macam pilihan maka bentuk kondisional yang sesuai adalah if-elseif-else. Pada blok kondisional if-elseif-else, suatu blok-statemen akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji untuk blok-statemen tersebut mempunyai nilai benar. Apabila semua ekspresi yang diuji tidak ada yang mempunyai nilai logika benar maka blok-statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi. Blok else bersifat opsional dan dapat diabaikan apabila tidak diperlukan.
Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if-elseif-else:
Select-Case
Statemen kondisional select-case cocok untuk digunakan jika ekspresi yang diuji dalam blok kondisional mempunyai nilai diskrit, baik berupa suatu data integer maupun string. Pada blok kondisional select-case, jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai yang sama dengan nilai ekspresi dari suatu case maka blok-statemen pada case tersebut yang akan dieksekusi. Namun jika nilai dari ekspresi yang diuji tidak ada yang sama dengan salah satu dari nilai ekspresi pada suatu case maka blok statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi. Blok else bersifat opsional dan dapat tidak digunakan jika tidak diperlukan.
Berikut ini contoh penggunaan statemen select–case
File-Fungsi
File-fungsi adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab dimana statemen-statemen tersebut harus diitulis dengan sintaks sebagai berikut:
function [out1, out2, ...] = func_name(in1, in2, ...)
statemen-statemen
endfunction
Dimana func_name adalah nama fungsi, in1, in2 adalah argumen-argumen input kemudian out1, out2 adalah argumen-argumen output. Pada fungsi yang tidak mempunyai argumen input penggunaan tanda kurung kiri dan kurung kanan, ( ), bersifat opsional. Pada fungsi-fungsi yang mempunyai argumen output tunggal penggunaan kurung-siku kiri dan kurung- siku kanan, [ ], bersifat opsional. Aturan penamaan fungsi adalah sama seperti aturan penamaan suatu variabel.
Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dilakukan pada saat pembuatan sebuah fungsi.
- Pada bagian awal sebuah fungsi, dimasukkan beberapa baris komentar yang berisi tentang tujuan komputasi dari fungsi.
- Variabel-variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi harus mudah dimengerti.
- Terdapat penjelasan singkat tentang variabel-variabel yang digunakan.
- Menuliskan baris komentar pada bagian awal dari suatu blok statemen yang cukup panjang maupun pada blok-statemen untuk perhitungan yang cukup sulit.
- Menggunakan baris kosong untuk memisahkan suatu blok statemen dengan blok-statemen lainnya.
- Menggunakan indentasi pada blok-statemen perulangan dan kondisional.
- Menggunakan spasi dan tanda kurung dalam penulisan suatu ekspresi matematika sehingga ekspresinya mudah dibaca dan dipahami.
Contoh 1. (Deret Fibonacci). N suku-suku awal dari deret Fibonacci.
Contoh 2. Beberapa fungsi trigonometri dengan argumen sudut dalam satuan derajat
Membuat Suatu Fungsi Secara Langsung pada Jendela Scilab
Berikut ini ilustrasi pembuatan fungsi secara langsung pada jendela Scilab.
Variabel Lokal dan Variabel Global
Variabel-variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi adalah variabel lokal. Variabelvariabel tersebut hanya akan ada selama proses eksekusi terhadap fungsi berlangsung dan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel-variabel yang telah tersimpan dalam ruangkerja meskipun mempunyai nama yang sama.
Ilustrasi mengenai variabel lokal dapat dilihat pada contoh di bawah ini:
Variabel global adalah variabel yang tersimpan baik di dalam fungsi maupun di dalam ruang kerja. Sebuah variabel dapat dibuat sebagai variabel global dengan menggunakan fungsi global yang mempunyai sintaks sebagai berikut:
global('var1', 'var2', ..., 'varn')
global var1 var2 ... varn
dimana var1 var2 ... varn adalah nama-nama variabel global. Untuk merubah nilai suatu variabel global dari dalam sebuah fungsi maka kita juga harus menambahkan fungsi global ke dalam fungsi.
Berikut ini ilustrasi mengenai variabel global.
Fungsi Rekursif
Rekursi adalah proses pemanggilan sebuah fungsi terhadap dirinya sendiri. Suatu fungsi yang di dalamnya terdapat suatu proses rekursi disebut sebagai fungsi rekursif.
Contoh. Formula untuk menghitung faktorial dari suatu bilangan bulat n yaitu:
Untuk n > 1, fungsi faktorial dapat dinyatakan dalam bentuk sebagiai berikut:factorial(n) = n factorial(n – 1)
Berikut ini adalah implementasi statemen-statemen untuk fungsi faktorial.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong