Menyadari Pentingnya Pendidikan Untuk Masa Depan
Pendidikan merupakan salah satu upaya kita untuk menanggulangi kebodohan dan kemiskinan yang terjadi di Negara kita yaitu Indonesia. Yang mana kita ketahui bersama, bawasannya dengan seseorang mengenyam bangku sekolah maka, orang tersebut telah mengetahui berbagai hal yang ada di dunia ini.
Pendidikan sangat berdampak besar bagi pengaruh perkembangan masa depan. Tidak hanya untuk diri sendiri, bahkan dapat pula berpengaruh bagi bangsa dan Negara Repubik Indonesia. Dengan pendidikan orang akan mampu untuk menata masa depanya dengan bijaksana, dan dapat berfikir lebih kritis dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi didalam kehidupannya.
Namun,faktor ekonomi sering kali menjadi penghalang seseorng untuk melanjutkan pendidikan,terutama pendidikan di perguruan tinggi. Karena menyadari akan pentingnya pendidikan dan memahami kendala-kendala yang sering menghambat seseorang untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, maka Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menyediakan beberapa biaya siswa diantaranya adalah beasiswa Bidikmisi (KIPK),beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik),beasiswa Lippo,beasiswa Bank Indonesia,dan lain sebagainya.
Salah Satu Universitas Terbaik di Indonesia
Universitas Negeri Gorontalo atau yang disingkat dengan UNG merupakan universitas tertua dan pertama yang ada di Gorontalo. Universitas ini berdiri pada tanggal 1 September 1963. Mulanya Universitas ini diberi nama Junior College,dan menjadi bagian FKIP UNSULUTENG.
Selain menjadi universitas tertua dan pertama, UNG juga menjadi universitas terbaik di provinsi Gorontalo dengan akreditasi A. Panda tahun 2017 Universitas Negeri Gorontalo berada pada peringkat 50 berdasarkan peringkat 100 besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia. Kemudian pada tahun 2018 UNG menduduki peringkat 42 dan menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 154 se Asia Tenggara. Hal ini berdasarkan data peringkat universitas di dunia versi Webometrics tahun 2018.
Universitas Negeri Gorontalo dengan segala prestasinya mampu menarik banyak peminat baik dari dalam daerah mau pun dari luar daerah. Pada tahun 2019 jumlah mahasiswa pendaftar di Universitas Negeri Gorontalo adalah sebanyak 19.940 orang dengan 814 dosen yang termasuk di dalamnya 34 Guru Besar yang tersebar di 10 fakultas yang ada di Universitas Negeri Gorontalo.
Dengan banyaknya peminat membuat Persaingan masuk di perguruan Tinggi Universitas Negeri Gorontalo sangat lah ketat. Hal ini tentu sepadan dengan nilai akreditasinya.
Dampak covid pada metode PKKMB21
Corona virus atau yang di kenal juga dengan nama covid-19 merupakan penyakit yang telah dianggap sebagai pandemi global,hampir seluruh negara di dunia terkena dampaknya tak terkecuali Indonesia. Tak hanya berdampak di bidang ekonomi dan sosial,corona virus juga sangat berdampak pada sistem pendidikan di Indonesia. Perkembangan kasus terkonfirmasi covid -19 per harinya semakin meningkat di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Saat ini kasus covid-19 di Gorontalo meningkat,mambuat gorontalo berada di wilayah zona merah.
Meningkatnya kasus covid-19 di Gorontalo membuat sistem pembelajaran harus dilakukan secara daring, tak terkecuali untuk Universitas Negeri Gorontalo (UNG).Bukan hanya pembelajaran yang dilakukan secara daring, bahkan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasisw Baru) pada tahun ini juga di laksanakan secara daring. Pada awalnya metode pelaksanaan PKKBM di Universitas Negeri Gorontalo akan dilakukan secara blended.
Namun,akibat melonjaknya kasus covid 19 di Gorontalo, kementerian pendidikan,kebudayaan,riset,dan teknologi Universitas Negeri Gorontalo mengeluarkan surat edaran pemberitahuan metode pelaksanaan PKKMB tahun 2021 yang akan di laksanakan secara full daring ,berdasarkan hasil rapat bidang kemahasiswaan dan alumni mahasiswa Gorontalo pada hari senin tanggal 2 Agustus 2021, yang di tandatangani langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.
Walau di lakukan secara full daring,itu tentu tidak menurunkan semangat panitia dan peserta PKKMB21. Meski dilakukan secara virtual namun itu tidak menghambat kedekatan atau keakraban serta rasa persaudaraan baik atara senior dengan mahasiswa baru ataupun antara sesama mahasiswa baru.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong