CARA MENGOPERASIKAN SCILAB DALAM MATEMATIKA
NAMA : Purnama Aprilia Koem
KELAS : B Pendidikan Matematika
NIM : 411421971
TUGAS : Komputasi dan Pemrograman
A. VARIABEL
Variabel adalah sebuah nama yang digunakan untuk menyimpan nilai suatu bilangan, hasil perhitungan, atau sebuah obyek tertentu. Penyimpanan nilai suatu obyek ke dalam suatu variabel dilakukan dengan menggunakan statemen penugasan sebagai berikut :
var = ekspresi
Dengen var adalah nama variabel yang digunakan untuk menyimpan nilai dari ekspresi yang terdapat di sebelah kanannya. Dalam penamaan suatu variabel terdapat beberapa aturan sebagai berikut :
- Nama suatu variabel harus berupa satu kata yang utuj dan didalamnya tidak boleh terdapat tanda spasi atauun simbol operator aritmatika ((+), (-), (/), (/), (*), (^)).
- Karakter pertama harus berupa abjad (A-Z dan a-z) atau simbol tertentu ((%), (_), (#), ($), (?)). kemudian karakter berikutnya dapat berupa abjad (A-Z dan a-z), angka (0-9), atau ((%), (_), (#), ($), (?)).
- Nama sebuah variabel dapat dibuat sepanjang mungkin namun hanya 24 karakter pertama yang akan digunakan oleh Scilab
Contoh-contoh penggunaan suatu variabel yaiu :
B. OPERATOR
Operator adalah simbol khusus yang melambangkan suatu operasi tertentu, seperti plus (+) untuk operasi penjumlahan dan operasi konkatenasi string, bintang (*) untuk operasi perkalian, lebih besar (>) untuk operasi perbandingan lebih besar, dan lain sebagainya. Penjelasan mengenai beberapa operator adalah sebagai berikut :
- Simbol (<), (>), (==), (<=), (>=) masing-masing adalah operator untuk operasi perbandingan lebih-kecil, lebih-besar, sama, lebih-kecil atau sama dan lebih-besar atau sama.
- Simbol & adalah operator untuk operasi logika dan
- Variabel khusus %eps adalah variabel khusus untuk menyatakan presis komputer dalam operasi aritmatika.
Contoh-contoh penggunaan suatu operasi yaiu :
C. MATRIK
Matrik adalah tipe dasar dari semua data atau objek didalam Scilab. Matrik adalah larik data yang berbentuk segi empat. Bilangan atau skalar adalah bentuk khusus dari sebuah matrik, dimana skalar adalah matrik dengan elemen tunggal.
Berikut adalah sebuah contoh objek matrik yaitu :
Tanda ([) dan (]) adalah sepasang operator yang dapat digunakan untuk membuat suatu matrik atau vektor secara manual.
D. OPERASI PERBANDINGAN
Operasi perbandingan adalah operasi yang dioperasikan secara elemen-dengan-elemen sehingga operasi ini hanya dapat dilakukan terhadap antara skalar dengan skalar atau vektor/matrik, atau antara dua buah matrik/vektor yang berdimensi sama. Output dari operasi perbandingan adalah sebuah obyek boolean. Apabila ekspresi yang diuji pada suatu operasi perbandingan mempunyai nilai logika benar maka outputnya adalah obyek boolean T (true, benar) namun jika ekpresi yang diuji mempunyai nilai logika salah maka outputnya adalah obyek boolean F (false, salah).
Nilai dari dua obyek dapat dibandingkan dengan menggunakan operator-operator seperti yang terdapat pada tabel di bawah ini.
- == (Sama dengan)
- < (Lebih kecil dari)
- <= (Lebih kecil dari atau sama dengan)
- > (Lebih besar dari)
- >= (Lebih besar dari atau sama dengan)
- <> atau ~= (Ttidak sama dengan)
Berikut ini beberapa contoh operasi perbandingan yaitu :
Berikut ini adalah contoh penggunaan operasi perbandingan yang terdapat didalam suatu blok kondisional if-else.
Penggunaan operasi perbandingan pada suatu blok perulangan while dapat dilihat pada contoh dibawah ini :
E. OPERASI LOGIKA
Suatu operasi logika digunakan untuk menentukan nilai logika yang dihasilkan oleh kombinasi logika atau (or), logika dan (and) dari dua objek boolean, atau untuk melakukan operasi negasi (not) terhadap suatu objek boolean. Operasi logika adalah operasi yang bersifat elemen dengan elemen. Objek-objek yang diuji dalam suatu operasi logika dapat berupa suatu eksperesi perbandingan maupun berupa suatu konstanta Boolean.
Operator-operator logika adalah sebagai berikut :
- & (dan (and))
- | (atau (or))
- ~ (negasi/bukan (not))
- %t (konstanta boolean untuk benar (true))
- %f (konstanta boolean untuk salah (false)
Berikut ini beberapa contoh operasi logika yaiu :
Berikut ini adalah contoh pengunaan operasi perbandingan yang terdapat di dalam suatu blok kondisional if-else.
Penggunaan operasi perbandingan pada suatu blok perulangan while dapat dilihat pada contoh dibawah ini.
suatu operasi logika juga dapat diterapkan terhadap objek-objek numerik. pada kasus ini, angka nol akan dianggap sebagai konstanta Boolean salah (F) dan sembarang angka lainnya selain angka nol akan dianggap sebagai konstanta Boolean benar (T). berikut ini contoh operasi logika terhadap objek-objek numerik.
F. FUNGSI-FUNGSI LOGIKA
1.) And
- and (A) atau and (A, '*') : fungsi logika and dioperasikan terhadap semua elemen matrik.
- and (A,1) atau and (A,'r') : fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen setiap vektor kolom yang menyusun matrik A.
- and (A,2) atau and (A, 'c') : fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A.
Dimana A adalah suatu matrik boolean. Output dari fungsi and adalah konstanta boolean T jika semua elemen matrik yang diuji mempunyai nilai benar dan konstanta boolean F jika terdapat sebuah elemen matrik yang diuji yang mempunyai nilai salah.
contoh penggunaan fungsi and yaitu :
2.) Or
- Or (A) atau or (A, '*') : fungsi logika or dioperasikan terhadap semua elemen matrik.
- Or (A,1) atau or (A,'r') : fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen setiap vektor kolom yang menyusun matrik A.
- Or (A,2) atau or (A, 'c') : fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A.
Dimana A adalah suatu matrik boolean. Output dari fungsi or adalah konstanta boolean T jika terdapat sebuah elemen matrik yang diuji mempunyai nilai benar dan konstanta boolean F jika semua elemen matrik yang diuji yang mempunyai nilai salah.
contoh penggunaan fungsi or yaitu :
G. FUNGSI-FUNGSI PENGUJIAN
- isdef ("x") : Untuk mendapatkan informasi mengenai eksistensi variabel x.
- isreal (x) : untuk memeriksa apakah semua elemen dari matriks x merupakan bilangan real.
- isinf (x) : Untuk memeriksa apakah elemen-elemen matrik x merupakan konstranta takhingga.
- isnan (x) : Untuk memeriksa apakah elemen-elemen matrik x merupakan konstranta takhingga.
- isempty (x) : Untuk memeriksa apakah x merupakan matrik kosong.
- isequal (x,y) : Untuk memeriksa apakah x dan y adalah matrik yang sama.
- isvector (x) : Untuk memeriksa apakah x adalah sebuah vektor.
Contoh ilustrasi penggunaan dari fungsi-fungsi pengujian yaitu :
H. PENGULANGAN DAN KONDISIONAL
- FOR
Statemen for digunakan untuk melakukan eksekusi secara berulang dalam jumlah tertentu terhadap suatu blog-statemen.
for var = exp
blok-statemen
end
Dimana var adalah variabel perulangan dan exp adalah ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for. Ekspesi perulangan biasanya berupa sebuah vektor inkremental, j:k atau j:d:k.
Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangannya adalahsebagai berikut :
Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j:k sebagai ekspresi perulangannya adalah sebagai berukut :
Pada sebuah perulangan yang menggunakan suatu vektor sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perungannya adalah sebanyak jumlah elemen vektor dimana pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah nilai elemn ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh dibawah ini :
kemudian pada suatu perulangan yang menggunakan suatu matrik sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah kolom matrik dan pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah vektor kolom ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh berikut ini :
Statemen perulangan for juga dapat diletakkan didalam sebuah statemen perulangan yang lain, seperti pada contoh dibawah ini :
- WHILE
Statemen perulangan while digunakan untuk menangani suatu proses perulangan yang jumlah perulangannya tidak dapat ditentukan secara pasti.
while ekspresi then
blok-statemen
end
Blok statemen yang terdapat di dalam sebuah blok perulangan while akan dieksekusi secara berulang selama ekspresi yang diuji masih bernilai benar, proses perulangan akan dihentikan jika ekspresi yang diuji bernilai salah. Kata-kunci then dapat diganti dengan ENTER, do, simbol koma (,) atau simbol titik-koma (;).
Berikut ini sebuah contoh operasi perulangan dengan statemen while :
Contoh berikutnya yang menggambarkan penggunaan statemen perulangan while adalah sebagai berikut :
- BREAK
Statemen break digunakan untuk menghentikan suatu proses perulangan secara paksa. pada suatu perulangan yang bersarang, statemen break hanya akan menghentikan proses preulangan dimana statemen break berada. Berikut ini contoh penggunaan statemen break :
- CONTINUE
Di dalam suatu blog perulangan, penggunaan statemen continue akan menyebabkan statemen-statemen yang terletak dibawahnya tidak akan di eksekusi dan prosesnya dilanjutkan kelangkah perulangan berikutnya. Statemen continue yang terletak didalam suatu perulangan yang bertingkat hanya akan berpengaruh terhadap blog perulangan yang melingkupinya saja.
Contoh penggunaan statemen continue adalah sebagai berikut :
Penggunaan statemen continue didalam suatu blok perulangan kadang dapat dihindari dengan menggunakan statemen-statemen lain yang ekuivalen. sebagai contoh, perhitungan diatas dapat diselesaikan tanpa harus menggunakan statemen continue dengan statemen -statemen sebagai berikut.
- F-ELSE
Statemen if-else digunakan untuk mmengontrol apakah suatu blok statemen akan dieksekusi atau tidak.
if ekspresi then
blok-statemen
end
Blok statemen yang terletak di dalam blok if hanya akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji bernilai benar. Kata-kunci then dalam blok kondisional if-else dapat diganti dengan ENTER, tanda koma (,) atau tanda titik-koma (;).
berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if.
Pada blok kondisional if-else jika ekspresi yang diuji memfunyai nilai benar maka blok statemen pertama yang akan dieksekusi namun jika ekspresi yang diuji bernilai salah maka blok-statemen kedua yang akan dieksekusi. contoh penggunaan statemen if-else adalah sebagai berikut:
Pada blok kondisional if-else if-else, suatu blok statemen akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji untuk blok;statemen tersebut memfunyai nilai benar. apabila semua ekspresi yang diuji tidak ada yang mempunyai nilai logika benar maka blok statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi. blok else bersifat opsional an dapat diabaikan apabila tidak diperlukan. berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if-else if-else:
- SELECT-CASE
Statemen kondisional select-case cocok untuk digunakan jika ekpsresi yang diuji dalam blok kondisional mempunyai nilai diskrit, baik berupa suatu data integer maupun string. pada blok kondisional select-case, jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai yang sama dengan nilai ekspresi dari suatu case maka blok-statemen pada case tersebut yang akan di eksekusi. namun jika nilai dari ekspresi yang diuji tidak ada yang sama dengan salah satu dari nilai ekspresi pada suatu case maka blok statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi. blok else bersifat opsional dan dapat tidak digunakan jika tidak diperlukan. berikut ini contoh penggunaan statemen select-case.
I. EDITOR TEKS SCINOTES
SciNotes adalah sbuah program editor teks yang disediakan oleh Scilab untuk memudahkan pembuatan atau pengembangan sebuh file skrip atau fungsi. SciNotes dapat dijalankan melalui menu Applications --> SciNotes yang terdapat pada jendela konsol Scilab atau dengan menggunakan perintah editor atau scinotes. Gambar beikut ini adalah tampilan dari jendela editor teks SciNotes.
SciNotes menyediakan fitur-fitur menarik yang sangat berguna pada waktu pembuatan atau pengeditan suatu file skip atau fungsi. Fitur-fitur tersebut antara lain sebagai berikut :
- Penggunaan warna-warna tertentu untuk memperjelas sintaksis suatu statemen.
- Indentasi secara otomatis pada saat penulisan suatu blok statemen perulangan atau kondisional.
- Dapat memperbaiki indentasi pada statemen-statemen yang diblok.
- Autocompletion terhadap operator atau kata-kunci.
- Pencarian dan pengganti terhadap suatu kata atau frasa yang terdapat didalam file yang sedang dibuka.
Berikut ini adalah sebuah ilustrasi pembuatan sebuah fungsi dalam SciNotes :
File skip atau fungsi yang telah selesai dibuat dalam SciNotes dapat dieksekusi ke dalam konsol Scilab melalui menu execute atau dengan menggunakan tombol klik kanan pada mouse.
J. SKRIP
Skrip adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab. Pada saat suatu skrip dijalankan maka statemen-statemen yang terdapat di dalamnya akan dieksekusi seolah-olah statemen-statemen tersebut diketikkan pada jendela Scilab.
- PEMBUATAN SKRIP
Pada dasarnya suatu file skrip dapat dibuat dengan menggunakan sembarang program editor teks, seperti notpad. Namun cara terbaik dalam pembuatan sebuah file skrip yaitu dengan program editor teks SciNotes karena program tersebut merupakan teks editor yang disediakan oleh Scilab untuk memudahkan pembuatan sebuah file skrip atau file fungsi. SciNotes dapat dijalankan melalui jendela Scilab melalui menu Application --> SciNotes.
Sebuah skrip yang telah selesai dibuat dengan teks editor SciNotes dapat disimpan dengan menggunakan menu File --> Save. Meskipun dapat digunakan sembarang ektensi, namun sebuah file skrip sebaiknya disimpan dengan ekstensi sce.
Contoh 1
Deret Fibonacci. Berikut ini adalah sebuah skrip [fibo.sec] untuk menentukan sejumlah 40 suku awal dari deret Fibonacci.
- CARA MENJALANKAN SUATU SKRIP
Staremen-statemen yang terdapat di dalam sebuah skrip yang sedang dibuka pada jendela SciNote dapat dijalankan melalui menu Execute --> File with no Echo maka tampilan berikut ini akan muncul pada Jendela Scilab.
Sebuah file skrip yang tersimpan pada sebuah direktory dapat dieksekusi dengan statemen exec(file_skrip) dimana file_skrip adalah nama filenya. Apabila filenya tersimpan pada direktori kerja maka argumen file_skrip cukup dinyatakan dengan menggunakan nama filenya saja, seperti contoh dibawah ini :
Namun jika filenya tidak tersimpan pada direktori kerja maka argumen file_skrip harus berupa file skrip dan nama direktorinya, seperti yang dicontohkan dibawah ini :
Apabila di belakang statemen exec( file_skrip) tidak ditemabahkan tanda titik-koma (;) maka statemen-statemen yang terdapat didalam skrip yang dieksekusi akan ditampilkan pada jendea Scilab.
Contoh 2
Deret Bilangan Prima. Berikut ini adalah sebuah skrip untuk membuat deret bilangan prima yang nilainya lebih kecil dari suatu bilangan bulat n.
Anggap skrip ini bernama [prima.sce]. Eksekusi terhadap file skrip ini untuk mencari deret bilangan prima yang lebih kecil dari bilangan 18 akan menghasilkan tampilan seperti yang diperlihatkan dibawah ini.
- KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SKRIP
Penyelesaian suatu perhitungan yang relatif panjang melalui sebuah file skrip merupakan cara yang lebih baik dan efektif dibandingkan penyelesaiannya melalui jendela Scilab. Hal ini karena jika ditemukan kesalahan dalam perhitungan atau dalam penulisan statemen dalam file skrip maka perbaikan kesalahannya hanya dilakukan terhadap statemen-statemen yang salah saja. Seandainya perhitungannya dilakukan melalui jendela Scilab maka semua statemennya harus ditulis ulang kembali disertai dengan perbaikan pada statemen-statemen. yang salah. Keuntunga lainnya yaitu sebuah file skrip dapat digunakan sebagai dokumentasi dari suatu perhitungan yang telah dilakukan.
Sayangnya untuk suatu perhitunga dengan data yang berbeda maka harus dilakukan pengeditan terlebih dahulu terhadap file skripnya dan setelah itu melakukan eksekusi untuk melihat hasil perhitungannya. Untuk kondisi semacam ini penggunaan skrip menjadi tidak praktis dan sebaiknya digunakan file fungsi. Penjelasan rinci mengenai file fungsi diberikan pada bab selanjutnya.
L. FUNGSI
Suatu fungsi adalah sekumpulan statemen yang merepresentasikan sebuah komputasi tertente=u. Suatu fungsi dapat dibuat dalam bentuk sebuah file teks (file-fungsi) atau dibuat secara langsung pada jendela Scilab.
- FILE-FUNGSI
File-fungsi adalah sebuah file teks yang didalamnya terdapat statemen-statemen Scilab dimana statemen-statemen tersebut harus ditulis dengan sintaks sebagai berikut.
Dimana func_name adalah nama fungsi, in1, in2 adalah argumen-argumen input kemudian out1, out2 adalah argumen-argumen output. Pada fungsi yang tidak mempunyai argumen input penggunaan tanda kurung kiri dan kurung kanan, ( ), bersifat opsional. Pada fungsi-fungsi yang mempunyai argumen output tunggal penggunaan kuring-siku kiri dan kuring-siku kanan, [ ], berarti opsional. Aturan penamaan fungsi adalah sama seperti aturan penamaan suatu variabel.
Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dilakukan pasa saat pembuatan sebuah dungsi :
- Pada bagian awal sebuah fungsi, dimasukkan beberapa baris komentar yang berisi tentang tujuan komputasi dari fungsi.
- Variabel-variabel yang terdapat didalam suatu fungsi harus mudah dimengerti.
- Terdapat penjelasan singkat tentang variabel-variabel yang digunakan.
- Menuliskan baris komentar pada bagian awal dari suatu blok statemen yang cukup panjang maupun pada blok-statemen untuk perhitungan yang cukup sulit.
- Menggunakan baris kosong untuk memisahkan suatu blok-statemen dengan blok-statemen lainnya
- Menggunakan identitas pada blok-statemen perulangan dan kondisional.
- Menggunakan spasi dan tanda kurung dalam penulisan suatu ekspresi matematika sehingga ekspresinya mudah dibaca dan dipahami.
Sebuah fungsi yang ditulis dengan gaya penulisan yang baik akan mudah untuk dibaca dan dimengerti. Manfaat lainnya yaitu proses pengecekan atau perbaikan jika ada kesalahan dalam fungsi yang telah dibuat dapat dilakukan dengan mudah.
Sebuah file-fungsi yang telah selesai dibuat dengan teks editor SciNotes dapat disimpan ke dalam sebuah file tertentu melalui menu file --> save. Meskipun dapat digunakan sembarang ekstensi namun sebaiknya suatu file fungsi disimpan dengan ekstensi sci. Pada sebuah file-dungsi didalamnya dapat terdiri dari sebuah fungsi saja maupun beberapa fungsi seperti yang ditunjukkan pasa contoh-contoh dibawah ini.
Contoh 1
Deret Fibonacci. N Suku-suku awal dari deret Fibonacci [Fibonacci.sci]
Contoh 2
Beberapa fungsi trigonometri dengan argumen sudut dalam satuan derajat [trig_derajat.sci].
Contoh 3
Metode Secant. Metode Secant adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sebuah persamaan nonlinier f(x) = 0. Berikut ini adalah fungsi yang merupakan implementasi dari metode secant [secant.sci].
- PENGGUNAAN FUNGSI-FUNGSI YANG TERSIMPAN PADA SUATU FILE-FUNGSI
Suatu fungsi yang terdapat dalam sebuah file-fungsi haris dieksekusi terlebih sebelum dapat digunakan . Untuk file fungsi yang terbuka pada jendela SciNotes, hal ini dapat dilakukan melalui menu Execute.
File-fungsi yang tersimpan pada suatu direktori tertentu dapat dieksekusi dengan statemen exec(nama_file), dimana nama_file adalah nama dari file-fungsi. Jika file-fungsi tersimpan pada direktori kerja maka argumen nama_ file cukup dengan nama filenya saja, seperti pada contoh dibawah ini :
Namun jika file-fungsi tidak tersimpan pada direktori kerja maka argumen nama_file harus ditulis dengan nama file-fungsi beserta nama direktorinya.
Jika di belakang statemen exec(nama_file) tidak ditambahkan tanda titik-koma maka semua statemen yang terdapat didalam file-fungsi akan ditampilkan pada jendela Scilab.
Sebuah file-fungsi juga dapat dieksekusi melalui menu File --> Execute yang terdapat pada jendela Scilab.
Setelah dilakukan eksekusi terhadap file-fungsi yang terdapat di dalamnya dapat dijalankan seperti fungsi-fungsi yang telah terpasang didalam Scilab.
- MEMBUAT SUATU FUNGSI SECARA LANGSUNG PADA JENDELA SCILAB
Selain dalam bentuk file-fungsi, sebuah fungsi juga dapat dibuat secara langsung pada jendela Scilab dengan menggunakan blok statemen function-endfunction atau dengan menggunakan fungsi deff. Fungsi-fungsi yang dibuat dengan cara ini akan tersimpan secara otomatis didalam ruang kerja sehingga dapat langsung digunakan tanpa perlu dipanggil terlebih dahulu seperti pada sebuah file-fungsi. Fungsi-fungsi yang dibuat secara langsung pada jendela Scilab hanya bersifat sementara dan akan hilang ketika program Scilab ditutup.
- PEMBUATAN FUNGSI DENGAN BLOK STATEMEN FUNCTION-ENDFUNCTION
Sintaks pembuatan suatu fungsi baru secara langsung pada jendela Scilab dengan menggunakan blok statemen function-endfunction adalah sama seperti sintaks penulisan suatu fungsi dalam sebuah file-fungsi.
Berikut ini ilustrasi pembuatan fungsi secara langsing pada jendela Scilab.
- PEMBUATAN FUNGSI DENGAN FUNGSI DEFF
Pembuatan sebuah fungsi baru secara langsung pada jendela Scilab dengan fungsi deff dapat dilakukan dengan menggunakan sintaks sebagai berikut :
dimana out1,out2 adalah argumen-argumen output, in1,in2 adalah argumen-argumen input dan blok_statemen adalah statemen-statemen untuk fungsi fname.
Semua statemen yang terdapat didalam blok_statemen harus ditulis diantara tanda kutip-tunggal (') atau tanda kutip-ganda (") dan untuk memisahkan statemen yang berbeda dapat digunakan tanda koma (,) atau titik-koma (;).
Berikut ini contoh-contoh pembuatan suatu fungsi dengan menggunakan perintah deff.
Berikut ini ilustrasi penggunaan fungsi-fungsi yang telah dibuat dengan fungsi deff.
- FUNGSI REKURSIF
Rekursif adalah proses pemanggilan sebuah fungsi terhadap dirinya sendiri. Suatu fungsi yang didalamnya terdapat suatu proses rekursi disebut sebagai fungsi rekursif.
Contoh 5
Formula untuk menghitung faktorial dari suatu bilangan bulat n yaitu :
faktorial (n)={1 jika n<= 1
n(n-1)(n-2)...x2x1 jika n>1
Untuk n>1, fungsi faktorial dapat dunyatakan dalam bentuk sebagai berikut :
faktorial(n) = n faktorial(n-1)
Berikut ini adalah implementasi statemen-statemen untuk fungsi faktorial.
Contoh 6.
Suku ke-n dari deret Fibonacci dapat dinyatakan dengan formula berukut :
fn = fn-1 + fn-2 dimana f1 = 1 dan f2 = 2.
- PENGONTROLAN EKSEKUSI SUATU FUNGSI
Perintah resume, resume dan abort dapat digunakan untuk mengontrol eksekusi sebuah fungsi. Penjelasan mengenai perintah-perintah tersebut adalah sebagai berikut :
- Perintah resume dan return adalah perintah yang ekuivalen. Perintah resume atau return digunakan untuk keluar dari suatu fungsi namun fungsi tetap menghasilkan suatu nilai keluaran. Namun jika sebuah fungsi dijalankan dalam mode pause maka penggunaan perintah resume atau return akan menghentikan mode pause dan proses eksekusi fungsi dilanjutkan kembali.
- Perintah abort dapat digunakan untuk menghentikan proses eksekusi yang sedang berlangsung pada suatu file atau skrip. Perintah error dan warning dapat digunakan untuk menampilkan pesan kesalahan yang terjadi.
Ilustrasi dari penggunaan perintah-perintah di atas diberikan pada contoh di bawah ini.
Contoh 7
Pada contoh ini fungsi [secant.sci] yang terdapat pada contoh 3 dimodifikasi dengan menyisipkan perintah return, eror, warning dan abort ke dalamnya dan file hasil modifikasinya dinamakan [fsecant.sci].
- MENYELA EKSEKUSI PROGRAM DAN MELAKUKAN DEBUGGING
Pause
Statemen pause akan menyala proses eksekusi yang sedang berlangsung di dalam sebuah fungsi atau skrip. Proses eksekusi akan dihentikan pada baris dimana statemen pause tersebut diletakkan. Statemen pause biasanya digunakan untuk dalam proses debugging terhadap suatu skrip atau fungsi. berikut ini ilustrasi penggunaan perintah pause.
Contoh 8.
File-fungsi [psecant.sci] yang terdapat pada contoh merupakan modifikasi dari file-fungsi [fsecant.sci] dengan menambahkan statemen pause di dalamnya.
Selanjutnya kita panggil fungsi psecant. sci ke dalam ruang kerja dan kemudian digunakan untuk mencari akar dari fungsi f(x)=x-exp(-x).
Setbpt
Berbeda dengan pause, statemen setbpt hanya dapat digunakan terhadap sebuah fungsi. pada penggunaan statemen setbpt tidak perlukan adanya penyisipan statemen tersebut ke dalam fungsi dan dijalankan pada jendela Scilab dengan sintaks sebagai berikut :
setbpt(nama-fungsi, [nomer-baris])
dimana nama-fungsi adalah nama fungsi dan nomer-baris adalah nomer baris yang akan dipasangkan titik sela.
Contoh 9.
Pada contoh ini fungsi [fsecant.sci] digunakan untuk menetukan akar dari fungsi f(x)=x-exp(-x).
Namun pada saat eksekusi ditambahkan beberapa titik sela dengan menggunakan fungsi setbpt. Anggap pada fungsi fsecant kita tambahkan titik sela pada baris ke-27 dan ke-37 maka perintahnya adalah sebagai berikut :
Selanjutnya kita jalankan fungsi fsecant maka tampil pada jendela Scilab adalah seperti berikut.
Terlihat bahwa efek dari perintah setbpt adalah sama dengan perintah pause.
Setelah tanda -1-> kita dapat memberikan perintah-perintah seperti pada baris perintah biasa.
Menampilkan Baris Komentar yang Terdapat pada Bagian Awal Suatu Fungsi
Pada bagian awal suatu fungsi biasanya terdapat beberapa baris komentar. Baris komentar tersebut kita dapat tampilkan dengan perintah sebagai berikut.
head_coments("func")
Dimana funs adalah nama fungsi. Sebelum perintah tersebut dijalankan maka kita harus memanggil fungsinya terlebih dahulu ke dalam ruang kerja Scilab
Kelebihan Fungsi
Dibandingkan dengan skrip, fungsi mempunyai kelebihan sebagai berikut.
- Fungsi mempunyai argumen input sehingga suatu fungsi dapat digunakan untuk melakukan perhitungan dengan berbagai macam data yang berbeda tanpa harus melakukan perubahan terhadap statemen-statemen yang terdapat di dalamnya. Jika skrip digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap beberapa data yang berbeda maka harus dilakukan pengeditan terhadap file skripnya untuk merubah nilai inputnya
- Semua variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi bersifat lokal dan tidak akan tersimpan pada ruang kerja, kecuali untuk variabel-variabel yang dinyatakan sebagai variabel global. Di dalam skrip, semua variabel yang terdapat di dalamnya akan tersimpan pada ruang kerja sehingga secara tidak sengaja dapat merubah nilai dari variabel yang telah tersimpan sebelumnya apabila mempunyai nama yang sama.
M. INPUT DAN OUTPUT
- MEMASUKKAN DATA DENGAN FUNGSI INPUT
Selain melalui baris perintah, suatu data juga dapat dimasukkan dengan fungsi input dengan sintaks sebagai berikut.
x = input("teks")
x = input("teks", "staring")
Dimana teks adalah keterangan tentang data yang akan dimasukkan. Jika data yang dimasukkan berupa staring maka "staring" harus digunakan sebagai argumen kedua pada fungsi input. Argumen "staring" dapat disingkat dengan karaker tunggal "s".
Berikut ini contoh penggunaan fungsi input.
n = input("Jumlah iterasi ?")
s = input("Metode ?', "s")
Apabila kedua perintah tersebut dihalankan maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Jumlah Iterasi ?
Metode ?
Fungsi input dapat digunakan di dalam sebuah skrip untuk proses pemasukan data secara interaktif.
- MENAMPILKAN NILAI SUATU VARIABEL DENGAN FUNGSI DISP
Selaind dengan cara menuliskan nama variabelnya pada baris perintah, nilai dari suatu variabel var juga dapat ditampilkan pada jendela Scilab dengan sungsi disp(var), seperti yang ditunjukkan pada beberapa contoh diabwah ini.
Fungsi disp juga dapat digunakan untuk menampilkan nilai dari beberapa variabel sekaligus dengan menggunakan sintaks disp(var1, var2, ... varn), dimana var1, var2, varn adalah nama-nama variabel. Fungsi disp akan menampilakan nilai variabel-variabel dengan urutan yang terbalik dengan urutan daftar variabel pada argumen input.
Untuk variabel numerik, perintah disp akan menampilkan nilainya sesuai dengan format yang sedang digunakan.
- PENANDA FILE
Penanda file adalah angka yang digunakan oleh Scilab sebagai untuk file untuk file-file yang sedang digunakan pada proses pembacaan atau penulisan data. Namun terdapat sebuah perkecualian pada penanda file, yaitu untuk angka 5 dan 6. kedua angka tersebut telah digunakan secara khusus oleh Scilab masing-masing sebagai penanda untuk papan-ketik dan jendela Scilab. Kedua nilai tersebut tersimpan dalam variabel khusus %io.
Seperti penanda file lainnya, angka 5 atau %io(1) dan angka 6 atau io(2) dapat digunakan pada proses pemasukan data maupun penulisan data.
- MENCETAK NILAI VARIABEL DENGAN FUNGSI PRINT
Sebuah variabel juga dapat dicetak nama dan nilainya ke dalam suatu file dengan fungsi print yang mempunyai sintak sebagai berikut :
print(nama_file, x1, x2, ..., xn)
Dimana nama_file adalah nama file untuk menyimpan variabel x1, x2, ..., xn. Nama file harus ditulis dengan nama direktorinya apabila filenya tidak berada pada direktori kerja, namun jika berada dalam direktori kerja maka cukup dengan nama filenya saja. Urutan dari tampilan variabel yang dihasilkan oleh fungsi print adalah terbalik dengan urutan variabel-variabel pada argumen inputnya. Fungsi print akan mencetak data numerik sesuai dengan format numerik yang sedang digunakan.
Fungsi print juga dapat digunakan untuk menampilkan nilai sebuah variabel pada jendela Scilab dengan menggunakan angka 6 atau %io(2) sebagai argumen nama file.
print (%io(2), x1, x2, ..., xn)
Contoh penggunaan fungsi print adalah sebagai berikut :
Isi dari file xy.txt adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini.
- MEMBUKA DAN MENUTUP FILE DATA
Pada beberapa proses input dan output dengan suatu file, kadang filenya harus dibuka terlebuh dahulu sebelum dapat digunakan dan kemudian ditutup kembali jika telah selesai dipergunakan.
Sebuah file dapat dibuka dengan fungsi file yang mempunyai sintaks sebagai berikut :
fid - file('open", fname, status)
dimana fid adalah angka penanda file, fname adalah nama file data dan status adalah status file. Nama fle harus ditulis dengan spesifikasi lengkap apabila filenya tida berada pada direktori kerja dan jika berada dalam direktori kerja cukup dengan nama filenya saja. Argumen status pada fungsi file adalah staring yang menunjukkan status file yang nilainya adalah salah satu dari beberapa staring dibawah ini :
- 'new' untuk file yang baru (default)
- 'old' untuk file yang sudah ada
- 'unknown' untuk file yang statusnya tidak diketahui
- 'scratch' untuk file yang digunakan secara sementara dan akan dihapis pada akhir sesi Scilab
Misalkan data-data yang akan disimpan ke dalam file adalah sebagai berikut :
Anggap data-data tersebut akan disimpan ke dalam file data1.txt dan data2.txt, maka dibuat terlebih dahulu file-filenya dengan perintah sebagai berikut :
Nilai dari varibabel FreeSoftware disimpan ke dalam file data1.txt dengan perintah sebagai berikut.
Penjelasan mengenai perintah write akan diberikan pada subbab selanjutnya. Isi dari file data1.txt adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar 15.2.
Berikut adalah perintah-perintah untuk menyimpan nilai variabel R pada file data2.txt, dengan menambahkan sebuah keterangan tambahan pada baris pertama.
File-file telah dibuka dengan statemen file('open', ...) dapat ditutup dengan statemen file('close', fid), dimana fid adalah penanda file. Sebagai contoh, untuk menutup file data1.txt dapat digunakan salah satu dari statemen di bawah ini.
Daftar file-file yang sedang digunakan dapat dilihat dengan menggunakan fungsi file tanpa menggunakan argumen input, seperti pada contoh dibawah ini.
Angka 0 adalah penanda file untuk file, sedangkan angka 5 dan 6 adalah penanda untuk papan ketik dan jendela Scilab.
Sebuah file juga dapat dibuka dengan fungsi mopen yang mempunyai sebagai berikut :
fid = mopen(fname, mode)
dimana fid adalah angka penanda file, fname adalah nama file data dan mode adalah staring yang menyatakan operasi pada file. Nama file harus ditulis dengan spesifikasi lengkap apabila tidak berada pada direktori kerja namun apabila berada dalam direktori kerja cukup dengan nama filenya saja.
Berikut inii beberapa pilihan untuk argumen mode yang terdapat pada fungsi mopen :
- 'r' : untuk membaca dari file, filenya harus sudah ada apabila filenya tidak ada maka operasinya tidak dilakukan.
- 'w' : untuk menulis pada file baru, jika filenya sudah ada maka isinya akan dihapus dan diganti dengan data yang baru.
- 'a' : untuk menambahkan data pada file, jika filenya belum ada maka filenya akan dibuat oleh Scilab.
- INFORMASI MENGENAI FILE-FILE YANG TELAH DIBUKA
Informasi mengenai sebuah file yang sedang dibuka dapat diketahui dengan fungso dispfiles(fid), dimana fid adalah penanda file. Jika fungsi dispfiles dijalankan tanpa argumen maka ditampilkan informasi dari semua file yang sedang dibuka. Berikut ini ilustrasi penggunaan fungsi dispfiles.
- MENYIMPAN DAN MEMBACA DATA STARING DALAM FORMAT TEKS ASCII
Suatu data staring dapat disimpan ke dalam sebuah file teks dengan fungsi mput1 yang mempunyai sebagai berikut : mput1(str, nama_file)
dimana str adalah nama staring yang akan ditulis dan nama_file adalah nama dari file yang digunakan untuk menyimpan staring. Penggunaan fungsi mput1 tidak memerlukan filenya untuk dibuka terlebih dahulu.
Data staring yang tersimpan suati file teks dapat dibaca dengan menggunakan fungsi mget1 yang mempunyai sintak sebagai berikut : mget1(nam_file, n)
dimana nama_file adalah nama dari file dimana staring tersimpan, dan n adalah jumlah baris yang akan dibaca. Argumen n bersifat opsional jika tidak digunakan maka semua baris staring akan dibaca.
contoh penggunaan fungsi mput1 dan mget1 adalah sebagai berikut :
- MENIMPAN DAN MEMBACA DATA DENGAN FORMAT FORTRAN
Fungsi write adalah dapat digunakan untuk menyimpan nilai suatu variabel ke dalam sebuah file atau untuk menampilkannya pada jendela Scilab. Sintaks dari fungsi write adalah sebagai berikut :
write (nama_file, var, fmt)
dimana nama_file adalah penanda file atau nama file, var adalah nama variabel dan fmt adalah format penulisan yang digunakan. Argumen fmt bersifat optional, apabila tidak dipergunakan maka data akan ditulis dengan format default.
Format penulisan data pada fungsi writa adalah serupa dengan format pada bahasa Fortran. Berikut ini karakter-karakter yang dapat digunakan untuk format penulisan data :
- / baris baru
- i[w] bilangan integer dengan lebar w karakter
- f[w.d] bilangan desimal dengan lebar w karakter yang memiliki d digit setelah titik desimal, disarankan nilai w >= (d+3).
- e[w.d] bilangan desimal dengan notasi sains E, untuk menyatakan pangkat dari 10, dengan lebar w karakter yang memiliki d digit setelah titik desimal, disarankan nilai w >= (d+7).
- [n]x spasi sebanyak n.
- t[n] meletakkan kursor pada posisi n.
Format bilangan integer dan desimal dapat diulangi beberapa kali dengan meletakkan jumlah perulangan di depannya. Jika terdapat beberapa format maka tanda koma digunakan sebagai pemisah antara format yang satu dengan format yang lain. Format yang berulanga dapat dibuat dengan menggunakan tanda kurung untuk melingkupi format tersebut dan dengan jumlah perulangan di depannya.
Berikut ini beberapa contoh format penulisan data.
'(5x,f5.2,5x,i2,f10.3)','(5x,2f10.2,5i5)','(/10x,5(f10.3,2x))'
Contoh penggunaan fungsi write untuk menuliskan data pada sebuah file adalah sebagai berikut :
Isi dari file x.dat adalah seperti pada gambar diabwah ini
Berikut ini adalah contoh penulisan nilai variabel pada jendela Scilab dengan fungsi write.
Pembacaan data dari suatu file maupun dari papan ketika dengan menggunakan format Fortran dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi read sebagai berikut :
x = read (nama_file, m, n, fmt)
dimana nama_file adalah penanda file atau nama file data, m dan n adalah ukuran maktrik data serta fmt adalah format penulisan yang digunakan. Jika tidak diketahui jumlah baris data maka gunakan nilai m=-1. Argumen fmt bersifat opsional dan apabila digunakan maka formatnya harus sesuai dengan format yang digunakan pada waktu penulisan data.
Contoh pembacaan dari sebuab file dengan fungsi read adalah sebagai berikut.
Berikut ini contoh penggunaan fungsi read untuk membaca data dari papan ketik.
- MENYIMPAN DAN MEMBACA DATA DENGAN FORMAT C
Fungsi mfprintf juga dapat digunakan untuk menyimpan nilai suatu variabel ke dalam sebuah file atau untuk menampilkan nilai suatu variabel pada jendela Scilab. Sintaks dari fungsi mfprintf adalah sebagai berikut :
mfprintf(nama_file,fmt, var1, var2, ..., varn)
dimana nama_file adalah nama file data, fmt adalah format penulisan data, serta var1, var2, varn adalah nama-nama variabel yang ingin disimpan pada file data.
Format penulisan data pada fungsi mfprintf adalah serupa dengan format pada bahasa C. Berikut ini karakter-karakter yang dapat digunakan pada penulisan format data :
- \n baris baru
- %[w]i bilangan integer yang mempunyai lebar w karakter
- %[w.d]f bilangan dengan notasi desimal yang mempunyai lebar w karakter dan d digit setelah titik desimal, disarankan nilai w >= (d + 3)
- %[w.d]e bilangan dengan notasi eksponensial e, untuk menyatakan pangkat dari 10 yang mempunyai lebar w karakter dan d digit setelah titik desimal, disarankan nilai w >= (d + 7).
- %[w.d]g bilangan dengan notasi desimal atau notasi eksponensial e jika notasi desimal tidak mencukupi untuk menyatakan bilangan.
- %s staring
- %c karakter
- \t tabulasi
Pembacaan variabel-variabel yang tersimpan pada suatu file juga dapat dilakukan dengan perintah mfscanf yang mempunyai sintak sebagai berikut :
[n, v_1, ... v_n] = mfscanf(r, nama_file, mft)
L = mfscanf(r, nama_file, mft)
dimana r adalah jumlah berapa kali format pembacaan data digunakan, nama_file adalah nama file data, fmt adalah format pembacaan data dalam sintaks bahasa C, n menyatakan jumlah data yang dibaca atau berupa -1 jika tidak ada data yang dibaca -1 jika tidak ada data yang dibaca, v_1, ..., v_n adalah nama-nama variabel yang dibaca, serta L adalah suatu matrik untuk data yang homogen atau suatu list untuk data yang tak homogen atau suatu list untuk data yang tak homogen. Apabila argumen r tidak digunakan maka format pembacaan data hanya akan dipakai sekali. Sintaks format pembacaan data adalah sama dengan format penulisan data.
Berikut ini adalah contoh penggunaan perintah mfscanf dan mfprintf.
- MENCETAK NILAI VARIABEL DENGAN FUNGSI MPRINTF
Nilai dari suatu variabel juga dapat ditampilkan pada jendela Scilab dengan fungsi mprintf. Fungsi ini serupa dengan fungsi disp namun mempunyai kelebihan yatu format penulisan variabelnya dapat diatur sesuai dengan yang kita kehendaki. Sintaks dari fungsi mprintf adalah sebagai berikut.
mprintf(fmt, var1, var2, ..., varn)
dimana fmt adalah format penulisan yang serupa dengan format bahasa C, serta var1, var2, varn adalah nama-nama variabel yang ingin ditampilkan pada jendela Scilab.
Berikut ini contoh penggunaan fungsi mprintf.
- MENYIMPAN DAN MEMBACA SUATU DATA MATRIK
Suatu data matrik dapat disimpan secara langsung pada suatu file tanpa harus membuka filenya terlebih dahulu dengan fungsi fprintfMat yang mempunyai sintak sebagai berikut
fprintfMat(nfile, M, fmt, teks)
dimana nfile adalah nama file data, M adalah data matrik, fmt adalah format penulisan, teks adalah baris teks pertama yang akan dituliskan pada file data. Argumen format dan teks adalah argumen-argumen yang bersifat opsional.
Berikut ini adalah penggunaan perintah fprintfmat.
Isi dari file dataR22a.txt dan dataR22b.txt masing-masing adalah seperti yang terlihat pada gambar-gambar di bawah ini.
Suatu data matrik yang tersimpan pada suatu file dapat dibaca dengan mfungsi fscanfMat yang mempunyai sintaks sebagai berikut ini
[M, teks] = fscanfMat(nama_file)
diamna nama_file adalah nama file data, M adalah data matrik, dan teks adalah staring yang terdapat pada baris pertama dari file data.
Contoh-contoh penggunaan fungsi fscanfMat adalah sebagai berikut.
- MENYIMPAN DAN MEMBACA DATA DENGAN FORMAT BINER
Eemua variabel yang terdapat pada ruang kerja dapat disimpan pada suatu file dengan format biner dengan menggunakan fungsi save,
save("nama_file")
dimana nama_file adalah nama file data. Untuk mengambil nilai dari beberapa variabel saja, misalnya variabel var1 dan var2, maka perintahnya adalah sebagai berikut.
load("nfile", "var1", "var2").
Berikut ini contoh penggunaan perintah save dan load.
Selain dengan menggunakan fungsi save dan load, penyimpanan variabel-variabel yang terdapat pada ruang kerja ke dalam sebuah file dengan format biner dan pembacaan file data dengan format biner juga dapat kita lakukan dengan menu file -> save enviroment dan file -> load enfiroment.
3 Hal tentang Universitas Gorontalo
Universitas Negeri Gorontalo merupakan Kampus Bersejarah
UNG merupakan perguruan tinggi negeri di Gorontalo yang berdiri pada 1 September 1963. Awalnya, kampus ini adalah Junior College yang masih menjadi bagian dari FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah. Selama lebih dari 50 tahun, universitas ini telah mengalami enam kali perubahan nama dan tujuh kali pergantian pimpinan. Mulai dari berstatus sebagai cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado sampai diresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo, oleh Presiden Megawati pada tahun 2004. Universitas Negeri Gorontalo mempunyai moto sebagai Kampus Peradaban. Untuk mewujudkannya, kampus ini membuka pintu untuk berbagai upaya pengembangan manusia, termasuk melalui riset dan penelitian.Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd. mengutamakan program tertentu untuk menghadirkan konsep kampus peradaban. Antara lain dengan mendorong jurusan atau program studi untuk bisa mandiri, kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan akar budaya lokal.
Universitas Negeri Gorontalo termasuk 10 Universitas Terbaik di Indonesia Timur
Menurut Indostudent, pada tahun 2016 Universitas Negeri Gorontalo termasuk 10 universitas terbaik di kawasan Indonesia Timur. Untuk di tingkat nasional, UNG juga tidak kalah bersaing dan masuk dalam kategori 100 universitas terbaik. Berdasarkan data 4International Colleges and Universities, tahun 2016 UNG menempati ranking 72 dari 411 universitas yang terdaftar resmi di Indonesia. Kampus negeri di Provinsi Gorontalo ini juga menempati ranking 1558 di dunia. Hal tersebut tentunya menjadi kebanggaan, karena universitas lain di wilayah Indonesia Timur seperti Universitas Tadulako, Universitas Hassanudin dan Universitas Sam Ratulangi berada pada peringkat 2000-an di tingkat dunia.
Universitas Negeri Gorontalo Mempunyai Akses Informasi SIAT dan SITU
Di UNG akan dimudahkan dengan kehadiran Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) dan Sistem Informasi Tata Usaha (SITU). Keduanya bisa kamu akses lewat website Universitas Negeri Gorontalo.Lewat SIAT, kamu bisa mengakses data perkuliahan seperti Kartu Rencana Studi (KRS) online, data kurikulum, jadwal mata kuliah, data mahasiswa serta dosesn di kampus. Sedangkan SITU berfungsi mendukung proses tata usaha antara mahasiswa dan tenaga pendukung di kampus.
Pedoman akademik (sistem pembelajaran)
Universitas Negeri Gorontalo adalah unversitas yang memiliki sistem pendidikan yang baik, sehingga dengan adanya sistem yang baik ini membuat para mahasiswa lebih mudah untuk mendapatkan ilmu serta berprestasi di bidangnya. Dalam suatu sistem pendidikan ini tentulah harus ada pula pendukungnya yakni sistem pembelajaran yang tertata rapi.
Dalam sistem pembelajaran ini mahasiswa telah di berikan beberapa peraturan dan beberapa ketentuan guna memperjelas serta mempermudah mahasiswa ketika berkuliah nanti. Pada sistem pembelajaran itu sendiri mahasiswa banyak di atur dari berbagai aspek salah satunya dari aspek kehadiran mahasiswa. Untuk kehadiran itu sendiri mahasiswa wajib mengikuti proses pembelajaran minimal 80% dari total pertemuan. Apabila kehadiran mahasiswa kurang dari 80% maka mahasiswa kehilangan hak untuk ikut ujian akhir semester dan dinyatakan mendapatkan nilai E pada mata kuliah tersebut, kecuali disebabkan alasan sakit dan ijin. permohonan izin ini pun haruslah mengikuti beberapa ketentuan. Permohonan ijin diajukan kepada dosen pemberi matakuliah dengan tembusan Ketua Program Studi yang dilampiri surat penugasan atau surat lainnya sebelum perkuliahan kecuali surat keterangan dokter.
itulah beberapa aturan ataupun sistem pembelajaran di UNG yang mengatur mahasiswanya dari segi kehadiran. sistem pembelajaran di UNG ini bukan hanya mengatur masalah kehadiran saja, tetapi masih banyak lagi. hal ini di lakukan agar mahasiswanya terarah dan memiliki pedoman ketika berkuliah di Universitas Negeri Gorontalo.
Pencapaian Prestasi Universitas Negeri Gorontalo
Universitas Negeri Gorontalo merupakan salah satu universitas yang ada di Gorontalo. Universitas ini telah banyak mencetak prestasi di berbagai bidang. Prestasi yang telah di cetak ini pun menjadi salah satu indikator pencapaian dan prestasi dalam mendukung pemeringkatan Perguruan Tinggi. sehingga semakin banyaknya prestasi yang dicapai maka hal ini akan memajukan Univeritas Negeri Gorontalo ini.
Pencapaian prestasi yang diraih oleh Universitas Negeri Gorontalo ini telah mencetakkan prestasinya hingga tingkat Nasional. pada tahun 2020, dari Fakultas Sastra dan Budaya telah berhasil mencetak tiga prestasi di tingkat Nasional yang tentunya dari prestasi yang di capai ini, sangat membanggakan Universitas Negeri Gorontalo. Ketiga prestasi tersebut diantaranya Pekan Seni Mahasiswa Nasional dan National University Debate Championship. Pada ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional ini mereka berhasil meraih juara 1 pada lomba penulisan puisi serta juara 2 pada lomba Pop Putra Pekan Seni Mahasiswa Nasional.
Dengan prestasi-prestasi yang di capai ini tentunya mengharumkan nama UNG di tingkat Nasional. dan banyaknya prestasi yang di capai ini harapannya agar tetap terus di pertahankan dan ditingkatkan lagi, agar ia bukan hanya sekedang mengharumkan nama UNG tetapi ia juga bisa menjadi dorongan untuk para Mahasiswa agar dapat bersaing dan terodrong untuk mengejar dan mencetak prestasi.
"Jadilah pemuda yang memberi solusi, menebarkan inspirasi, menoreh banyak prestasi, membakar semangat dan memotivasi"
(Merry Riana)