Kampus peradaban
Universitas Negeri Gorontalo mempunyai moto sebagai Kampus Peradaban. Untuk mewujudkannya, kampus ini membuka pintu untuk berbagai upaya pengembangan manusia, termasuk melalui riset dan penelitian.
Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd. mengutamakan program tertentu untuk menghadirkan konsep kampus peradaban. Antara lain dengan mendorong jurusan atau program studi untuk bisa mandiri, kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan akar budaya lokal.
Kampusku Universitas Negeri Gorontalo di Mata Dunia
Kampus negeri di Provinsi Gorontalo ini juga menempati ranking 1558 di dunia. Hal tersebut tentunya menjadi kebanggaan, karena universitas lain di wilayah Indonesia Timur seperti Universitas Tadulako, Universitas Hassanudin dan Universitas Sam Ratulangi berada pada peringkat 2000-an di tingkat dunia.
Harapan Dan Tantangan Universitas Negeri Gorontalo
Internasionalisasi Perguruan Tinggi adalah keniscayaan dalam era globalisasi. Setiap PT harus berani menerima ‘tantangan’ ini untuk menegaskan eksistensinya di kancah pendidikan tinggi di tingkat internasional maupun nasional. Tulisan ini berupaya mendefinisikan dan mengidentifikasi tantangan internasionalisasi yang dihadapi UNG pada bidang-bidang SDM, akademik, sarana dan prasarana, serta manajemen. Empat Pilar pengembangan yang dimiliki serta kerjasama erat yang telah terjalin dengan beberapa universitas di luar negeri dengan berbagai hasil yang sudah maujud adalah modal utama UNG menghadapi tantangan internasionalisasi. Strategi internasionalisasi UNG harus dijalankan dengan perancanaan yang terstruktur, terarah, dan terukur di bawah jalur komando Pimpinan UNG dengan wewenang dan tanggung jawab yang didelegasikan kepada Badan Kemitraan dan Program Internasional (BKPI) sebagai ujung tombak koordinasi dan integrasi berbagai program.