Penggunaan Aplikasi Scilab pada Mata Kuliah Komputasi Dasar dan Pemograman
Nama : Yulia Agustina Hasan
NIM : 411421084
Kelas : A_Pendidikan Matetatika
Continue
Di dalam suatu blok perulangan, penggunaan statemen continue akan menyebabkan statemen-statemen yang terletak di bawahnya tidak akan dieksekusi dan prosesnya dilanjutkan ke langkah perulangan berikutnya. Statemen continue yang terletak di dalam suatu perulangan yang bertingkat hanya akan berpengaruh terhadap blok perulangan yang melingkupinya saja.
Contoh penggunaan statemen continue adalah sebagai berikut
Penggunaan statemen continue di dalam suatu blok perulangan kadang dapat dihindari dengan menggunakan statemen-statemen lain yang ekuivalen. Sebagai contoh, perhitungan di atas dapat diselesaikan tanpa harus menggunakan statemen continue dengan statemenstatemen sebagai berikut.
If-Else
Statemen if–else digunakan untuk mengontrol apakah suatu blok statemen akan dieksekusi atau tidak.
Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if:
Contoh lain penggunaan statemen if adalah sebagai berikut:
Pada blok kondisional if-else jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai benar maka blokstatemen pertama yang akan dieksekusi namun jika ekspresi yang diuji bernilai salah maka blok-statemen kedua yang akan dieksekusi.
Contoh penggunaan statemen if - else adalah sebagai berikut:
Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if-elseif-else:
Statemen kondisional juga dapat dibuat bersarang atau berada di dalam statemen kondisional yang lainnya, seperti yang ditunjukkan pada contoh di bawah ini.
Select-Case
Pada blok kondisional select-case, jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai yang sama dengan nilai ekspresi dari suatu case maka blok-statemen pada case tersebut yang akan dieksekusi. Namun jika nilai dari ekspresi yang diuji tidak ada yang sama dengan salah satu dari nilai ekspresi pada suatu case maka blok statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi. Blok else bersifat opsional dan dapat tidak digunakan jika tidak diperlukan.
Berikut ini contoh penggunaan statemen select–case.
Contoh lain penggunaan statemen select–case adalah sebagai berikut.
Bab 12
Editor Teks SciNotes
SciNotes adalah sebuah program editor teks yang disediakan oleh Scilab untukmemudahkan pembuatan atau pengembangan sebuah file skrip atau fungsi. SciNotes dapat dijalankan melalui menu Applications SciNotes yang terdapat pada jendela konsol Scilab atau dengan menggunakan perintah editor atau scinotes.
Berikut ini adalah sebuah ilustrasi pembuatan sebuah fungsi dalam SciNotes.
Bab 13
Skrip
Skrip adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab. Padasaat suatu skrip dijalankan maka statemen-statemen yang terdapat di dalamnya akandieksekusi seolah-olah statemen-statemen tersebut diketikkan pada Jendela Scilab.
Pembuatan Skrip
Contoh 1. (Deret Fibonacci). Berikut ini adalah sebuah skrip [fibo.sce] untuk menentukan sejumlah 12 suku awal dari deret Fibonacci.
Contoh 2.Berikut ini adalah sebuah skrip untuk melakukan simulasi sehingga diperoleh jumlah koran yang sebaiknya dibeli oleh penjual koran sehingga dia mendapatkan keuntungan maksimum.
Contoh 3. (Deret Bilangan Prima) Berikut ini adalah sebuah skrip untuk membuat deret bilangan prima yang nilainya lebih kecil dari suatu bilangan bulat n.
Bab 14
Fungsi
Suatu fungsi adalah sekumpulan statemen yang merepresentasikan sebuah komputasi tertentu. Suatu fungsi dapat dibuat dalam bentuk sebuah file teks (file-fungsi) atau dibuat secara langsung pada jendela Scilab.
Contoh 1. (Deret Fibonacci). N Suku-suku awal dari deret Fibonacci [Fibonacci.sci]
Contoh 2. Beberapa fungsi trigonometri dengan argumen sudut dalam satuan derajat
[trig_derajat.sci].
// Beberapa fungsi trigonometri dengan argumen dalam satuan derajat
function y = cos_d(x)
y = clean(cos(x/180*%pi))
endfunction
function y = sin_d(x)
y = clean(sin(x/180*%pi))
endfunction
function y = tan_d(x)
ieee(2), y = sin_d(x)./cos_d(x), ieee(0)
endfunction
function y = cot_d(x) ieee(2), y = cos_d(x)./sin_d(x), ieee(0)
endfunction
Contoh 3. (Metode Secant). Metode Secant adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sebuah persamaan nonlinier f(x) = 0. Berikut ini adalah fungsi yang merupakan implementasi dari metode secant [secant.sci].
Pembuatan Fungsi dengan Blok Statemen Function-Endfunction
Sintaks pembuatan suatu fungsi baru secara langsung pada jendela Scilab dengan menggunakan blok statemen function-endfunction adalah sama seperti sintaks penulisan suatu fungsi dalam sebuah file-fungsi.
Berikut ini ilustrasi pembuatan fungsi secara langsung pada jendela Scilab.
Contoh 4. Penentukan akar dari fungsi nonlinear f (x) = x - exp(-x) dengan menggunakan fungsi secant [secant.sci] yang telah diberikan pada Contoh 3.
Fungsi f(x) yang akan dicari akarnya dapat dibuat dengan statemen Scilab sebagai berikut.
-->function y = func(x)
--> y = x - exp(-x)
-->endfunction
Kemudian dipanggil fungsi secant ke dalam ruang kerja.
-->exec('secant.sci');
Selanjutnya akar dari fungsi f(x) dapat dihitung dengan statemen sebagai berikut:
-->[x0, fx0] = secant(func, 0, 1)
fx0 =
- 1.242D-13
x0 =
0.5671433
Diperoleh x = 0.567 adalah akar dari fungsi nonlinier f(x).
Variabel Lokal dan Variabel Global
Ilustrasi mengenai variabel lokal dapat dilihat pada contoh di bawah ini.
Berikut ini ilustrasi mengenai variabel global.
Berikut ini adalah statemen-statemen untuk membuat fungsi Fibonacci.
Contoh 6. Suku ke-n dari deret Fibonacci dapat dinyatakan dengan formula berikut:
Berikut ini adalah statemen-statemen untuk membuat fungsi Fibonacci.
Contoh 7. Pada contoh ini fungsi [secant.sci] yang terdapat pada Contoh 3 dimodifikasi dengan menyisipkan perintah return, error, warning dan abort ke dalamnya dan file hasil modifikasinya dinamakan [fsecant.sci].
Misalkan dalam pencarian akar dari fungsi f(x) kita menggunakan nilai awal x1=1 dan x2=2 maka perintah untuk mencari akar fungsi f(x) adalah sebagai berikut:
Selanjutnya, jika kita gunakan kembali fungsi fsecant untuk mencari akar dari fungsi yang lain yaitu g(x)
Contoh 8. File-fungsi [psecant.sci] yang terdapat pada contoh merupakan modifikasi dari file-fungsi [fsecant.sci] dengan menambahkan statemen pause di dalamnya.
Contoh 9. Pada contoh ini fungsi [fsecant.sci] digunakan untuk menentukan akar dari fungsi f (x) = x - exp(-x).
-->function y = func(x)
--> y = x - exp(-x)
-->endfunction
Namun pada saat eksekusi ditambahkan beberapa titik sela dengan menggunakan fungsi setbpt. Anggap pada fungsi fsecant kita tambahkan titik sela pada baris ke-27 dan ke-38 maka perintahnya adalah sebagai berikut.
-->setbpt('fsecant',[27 38]) // Titik sela
Selanjutnya jika kita jalankan fungsi fsecant maka tampilan pada jendela Scilab adalah seperti berikut ini.
-->[x, fx] = fsecant(func, 0,0.5)
Stop after row 27 in function fsecant.
-1->
Setelah tanda -1-> kita dapat memberikan perintah-perintah seperti pada baris perintah biasa, seperti yang diperlihatkan di bawah ini.
Jumlah Argumen Input dan Output
Jumlah argumen input dan output yang dipakai pada saat menjalankan sebuah fungsi dapat diketahui dengan fungsi argn yang mempunyai sintaks sebagai berikut:
[lhs,rhs] = argn()
lhs = argn(1)
rhs = argn(2)
dimana rhs dan lhs adalah jumlah argumen input dan output yang digunakan.
Penggunaan fungsi argn dapat dilihat pada fungsi fabc pada contoh di bawah ini.
Contoh 10. Fungsi rasional di bawah ini adalah fungsi untuk mencari hampiran bilangan rasional dari suatu bilangan real. Fungsi rasional adalah modifikasi dari fungsi rat yang telah terpasang pada Scilab. Berikut ini adalah statemen-statemen fungsi rasional.
Berikut ini beberapa contoh penggunaan fungsi rasional
Contoh 11. (Metode Optimasi Golden Section). Metode golden section adalah salah satu metode yang populer untuk penyelesaian suatu persoalan optimasi nonlinier yang terdiri dari satu variabel. Berikut ini adalah statemen-statemen untuk metode golden section.