PERBANDINGAN DAN LOGIKA DALAM MATEMATIKA

04 October 2022 18:18:18 Dibaca : 284

NAMA : FATMAWATI ABAS

NIM : 411421105

KELAS : B PENDIDIKAN MATEMATIKA 2021

 

Operasi Logika

Operast logika adalah operasi yang bersifat elemen-dengan-elemen. Obyek-obyek yang diuji dalam suatu operasi logika dapat berupa suatu ekspresi perbandingan maupun berupa suatu konstanta boolean.

Berikut ini contoh operasi logika yang terdapat didalam suatu statemen kondisional if.

contoh ini adalah perhitungan untuk menentukan bilangan prima yang nilainya lebih kecil dari 20

Contoh suatu operasi logika yang terdapat di dalam suatu statemen perulangan while adalah sebagai berikut.

Suatu operasi logika juga dapat diterapkan terhadap obyek-obyek numerik. Pada kasus ini, angka nol akan dianggap sebagai konstanta boolean salah (F) dan sembarang angka lainnya selain angka nol akan dianggap sebagai konstanta boolean benar (T). Berikut ini contoh operasi logika terhadap obyek-obyek numerik.

Fungsi Fungsi Logika 

selain menyediakan beberapa operator logika,pada aplikasi scilab juga terpasang dua fungsi logika yang disebut and dan or.kedua fungsi tersebut dapat digunakan untuk melakukan operasi logika dan elemen-elemen suatu matrik atau vektor boolean 

1. And

Deskripsi ketiga macam sintaks dari fungsi logika and adalah sebagai berikut: and (A) atau and ( A_{3} ^ 1+- ) fungsi and dioperasikan terhadap semua elemen matrik.

  • and (A,1) atau and(A, 'r'): fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor kolom yang menyusun matrik A.
  • and (A, 2) atau and (A, 'e'): fungsi and dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A.

contoh penggunaan fungsi and, yaitu 

 

2. Or

Deskripsi ketiga macam sintaks dari fungsi logika or adalah sebagai berikut:

  • or(A) atau or (A,**^ prime ) : fungsi or dioperasikan terhadap semua elemen matrik.
  • or(A, 1) atau or (A, 'r'): fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor kolom yang menyusun matrik A.
  • or ( A,2) atau or (A,^ C^ ); fungsi or dioperasikan terhadap elemen-elemen pada setiap vektor baris yang menyusun matrik A

contoh penggunaan fungsi or, yaitu

 

Fungsi Fungsi Pengujian 

pada tabel dibawah ini terdapat beberapa fungsi yang dapat digunakan untuk berbagai macam operasi seperti memeriksa aksistensi sebuah variabel, menguji tipe dan nilai-nilai dari elemen-elemen matrik dan lain sebagainya.output yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi tersebut adalah konstanta boolean T(true/benar)atau konstanta boolean F(false/salah)

contoh ilustrasi penggunaan dari fungsi fungsi pengujian

informasi yang dihasilkan oleh suatu fungsi pengujian terkadang diperlukan sebagai kondisi yang diuji didalam sebuah statemen kondisional.berikut adalah contohnya :

Perulangan dan kondisional

scilab menyediakan beberapa statemen yang dapat digunakan untuk mengontrol alur ekseskusi terhadap serangkaian statemen.statemen-statemen tersebut yaitu for,while,if,-else dan salect-case,break dan continue

1.for 

statemen for digunakan untuk melakukan eksekusi secara berulang (iterasi) dalam jumlah tertentu terhadap suatu blok-statemen.bentuk umum statemen ini adalah sebagai berikut :

for var = exp

   blok-statmen

end

var adalah variabel perulangan dan exp adalah ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for.ekspresi perulangan biasanya berupa sebuah vektor inkremental, j:k atau j:d:k.

Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j sebagai eksperesi yang di gunakan untuk mengontrol suatu perulangannya adalah sebagai berikut:

Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j:k sebagai ekspresi perulangannya adalah sebagai berikut:

Selain berupa suatu vektor inkremental,ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for juga dapat berupa sebuah vektor atau matrik sembarang.misalkan v adalah sebuah vektor atau matrik yang digunakan sebagai ekspresi perulangan maka statemen perulangannya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:

for  var = v 

   blok-statemen 

end 

pada sebuah perulangan yang menggunakan suatu vektor sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah elemen vektor dimana pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabelnya adalah nilai elemen ke-i,berikut adalah contohnya :

kemudian pada suatu perulangan yang menggunakan suatu matrik sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah kolom matrik dan pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinnya adalah vektor kolom ke-i,berikut adalah contohnya :

Statemen perulangan for juga dapat dikatakan didalam sebuah statemen perulangan yang lain,seperti pada contoh dibawah ini

Penggunaan statemen for pada sebagian besar contoh-contoh yang telah diberikan hanya sebagai ilustrasi saja untuk memperjelas penggunaan statemen for.pada beberapa contoh diatas,statemen for dapat diganti dengan statemen lain yang berbasis vektor.

Penggunaan statemen for sebaiknya hanya digunakan ketika statemen yang berbasis vektor sulit atau tidak dapat digunakan,seperti pada perhitungan dibawah ini

function  y = sin_taylor(x,n)

   tnd = 1;

   y = 0:

   for i = 1: 2: n

      y = y + tnd*x.^i/factorial(i);

      tnd = -tnd

  end

 endfuction

pada perhitungan ini penggunaan statemen for tidak dapat dihindari dan digantikan dengan statemen lain yang berbasis vektor.

2.While

Statemen perulangan while digunakan untuk menangani suatu proses perulangan yang jumlah perulangannya tidak dapat ditentukan secara pasti.Bentuk umum dari statemen pengulangan while adalah sebagai berikut :

 While ekspresi then 

       blok-statemen 

end

Blok statemen yang terdapat didalam sebuah perulangan while aka dieksekusi secara berulang selama ekspresi yang diuji masih bernilai benar,proses perulangan akan dihentikan jika ekspresi yang diuji bernilai salah.kata -kunci then dapat diganti dengan ENTER,do,simbol koma (,) atau simbol titik-,(;)

berikut adalah contoh operasi perulangan dengan statemen while.

Contoh berikutnya yang menggambarkan penggunaan statemen perulangan while adalah sebagai berikut

3.Break

Statemen break digunakan untuk menghentingkan suatu proses perulangan secara paksa.pada suatu perulangan yang bersarang,statemen break hanya akan menghentikan proses perulangan dimana statemen break berada.

Berikut ini contoh penggunaan statemen break:

4.Continue

Didalam suatu blok perulangan,penggunaan statemen continue akan menyebabkan statemen-statemen yang terletak dibawahnya dan prosesnya tidak akan dieksekusi dan prosesnya dilanjutkan kelangkah perulangan berikutnya.statemen continue yang terletak didalam suatu perulangan yang bertingkat hanya akan berpengaruh terhadap blok perulangan yang melingkupinya saja.

Berikut adalah contoh penggunaan statemen continue :

Penggunaan statemen continue di dalam suatu blok perulangan kadang dapat dihindari dengan menggunakan statemen-statemen lain yang ekuivalen.sebagai contoh,perhitungan diatas dapat diselesaikan tanpa harus menggunakan statemen continue dengan statemen-statemen sebagai berikut.

 

Seperti yang terlihat pada contoh ini,blok statemen yang tidak menggunakan statemen continue lebih ringkas dan lebih mudah dibaca daripada blok statemen yang menggunakan statemen continue.

5.If-Else

Statemen if-else digunakan untuk mengontrol apakah suatu blok statemen akan dieksekusi atau tidak.Bentuk paling sederhana ini adalah sebagai berikut:

if ekspresi then 

   blok-statemen 

end

Blok statemen yang terletak didalam kotak if hanya akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji bernilai benar.kata-kunci then dalam dikondisional if-else dapat diganti dengan ENTER,tanda koma (,) atau tanda titik-koma (;).

Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if :

contoh lain penggunaan statemen if adalah sebagai berikut :

apabila terdapat alternatif pilihan untuk ekspresi yang diuji dalam blok kondisional maka blok kondisional if-else cocok untuk digunakan.

if  ekspresi  then 

    blok-statemen  pertama 

else 

    blok-statemen  kedua

end

pada blok kondisional if-else jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai benar maka blok-statemen pertama yang akan dieksekusi namun jika ekspresi yang diuji bernilai salah maka blok-statemen kedua yang akan dieksekusi.

contoh penggunaan statemen if - else adalah sebagai berikut 

apabila ekspresi yang diuji dalam suatu blok kondisional yang mempunyai lebih dari dua macam pilihan maka bentuk kondisional yang sesuai adalah if-else yang mempunyai bentuk umum sebagai berikut 

if  ekspresi-1  then 

    blok-statemen  pertama

elseif ekspresi-2  then 

    blok-statemen  kedua 

.  .  . 

else

     blok-statemen  ke-n

end

pada blok kondisional if-elseif-else,suatu blok-statemen akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji untuk blok-statemen tersebut mempunyai nilai benar.

apabila semua ekspresi yang diuji tidak ada yang mempunyai nilai logika benar maka blok-statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi.blok else bersifat opsional dan dapat diabaikan apabila tidak diperlukan.

Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if-elseif-else:

statemen kondisional juga dapat dibuang bersarang atau berada didalam statemen kondisional yang lainnya,seperti yang ditunjukkan pada contoh dibawah ini.

6.Select-case

Statemen kondisional select-case cocok untuk digunakan jika ekspresi yang diuji dalam blok kondisional mempunyai nilai diskrit,baik berupa suatu data integer maupun string.bentuk umum dari statemen select-case adalah sebagai berikut:

select  ekspresi 

    case  ekspresi_1  then 

         blok -statemen  pertama

    case  ekspresi_2

         blok -statemen kedua

.  .  .  

else 

    blok-statemen  ke-n

end

pada blok kondisional select-case,jika ekspresi yang diuji mempunyai yang sama dengan nilai ekspresi dari suatu case maka blok-statemen pada case tersebut yang akan dieksekusi.namun jika nilai dari ekspresi yang diuji tidak ada yang sama dengan salah satu dari nilai ekspresi pada suatu case blok statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi.blok else bersifat opsional dan dapat tidak digunakan jika tidak diperlukan.

Berikut ini penggunaan select-case 

contoh lain pengggunaan statemen select-case adalah sebagai berikut

Dalam suatu operasi kondisional,jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai diskrit maka penggunaan statemen select-case adalah lebih cocok dibandingkan dengan statemen if-elseif-else.hal ini karena blok statemen kondisional yang dibuat dengan statemen select-case lebih mudah untuk dibaca dan mempunyai bentuk yang lebih elegan.

 

Editor teks scinotes

SciNotes adalah sebuah program editor teks yang disediakan oleh Scilab untuk memudahkan pembuatan atau pengembangan sebuah file scrip atau fungsi. Scinotes dapat dijalankan melalui menu Applications Scinotes yang terdapat pada jendela konsol Scilab atau dengan menggunakan perintah editor atau SciNotes.

 

SciNotes menyediakan fitur-fitur menarik yang sangat berguna pada waktu pembuatan atau pengeditan suatu file sktrip atau fungsi. Fitur-fitur tersebut antara lain sebagai berikut:

• Penggunaan warna-warna tertentu untuk memperjelas sintaksis atau statemen.• Indentasi secara otomatis pada saat penulisan suatu blok statemen perulangan atau kondisional.• Dapat memperbaiki indentasi pada statemen-statemen yang diblok.• Autocompletion terhadap operator atau kata-kunci.• Pencarian dan penggantian terhadap suatu kata atau frasa yang terdapat di dalam file yang sedang dibuka.

 

 

Strip

Strip adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab. Pada saat suatu skrip dijalankan maka statemen-statemen yang terdapat di dalamnya akan dieksekusi seolah-olah statemen-statemen tersebut diketikkan pada Jendela Scilab.

Pembuatan Skrip 

Pada dasarnya suatu file skrip dapat dibuat dengan menggunakan sembarang program editor teks, seperti notepad. Namun cara terbaik dalam pembuatan sebuah file skrip yaitu dengan program editor SciNotes karena program tersebut merupakan teks editor yang disediakan oleh Scilab untuk memudahkan pembuatan sebuah file skrip atau file fungsi. SciNotes dapat dijalankan melalui jendela Scilab melalui menu Application Scinotes.

contoh 1.(deret fibonacci)

 

 

Cara Menjalankan Suatu Skrip

Statemen-statemen yang terdapat di dalam sebuah skrip yang sedang dibuka pada jendela SciNotes dapat dijalankan melalui menu Execute. Apabila skrip [fibo.sce] pada contoh 1 dieksekusi melalui Execute file with no Echo maka tampilan berikut ini akan muncul pada Jendela Scilab.

 

5 suku pertama deret fibonacci

1.    1.    2.    3.    5.   8. 

 

Sebuah file skrip yang tersimpan pada sebuah direktory dapat dieksekusi dengan statemen exec(file_skrip) dimana file_skrip adalah nama filenya. Apabila filenya tersimpan pada direktori kerja maka argumen file_skrip cukup dinyatakan dengan menggunakan nama filenya saja, seperti contoh di bawah ini:

Namun jika filenya tidak tersimpan pada direktori kerja maka argumen file_skrip harus berupa nama file skrip dan nama direktorinya, seperti contoh di bawah ini:

Apabila di belakang statemen exec(file_skrip) tidak ditambahkan tanda titik-koma (;) maka statemen-statemen yang terdapat di dalam skrip yang dieksekusi akan ditampilkan pada jendela Scilab.

 

Contoh 3. (Deret Bilangan Prima) Berikut ini adalah sebuah skrip untuk membuat deret

 

Anggap skrip ini bernama [prima.sce]. Eksekusi terhadap file skrip ini untuk mencari deret bilangan prima yang lebih kecil dari bilangan 20 akan menghasilkan tampilan seperti yang diperlihatkan di bawah ini. 

Kelebihan dan Kelemahan Skrip

Penyelesaian suatu perhitungan yang relatif panjang melalui sebuah file skrip merupakan cara yang lebih baik dan efektif dibandingkan penyelesaiannya melalui jendela Scilab. Hal ini karema jika ditemukan kesalahan dalam perhitungan atau dalam penulisan statemen dalam file skrip maka perbaikan kesalahannya hanya dilakukan terhadap statemen-statemen yang salah saja. Seandainya perhitungannya dilakukan melalui jendela Scilab maka semua statemennya harus ditulis ulang kembali disertai dengan perbaikan pada statemen-statemen yang salah. Keuntungan lainnya yaitu sebuah file skrip dapat digunakan sebagai dokumentasi dari suatu perhitungan yang telah dilakukan.

Sayangnya untuk suatu perhitungan dengan data yang berbeda maka harus dilakukan pengeditan terlebih dahulu terhadpa file skripnya dan setelah itu melakukan eksekusi untuk melihat hasil perhitungannya. Untuk kondisi semacam ini penggunaan skrip menjadi tidak praktis dan sebaiknya digunakan file fungsi. 

Fungsi

Suatu fungsi adalah sekumpulan statemen yang merepresentasikan sebuah komputasi tertentu. Suatu fungsi dapat dibuat dalam bentuk file teks (file-fungsi) atau dibuat secara langsung pada jendela Scilab.

File Fungsi

File fungsi adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab dimana statemen-statemen tersebut harus ditulis dengan sintaks sebagai berikut.

Dimana func_name adalah nama fungsi, in1, in2 adalah argumen-argumen input kemudian out1, out2 adalah argumen-argumen output. Pada fungsi yang tidak mempunyai argumrn input penggunaan tanda kurung kiri dan tanda kurung kanan, ( ), bersifat opsional. Pada fungsi-fungsi yang mempunyai argumen output tunggal penggunaan kurung-siku kiri dan kurung-siku kanan, [ ], bersifat opsional. Aturan penamaan fungsi adalah sama seperti aturan penamaan suatu variabel.

Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dilakukan pada saat pembuatan sebuah fungsi.

  • Pada bagian awal sebuah fungsi, dimasukkan beberapa baris komentar yang berisi tentang tujuan komputasi dari fungsi.
  • Variabel-variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi harus mudah dimengerti.
  • Terdapat penjelasan singkat tentang variabel-variabel yang digunakan.
  • Menuliskan baris komentar pada bagian awal dari suatu blok statemen yang cukup panjang maupun pada blok-statemen untuk perhitungan yang cukup sulit.
  • Menggunakan baris kosong untuk memisahkan suatu blok-statemen dengan blok-statemen lainnya.
  • Menggunakan indentasi pada blok-statemen perulangan dan kondisional.
  • Menggunakan spasi dan tanda kurung dalam penulisan suatu ekspresi matematika sehingga eskpresinya mudah dibaca dan dipahami.
  • Sebuah fungsi yang ditulis dengan gaya penulisan yang baik akan mudah untuk dibaca dan dimengerti. Manfaat lainnya yaitu proses pengecekan atau perbaikan jika ada kesalahan dalam fungsi yang telah dibuat dapat dilakukan dengan mudah.

Sebuah file-fungsi yang telah selesai dibuat dengan teks editor SciNotes dapat disimpan ke dalam sebuah file tertentu melalui menu File (Save). Meskipun dapat digunakan sembarang ekstensi namun sebaiknya suatu file fungsi disimpan dengan ekstensi sci, Pada sebuah file-file di dalamnya dapat terdiri dari sebuah fungsi saja maupun beberapa fungsi seperti yang ditunjukkan pada contoh-contoh di bawah ini.

contoh 1 (deret fibonacci). N suku-suku awal dari deret fibonacci

 

[fibonacci]

 

 

 

 

contoh 2 beberapa fungsi  trigonometri argumen sudut dalam satuan derajat[trig_derajat.sci]

 

 

 

 

 

 

contoh 3. (Metode Secant). Metode Secant adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sebuah persamaan nonlinier f(x) = 0. Berikut ini adalah fungsi yang merupakan implementasi dari metode secant [secant.sci].

Menggunakan baris kosong untuk memisahkan suatu blok-statemen dengan blok 

statemen l

ainnya

 

 

 

.

 

 

 

 

 

 

Penggunaan Fungsi-fungsi yang Tersimpan pada Suatu file-Fungsi

Suatu fungsi yang terdapat dalam sebuah file-fungsi harus dieksekusi terlebih sebelum dapat digunakan. Untuk file fungsi yang terbuka pada jendela SciNotes, hal ini dapat dilakukan melalui menu Execute.

File-fungsi yang tersimpan pada suatu direktori tertentu dapat dieksekusi dengan statemen exec(nama_file), dimana nama_file adalah nama dari file-fungsi. Jika file-fungsi tersimpan pada direktori kerja maka argumen nama_file cukup dengan nama filenya saja, seperti pada contoh di bawah ini:

Namun jika file-fungsi tidak tersimpan pada direktori kerja maka argumen nama_file harus ditulis dengan nama file-fungsi beserta nama direktorinya.

Jika di belakang statemen exec(nama_file) tidak ditambahlan tanda titik-koma maka semua statemen yang terdapat di dalam file-fungsi akan ditampilkan pada jendela Scilab.

Sebuah file-fungsi juga dapat dieksekusi melalui menu file Execute yang terdapat pada jendela Scilab.

Setelah dilakukan eksekusi terhadap file-fungsi, fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya dapat dijalankan seperti halnya fungsi-fungsi yang telah terpasang di dalam Scilab.

Membuat Suatu Fungsi Secara Langsung pada Jendela Scilab

Selain dalam bentuk file-fungsi, sebuah fungsi juga dapat dibut secara langsung pada jendela Scilab dengan menggunakan blok statemen function-endfunction atau dengan menggunakan fungsi deff. Fungsi-fungsi yang dibuat dengan cara ini akan tersimpan secara otomatis di dalam ruang kerja sehingga dapat langsung digunakan tanpa perlu dipanggil terlebih dahulu seperti pada sebuah file-fungsi. Fungsi-fungsi yang dibuat secara langsung pada jendela Scilab hanya bersifat  sementara dan akan hilang ketika program Scilab ditutup.

 

Pembuatan Fungsi dengan Blok Statemen Function-Endfunction

Sintaks pembuatn suatu fungsi baru secara langsung pada jendela Scilab dengan menggunakan blok statemen function-endfunction adalah sama seperti sintaks penulisan suatu fungsi dalam sebuah file-fungsi.

berikut ini ilustrasi pembuatan fungsi secara langsung pada jendela scilab

 

 

 

 

 

Contoh 4. Penentukan akar dari fungsi nonlinear f(x)=x-exp(-x) dengan menggunakan

fungsi secant [secant. sci] yang telah diberikan pada Contoh 3.

kemudian dipanggil fungsi secant kedalam ruang kerja.

Pembuatan Fungsi dengan Fungsi Deff

Pembuatan sebuah fungsi baru secara langsung pada jendela Scilab dengan fungsi deff dapat dilakukan dengan menggunakan sintaks sebagai berikut:

dimana out1,out2 adalah argumen-argumen outpun, in1,in2 adalah argumen-argumen input dan blok_statemen adalah statemen-statemen untuk fungsi fname.

Semua statemen yang terdapat di dalam blok_statemen harus ditulis diantara hidup kutip-tunggal (') atau tanda kutip-ganda (") dan untuk memisahkan statemen yang berbeda dapat digunakan tanda koma (,) atau titik-koma (;)

Berikut ini contoh-contoh pembuatan suatu fungsi dengan menggunakan perintah deff.

 

berikut ini ilustrasi penggunaan fungsi-fungsi yang telah dibuat dengan fungsi deff.

Variabel Lokal dan Variabel Global

Variabel-variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi adalah variabel lokal. Variabel-variabel tersebut hanya akan ada selama proses eksekusi terhadap fungsi berlangsung dan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel-variabel yang telah tersimpan dalam ruang-kerja meskipun nama yang sama. 

Apabila variabel n1 dipanggil kembali maka nilainya masih tetap dan tidak berubah karena variabel n1 yang terdapat dalam fungsi foo merupakan variabel lokal.

Namun jika variabel n2 dipanggil maka akan muncul pesan kesalahan "underfined variable", karena variabel n2 hanya terdapat di dalam fungsi foo saja.

Variabel global adalah variabel yang tersimpan baik di dalam fungsi maupun di dalam ruang kerja. Sebuah variabel dapat dibuat sebagai variabel global dengan menggunakan fungsi global yang mempunyai sintaks sebagai berikut:

 

Terlihat bawha perubahan nilai dari variabel global yang terdapat di dalam suatu fungsi juga akan merubah nilai dari variabel yang sama yang tersimpan pada ruang kerja.

Fungsi Rekursif

Rekursi adalah proses pemanggilan sebuah fungsi terhadap dirinya sendiri. Suatu fungsi yang di dalamnya terdapat suatu proses rekursi sebagai fungsi rekursif.

Untuk n > 1, fungsi faktorial dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai beikut:

factorial(n) = n factorial(n-1)

 

Contoh 5. Formula untuk menghitung faktorial dari suatu bilangan bulat n yaitu:

untuk n>1,fungsi factorial dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut:

factorial(n)=n factorial (n-1)

Berikut ini adalah implementasi statemen-statemen untuk fugsi faktorial.

Pengontrolan Eksekusi Suatu Fungsi

Perintah resume, resume dan abort dapat digunakan untuk mengontrol eksekusi sebuah fungsi. Penjelasan mengenai perintah-perintah tersebut adalah sebagai berikut.

  • Perintah resume dan return adalah perintah yang ekuivalen. Perintah resume atau return digunakan untuk keluar dari suatu fungsi namun fungsi tetap menghasilkan suatu nilai keluaran. Namun jika sebuah fungsi dijalankan dalam mode pause maka penggunaan perintah resume atau return akan menghentikan mode pause dan proses eksekusi fungsi dilanjutkan kembali.
  • Perintah abort dapat digunakan untuk menhentikan proses eksekusi yang sedang berlangsung pada suatu file atau skrip. Perintah error dan warning dapat digunakan untuk menampilkan pesan kesalahan yang terjadi. Ilustrasi dari penggunaan perrintah-perintah di atas diberikan pada contoh bawah ini.

Contoh 7. pada contoh ini fungsi [secant.sci] yang terdapat pada contoh 3 dimodifikasi dengan menyisipkan perintah return,eror,warning dan abord kedalamnya dan file hasil modifikasinya dinamakan [f secant sci]

 

 

Menyela Eksekusi Program dan Melakukan Debugging

Pause

Statemen pause akan menyela proses eksekusi yang sedang berlangsung di dalam sebuah fungsi atau skrip. Proses eksekusi akan dihentikan pada baris dimana statemen pause tersebut diletakkan. Statemen pause biasanya digunakan untuk proses debugging terhadap suatu skrip atau fungsi. Berikut ini ilustrasi penggunaan perintah pause.

Selanjutnya kita panggil fungsi psecant.sci ke dalam ruang kerja dan kemudian digunakan untuk mencari akar dari fungsi f(x) = x-exp(-x)

Contoh 9.pada contoh ini fungsi [fscant.sci] digunakan untuk menentukan akar dari fungsi  f(x)=x - exp(-x)

namun pada saat eksekusi ditambahkan beberapa titik sela dengan menggunakan fungsi set bpt.

 

 

Jumlah Argumen Input dan Output

Jumlah argumen input dan output yang dipakai pada saat menjalankan sebuah fungsi dapat diketahui dengan fungsi argn yang mempunyai sintaks sebagai berikut:

[1hs,rhs] = argn ()

1hs = argn (1)

rhs = argn (2)

dimana rhs dan 1hs adalah jumlah argumen input dan output digunakan

penggunaan fungsi argn dapat dilihat pada fungsi fabc pada contoh dibawah ini 

karena fungsi argn terletak didalam suatu fungsi maka kita harus menambahkan titik

 

Menampilkan Baris Komentar yang Terdapat Pada Bagian Awal Suatu Fungsi

Pada bagian awal suatu fungsi biasanya terdapat beberapa baris komentar. Baris komentar tersebut dapat kita tampilkan dengan perintah sebagai berikut

Dimana func adalah nama fungsi. Sebelum perintah tersebut dijalankan maka kita harus memanggil fungsinya terlebih dahulu ke dalam ruang kerja Scilab.

Kelebihan Fungsi

Dibandingkan dengan skrip, fungsi mempunyai kelebihan sebagai berikut.

  • Fungsi mempunyai argumen input sehingga suatu fungsi dapat digunakan untuk melakukan perhitungan dengan berbagai macam data yang berbeda tanpa harus melakukan perubahan terhadap statemen-statemen yang terdapat di dalamnya. Jika skrip digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap beberapa data yang berbeda maka harus dilakukan pengeditan terhadap file skripnya untuk merubah nilai inputnya
  • Semua variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi bersifat lokal dan tidak akan tersimpan pada ruang kerja, kecuali untuk variabel-variabel yang dinyatakan sebagai variabel global. Di dalam skrip, semua variabel yang terdapat di dalamnya akan tersimpan pada ruang kerja sehingga secara tidak sengaja dapat merubah nilai dari variabel yang telah tersimpan sebelumnya apabila mempunyai nama yang sama.

(Metode Optimasi Golden Section). Metode golden section adalah salah satu metode yang populer untuk penyelesaian suatu persoalan optimasi nonlinier yang terdiri dari satu variabel.

 

Input dan Output

Memasukkan data dengan fungsi input

selain melalui baris perintah,suatu data juga dapat dimasukkan dengan fungsi input dengan sintaks sebagai berikut.

  x = input ("teks")

  x = input ("teks","string")

Dimana teks adalah keterangan tentang data yang akan dimasukkan. Jika data yang dimasukkan berupa string maka "string" harus digunakan sebagai argumen kedua pada fungsi input.Arugunen "string" dapat disingkat dengan karakter tunggal "s".

Berikut ini contoh penggunaan fungsi input.

   n = input ("jumlah iterasi ?" )

   s = input ("metode ?","s" )

Apabila kedua perintah tersebut dijalankan maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

  Jumlah iterasi ?

  Metode ?

Fungsi input dapat digunakan di dalam sebuah skrip untuk proses pemasukan data secara interaktif.

Menampilkan Nilai Suatu Variabel dengan Fungsi Disp

Selain dengan cara menuliskan nama variabelnya pada baris perintah,nilai dari suatu variabel var juga dapat ditampilkan pada jendela scilab dengan fungsi disp(var), seperti yang ditunjukan pada beberapa contoh dibawah ini.

scilab software untuk komputasi numerik

Fungsi disp juga dapat digunakan untuk menampilkan nilai dari beberapa variabel sekaligus dengan menggunakan sintaks disp(var1, var2, ... varn), dimana var1,var2,varn adalah nama-nama variabel, Fungsi disp akan menampillkan nilai variabel-veriabel dengan urutan yang terbalik dengan urutan daftra variabel padaa argumen input.

Untuk variabel numerik, perintah disp akan menampilkan nilainya sesuai dengan format yang sedang digunakan.

Penanda File

Penanda file adalah angka yang digunakan oleh scilab sebagai unit file untuk file-file yang sedang digunakan pada proses pembacaan atau penulisan data. Namun terdapat sebuah perkecualian pada penanda file, yaitu untuk angka 5 dan 6. Kedua angka tersebut telah digunakan secara khusu oleh scilab masing-masing sebagai penanda untuk papan-ketik (keyboard) dan jendela scilab (konsul scilab). Kedua nilai tersebut tersimpan dalam variabel khusus %io.

Seperti penanda file lainnya, angka 5 atau %io(1) dan angka 6 atau io(2) dapat digunakan pada proses pemasukkan data maupun penulisan data.

 

Mencetak Nilai Variabel dengan Fungsi Print

Sebuah sebuah variabel juga dapat dicetak nama dan nilainya ke dalam suatu file dengan fungsi print yang mempunyai sintak sebagai berikut:

   print(nama_file, x1, x2, ..., xn)

Dimana nama_file adalah nama file untuk menyimpan variabel x1, x2, ..., xn. Nama file harus ditulis dengan nama direktorinya apabila filenya tidak berada pada direktori kerja, namun jika berada direktori kerja maka cukup dengan nama filenya saja. Urutan dari tampilan variabel yang dihasilkan oleh fungsi print adalah terbalik dengan urutan variabel-variabel pada argumen inputnya. Fungsi print akan mencetak data numerik sesuai dengan format numerik yang sedang digunakan.

Fungsi print juga dapat digunakan untuk menampilkan nilai sebuah variabel pada jendela scilab dengan menggunakan angka 6 atau %io(2) sebagai argumen nama file.

   print(%io(2), x1, x2, ..., xn)

contoh penggunaan fungsi print adalah sebagai berikut.

Isi dari file xy.txt adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini.

 

Membuka dan Menutup File Data

Pada beberapa proses input dan output suatu file, kadang filenya harus dibuka terlebih dahulu sebelum dapat dugunakan dan kemudian ditutup kembali jika telah selesai dipergunakan.

Sebuah file dapat dibuka dengan fungsi file yang mempunyai sintaks sebagai berikut:

   fid = file('open' , fname, status)

dimana fid adalah angka penanda file harus ditulis dengan spesifikasi lengkap apabila filenya tidak berada pada direktori kerja dan jika berada dalam direktori kerja cukup dengan nama filenya saja. Argumen status pada fungsi file adalah string yang menunjukan status file yang nilainya adalah salah satu dari beberapa string dibawah ini:

  •   ' new ' untuk file yang baru (default)
  •   ' old ' untuk file yang sudah ada,
  •   ' unknow' untuk file yang statusnya tidak diketahui,
  •   ' scratch' untuk file yang digunakan secara sementara dan akan dihapus pada akhir sesi scilab

Misalkan data-data yang akan disimpan kedalam file adalah sebagai berikut:

Anggap data-data tersebut akan disimpan ke dalam file data1.txt dan data2.txt,maka dibuat terlebih dahulu file-filenya dengan perintah sebagai berikut:

unit1   =

     1.

unit2   =

     2.

Nilai dari variabel FreeMathSoftware disimpan ke dalam file data1.txt dengan perintah sebagai berikut.

Penjelasan mengenai perintah write akan diberikan pada subbab selanjutnya. Isi dari file data1.txt adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

 

Berikut adalah perintah-perintah untuk menyimpan nilai variabel R pada file data2.txt,dengan menambahkan sebuah keterangan tambahan pada baris pertama.

Isi dari file data2.txt adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

 

File-file yang telah dibuka dengan statemen file('open' ,  ...) dapat ditutup dengan statemen file('close' , fid), dimana fid adalah penanda file. sebagai contoh, untuk menutup file data1.txt daat digunakan salah satu dari statemen dibawah ini:

Studi Kasus Pada Suatu Skrip

 seorang penjual majalah dalam suatu hari bertemu dengan 2000 orang yang berbeda. dari semua orang yang ditemuinya jumlah orang yang membeli majalahnya adalah 40 orang. harga jual majalah dari agen adalah 4000 kemudia harga jual pada pelanggan adalah 5000. Kemudian jika ada majalah yang tidak laku aturannya bisa dikembalikan pada agen

 

 

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong