perbandingan logika matematik ke dalam scillab -Rahmatdani s. turuki

04 October 2022 19:20:12 Dibaca : 85

NAMA : RAHMATDANI S TURUKI

KELAS : B PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEMESTER III

 

OPERASI PERBANDINGAN

Operasi perbandingan biasanya digunakan sebagai ekspresi yang diuji dalam suatu statemen conditional if else atau sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrol proses interaksi dalam suatu sistem perulangan While

Berikut ini adalah contoh penggunaan operasi perbandingan yang terdapat di dalam suatu blog konditional if-elsa 

Operasi perbandingan adalah operasi yang di operasikansecara elem dengan elemen sehingga operasi ini hanya dapat di lakukan terhadap antara skalar dengan skalar atau vektor atau matriks atau antara dua buah matriks atau vektor yang berdimensi sama

OPERASI LOGIKA

Suatu operasi logika digunakan untuk menentukan nilai logika yang dihasilkan oleh kombinasi logika atau (or) ,logika dan (and) dari dua objek boolean, atau untuk melakukan operasi negasi (not) terhadap suatu objek boolean. Operasi logika adalah operasi yang bersifat elemen dengan elemen. Objek-objek yang diuji dalam suatu operasi logika dapat berupa suatu ekspresi.

Contoh operasi logika yang terkait didalam sebuah statment kondisional if

CONTOH PERULANGAN WHILE SEPERTI YANG TERDAPAT PADA GAMBAR DI BAWAH INI! 

Pada Suatu operasi logika juga dapat diterapkan terhadap objek-objek numerik. Pada kasus ini, angka (0) akan dianggap sebagai konstanta boolean salah (F) dan sembarang angka lainnya selain angka nol akan dianggap sebagai konstanta boolean benar (T) . Berikut ini contoh operasi logika terhadap objek-objek dalam numerik

fungsi fungsi logika

Selain menyediakan beberapa operator logika, di dalam Scilab juga terpasang dua fungsilogika yaitu and dan or. Kedua fungsi tersebut dapat digunakan untuk melakukan operasilogika dan serta logika atau terhadap elemen-elemen suatu matrik/vektor boolean.

1. AND

Fungsi and adalah fungsi untuk operasi logika dan. Berikut ini sintak dari fungsi and:

B = and(A)    atau  B = and(A,'*')

B = and(A,1) atau  B = and(A,'r')

B = and(A,2) atau  B = and(A,'c')

dimana A adalah suatu matrik boolean. Output dari fungsi and adalah konstanta boolean Tjika semua elemen matrik yang diuji mempunyai nilai benar dan konstanta boolean F jikaterdapat sebuah elemen matrik yang diuji yang mempunyai nilai salah.

Contoh penggunaan fungsi and, yaitu:

2. Or

Fungsi or adalah fungsi untuk logika atau. Sintak dari fungsi or adalah sebagai berikut:B = or    (A) atau B = or(A,'*')B = or (A,1) atau B = or(A,'r')B = or (A,2) atau B = or(A,'c')

dimana A adalah suatu matrik boolean. Output dari fungsi or adalah konstanta boolean T jika terdapat sebuah elemen matrik yang diuji mempunyai nilai benar dan konstanta boolean F jika semua elemen matrik yang diuji yang mempunyai nilai salah.

 

Contoh penggunaan fungsi or yaitu:

Fungsi-Fungsi Pengujian

pada Tabel dibawah ini merupakan  daftar dari beberapa fungsi yang dapat digunakan untuk berbagai macam operasi seperti memeriksa eksistensi sebuah variabel, menguji tipe dan nilai dari elemen-elemen matrik dan lain sebagainya. Output yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi tersebut adalah konstanta boolean T (true, benar) atau konstanta boolean F (false, salah) tergantung pada hasil pengujiannya.

 

Berikut merupakan contoh dari penggunaan ilustrasi pengujian, 

 

 Informasi yang dihasilkan oleh suatu fungsi pengujian kadangkala diperlukan sebagai kondisi yang diuji di dalam sebuah statemen kondisional, seperti yang ditunjukkan pada contoh di bawah ini.

 

Perulangan dan Kondisional

 Scilab menyediakan beberapa statemen yang dapat digunakan untuk mengontrol alur eksekusi terhadap serangkaian statemen. Statemen-statemen tersebut yaitu for, while, if–else dan select–case, break dan continue.

For

Statemen for digunakan untuk melakukan eksekusi secara berulang (iterasi) dalam jumlah tertentu terhadap suatu blok-statemen. Bentuk umum statemen ini adalah sebagai berikut:

for var = exp

   blok-statemen

end

Dimana var adalah variabel perulangan dan exp adalah ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for. Ekspesi perulangan biasanya berupa sebuah vektor inkremental, j:k atau j:d:k.

Contoh perulangan for yang menggunakan vektor inkremental i:j sebagai ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangannya adalah sebagai berikut :

 

 Contoh perulangan for yaitu:

Selain berupa suatu vektor inkremental, ekspresi yang digunakan untuk mengontrol suatu perulangan for juga dapat berupa sebuah vektor atau matrik sembarang. Misalkan Vadalah sebuah vektor atau matrik yang digunakan sebagai ekspresi perulangan maka statemen perulangannya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:

 for var = V    blok-statemen end

Pada sebuah perulangan yang menggunakan suatu vektor sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah elemen vektor dimana pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah nilai elemen ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh di bawah ini.

Kemudian pada suatu perulangan yang menggunakan suatu matrik sebagai ekspresi perulangannya maka jumlah perulangannya adalah sebanyak jumlah kolom matrik dan pada setiap langkah perulangan ke-i nilai variabel iterasinya adalah vektor kolom ke-i, seperti yang diperlihatkan pada contoh berikut ini.

 

Statemen perulangan for juga dapat diletakkan di dalam sebuah statemen perulangan yang lain, seperti pada contoh di bawah ini.

 

 While

Statemen perulangan while digunakan untuk menangani suatu proses perulangan yang jumlah perulangannya tidak dapat ditentukan secara pasti. Bentuk umum dari statemen perulangan while adalah sebagai berikut:

  while ekspresi then     blok-statemen  end

Blok statemen yang terdapat di dalam sebuah blok perulangan while akan dieksekusi secara berulang selama ekspresi yang diuji masih bernilai benar, proses perulangan akan dihentikan jika ekspresi yang diuji bernilai salah. Kata-kunci then dapat diganti dengan ENTER, do, simbol koma (,) atau simbol titik-koma (;).

Berikut ini sebuah contoh operasi perulangan dengan statemen while.

 

kemudian contoh berikutnya yang menggambarkan penggunaan statemen perulangan while adalah sebagai berikut:

 

 Break

Statemen break digunakan untuk menghentikan suatu proses perulangan secara paksa.Pada suatu perulangan yang bersarang, statemen break hanya akan menghentikan proses perulangan dimana statemen break berada. 

Berikut ini merupakan  contoh penggunaan dalam statemen break:

 

Continue

Dalam suatu blok yang ada pada perulangan, penggunaan statemen continue akan menyebabkan statemen-statemen yang terletak di bawahnya tidak akan dieksekusi dan prosesnya dilanjutkan ke langkah perulangan berikutnya. Statemen continue yang terletak di dalam suatu perulangan yang bertingkat hanya akan berpengaruh terhadap blok perulangan yang melingkupinya.

berikut contoh penggunaan statmen continue berikiut:

pada Penggunaan statemen continue di dalam suatu blok perulangan kadang dapat dihindari dengan menggunakan statemen-statemen lain yang ekuivalen. Sebagai contoh, perhitungan di atas dapat diselesaikan tanpa harus menggunakan statemen continue dengan statemen-statemen dibawah.

 

Seperti yang terlihat pada contoh diatas, blok statemen yang tidak menggunakan statemen continue lebih ringkas dan lebih mudah dibaca daripada blok statemen yang menggunakan statemen continue.

if else

Statemen if–else digunakan untuk mengontrol apakah suatu blok statemen akan dieksekusi atau tidak. Bentuk paling sederhana dari statemen ini adalah sebagai berikut:

 if ekspresi then    blok-statemenend

Blok statemen yang terletak di dalam blok if hanya akan dieksekusi jika ekspresi yang diuji bernilai benar. Kata-kunci then dalam blok kondisional if-else dapat diganti dengan ENTER, tanda koma (,) atau tanda titik-koma (;).

Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if:

 

Apabila terdapat dua alternatif pilihan untuk ekspresi yang diuji dalam blok kondisionalmaka blok kondisional if-else cocok untuk digunakan.

 if ekspresi then   

  blok-statemen pertama 

else   

  blok-statemen kedua end

Pada blok kondisional if-else jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai benar maka blokstatemen pertama yang akan dieksekusi namun jika ekspresi yang diuji bernilai salah maka blok-statemen kedua yang akan dieksekusi. 

Contoh penggunaan statemen if - else adalah sebagai berikut:

 Apabila ekspresi yang diuji dalam suatu blok kondisional yang mempunyai lebih dari dua macam pilihan maka bentuk kondisional yang sesuai adalah if-elseif-else yang mempunyai bentuk umum sebagai berikut:

  if ekspresi_1 then     blok-statemen pertama  elseif ekspresi_2 then    blok-statemen kedua . . . else     blok-statemen ke-n end

Pada blok kondisional if-elseif-else, suatu blok-statemen akan dieksekusi jika ekspresiyang diuji untuk blok-statemen tersebut mempunyai nilai benar. Apabila semua ekspresi yang diuji tidak ada yang mempunyai nilai logika benar maka blok-statemen yang terdapat pada blok else yang akan dieksekusi. Blok else bersifat opsional dan dapat diabaikan apabila tidak diperlukan.

Berikut ini adalah contoh penggunaan statemen if-elseif-else:

 

 Statemen kondisional juga dapat dibuat bersarang atau berada di dalam statemen kondisional yang lainnya, seperti yang ditunjukkan pada contoh di bawah ini.

 

 select case

Statemen kondisional select-case cocok untuk digunakan jika ekspresi yang diuji dalam blok kondisional mempunyai nilai diskrit, baik berupa suatu data integer maupun string. Bentuk umum dari statemen select-case adalah sebagai berikut:

 select ekspresi      case ekspresi_1 then            blok-statemen pertama      case ekspresi_2            blok-statemen kedua     . . .    else         blok-statemen ke-n end

 Pada blok kondisional select-case, jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai yang sama dengan nilai ekspresi dari suatu case maka blok-statemen pada case tersebut yang akan di eksekusi. Namun jika nilai dari ekspresi yang diuji tidak ada yang sama dengan salah satu dari nilai ekspresi pada suatu case maka blok statemen yang terdapat pada blok else yangakan dieksekusi. Blok else bersifat opsional dan dapat tidak digunakan jika tidak diperlukan.

Berikut ini contoh penggunaan statemen select–case:

Contoh lain penggunaan statemen select–case adalah sebagai berikut: 

 

Dalam suatu operasi kondisional, jika ekspresi yang diuji mempunyai nilai diskrit maka penggunaan statemen select-case adalah lebih cocok dibandingkan dengan statemen if elseif-else. Hal ini karena blok statemen kondisional yang dibuat dengan statemen select-case lebih mudah untuk dibaca dan mempunyai bentuk yang lebih elegan.

 

Bab 12Editor Teks SciNotes

SciNotes adalah sebuah program editor teks yang disediakan oleh Scilab untuk memudahkan pembuatan atau pengembangan sebuah file skrip atau fungsi. SciNotes dapat dijalankan melalui menu Applications  SciNotes yang terdapat pada jendela konsolScilab atau dengan menggunakan perintah editor atau scinotes. Gambar berikut ini adalah tampilan dari jendela editor teks SciNotes.

 

       1.1 tampilan editor teks scinotess

SciNotes menyediakan fitur-fitur menarik yang sangat berguna pada waktu pembuatan atau pengeditan suatu file skrip atau fungsi. Fitur-fitur tersebut antara lain sebagai berikut:

  • Penggunaan warna-warna tertentu untuk memperjelas sintaksis suatu statemen.
  • Indentasi secara otomatis pada saat penulisan suatu blok statemen perulangan atau kondisional.
  • Dapat memperbaiki indentasi pada statemen-statemen yang diblok.
  • Autocompletion terhadap operator atau kata-kunci.
  • Pencarian dan penggantian terhadap suatu kata atau frasa yang terdapat di dalam file yang sedang dibuka.  

 contoh sebuah gambar ilustrasi pembuatan sebuah fungsi dalam scinotes.

     1.2 contoh pembuatan fungsi pada scinotes

File skrip atau fungsi yang telah selesai dibuat dalam SciNotes dapat dieksekusi ke dalam konsol Scilab melalui menu Execute atau dengan menggunakan tombol klik kanan pada mouse.

 

BAB 13

SKRIP

 

Skrip adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab. Pada saat suatu skrip dijalankan maka statemen-statemen yang terdapat di dalamnya akan dieksekusi seolah-olah statemen-statemen tersebut diketikkan pada Jendela Scilab.

pembuatan skrip

Pada dasarnya suatu file skrip dapat dibuat dengan menggunakan sembarang program editor teks, seperti notepad. Namun cara terbaik dalam pembuatan sebuah file skrip yaitu dengan program editor teks SciNotes karena program tersebut merupakan teks editor yang disediakan oleh Scilab untuk memudahkan pembuatan sebuah file skrip atau file fungsi.SciNotes dapat dijalankan melalui jendela Scilab melalui menu Application SciNotes.

 Sebuah skrip yang telah selesai dibuat dengan teks editor SciNotes dapat disimpan denganmenggunakan menu File  Save. Meskipun dapat digunakan sembarang ektensi, namumsebuah file skrip sebaiknya disimpan dengan ekstensi sce.

 Contoh 1. (Deret Fibonacci). Berikut ini adalah sebuah skrip [fibo.sce] untuk menentukan sejumlah 10 suku awal dari deret Fibonacci. 

 

 

bab 14

Fungsi

 

Suatu fungsi adalah sekumpulan statemen yang merepresentasikan sebuah komputasi tertentu. Suatu fungsi dapat dibuat dalam bentuk sebuah file teks (file-fungsi) atau dibuat secara langsung pada jendela Scilab.

File-Fungsi

File-fungsi adalah sebuah file teks yang di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab dimana statemen-statemen tersebut harus diitulis dengan sintaks

contoh 1 beberapa pembuatan fungsi seperti yang ada pada gambar di bawah:

 

 

Contoh 2. Beberapa fungsi trigonometri dengan argumen sudut dalam satuan derajat [trig_derajat.sci]

 

  •  Membuat Suatu Fungsi Secara Langsung pada Jendela Scilab

Selain dalam bentuk file-fungsi, sebuah fungsi juga dapat dibuat secara langsung pada jendela Scilab dengan menggunakan blok statemen function-endfunction atau dengan menggunakan fungsi deff. Fungsi-fungsi yang dibuat dengan cara ini akan tersimpan secara otomatis di dalam ruang kerja sehingga dapat langsung digunakan tanpa perlu dipanggil terlebih dahulu seperti pada sebuah file-fungsi. Fungsi-fungsi yang dibuat secara langsung pada jendela Scilab hanya bersifat sementara dan akan hilang ketika program Scilab ditutup.

  • Pembuatan Fungsi dengan Blok Statemen Function-Endfunction

Sintaks pembuatan suatu fungsi baru secara langsung pada jendela Scilab dengan menggunakan blok statemen function-endfunction adalah sama seperti sintaks penulisan suatu fungsi dalam sebuah file-fungsi.

  • dibawah ini merupakan ilustrasi pembuatan fungsi secara langsung pada jendela scillab

 

Pembuatan Fungsi dengan Fungsi Deff

Pembuatan sebuah fungsi baru secara langsung pada jendela Scilab dengan fungsi deff dapat dilakukan dengan menggunakan sintaks sebagai berikut: deff("[out1,out2,...] = fname(in1,in2,...)", [blok_statemen])

dimana out1,out2 adalah argumen-argumen output, in1,in2 adalah argumen-argumen input dan blok_statemen adalah statemen-statemen untuk fungsi fname.

Semua statemen yang terdapat di dalam blok_statemen harus ditulis diantara tanda kutiptunggal (') atau tanda kutip-ganda (") dan untuk memisahkan statemen yang berbeda dapat digunakan tanda koma (,) atau titik-koma (;).

Berikut ini contoh-contoh pembuatan suatu fungsi dengan menggunakan perintah deff:

 

 Variabel Lokal dan Variabel Global

Variabel-variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi adalah variabel lokal. Variabelvariabel tersebut hanya akan ada selama proses eksekusi terhadap fungsi berlangsung dan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel-variabel yang telah tersimpan dalam ruangkerja meskipun mempunyai nama yang sama.

berikut ini merupakan contoh Ilustrasi mengenai variabel lokal:

 

 2.variabel global

Variabel global adalah variabel yang tersimpan baik di dalam fungsi maupun di dalamruang kerja. Sebuah variabel dapat dibuat sebagai variabel global dengan menggunakan fungsi global yang mempunyai sintaks sebagai berikut:

global('var1', 'var2', ..., 'varn') global var1 var2 ... varn

dimana var1, var2, varn adalah nama-nama variabel global. Untuk merubah nilai suatu variabel global dari dalam sebuah fungsi maka kita juga harus menambahkan fungsi global ke dalam fungsi.

  • berikut merupakan contoh ilustrasi variabel global 

 

 Fungsi Rekursif

Rekursi adalah proses pemanggilan sebuah fungsi terhadap dirinya sendiri. Suatu fungsi yang di dalamnya terdapat suatu proses rekursi disebut sebagai fungsi rekursif.

  • Berikut ini adalah implementasi statemen-statemen untuk fungsi faktorial.

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong