Manusia dan Agama

13 October 2022 20:31:04 Dibaca : 102

HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN AGAMAMutmainnah Buhang Nim 411422010 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Matematika Dan Ipa Universitas Negeri Gorontalo Dosen Pengampuh Mata Kuliah Agama Islam Prof. Dr. Noviyanti Djafri S.Pd.I M.Pd.I

PENDAHULUAN

          Setiap manusia yang lahir di dunia membawa fitrah, bakat, dan insting. Yang dibawa manusia ketika lahir adalah fitrah agama, yaitu unsur ketuhanan. Unsur ketuhanan ini di luar ciptaan akal budi manusia dan merupakan sifat kodrat manusia. Kejadian manusia sebagai makhluk ciptaan Allah telah dilengkapi dengan unsur-unsur kemanusiaan, keadilan, kebajikan, dan sebagainya. Manusia dan agama tampaknya merupakan hubungan yang bersifat kodrati. Agama itu sendiri menyatu dalam fitrah penciptaan manusia. Terwujud dalam bentuk ketundukan, kerinduan ibadah, serta sifat-sifat luhur. Jika manusia dilihat dari hubungannya dengan agama, dapat dikatakan bahwa agama dapat membuat manusia menjadi orang beriman dan mampu menjalankan semua tanggung jawabnya sebagai manusia. Kajian ini akan mengurai bagaimana hakikat, martabat, dan tanggung jawab manusia menurut pandangan Islam, khususnya berdasarkan al-Qur'an. Di samping itu, kajian ini juga akan menganalisis keterkaitan antara manusia dengan agama dan sejauh manakah manusia membutuhkan agama serta tantangan yang dihadapi dalam menjalankan agama, baik yang datang dari dalam maupun dari luar diri manusia.

PEMBAHASAN

      Manusia merupakan sejumlah kata yang diungkap al-Qur'an yang menunjuk kepada manusia yaitu Insan, Basyar dan Bani Adam. 1).Kata insan menurut Ibnu Manzur mempunyai tiga asal kata. Pertama berasal dari kata anasa yang berarti absara yaitu melihat, alima yang berarti mengetahui, dan isti'zan berarti minta izin. Kedua berasal dari nasiya yang berarti lupa. Ketiga berasal dari kata al-nus yang berarti jinak lawan dari kata al- wahsyah yang berati buas. Muin Salim menyimpulkan bahwa insan mengandung konsep manusia sebagai makhluk yang memiliki sifat keramahan dan kemamapuan mengetahui yang sangat tinggi. Atau dengan ungkapan lain, manusia sebagai makhluk sosial dan kultural. 2). Al-Basyar, Kata al-Basyar terdiri dari huruf ba,syin dan ra (*) secara bahasa berarti pisik manusia. Dalam kamus Mu'jam al wasith dikatakan al-basyar ialah manusia, baik secara perorangan maupun secara kolektif laki-laki atau perempuan.

     Bani Adam adalah anak keturunan Nabi Adam as. yang menghuni bumi. Bani Adam menunjukkan kemuliaan keturunan Adam sedang zurriyah Adam adalah keturunan tentu ada yang mulia ada yang tersesat. (Sampo Seha, 2017: 399-410). Manusia merupakan makhluk yang lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling mulia di antara makhluk ciptaan lainnya. (Lestari, 2017: 1-13). Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan yang di lengkapi dengan akal pikiran. Dalam hal ini Ibn Arrabi misalnya melukiskan hakikat manusia dengan mengatakan bahwa, "Tak ada makhluk Allah yang lebih bagus dari padamanusia yang memiliki daya hidup, mengetahui. berkehendak, berbicara, melihat, mendengar, berpikir, dan memutuskan. Manusia adalah makhluk yang sangat penting, karena dilengkapi dengan penbawaan dan syarat-syarat yang di perlukan bagi mengemban tugas dan fungsinya sebagai makhluk Allah di muka bumi. (Hambali, 2019: 59-70).

           Agama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya (Depdikbud, 1997: 15). Agama menurut Quraish Shihab (dalam Fuad Nashori, 2002 70) adalah ketetapan ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi pedoman hidup manusia. Karakteristik agama adalah hubungan makhluk dengan Sang Pencipta, yang terwujud dalam sikap batinnya, tampak dalam ibadah yang dilakukannya serta tercermin dalam perilaku kesehariannya. Dengan demikian agama meliputi tiga pokok persoalan yaitu tata keyakinan, tata peribadatan dan tata kaidah. (Muhammad Ansori, 2018: 76-97).

 

Sedangkan agama dalam Al Qur'an disebut dengan din. Istilah din merupakan bawaan dari ajaran Islam dan secara makna bersifat universal, artinya konsep din seharusnya dapat mengakomodir dari seluruh makna agama dan religi itu sendiri. Harun Nasution menjelaskan konsep agama adalah sebagi berikut, dalam bahasa arab agama disebut al-din. dengan panjang mad pada "diin", yang mempunyai beberapa arti yaitu:a. Sistem atau cara,b. Paksaan, kekuatan, dan tekanan

c. Ketaatan, kepatuhan atau peribadatan.d. Pembalasan atau perhitungan. (Fatoni Achmad, 2019).

    Agama adalah sistem keyakinan atau kepercayaan manusia terhadap sesuatu zat yang dianggap Tuhan. Kevakinan terhadap suatu zat vane dianggap Tuhan itu Pengetahuan seseorang juga bisa diperoleh berdasarkan input yang datang dari luar, mungkin informasi dari orang tua, guru, atau dari tokoh yang memiliki otoritas ilmu pengetahuan. Secara garis besar ruang lingkup agama mencakup:a. Hubungan manusia dengan tuhannya Hubungan dengan tuhan disebut ibadah. Ibadah bertujuan untuk mendekatkan diri manusia kepada tuhannya. b. Hubungan manusia dengan manusia agama memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan dan kemasyarakatan.      

          Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran agama mengenai hubungan manusia dengan manusia atau disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan. Sebagai contoh setiap ajaran agama mengajarkan tolong-menolong terhadap sesama manusia. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya atau lingkungannya. Di setiap ajaran agama diajarkan bahwa manusia selalu menjaga keharmonisan antara makluk hidup dengan lingkungan sekitar supaya manusia dapat melanjutkan kehidupannya. (Ali Amran, 2015).

 

      Secara psikologis, agama adalah ilusi manusia. Manusia lari kepada agama karena rasa ketidak berdayaan menghadapi bencana. Dengan demikian, segala bentuk prilaku keagamaan merupakan prilaku manusia yang timbul dari dorongan agar dirinya terhinadar bahaya dan dapat memberikan rasa aman. Untuk keperluan itu manusia menciptakan Tuhan dalam pemikirannya. (Abdul Hamid, 2017: 1-14).

Ada beberapa fungsi agama bagi manusia yaitu sebagai berikut:Histon Saya

a) Sebagai pedoman hidup manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu maupun kelompok.b) Sebagai sumber aturan tata cara hubungan manusia dengan Tuhannya, dan juga sesama manusia. c) Sebagai pedoman bagi manusia dalam mengungkapkan rasa kebersamaan dengan sesama manusia. d) Sebagai pedoman perasaan keyakinan manusia terhadap sesuatu yang luar biasa (supranatural) di luar dirinya.e) Sebagai cara manusia mengungkapkan estetika/ keindahan alam semesta dan segala isinya.f) Sebagai cara untuk memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama. (Louisa Sharon Ghea Yulida, 2019).        Jadi, kesimpulannya adalah manusia merupakan makhluk yang diciptakan paling sempurna oleh Tuhan kita yaitu Allah SWT sedangkan agama merupakan suatu kepercayaan yang mengatur segala peraturan yang bersifat mengikat dari Allah SWT melalui para Nabi-Nya yang menjadi pedoman hidup manusia yang mampu membawa manusia mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

 

 

Kategori

  • Masih Kosong