ARSIP BULANAN : November 2024

Uji Korelasi Menggunakan RStudio

11 November 2024 02:05:44 Dibaca : 17

Nama : Moh. Syahril Tungga

NIM : 411422059

Prodi / Kelas : Pend. Matematika / A

Mata Kuliah : Aplikasi Komputer

Semester : V (Lima)

Dosen Pengampu : Agussyarif Rezka Nuha, S.Pd, M.Si

Pengujian korelasi ini dilakukan dengan metode Pearson menggunakan aplikasi RStudio. Data yang digunakan berasal dari penelitian skripsi dengan judul "Pengaruh Media Kotak Angka Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Dalam Pembelajaran Matematika Kelas 3 SD N 09 Rejang Lebong". Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah media pembelajaran, yaitu kotak angka, memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam materi perkalian, sehingga dapat memberikan gambaran tentang efektivitas penggunaan media ini dalam meningkatkan pemahaman matematika siswa kelas 3.

Link Skripsi : http://repository.iainbengkulu.ac.id/2667/

Data :

Pengujian Korelasi :

Pembahasan

  1. P-value (4.389e-06): P-value adalah probabilitas untuk mendapatkan hasil yang sama atau lebih ekstrem dari yang diamati jika hipotesis nol benar. Dengan p-value yang sangat kecil (4.389e-06), kita bisa menyimpulkan bahwa hasilnya sangat signifikan secara statistik, menunjukkan korelasi yang kuat antara variabel Pretest dan Posttest. Karena p-value < 0.05, kita dapat menolak hipotesis nol, yang menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara kedua variabel.
  2. Koefisien Korelasi (0.8241): Ini adalah estimasi korelasi antara dua variabel, dalam hal ini adalah Pretest dan Posttest. Nilai 0.8241 menunjukkan korelasi yang kuat dan positif antara kedua variabel, yang berarti jika nilai Pretest meningkat, kemungkinan nilai Posttest juga meningkat.
  3. Nilai t (6.3407): Nilai t menunjukkan seberapa jauh nilai estimasi korelasi dari nol dalam satuan deviasi standar. Nilai t yang tinggi (6.3407) juga menunjukkan bahwa korelasi yang diamati sangat signifikan dan kecil kemungkinannya hanya karena kebetulan.
  4. 95% Confidence Interval (0.6090302, 0.9262485): Interval kepercayaan menunjukkan rentang nilai di mana kita yakin bahwa nilai korelasi yang sesungguhnya berada. Dalam hal ini, kita 95% yakin bahwa korelasi sebenarnya antara Pretest dan Posttest berada di antara 0.6090 dan 0.9262.

Berdasarkan hasil uji korelasi yang dilakukan menggunakan aplikasi R Studio, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara nilai Pretest dan Posttest pada sampel data yang dianalisis. Nilai koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0.8241 mengindikasikan adanya korelasi positif yang kuat antara kedua variabel. Dengan kata lain, kenaikan nilai pada Pretest cenderung diikuti oleh kenaikan nilai pada Posttest. Ini menunjukkan bahwa performa atau skor yang lebih tinggi pada Pretest berkaitan erat dengan skor yang lebih tinggi pula pada Posttest.

Selain itu, nilai p-value yang sangat kecil (4.389e-06), jauh di bawah ambang batas signifikansi 0.05, menunjukkan bahwa hasil korelasi ini signifikan secara statistik. Artinya, kemungkinan besar hubungan antara nilai Pretest dan Posttest bukan terjadi karena kebetulan, melainkan menunjukkan pola yang konsisten dalam data tersebut. Dengan nilai p-value yang sekecil ini, kita dapat menolak hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara Pretest dan Posttest, dan menerima hipotesis alternatif yang menyatakan adanya korelasi yang nyata.

Lebih lanjut, analisis juga menghasilkan interval kepercayaan 95% untuk koefisien korelasi, yaitu berada dalam rentang 0.6090 hingga 0.9262. Ini berarti kita dapat yakin dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa nilai korelasi yang sebenarnya berada di antara 0.6090 dan 0.9262. Interval kepercayaan ini memperkuat kesimpulan bahwa korelasi antara Pretest dan Posttest bukan hanya kuat tetapi juga cukup stabil, memberikan keyakinan bahwa hubungan yang diamati dalam sampel ini kemungkinan besar berlaku dalam populasi yang lebih luas.

Secara keseluruhan, hasil ini menyiratkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan kuat antara Pretest dan Posttest, di mana peningkatan skor Pretest secara konsisten terkait dengan peningkatan skor Posttest. Hasil ini memiliki implikasi yang penting, terutama jika uji Pretest dan Posttest ini digunakan untuk mengukur efektivitas suatu intervensi atau program. Jika Pretest digunakan untuk mengukur kemampuan awal, maka peningkatan yang konsisten pada Posttest setelah intervensi menunjukkan bahwa program atau intervensi yang dilakukan mungkin efektif dalam meningkatkan hasil yang diukur.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong