Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo telah resmi berganti pucuk pimpinan dari pejabat sebelumnya Prof. Dr. Arifin Tahir, M.Si,. Pimpinan UPT. Perpustakaan selanjutnya diamanatkan kepada Drs. Joni Apriyanto, M.Hum, yang secara resmi dilantik Rektor UNG Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd, pada prosesi pelantikan pejabat di lingkungan UNG, Rabu (27/12), di Gedung Rektorat UNG.

Rektor UNG Prof. Syamsu dalam amanatnya mengharapkan, dengan bergantinya pucuk pimpinan diharapkan dapat semakin menguatkan peran Perpustakaan, sebagai bagian terpenting dari sebuah institusi pendidikan tinggi.

“Sebagai jantung Universitas, diharapkan denyutan yang diberikan oleh Perpustakaan, dapat menjadi penggerak bagi seluruh elemen kampus untuk bisa berkembang menjadi yang terbaik,” ungkap Rektor.

Diakui Rektor dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Perpustakaan UNG telah mengalami lonjakan yang signifikan. Berbagai pencapaian telah ditorehkan, dan salah satu pencapaian tersebut ditorehkannya akreditasi A bagi Perpustakaan.

“Terima kasih untuk Prof. Arifin yang telah berkreasi mendukung perkembangan Perpustakaan UNG hingga berkembang seperti saat ini. Saya juga meyakini pejabat yang baru dapat berkreasi membawa Perpustakaan UNG semakin baik lagi diwaktu mendatang,” harap Rektor.

Selain Kepala Perpustakaan UNG, dalam kesempatan tersebut Rektor juga melantik sejumlah pejabat diantaranya Kepala Pusat Inovasi UNG, sejumlah Ketua Jurusan, Ketua dan Sekretaris Program Studi di lingkungan UNG, serta Kepala Klinik Kesehatan UNG.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) melaksanakan yudisium untuk mahasiswa periode Februari tahun 2020. Diantara para peserta yudisium, terdapat satu nama yang menarik perhatian para civitas akademika yang hadir. Dialah Dewi Darmayanti Tolodo mahasiswa Program Studi S1 Teknik Geologi FMIPA yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.55 dengan masa studi 9 semester.

Pencapaian IPK Dewi memang bukanlah nilai tertinggi pada yudisium kali ini, bahkan Ia hanya menjadi terbaik 3 pada Yudisium FMIPA. Tapi jangan salah, meskipun tidak lulus dengan predikat cumlaude mahasiswa asal Kabupaten Banggai Kepulauan itu tercatat memiliki banyak pencapaian membanggakan.

Dewi saat ini tercatat telah mengantongi 2 Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan HAM. HKI yang pertama Jurnal dengan judul Subsurface Structure Identification In Ilotidea Using Electrical Method for Developed the Food Tourist Science Village, HKI kedua Buku Geologi Ilotidea dan Kampus Sains Wisata Banjir yang disusun bersama 2 anggota kelompok.

Tidak hanya itu, selama kuliah dua penelitiannya pernah lolos dan didanai Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam skema Program Kreativitas Mahasiswa skala Nasional. Mahasiswa yang juga sebagai Penerima Beasiswa Bidikmisi telah menulis 1 Buku Referensi kelompok dan 3 Jurnal Nasional. Ia bahkan pernah 2 kali menjadi pemakalah pada International Conference.

Selama kuliah Dewi dikenal sebagai young researcher, penulis, penyanyi, penari, gitaris, menguasai beberapa cabang olahraga, asisten Lab Teknik Geologi dan aktif berorganisasi. Meskipun tidak berhasil lulus dengan predikat cumlaude, Dewi mengaku tidak merasa kecewa. Menurutnya pencapaian yang ia torehkan selama kuliah sudah cukup membuatnya merasa senang dan bangga.

“Tidak mudah untuk cumlaude apalagi untuk Prodi Teknik Geologi. Meskipun begitu saya sudah sangat bersyukur atas pencapaian saat ini. Terlebih banyak pengalaman berharga yang diperoleh selama kuliah,”

Prestasi Membanggakan kembali ditorehkan oleh UPT Perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo. Dalam akreditasi pertama kalinya yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional sejak pertama kalinya terbentuk, Perpustakaan UNG yang dinahkodai oleh Dr. Arifin Tahir, M.Si, berhasil mewujudkan akreditasi terbaik yakni A.

"Alhamdulillah sejarah membanggakan berhasil ditorehkan UPT Perpustakaan UNG. Pada akreditasi pertama kalinya dilakukan Perpus UNG, mampu meraih akreditasi terbaik yakni A," ungkap Dr. Arifin, saat diwawancarai, Rabu (2/11), di Ruang Kerjanya.

Pencapaian akreditasi ini kata Dr. Arifin telah sesuai dengan target diinginkannya, yang sebelum proses akreditasi ia memang telah menargetkan meraih A. Dimana kualitas perpustakaan UNG telah didukung dengan pengelolaan manajemen yang baik, koleksi buku yang cukup banyak, serta juga didukung Sumber Daya Manusia dan Peralatan yang mempuni.

"Selain itu 9 standar yang menjadi tolak ukur penilaian akreditasi Perpustakaan UNG telah kami penuhi. Sehingga tidak heran jika pada akhirnya Perpustakaan mampu meraih A," jelas Dr. Arifin.

Menurut Dr. Arifin, dengan diraihnya akreditasi A, merupakan sebuah bukti dan pengakuan bahwa kualitas yang dimiliki Perpus UNG sudah sangat baik. "Ini juga menandakan bahwa kualitas Perpustakaan kita sudah sejajar dengan Perpustakaan yang dimiliki Perguruan Tinggi ternama lainnya," jelasnya.

Meskipun saat ini telah terakreditasi A, pengembangan Perpustakaan kata Dr. Arifin akan terus dilakukan, baik itu meliputi sarana prasarana, koleksi buku, SDM yang dimiliki, hingga Fasilitas pendukung lainnya. Bahkan dilokasi kampus baru, direncanakan akan dibangun kembali Perpustakaan UNG yang lebih representatif, dengan tinggi bangunan mencapai 4 lantai, yang di lengkapi berbagai fasilitas untuk kenyamanan mahasiswa ketika berkunjung ke Perpustakaan.