Mengapa Anak Takut dengan Matematika?
Matematika merupakan mata pelajaran yang penting dan wajib dipelajari di setiap jenjang pendidikan, namun banyak siswa yang memandang matematika sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan. Persepsi siswa terhadap matematika dapat bersifat positif atau negatif. Persepsi negatif dapat menimbulkan kecemasan matematis, yaitu perasaan cemas dan gelisah saat menghadapi masalah matematika.
Kecemasan matematis dapat muncul dalam tiga aspek: kognitif (kesulitan berkonsentrasi), afektif (perasaan tidak menyenangkan), dan motorik (gerakan tidak terkendali). Gejala kecemasan matematis antara lain menghindari angka, merasa panik dan gugup saat menghadapi tugas matematika, serta kurang percaya diri.
Cara mengatasi kecemasan matematis antara lain:
a. Mengubah gaya belajar yang sesuai dengan anak
b. Memberikan motivasi dan dukungan kepada anak
c. Memberikan waktu berpikir saat anak menjawab pertanyaan matematika
d. Membantu anak memahami bahwa matematika selalu ada di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, diharapkan dapat membantu mengurangi kecemasan matematis yang dialami oleh siswa.