Sebanyak 39 Dosen UNG Positif COVID 19
Setelah melakukan SWAB PCR, Kampus Universitas Negeri Gorontalo ditutup sementara hingga 20 Maret 2021. Sebanyak 39 Dosen di UNG terkonfirmasi positif COVID-19. Eduart Wolok selaku Rektor UNG mengatakan sebagian fasilitas di kampusnya ditutup sampai 20 Maret 2021. Namun, ada beberapa fasilitas yang tetap dibuka, di antaranya adalah laboratorium tempat pratikum mahasiswa. Karena, sebagian praktikum kedokteran dan keperawatan harus dilaksanakan secara offline, tetapi dilaksanakan dalam kondisi protokol kesehatan yang ketat. Karena ada beberapa dosen yang positif, maka dilakukan juga swab PCR terhadap 308 dosen dan tehnik. Ini dilakukan supaya UNG ketika melakukan peningkatan pelayanan yang melibatkan interaksi, baik mahasiswa maupun masyarakat, tidak dalam posisi menularkan.
Baru baru ini, kampus UNG melakukan Vaksinasi COVID 19 yang bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Provinsi Gorontalo. Vaksinasi ini diikuti sebanyak kurang lebih 1460 mahasiswa dari semua fakultas.
UNG Menempati Peringkat 10 Besar sebagai PTN yang Menerima Paling Banyak Peserta KIP-K
Setiap tahun, beribu-ribu calon mahasiswa baru ingin masuk Universitas Negeri Gorontalo. Terlebih lagi, UNG menerima calon mahasiswa baru yang ingin mendaftar KIP-Kuliah. Tentunya, ada beberapa tahap agar bisa mendaftar di kampus UNG. Tahap pertama yaitu dengan mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pada tahap ini peserta tidak mengikuti ujian apapun, karena penilaiannya berdasarkan nilai. Sayangnya, tahap ini tidak bisa diikuti oleh semua orang, karena hanya dapat diikuti oleh siswa siswi yang termasuk eligible di sekolahnya. Berdasarkan data dari Konferensi Pers Hasil Pengumuman SNMPTN Tahun 2021 oleh LTMPT, tahun ini total peserta yang mendaftar KIP-K secara keseluruhan di seluruh PTN di Indonesia sebanyak 134.134 orang, dan yang diterima hanya 29.904 orang. Universitas Negeri Gorontalo menempati peringkat ke – 4 sebagai PTN yang menerima peserta pendaftar KIP-K terbanyak yaitu 899 peserta. Sehingga, dari 1.729 peserta yang lulus SNMPTN di UNG, 899 diantaranya akan menerima beasiswa KIP-K.
Siswa yang tidak lulus atau tidak berkesempatan mengikuti SNMPTN dapat mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN). Pada tahap ini peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer. Berdasarkan data dari Konferensi Pers Hasil Pengumuman SBMPTN Tahun 2021 oleh LTMPT, pendaftar total KIP-K di seluruh PTN di Indonesia sebanyak 220.162 orang, dan yang diterima hanya 61.067 orang. UNG menempati peringkat ke - 7 dengan menerima peserta KIP-K sebanyak 1.552 orang.
Semoga semua mahasiswa yang menerima bantuan kip k ini bisa digunakan sebaik mungkin ya guys.
Inilah Perubahan Nama Lembaga UNG dari Awal Dibangun
Universitas Negeri Gorontalo (UNG) adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo yang berdiri pada 1 September 1963. Dalam perjalanannya selama 57 tahun ini, kampus ini telah mengalami enam kali perubahan nama lembaga. Awalnya, kampus ini adalah Junior College yang masih menjadi bagian dari FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah (UNSULUTTENG). Tahun 1964 berubah menjadi cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado. Kemudian tahun 1965 bergabung dengan IKIP Manado Cabang Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 114 tahun 1965 tanggal 18 Juni 1965. Tahun 1982 lembaga ini menjadi salah satu Fakultas dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNSRAT Manado di Gorontalo berdasarkan Keppres nomor 70 tahun 1982 tanggal 7 September 1982.
Pada tanggal 16 Januari 1993, Lembaga ini berdiri sendiri dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gorontalo berdasarkan Kepres RI nomor 9 tahun 1993. Tahun 2001 status lembaga ini ditingkatkan menjadi IKIP Negeri Gorontalo dengan 5 Fakultas dan 25 Program Studi berdasarkan Kepres RI nomor 19 tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001. Dan Akhirnya, pada tanggal 23 Juni 2004 Presiden Megawati meresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan Keputusan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2004, tanggal 23 Juni 2004.
Pada masa pemerintahan Gubernur Provinsi Gorontalo Rusli Habibie, pergantian nama Universitas Negeri Gorontalo sempat diusulkan menjadi UBJ Habibie (Universitas BJ Habibie). Namun kemudian para mahasiswanya menolak. Sebab dianggap akan menghilangkan entitas jati diri rakyat Provinsi Gorontalo. Oleh karena itu, nama Universitas Negeri Gorontalo tetap digunakan hingga saat ini.