Klasifikasi tumbuhan
KLASIFIKASI TUMBUHAN
1. Bayam merah (Alternanthera amoena Voss)
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Family : Amaranthaceae
Genus : Alternanthera
Spesies : Alternanthera amoena Voss
2. Srikaya (Annona squamosa L )
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Family : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona squamosa L
3. Buah merah (Pandanus Conoideus)
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Lilopsida
Ordo : Pandanales
Family : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus Conoideus
4. Sawo (Achras zapota L )
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Ebenales
Family : Sapotaceae
Genus : Achras
Spesies : Achras zapota L.
Klasifikasi
KLASIFIKASI HEWAN
1. Landak berjari empat ( Atelerix albiventris )
Kingdom : Animalia
Divisio : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Erinaceomorpha
Family : Eraceidae
Genus : Atelerix
Spesies : Atelerix albiventris
2. Anoa ( Bubalus quarlesi )
Kingdom : Animalia
Divisio : chordata
Class : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Family : Bovidae
Genus : Bubalus
Spesies : Bubalus quarlesi
3. Kapibara (Hydrochaeris hydrochaeris)
Kingdom : Animalia
Divisio : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Family : Caviidae
Genus : Hydrochoerus
Spesies : Hydrochaeris hydrochaeris
4. Biawak komodo (Varanus komodoensis)
Kingdom : Animalia
Divisio : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Squamata
Family : Varanidae
Genus : Varanus
Spesies : Varanus komodoensis
NAMA-NAMA KELAS C BIOLOGI 2012 (PGBI)
Daftar nama-nama kelas C semester 1 jurusan pendidikan Biologi
NO |
NAMA |
UKURAN BAJU |
UKURAN TOPI |
UKURAN DOMPET |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 |
MUHAYAT RONOSUMITRO SUSANTI SOLANGO FRANDISKA Y MONOARFA FATMAH KASIM ISTIN KALAL INDAH MEGA MAWARNI SISKAWATI HERMIN ESA ARSELA IKSAN ERNI YULI AGUSTINA ABDUL RIVAI RAHMAN AGUS PRASETYO VERY SULEMAN FIRNIA LESTARI MANDO SRI MASTUTY S. NURKAMIDEN MAYANG PURNAMA DJOU MOH RIZKY BELENEHU SRI SUSANTI KARIM SELLY NOVIANTY YUNUS CINDRI KULU |
XL M M M M M XL L M M XL M XL M M M L M M M |
60 CM 57 CM 57 CM 55 CM 57 CM 55 CM 58 CM 57 CM 57 CM 54 CM 60 CM 58 CM 60 CM 56 CM 57 CM 57 CM 60 CM 57 CM 57 CM 55 CM |
PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG PANJANG |
TUGAS FISIKAKU...
2.1 Biomekanika
2.1.1 Pengertian Biomekanika
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam praktiknya biomekanika mempelajari kekuatan, ketahanan dan ketelitian manusia dalam melakukan kerjanya. Biomekanika juga mengkaji hubungan pekerja dengan perlengkapan kerjanya, lingkungan kerja dan sebagainya.
Biomekanika menggunakan hukum-hukum mengenai konsep fisik dan teknik untuk menggambarkan gerakan yang dialami oleh bagian-bagian tubuh yang beragam dan aksi gaya pada bagian-bagian tubuh tersebut selama melakukan aktifitas harian normal. Dilihat dari defenisi tersebut, biomekanika adalah aktifitas multi disipliner.
Faktor-faktor yang mempengaruhi biomekanika yaitu :
1. Faktor diri seperti umur, Janis kelamin, suku bangsa
2. Sikap kerja
3. Jenis kerja
2.1.2 Anatomi Tulang Belakang
Pendekatan biomekanika menitik beratkan pada struktur tulang dan posisi pengangkatan, dimana struktur tulang terutama tulang belakang akan mengalami tekanan yang berlebihan ketika melakukan pengangkatan meskipun frekuensi jarang.
Struktur tulang belakang manusia dibagi menjadi 4 bagian :
1. Cervical
2. Thoaric
3. Lumbar
4. Sacro-illiac
Tulang belakang manusia tidaklah tegak lurus, namun membentuk kurva. Kurva tulang belakang yang cembung disebut kyphosis dan yang cekung disebut lordosis. Tulang belakang ini terdiri dari 24 ruas tulang, dimana setiap tulang belakang terdapat lempengan (disc) tulang belakang. Dengan adanya ruas-ruas beserta lempengan tersebut, maka tulang belakang dapat menekuk. Dari bagian-bagian tulang belakang tadi, maka bagian lumbar adalah yang terpenting.
Untuk maminimasi kelelahan dan resiko terhadap rusaknya tulang dan otot dalam kondisi kerja yang berulang-ulang, maka dalam penempatan dan pengoperasian posisi pengendalian harus seergonomis mungkin sehingga pengoperasiannya afisien.
Pengangkatan beban atau material dapat menimbulkan 3 macam resiko :
1. Resiko terjadinya cedera karena kecelakan.
2. Resiko melakukan usaha yang berlebihan (overexertion).
3. Resiko kerusakan komulatif.
Ketiga macam resiko diatas dapat saja dipandang secara terpisah tergantung kasus yang terjadi. kriteria biomekanika dapat memprediksi terjadinya peningkatan resiko dalam proses pengangakatan material sebagai fungsi dari berat beban yang harus diangkat dan jarak beban tubuh pekerja. Kedua faktor ini berkaitan erat dengan momen yang ditimbulkan dari proses penanganan material, dimana semakin besar momen yang dihasilkan semakin besar pula resiko yang ditimbulkannya.
Penelitian “Analisis Manual Material Handling (MMH) dengan model biomekanika sebagai pengurang resiko kecelakaan kerja” dan dimaksudkan untuk mengetahui beban maksimal yang harus diangkat oleh pekerja, untuk mengetahui banyaknya energi yang dikeluarkan oleh pekerja dan untuk memberikan rekomendasi kepada perusahaan tentang keselamatan kerja, sehingga cedera secara langsung maupun tidak langsung akan cepat teridentifikasi. Penelitian ini juga bermanfaat untuk bahan masukan, informasi untuk memperhatikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan para pekerja saat mengangkat. Hal ini mengakibatkan gejala sakit pinggang pada tulang belakang.
Kemudian untuk mengurangi cidera tulang belakang maka alat bantu trolley dapat digunakan untuk membuat proses pengangkatan lebih ergonomis, sehingga pekerja tidak terlalu banyak mengeluarkan energi untuk melakukan aktivitas pengangkatan. Dari perhitungan RWL, LI dan konsumsi energi dapat disimpulkan bahwa pekerjaan jika dilakukan secara terus-menerus dan dalam jangka waktu tertentu akan mengalami cidera pada tulang belakang sehingga perlu alat bantu untuk meminimal resiko alat bantu tersebut seperti trolley.
Langkah-langkah utama untuk meniminasi rasiko akibat penanganan material secara manual adalah sebagai berikut :
1. Perancang sistem kerja.
2. Seleksi pekerja.
3. Pelatihan kerja.
Disamping itu, untuk mendapatkan inklinasi (kemiringan) sudut posisi kaki atau tangan relatif terhadap horizontal agar gaya maksimum dapat diterapkan, maka kondisi berikut harus dapat diterapkan :
1. Analis biomekanika secara global dengan mempertimbangkan kondisi masing-masing otot.
2. Penyederhanaan model biomekanika yang berdasarkan pada sistem sambungan tulang untuk
memprediksikan beban pada ruas tulang belakang untuk mengangkat beban kerja.
3. Metode empiris untuk pengukuran langsung terhadap kekuatan otot.
2.1.3 Biomekanika dan Cara Kerja
Pendekatan biomekanika berguna untuk mengukur kekuatan dan ketahana fisik menusia untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan suatu cara kerja yang lebih baik dengan kemungkinan cedera yang minimum. Dalam kasus pengangkatan beban secara manual dapat diteliti pengaruh sikap kerja terhadap kekuatan fisik manusia.
Prinsip-prinsip biomekanika untuk pengangkatan beban :
1. Sesuaikan berat dengan kemampuan pekerja dengan mempertimbangkan frekuensi pemindahan.
2. Memanfaatkan dua atau lebih pekerja untuk pemindahan barang berat.
3. Ubahlah aktifitas jika mungkin sehingga lebih mudah, ringan dan tidak berbahaya.
4. Minimasi jarak horizontal gerak antara tempat milai dan berakhir pada pemindahan barang.
5. Material terlatak tidak lebih tinggi dar bahu.
6. Kurangi frekuensi pemindahan barang.
7. Berikan waktu istirahat yang cukup.
8. Berlakukan rotasi kerja.
9. Rancang kontainer agar mempungai pegangan yang dapat dipegang dekat tubuh
10. Benda yang berat diletakkan setinggi lutut, agar dalam pemindahan tidak menimbulkan cedera pinggang.
Biomekanika dapat diterapkan pada perancangan kembali pekerja yang telah ada, mengevaluasi pekerjaan, penyeleksian operator, tugas-tugas penanganan material secara manbual dan sebagainya. Penerapan biomekanika berguna untuk menghindari terjadinya cidera dan mengupayakan agar dengan pengeluaran energi yang minimum dapat dicapai hasil kerja yang maksimum
2.1.4 Perbedaan Gaya Statis dan Gaya Dinamis
1. Isometri (statis)
Isometri (statis) adalah gaya otot yang dikeluarkan tanpa menghasilkan suatu kerja. Hal ini terjadi karena gerakan otot tersebut terlambat dalam suatu sistem kerja. Misalnya : mengangkat beban yang terlalu berat.
2. Isotonis (dinamis)
Isotonis (dinamis) adalah memanjang atau memendeknya otot dengan menghasilkan suatu kerja dimana gaya dikeluarkan dan menghasilkan suatu kerja. Hal ini dikategorikan menjadi dua bagian :
a. Konsentris : memendeknya otot sambil tetap menahan suatu tegangan. Misalnya : mengangkat beban.
b. Eksentris : memanjang otot sambil tetap menahan suatu tegangan dan gerakannya berlawanan dengan tegangannya. Misalnya : meletakkan kembali setelah mengangkat. Kemampuan manusia untuk melakukan pengangkatan secara manual/manual material handing (MMH) diperoleh dengan menggunakan pendekatan epidemi medis, psikologis dan pendekatan administrative.
2.1.5 Manual Material Handling (MMH)
Wheelbarrow merupakan salah satu alat manual material handling yang banyak digunakan masyarakat. Oleh karena itu perlu dilakukan penentuan karakterisik wheelbarrow yang baik yang telah mempertimbangkan faktor yang paling mempengaruhi konsumsi energi dan kemungkinan cedera untuk mengetahui prioritas perbaikan. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan metode Taguchi. Dari analisis posisi tubuh diketahui bahwa posisi tubuh paling baik saat pengangkatan adalah posisi tubuh lurus dengan lengan sejajar tulang belakang. Berdasarkan kuesioner diketahui bahwa keluhan terbanyak responden adalah pada telapak tangan, lengan, bahu, siku dan pergelangan tangan.
Berdasarkan informasi-informasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa wheelbarrow yang baik adalah wheelbarrow mempunyai jarak antara tumpuan manusia dengan poros roda yang lebih panjang dari 110 cm, mempunyai jarak horizontal titik berat beban terhadap poros yang lebih kecil dari 26,53 cm, mempunyai jarak vertikal titik berat beban terhadap poros yang lebih kecil dari32,37 cm, mempunyai titik berat beban yang stabil (tetap pada (-13,22 cm ; 14,37 cm) terhadap titik acuan), mempunyai fitur yang dapat mengurangi kecepatan wheelbarrow di jalan menurun, mempunyai fitur yang dapat meredam getaran, mempunyai berat bersih wheelbarrow yang lebih ringan dari 21,6 kg, mempunyai tinggi kaki penyangga yang lebih rendah dari 32,5 cm.
Penggunaan wheelbarrow tergolong dalam aktivitas manual material handling. Elemen pekerjaan spesifik pada penggunaan wheelbarrow terdiri dari loading, pengangkutan dan unloading. Loading merupakan proses pengangkatan (pergerakan vertikal) wheelbarrow dan muatannya hingga akhirnya dapat didorong. Pengangkutan merupakan pemindahan beban menuju tempat tertentu. Unloading merupakan proses pembongkaran muatan/beban yang dilakukan dengan pengangkatan wheelbarrow beserta muatannya ke arah depan sehingga muatan tersebut dapat dikeluarkan dari wheelbarrow. Aktivitas mengangkut dengan wheelbarrow merupakan aktivitas yang memerlukan energi yang besar.
Konsumsi energi rata-rata yang diperlukan operator pengguna wheelbarrow besarnya ± 4080 kkal/hari selama jam kerja. Nilai ini mendekati nilai batas atas energi yang diperbolehkan untuk kerja berat yaitu ± 4800 kkal/hari (Grandjean, 1998). Selain konsumsi energi yang cukup besar, penggunaan wheelbarrow juga dapat mengakibatkan timbulnya kesulitan dan rasa sakit pada beberapa bagian tubuh. Misalnya pada saat unloading, pengguna sering kehilangan keseimbangan saat harus mengangkat dan menggerakkan wheelbarrow ke arah kiri dan kanan. Dan pada saat pengangkutan, pengguna sering merasakan beban yang besar pada bagian lengan. Wheelbarrow dapat dikatakan baik jika dapat meminimasi konsumsi energi dan cedera yang ditimbulkan.
cacing pita
Taenia merupakan salah satu marga cacing pita yang termasuk dalam Kerajaan Animalia, Filum Platyhelminthes, Kelas Cestoda, Bangsa Cyclophyllidea, Suku Taeniidae. [1] Anggota-anggotanya dikenal sebagai parasit vertebrata penting yang menginfeksi manusia, babi, sapi, dan kerbau. [1]
Daftar isi |
Perbedaan antarspesies
Terdapat tiga spesies penting cacing pita Taenia, yaitu Taenia solium, Taenia saginata, dan Taenia asiatica. [2][3] Ketiga spesies Taenia ini dianggap penting karena dapat menyebabkan penyakit pada manusia, yang dikenal dengan istilah taeniasis dan sistiserkosis.[2]. Adapun perbedaan antarspesies cacing pita Taenia dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Perbedaan antara Taenia solium, Taenia saginata dan Taenia asiatica
No. | Keterangan | Taenia solium [1][4] | Taenia saginata [1][4] | Taenia asiatica [5] |
---|---|---|---|---|
1 | Inang definitif dan habitat | Usus halus manusia | Usus halus manusia | Usus halus manusia |
2 | Inang antara | Babi dan manusia | Sapi (utama), kambing, domba | Babi (utama), sapi |
3 | Nama tahap larva | Cysticercus cellulosae | Cysticercus bovis | Cysticercus t.s. taiwanensis |
4 | Ukuran panjang x lebar | (3-8)x 0,01 meter | (4-15) x 0,01 meter | 4-8 meter |
5 | Jumlah segmen | 700-1000 | 1000-2000 | 712 |
6 | Jumlah telur | 30.000-50.000 di setiap segmen | lebih dari 100.000 di setiap segmen |
Siklus Hidup
Cacing pita Taenia dewasa hidup dalam usus manusia yang merupakan induk semang definitif. [4] Segmen tubuh Taenia yang telah matang dan mengandung telur keluar secara aktif dari anus manusia atau secara pasif bersama-sama feses manusia. [4] Bila inang definitif (manusia) maupun inang antara (sapi dan babi) menelan telur maka telur yang menetas akan mengeluarkan embrio (onchosphere) yang kemudian menembus dinding usus.[4] Embrio cacing yang mengikuti sirkulasi darah limfe berangsur-angsur berkembang menjadi sistiserkosis yang infektif di dalam otot tertentu. [4] Otot yang paling sering terserang sistiserkus yaitu jantung, diafragma, lidah, otot pengunyah, daerah esofagus, leher dan otot antar tulang rusuk. [6]
Infeksi Taenia dikenal dengan istilah Taeniasis dan Sistiserkosis.[1] Taeniasis adalah penyakit akibat parasit berupa cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia yang dapat menular dari hewan ke manusia, maupun sebaliknya.[7] Taeniasis pada manusia disebabkan oleh spesies Taenia solium atau dikenal dengan cacing pita babi [7], sementara Taenia saginata dikenal juga sebagai cacing pita sapi.[7][8]
Sistiserkosis pada manusia adalah infeksi jaringan oleh bentuk larva Taenia (sistiserkus) akibat termakan telur cacing Taenia solium (cacing pita babi). [2] Cacing pita babi dapat menyebabkan sistiserkosis pada manusia, sedangkan cacing pita sapi tidak dapat menyebabkan sistiserkosis pada manusia. [7] Sedangkan kemampuan Taenia asiatica dalam menyebabkan sistiserkosis belum diketahui secara pasti. [3] Terdapat dugaan bahwa Taenia asiatica merupakan penyebab sistiserkosis di Asia. [3]
Manusia terkena taeniasis apabila memakan daging sapi atau babi yang setengah matang yang mengandung sistiserkus sehingga sistiserkus berkembang menjadi Taenia dewasa dalam usus manusia. [6] Manusia terkena sistiserkosis bila tertelan makanan atau minuman yang mengandung telur Taenia solium. [9] Hal ini juga dapat terjadi melalui proses infeksi sendiri oleh individu penderita melalui pengeluaran dan penelanan kembali makanan. [10].
Sumber penularan cacing pita Taenia pada manusia yaitu [11]
- Penderita taeniasis sendiri dimana tinjanya mengandung telur atau segmen tubuh (proglotid) cacing pita.
- Hewan, terutama babi dan sapi yang mengandung larva cacing pita (sistisekus).
- Makanan, minuman dan lingkungan yang tercemar oleh telur cacing pita.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong