Spermatogenesis adalah proses yang kompleks dan terjadi secara kontinyu memerlukan waktu cukup panjang dari pembelahan dan diferensiasi sel induk spermatogonia sampai menjadi spermatozoa matang. Fungsi dari spermatogenesis adalah untuk dapat menciptakan gamet jantan dewasa yang nantinya akan dapat secara efektif membuahi gamed betina. Proses ini membentuk organisme ber sel satu yang di sebut dengan zigot yang akan membelah dan membentuk janin.
Proses spermatogenesis pada manusia dan hewan hampir mirip dan sama. Untuk lebih memahami tentang proses yang terjadi maka akan di jelaskan sebagai berikut:
1. Spermatogonium diplaid asli yang letaknya berada pada tubulus seminiferus memilki dua kali jumlah kromosom.
2. Kromatid yang telah bertukar informasi genetik dengan proses sinapsis, tetapi sebelum melakukan proses membagi informasi mereka sebelumnya melalui meiosis untuk menjadi spermatosit haploid.
3. Setelah melalui proses meoisis kedua dan menghasilkan dua sel anak baru yang selanjutnya membagi diri menjadi 4 spermatid.
4. Setelah sel-sel ini terbentuk maka sekarang menuju lumes ke epididimis yang di mana mereka berkembang menjadi 4 sel sperma yang dapat menumbuhkan mikrotubulus pada sentrinol, lalu membentuk axoneme yaitu tubuh basala dan ada beberapa sntrinol yang dapat memanjang untuk dapat membentuk ekor sperma, dan di fasilitasi oleh testoteron.
Adapun struktur sperma yang matang terdiri atas 3 bagian, yaitu:
1. Kepala: Akrosom, inti sel, dan sentriol
2. Badan: Mitokondria (berbentuk spral)
3. Ekor: terdapat membran plasma
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengfaruhi spermatogenesis, yaitu:
1. Faktor dalam (endogen): Hormonal. Psikologis, genetik, umur dan maturasi
2. Faktor luar (eksogen): Bahan kimia atau obat- obatan, suhu, radiasi oleh sinar X dan getaran ultrasonic, vitamin dan gizi seperti vitamin A, vitamin E dan glutamine serta trauma dan keradangan.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya
a. LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen/ testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
b. FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis.
c. Hormon pertumbuhan, secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.

Rangkuman Hasil Diskusi Microsoft Exel

19 October 2017 09:06:10 Dibaca : 20

        Microsoft Exel merupakan aplikasi yang dapat digunakan dalam pengolahan data. Aplikasi ini dapat mempermudah kita menyelesaikan masalah perhitungan dari yang mudah sampai yang sulit.
     Aplikasi microsoft exel dapat mempermudah dalam pembutan tugas dalam perkuliahan pada beberapa mata kuliah seperti statistika yang melakukan banyak perhitungan. Selain itu penguasaan aplikasi ini sangat dibutuhkan pada pembuatan tugas akhir atau skripsi. Dalam skripsi pada bagian hasil penelitian, melakukan perhitungan yang cukup rumit dan dapat dipermudah dengan penggunaan aplikasi ini.
      Penerpan microsoft exel dalam dunia kampus belum efektif, karena masih banyak mahasiswa yang belum menguasai atau memahami aplikasi ini, sehingga masih perlu banyak di pelajari lagi.
Dalam aplikasi ini memiliki banyak keuntungan seperti mengolah data yang banyak dan rumit dengan penggunaan rumus, tetapi aplikasi ini juga memiliki banyak kekurangan, terutama harus banyak tahu dalam penggunaan rumus tersebut.

    Aplikasi mendeley merupakan aplikasi yang digunakan untuk membantu dalam pembuatan catatan perut dan daftar pustaka ataupun referensi. Aplikasi mendeley hanya dapat digunakan untuk jurnal-jurnal atau ebook dalam bentuk pdf. Dengan aplikasi mendeley ini dapat menghindari penulis dari plagiat dan dapat mencantumkan sumbernya dengan benar.
     Pada aplikasi mendeley dapat memberikan hasil yang bagus jika dapat menggunakannya dengan langkah-langkah yang benar agar tidak terjadi kesalahan pada saat pembuatan catatn perut ataupun daftar pustaka seperti kesalahan pada nama autor.
     Keuntungan aplikasi mendeley dapat mempermudah dalam pembuatan catan perut, daftar pustaka ataupun referensi yang tentu bisa membantu dalam pembuatan tugas ataupun penulisan karya ilmiah. Selain memiliki keuntungan, aplikasi ini juga masih memiliki kekurangan yaitu saat memasukan jurnal yang lengkap ada beberapa bagian dalam jurnal tersebut tidak terbaca, maka kita perlu memasukan bagian yang tidak terisi tersebut. Selain itu, terkadang sekalipun kita sudah menggunakan aplikasi tersebut dengan benar, ada saja kesalahan yang dapat terjadi seperti nama autor yang di singkat.

Literasi TIK sangat berkaitan dengan ragam istilah “literacy” lainnya yang berarti kemampuan untuk membaca dan menulis (the ability to read and write). Bunz (dikutip Indrajit, 2005: 38) menjelaskan kata ini kemudian berkembang dan sering dipadankan dengan “technology” sehingga dikenal istilah “technology literacy” yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk memahami dan menggunakan teknologi sebagai alat untuk mempermudah mencapai tujuan.
Dari pengertian di atas terdapat lima aspek terkait yang merupakan integrasi dan aplikasi kemampuan kognitive dan teknis (Wijaya: 31) yaitu:
a. Access (akses): mengetahui tentang dan mengetahui bagaimana untuk mengumpulkan dan atau mendapatkan informasi.
b. Manage (mengelola): menerapkan skema klasifikasi atau organisasi.
c. Integrate (meng-integrasikan): meng-interpretasikan dan menggambarkan ulang informasi. Hal ini termasuk di dalamnya membuat ringkasan, membandingkan, dan menggarisbawahi.
d. Evaluate (meng-evaluasi): memutuskan tentang kualitas, keterkaitan, kegunaan, atau efisiensi dari informasi.
e. reate (menciptakan): menciptakan informasi baru dengan cara mengadopsi, menerapkan, mendesain, membuat atau menulis informasi.
1. Tingkat Kematangan literasi TIK
Level e-literacy seseorang dapat digambarkan seperti demikian: (Sumber: Menteri Komunikasi dan Informatika RI, 2006: 42)
a. Level 0 – jika seorang individu sama sekali tidak tahu dan tidak peduli akan pentingnya informasi dan teknologi untuk kehidupan sehari-hari;
b. Level 1 – jika seorang individu pernah memiliki pengalaman satu dua kali di mana informasi merupakan sebuah komponen penting untuk pencapaian keinginan dan pemecahan masalah, dan telah melibatkan teknologi informasi maupun komunikasi untuk mencarinya;
c. Level 2 – jika seorang individu telah berkali-kali menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu aktivitasnya sehari-hari dan telah memiliki pola keberulangan dalam penggunaannya;
d. Level 3 – jika seseorang individu telah memiliki standar penguasaan dan pemahaman terhadap informasi maupun teknologi yang diperlukannya, dan secara konsisten mempergunakan standar tersebut sebagai acuan penyelenggaraan aktivitasnya sehari-hari;
e. Level 4 – jika seseorang individu telah sanggup meningkatkan secara signifikan (dapat dinyatakan secara kuantitatif) kinerja aktivitas kehidupannya sehari-hari melalui pemanfaatan informasi dan teknologi; dan
f. Level 5 – jika seseorang individu telah menganggap informasi dan teknologi sebagian bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari, dan secara langsung telah mewarnai prilaku dan budaya hidupnya (bagian dari information society atau manusia berbudaya informasi).
2. Literasi Informasi
a. Elemen-Elemen Literasi Informasi
1) Visual Literacy
Visual Liteacy didefenisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan gambar, termasuk pula kemampuan untuk berpikir, belajar, serta mengekspresikan gambar tersebut. Visual literacy terbagi menjadi 3 konstruksi, yaitu: (1) Pembelajaran visual (visual learning), (2) Pemikiran visual (visual thinking), (3) Komunikasi visual (visual communication).
2) Media Literacy
adalah kemampuan warga Negara untuk mengakses, menganalisa, dan memproduksi informasi untuk hasil yang spesifik.
3) Computer Literacy
Komputer merupakan alat yang dapat memfasilitasi dan memperluas kemampuan manusia dalam mempelajari dan memproses informasi.
4) Digital Literacy
Digital Literacy merupakan keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital
5) Network Literacy
Network literacy merupakan satu istilah yang masih terus berkembang (envolving). Untuk dapat menempatkan, mengakses dan menggunakan informasi dalam dunia berjejaring, misalnya internet, pengguna harus menguasai keahlian ini.
Menurut Eisenberg (2004) orang yang melek jaringan memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut:
1) Memiliki kesadaran akan luasnya penggunaan jasa dan sumber informasi berjejaring
2) Memiliki pemahaman bagaimana sistem informasi berjejaring diciptakan dan dikelola
3) Dapat melakukan temu balik informasi tertentu dari jaringan dengan menggunakan serangkaian alat temu balik informasi
4) Dapat memanipulasi informasi berjejaring dengan memadukan dengan sumber lain dan meningkatkan nilai informasinya untuk kepentingan tertentu
5) Dapat menggunakan informasi berjejaring unutk menganalisa dan memecahkan masalah yang terkait dengan pengambilan keputusan, baik untuk kepentingan tugas dan maupun pribadi, serta menghasilkan layanan yang mampu meningkatkan kualitas hidup.
6) Memiliki pemahaman akan peran dan penggunaan informasi berjejaring untuk memecahkan masalah dan memperingan kegiatan dasar hidup.
b. Model Pencarian Informasi
1) Starting (Mulai), pencari informasi mulai melakukan pencarian atau pengenalan awal terhadap rujukan.
2) Chaining (Menghubungkan), mengikuti mata rantai atau mengkaitkan dengan daftar pustaka yang ada. Mencari rujukan berdasarkan subjek, nama pengarang dan rujukan inti.
3) Browsing (Menjelajah), tahapan yang ditandai dengan kegiatan pencarian informasi dengan cara penelusuran semi langsung atau terstruktur
4) Differentiating (Pembedaan), merupakan kegiatan membedakan sumber informasi untuk menyaring informasi berdasarkan sifat dan kualitas rujukan
5) Monitoring (Memantau), mengembangkan lebih lanjut pencarian informasi yang dibutuhkan dengan cara memberi perhatian yang lebih serius terhadap sumber-sumber tertentu.
6) Extracting (Mengambil Sari), pencarian informasi lebih bersifat sistematis, kegiatan ini diperlukan pada saat pencari informasi membuat suatu tinjauan literatur atau laporan.
3. Literasi Komputer
Literasi Komputer adalah pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan komputer dan teknologi efisien. Paham (melek) komputer juga dapat merujuk kepada tingkat kenyamanan seseorang yang terbiasa menggunakan program komputer dan aplikasi lain yang berhubungan dengan komputer.
4. Literasi Digital
Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam banyak format dari berbagai sumber ketika itu disajikan melalui komputer. Literasi digital adalah pemanfaatan teknologi untuk menemukan, menggunakan dan menyebarluaskan informasi dalam dunia digital. Literasi digital juga di definisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menganalisis, menilai, mengatur dan mengevaluasi informasi dengan menggunakan teknologi digital. .
a. Manfaat Literasi Digital
1) Menghemat waktu
2) Belajar lebih cepat
3) Menghemat uang
4) Membuat lebih aman
5) Selalu memperoleh informasi terkini
6) Selalu terhubung
7) Membuat keputusan yang lebih baik
8) Dapat membuat anda bekerja
9) Membuat lebih bahagia
10) Mempengaruhi dunia
b. Elemen Penting Literasi Digital
1) Social Networking, kehadiran situs jejaring sosial adalah salah satu contoh yang ada dalam social networking atau kehidupan sosial online.
2) Transliteracy, diartikan sebagai kemampuan memanfaatkan segala platform yang berbeda khususnya untuk membuat konten, mengumpulkan, membagikan hingga mengkomunikasikan melalui berbagai media sosial, grup diskusi, smartphone dan berbagai layanan online yang tersedia.
3) Maintaining Privacy, atau menjaga privasi dalam dunia online.
b. Elemen Penting Literasi Digital
4) Managing Digital Identity, berkaitan dengan bagaimana cara menggunakan identitas yang tepat di berbagai jaringan sosial dan platform lainya.
5) Creating Content, atau berkaitan dengan suatu ketrampilan tentang bagaimana caranya membuat konten di berbagai aplikasi online dan platform.
6) Organising and Sharing Content, adalah mengatur dan berbagi konten informasi agar lebih mudah tersebarkan.
7) Reusing/repurposing Content, mampu bagaimana membuat konten dari berbagai jenis informasi yang tersedia hingga menghasilkan konten baru dan dapat dipergunakan kembali untuk berbagai kebutuhan.
8) Filtering and Selecting Content, kemampuan mencari, menyaring dan memilih informasi dengan tepat sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
9) Self Broadcasting, bertujuan untuk membagikan ide-ide menarik atau gagasan pribadi dan konten multimedia.
5. Literasi Internet
Literasi internet menyangkut kemampuan untuk menggunakan pengetahuan teoritis dan praktis tentang internet sebagai media komunikasi dan pengambilan informasi. Literasi internet berkaitan erat dengan literasi informasi, literasi komputer, dan literasi digital. Perangkat yang digunakan dalam literasi internet merupakan perangkat computer yang mana merupakan perangkat digital. Lebih jauh lagi Indrajit (2005) menjelaskan bahwa ketika berkembang secara pesat, istilah “internet literacy” –pun lahir dengan sendirinya, yaitu kemampuan untuk menggunakan pengetahuan internet sebagai media komunikasi dan temu kembali informasi secara teori dan praktis.

hijrah cinta

04 September 2015 16:53:37 Dibaca : 32

pada hari bulan tahun....

detik menit diriku bernafas....

ada gelombang mengarah....

memaksaku menghentikan semua.....

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong