10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur
10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur
00.10 kisah inspirasi dan motivasi, kisah-kisah inspirasi islami, kisah-kisah inspirasi terbaik 29 Comments
kisah inpirasi .com ~ Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"
Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami
tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"
Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"
Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.
kisah inspirasi
Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.
Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"
Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"
Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.
Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.
Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"
Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!
Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.
Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."
Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu
kisah diambil dari http://myquran.org/forum/index.php/topic,82145.0.html di posting oleh andy swan
gambar dari http://mathedu-unila.blogspot.com/2010/07/gambar-uang-10-ribu-baru.html
Dari Penggemar Heavy Metal Menjadi Pencinta Alquran
Dari Penggemar Heavy Metal Menjadi Pencinta Alquran
admin · December 28, 2014
0 18 18k 86
Penggemar Heavy Metal Itu Takluk Dengan Keindahan Alquran
Yahiye Adam Godhan adalah anak seorang tukang daging yang banyak menyangsikan dan menentang dogma Kristen. Ia juga merasa heran melihat teman-temannya beribadah kepada Nabi Isa ‘alaihissalam. Di kemudian hari, ketika ia mulai mengenal Islam dan Alquran, ia mendapatkan alasan yang kuat mengapa harus menjadi seorang muslim.
Yahiye menceritakan kisah hidupnya sejak remaja hingga menemukan Islam sebagai jalan hidup yang hakiki. Ia bertutur:
Saat berusia 17 tahun, aku memiliki pengalaman yang sedikit berbeda dengan pengalaman-pengalaman remaja Amerika pada umumnya. Aku dibesarkan di sebuah peternakan kambing di tengah pedesaan, di Western Riverside County, California. Di peternakan keluarga itu, peternakan kami mampu menghasilkan susu, keju, dan daging dari 150 sampai 200 hewan yang kami miliki. Ayahku adalah seorang tukang daging yang menyembelih hewan-hewan pedagingnya dengan cara islami. Kemudian ia memasoknya ke toko makanan Islam yang terletak beberapa blok dari Islamic Center di pusat kota Los Angeles.
Ayahku dibesarkan sebagai seorang agnotis atau ateis, kemudian menjadi penganut Kristen karena tak sengaja mempelajari Injil yang ia temukan tertinggal di pantai. Ayahku punya beberapa teman yang beragama Islam, tapi saat ini, semua teman-teman muslimnya sudah pindah dari California. Sementara ibuku, sejak kecil dididik sebagai seorang Katolik namun ia memiliki prinsip yang sama dengan ayahku, sama-sama tidak mengimani konsep trinitas.
Aku dan saudara-saudaraku mengenyam pendidikan home schooling. Perlu diketahui, kebanyakan keluarga yang mengambil home schooling adalah orang-orang Kristen. Selama delapan tahun lebih, keluargaku berinteraksi dengan komunitas Kristen di home schooling ini. Namun, justru hal itulah yang mulai membuka mataku.
Aku mulai menemukan hal-hal yang kuanggap aneh, meskipun Kristen menyatakan bahwa mereka penganut trinitas, kenyataannya mereka hanya menujukan doa-doa mereka kepada Yesus. Menurutku hal itu benar-benar mengherankan. Orang-orang Kristen menganggap hal itu sebagai syarat untuk memperoleh keselamatan. Sejak saat itu, secara bertahap aku menyadari bahwa aku tidak bisa menjadi seorang penganut Kristen.
Selanjutnya, aku sangat terobsesi dengan aliran pemuja setan yang ada pada musik heavy metal. Dan tentu saja keluargaku sangat menentang keras hobi baruku ini. Mulailah kuhabiskan hari-hariku untuk terus mendalami musik ini; aku mulai menjalani hidup kotor dan jorok serta menjauhi kebersihan, kamarku kubiarkan begitu sangat berantakan dan kacau, dan hubungnku dengan orang tua mulai menegang, walaupun aku juga sering meminta maaf kepada mereka.
Di tahun berikutnya, aku mulai mendengar khotbah berapi-api di radio dari Kristen Apokaliptik, menceritakan tentang ancaman Islam. Namun peringatan mereka malah menimbulkan rasa ketertarikan di hatiku untuk mengetahui Islam lebih jauh. Aku anggap hal ini sebagai salah satu kegiatan untuk mengisi kekosongan.
Titik balik dari kesia-siaan yang aku lakukan adalah ketika pindah ke Santa Ana, California, tinggal bersama nenekku. Di California, aku berharap bisa mendapatkan pekerjaan. Tapi apa mau dikata, mencari pekerjaan itu sangat mudah diucapkan namun sulit untuk dilalui. Dan saat itulah aku mulai menemukan tempat-tempat diskusi Islam.
Disana, aku menemukan bahwa keyakinan dan praktik agama ini benar-benar sesuai dengan fitrah dan logika manusia. Islam mengajarkan bahwa Allah bukanlah bagian dari manusia, akan tetapi Dia sebagai Dzat yang terpisah dari manusia, esa tak berbilang. Islam memiliki kitab suci yang sangat mudah untuk dipahami sekalipun oleh orang awam. Tidak ada kepausan yang dianggap sempurna dalam hal penafsiran. Setiap muslim memiliki kebebasan menafsirkan Alquran dengan kesadaran akan kadar ilmu pengetahuan yang mereka miliki.
Muslim tidak meyakini bahwa semua orang ditakdirkan masuk neraka. Sehingga Tuhan tidak perlu mengorbankan dirinya disiksa di tiang salib untuk menebus dosa-dosa umat manusia. Muslim meyakini bahwa Allah Maha Penyayang dan Maha Pengampun, kecuali bagi mereka yang ingkar dan memang tidak mau bertaubat kepada-Nya. Muslim tidak percaya akan adanya ras terpilih, semua sama di mata Allah yang membedakannya hanyalah takwa. Dan masih banyak hal-hal lain.
Setelah mulai membaca terjemahan Alquran dalam bahasa Inggris, aku semakin yakin akan kebenaran dan keaslian ajaran Allah yang terkandung dalam 114 surat Alquran. Setelah bertahun-tahun bergaul dengan orang-orang Islam, aku tahu benar bahwa mereka bukanlah orang-orang yang haus darah, teroris, dan barbar, seperti yang digambarkan oleh media dan para aktivis Injil.
Bekal inilah yang membuatku semakin tertarik untuk mengetahui dan meneliti Islam lebih jauh, lebih dari yang orang lain ketahui. Karena aku belum bisa memutuskan dan memantabkan hati kalau Islam adalah benar-benar takdirku.
Islamic Society of Orange CountryIslamic Society of Orange Country, California.
Sampai akhirnya, pencarian tersebut menemui titik temu. Menurutku, ini adalah proses yang sangat alami tanpa ada paksaan. Pada November 1995, aku mengunjungi komunitas Islam di California, Islamic Society of Orange County, di Garden Grove. Aku katakan kepada salah seorang saudara muslim yang mengurus perpustakaan di sana, bahwa aku ingin memeluk Islam. Lalu dia memberiku beberapa bahan bacaan, dan kemudian aku mengucapkan syahadat di dalam masjid yang penuh sesak.
Minggu berikutnya, kuhabiskan untuk mempelajari tata cara shalat dan merenungkan kebesaran Allah. Menjadi seorang muslim benar-benar sesuatu yang sangat luar biasa!
Subhana rabbiyal ‘aziim!
Sumber: www.islam-universe.com
Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Artikel www.KisaMuslim.com
Subbhanawaallah
Rahasia Dua Laut Yang Berdampingan Namun Berbeda Rasa
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara TV 'Discovery Chanel’ pasti kenal Mr. Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu membuat pusing Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam.
Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez.
Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laayabghiyaan…” Artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu'u wal marjaan” Artinya “Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Subhanallah… Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al'Azhim.
Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
Berikut ini adalah saat Kapten Cousteau menceritakan peristiwa yang telah menyebabkan dia menjadi seorang Muslim :
“In 1962 German scientists said that the waters of the Red Sea and the Indian Ocean did not mix with each other in the Strait of Bab-ul-Mandab where the Aden Bay and the Red Sea join. So we began to examine whether the waters of the Atlantic Ocean and the Mediterranean mixed with each other. First we analyzed the water in the Mediterranean to find out its natural salinity and density, and the life it contained. We repeated the same procedure in the Atlantic Ocean. The two masses of water had been meeting each other in the Gibraltar for thousands of years. Accordingly, the two masses of water must have been mixing with each other and they must have been sharing identical, or, at least, similar properties in salinity and density. On the contrary, even at places where the two seas were closest to each other, each mass of water preserved its properties. In other words, at the point where the two seas met, a curtain of water prevented the waters belonging to the two seas from mixing. When I told Professor Maurice Bucaille about this phenomenon, he said that it was no surprise and that it was written clearly in Islam’s Holy Book, the Qur’an al-karim. Indeed, this fact was defined in a plain language in the Qur’an al-karim. When I knew this, I believed in the fact that the Qur’an al-karim was the ‘Word of Allah’. I choseIslam, the true religion. The spiritual potency inherent in the Islamic religion gave me the strength to endure the pain I had been suffering for the loss of my son.”
Dan terjemahannya sebagai berikut :
“Pada tahun 1962 ilmuwan Jerman mengatakan bahwa air Laut Merah dan Samudera Hindia tidak menyatu satu dengan yang lain di Selat dari Bab-ul-Mandab di tempat Teluk Aden dan Laut Merah bertemu. Jadi kami memulai untuk memeriksa apakah air dari Samudra Atlantik dan Mediterania bertemu satu sama lainnya.
Pertama kita menganalisis air di Mediterania untuk mengetahui habitat, salinitas dan densitas, dan apa yang hidup di dalamnya. Kami mengulangi prosedur yang sama pada Samudera Atlantik. Dua jenis air telah bertemu masing-masing lain dalam Gibraltar selama ribuan tahun. Dengan demikian dua jenis air pasti telah bercampur dengan satu sama lainnya dan mereka pasti sudah berbagi identik, atau, paling tidak, sama salinitas dan densitasnya.
Sebaliknya, bahkan di tempat di mana ada dua laut yang paling dekat dengan satu sama lain, setiap jenis air bahkan seperti dibiarkan terpisah. Dengan kata lain, pada titik di mana dua lautan bertemu, ada sebuah tirai air yang mencegah air masuk ke dalam dua laut dari pencampuran.
Ketika saya memberitahu Profesor Maurice Bucaille tentang fenomena ini, ia mengatakan bahwa tidak terkejut dan bahwa itu ditulis dengan jelas dalam Kitab Suci Islam, Al-Qur’an al-karim. Memang, fakta ini didefinisikan jelas dalam bahasa dalam Al-Qur’an al-karim. Ketika aku mengetahuinya, saya percaya fakta bahwa Al-Qur’an al-karim adalah ‘Firman Allah’.
Saya memilih Islam, agama yang benar. Potensi spiritual yang melekat dalam Agama Islam memberi saya kekuatan untuk menahan rasa sakit atas penderitaan karena kehilangan anakku.”
Perihal ke-Islaman beliau, kini diperdebatkan setelah munculnya surat dari wakil Keuskupan Katolik Roma di Perancis yang menyatakan beliau tidak jadi pindah agama menjadi Islam dan dimakamkan secara Katolik Roma. Namun begitu, saya yakin setelah pengakuan beliau dengan saksi Professor Maurice Bucaille, jati dirinya sebagai Muslim tak akan tergoyahkan setelah beliau melihat sendiri bagaimana Allah membuat suatu keajaiban dari dua buah laut yang bertemu. Yaitu dunia lautan yang sangat beliau cintai sejak kecil. Wallahu’alam
kisah
KISAH INSPIRATIF DARI CHINA: AKU HANYA INGIN MAMA KEMBALI
Seorang anak di China pada 27 Januari 2006 mendapat penghargaan tinggi dari pemerintahnya karena dinyatakan telah melakukan “Perbuatan Luar Biasa”. Diantara 9 orang peraih penghargaan itu, ia merupakan satu-satunya anak kecil yang terpilih dari 1,4 milyar penduduk China.
Yang membuatnya dianggap luar biasa ternyata adalah perhatian dan pengabdian pada ayahnya, senantiasa kerja keras dan pantang menyerah, serta perilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati.
Sejak ia berusia 10 tahun (tahun 2001) anak ini ditinggal pergi oleh ibunya yang sudah tidak tahan lagi hidup bersama suaminya yang sakit keras dan miskin. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan.
Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai.
Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.
Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan Papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.
Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui.
Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan.
Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya.
Hidup seperti ini ia jalani selama 5 tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. Zhang Da merawat Papanya yang sakit sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya.
Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.
Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli.
Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi / suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa mampu, ia nekat untuk menyuntik papanya sendiri. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah terampil dan ahli menyuntik.
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya,
“Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu? Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah?
Besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir.
Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!”
Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu.”
Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar ia pun menjawab,
“Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah!”
Semua yang hadir pun spontan menitikkan air mata karena terharu. Tidak ada yang menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya?
Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit? Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, pasti semua akan membantunya.
Mungkin apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.
Kisah di atas bukan saja mengharukan namun juga menimbulkan kekaguman. Seorang anak berusia 10 tahun dapat menjalankan tanggung jawab yang berat selama 5 tahun. Kesulitan hidup telah menempa anak tersebut menjadi sosok anak yang tangguh dan pantang menyerah.
Zhang Da boleh dibilang langka karena sangat berbeda dengan anak-anak modern. Saat ini banyak anak yang segala sesuatunya selalu dimudahkan oleh orang tuanya. Karena alasan sayang, orang tua selalu membantu anaknya, meskipun sang anak sudah mampu melakukannya.
Foto Cerita Islami Menyentuh HATI.
Perhatian
wahai Teman2 lihat secara baik2 bangunan ini, ini adalah sekertariat Syiah di Gorontalo. tempat berkumpulnya jamaah Syiah di Gorontalo. bangunan ini namanya adalah Hotel Eljiie di kompleks kaputih indah. jika dilihat dari bangunan ini dapat dikatakan bahwa perkembangan syiah di Gorontalo itu mulai berkembang secara perlahan2 sehingganya kepada teman2 kuatkanlah Aqidah Kalian, dan ingatkanlah Orang2 yg berada disekitar kalian terhadap sesatnya firqoh/ atau aliran yg mengaku2 mencintai Ahlulbait. Wapadailah dan selamatkan Daerah kita Ini.
Foto Zulfikar Bin Husain.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong