Senja, aku dan rindu
Senja, aku dan rindu….
Senja kembali datang,
Dengan harapan yang sempat hilang
Mungkin bukan untuk mengulang
Tapi untuk membuktikan, kalau aku tak akan lagi tumbang
Memori jangka panjang ku menuntun kisahnya kembali,
Ketika pertama kali ku membuka hati
Ketika pertama kali ku percaya pada sesuatu yang pasti
Kecewa, kata yang mungkin menggambarkan suasana hati
Dia yang ku anggap pasti berlalu tanpa menghargai
Pergi tanpa alasan yang pasti
Tinggalkan harapan yang kian mati
Sepersekian detik lamunan ku buyar
Gradasi warna mu menyambar
Menyemangati agar tetap sabar
Aku tersadar
Warna jingga mu mulai memudar
Pertanda kau segera menghindar
Sesegera mungkin kubangun kembali
Harapan yang sempat hilang
Angan yang hampir terbang, dan
Impian yang patah ditengah jalan
Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Nama : Aprillya Datunsolang
NIM : 431-416-011
Rangkuman Literasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Terdapat beberapa cara untuk membentuk budaya literasi diantaranya (dekat, mudah, murah, senang, lanjut):
1. Pendekatan akses fasilitas baca (buku dan non buku)
2. Kemudahan akses mendapatkan bahan bacaan
3. Murah/Tanpa biaya (gratis)
4. Menyenangkan dengan segala keramahan
5. Keberlanjutan/Continue/ istiqomah
Literasi TIK merupakan kemampuan untuk membaca dan menulis (the ability to read and write). Terdapat lima aspek terkait yang merupakan integrasi dan aplikasi kemampuan kognitive dan teknis (Wijaya: 31) yaitu:
Access (akses): mengetahui tentang dan mengetahui bagaimana untuk mengumpulkan dan atau mendapatkan informasi. Manage (mengelola): menerapkan skema klasifikasi atau organisasi. Integrate (meng-integrasikan): meng-interpretasikan dan menggambarkan ulang informasi.Evaluate (meng-evaluasi): memutuskan tentang kualitas, keterkaitan, kegunaan, atau efisiensi dari informasi. Reate (menciptakan): menciptakan informasi baru dengan cara mengadopsi, menerapkan, mendesain, membuat atau menulis informasi. Tingkat Kematangan literasi TIK Level e-literacy seseorang dapat digambarkan seperti demikian: (Sumber: Menteri Komunikasi dan Informatika RI, 2006: 42)
1. Level 0 – jika seorang individu sama sekali tidak tahu dan tidak peduli akan pentingnya informasi dan teknologi untuk kehidupan sehari-hari;
2. Level 1 – jika seorang individu pernah memiliki pengalaman satu dua kali di mana informasi merupakan sebuah komponen penting untuk pencapaian keinginan dan pemecahan masalah, dan telah melibatkan teknologi informasi maupun komunikasi untuk mencarinya;
3. Level 2 – jika seorang individu telah berkali-kali menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu aktivitasnya sehari-hari dan telah memiliki pola keberulangan dalam penggunaannya;
4. Level 3 – jika seseorang individu telah memiliki standar penguasaan dan pemahaman terhadap informasi maupun teknologi yang diperlukannya, dan secara konsisten mempergunakan standar tersebut sebagai acuan penyelenggaraan aktivitasnya sehari-hari;
5. Level 4 – jika seseorang individu telah sanggup meningkatkan secara signifikan (dapat dinyatakan secara kuantitatif) kinerja aktivitas kehidupannya sehari-hari melalui pemanfaatan informasi dan teknologi; dan
6. Level 5 – jika seseorang individu telah menganggap informasi dan teknologi sebagian bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari, dan secara langsung telah mewarnai prilaku dan budaya hidupnya (bagian dari information society atau manusia berbudaya informasi).
Adapun elemen dari pembentuk literasi TIK yaitu di mulai dari tahapan awal adalah people literacy, yakni kemampuan dasar baca dan menulis masyarakat, diikuti literasi informasi dan literasi komputer. Literasi informasi diikuti oleh literasi digital, dan literasi komputer akan membawa dampak pada literasi internet. Literasi digital dan literasi internet merupakan dasar bagi literasi TIK.
Elemen-elemen literasi informasi yaitu:
1. Visual Literacy didefenisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan gambar, termasuk pula kemampuan untuk berpikir, belajar, serta mengekspresikan gambar tersebut.
2. Media Literacy adalah kemampuan warga Negara untuk mengakses, menganalisa, dan memproduksi informasi untuk hasil yang spesifik.
3. Computer Literacy Komputer merupakan alat yang dapat memfasilitasi dan memperluas kemampuan manusia dalam mempelajari dan memproses informasi.
4. Digital Literacy merupakan keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital. Perkembangan pesat teknologi informasi dewasa ini telah menghasilkan banyak temuan-temuan digital terbaru.
5. Network literacy merupakan satu istilah yang masih terus berkembang (envolving). Untuk dapat menempatkan, mengakses dan menggunakan informasi dalam dunia berjejaring, misalnya internet, pengguna harus menguasai keahlian ini.
Model pencarian literasi informasi di mulai dari Starting (Mulai), Chaining (Menghubungkan), Browser (Menjelajah), Differentiating (Pembedaan), Monitoring (Memantau) dan Extracting (Mengambil Sari).
- Literasi Komputer adalah pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan komputer dan teknologi efesien. Dalam literasi komputer di kenal dengan istilah Paham (melek) yaitu merujuk kepada kenyamanan seseorang yang terbiasa menggunakan komputer dan aplikasi lain yang berhubungan dengan komputer.
- Literasi Digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam banyak format dari berbagai sumber ketika disajikan melalui komputer. Literasi digital itu mencakup tiga kemampuan yaitu kompetensi pemanfaatan teknologi, memaknai dan memahami konten digital serta menilai kredibilitasnya juga bagaimana membuat, meneliti dan mengkomunikasikan dengan alat yang tepat. Adapun manfaat dari literasi digital di antaranya yaitu menghemat waktu dan belajar lebih cepat.
Elemen penting dalam literasi digital yaitu, Social Networking (Jaringan Sosial), Transliteracy (), Maintaining Privacy, Managing Digital Identity, Creating Content, Organising and Sharing Content, Reusing/repurposing Content, Filtering and Selecting Content, dan Self Broadcasting.
- Literasi Internet adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan teoritis dan praktis tentang internet sebagai media komunikasi dan pengambilan informasi. Dalam literasi internet terdapat istilah “Internet Literacy” yaitu kemampuan untuk menggunakan pengetahuan internet sebagai media komunikasi dan temu kembali informasi secara teori dan praktis.