Tantangan Kuliah Online Selama Pandemi

04 August 2021 16:03:55 Dibaca : 12
  • Meskipun kuliah online menjadi solusi terbaik, aktualnya tantangan yang diberikan cukup kompleks dan menuai banyak keluhan. Apa saja tantangan tersebut? Berikut beberapa diantaranya: 

1. Tugas Meroket

Tantangan pertama yang dihadapi kalangan mahasiswa termasuk juga pelajar dari kelas daring adalah tugas yang membludak. Terutama di masa awal pandemi dimana semua dosen memberi tugas dan dikumpulkan dalam waktu berbarengan. 

Kondisi menyulitkan mahasiswa dalam mengatur waktu dan menentukan prioritas tugas mana dulu yang harus dikerjakan. Sehingga banyak yang mengalami stres karena kondisi ini. 

Perlahan, situasi membaik dengan semakin seringnya sosialisasi dalam menghadapi tantangan kuliah online. Salah satunya dari pihak dosen yang memberi tugas lebih sederhana dan durasi pengumpulan tugas dibuat lebih lama. 

2. Susah Sinyal

Kelas di dalam kuliah online dilakukan dengan menggunakan platform video conference misalnya saja seperti Zoom. Rupanya aplikasi semacam ini tidak selalu mendukung pelaksanaan kelas. 

Gangguan internet dan gangguan dari dalam sistem aplikasi itu sendiri membuat penyampaian materi menjadi kurang maksimal. Sebagian mahasiswa akan kesulitan mendengar dosen menyampaikan materi karena terputus-putus namun ada pula yang lancar jaya. 

Tantangan ini memang membuat banyak mahasiswa dilanda masalah, sebab materi tidak mudah diserap dan tugas pun sudah menanti. Mengatasinya banyak dosen yang kemudian memberikan materi dalam bentuk video maupun softcopy. Sehingga bisa dilihat dan dibaca mahasiswa kapan saja ketika jaringan internet sudah stabil. 

 

3. Kuota Internet Boros

Awal dilaksanakannya kelas online memang menciptakan tantangan dari segi biaya untuk kuota internet. Menggunakan aplikasi Zoom dan video conferences lainnya bisa memperbesar konsumsi kuota. 

Kondisi ini membuat mahasiswa yang rumahnya tidak memiliki WiFi harus merogoh kocek dalam-dalam. Uang internet dari pihak kampus pun banyak yang dikatakan tidak menutup. 

Perlahan, masalah ini kemudian diatasi dengan penyediaan bantuan kuota oleh Kemendikbud dan sejumlah pihak. Namun, tetap ada kemungkinan penggunaan kuota boros. 

 

4. Sulit untuk Disiplin

Beberapa dosen di sejumlah perguruan tinggi sangat menjunjung kedisiplinan. Ketika kelas dijadwalkan dimulai jam 8 pagi maka semua mahasiswa wajib sudah harus online di jam tersebut. 

Padahal ada kendala internet yang jaringannya kurang mendukung sehingga ada yang terlambat masuk. Hal ini ternyata berpengaruh pada pengurangan nilai, sehingga memberikan tekanan di pihak mahasiswa. 

 

5. Organisasi Kemahasiswaan Terhambat

Kegiatan pembelajaran mungkin tetap berlangsung dengan adanya kelas online. Namun tidak demikian dengan kegiatan di dalam organisasi kemahasiswaan yang menuntut tatap muka langsung. 

Pandemi pun menyebabkan agenda kegiatan terhenti sementara sampai batas waktu yang belum bisa dipastikan. Harapannya dengan adanya wacana pembelajaran tatap muka langsung di 2021 mendatang, kegiatan di organisasi kemahasiswaan bisa ikut aktif kembali. 

 

Sumber : https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.duniadosen.com/tantangan-kuliah-online/amp/&ved=2ahUKEwjsgNrR8pbyAhWcgUsFHXWTAb4QFnoECBYQAg&usg=AOvVaw23j6naaGG8jlb2hpLOWdX-&ampcf=1

 

 

 

 

Memilih Jurusan Kuliah Setelah Lulus SMA

04 August 2021 15:05:27 Dibaca : 10

Pada kesempatan kali ini saya ingin membagi pengalaman saya saat memilih jurusan kuliah setelah lulus SMA. Pada saat kenaikkan kelas menuju kelas 3, teman-teman saya sudah mulai memikirkan jurusan kuliah yang akan mereka ambil, tidak terkecuali saya sendiri. Sedari kecil, saya memiliki cita-cita menjadi seorang keperawatan karena saya memang suka membantu orang yang lagi kesakitan. Namun, kedua orang tua saya tidak setuju karena memikirkan biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Semenjak itu saya memutuskan untuk mempersiapkan diri untuk mengambil jurusan lain yaitu pendidikan biologi. Saya mengambil jurusan biologi karena ingin mengikuti jejak guru saya dan ada sedikit kebanggaan bila saya bisa masuk pendidikan biologi. Akhirnya saya bisa menjadi mahasiswa baru di kampus Universitas Negeri Gorontalo. Dari proses tersebut, saya mendapat pelajaran, bahwa cita-cita juga kadang perlu diimbangi dengan pertimbangan dan restu dari orang tua. Kisah dan opini-opini ini berasal dari sudut pandang saya, dan belum tentu juga benar bagi orang lain yang memiliki sudut pandang yang berbeda. Sesungguhnya semua jurusan dalam perkuliahan itu baik asalkan dijalankan dengan sungguh-sungguh dan tentunya disertai dengan restu orang tua.

Awal Masuk Kampus Universitas Negeri Gorontalo

04 August 2021 14:45:56 Dibaca : 12

Sebelum kita masuk ke pembahasan sesuai judul artikel ini, perkenalkan sya Vindi Viviliandi Umar saya adalah salah satu mahasiswa baru dari Universitas Negeri Gorontalo jurusan pendidikan biologi. Sebelumnya saya mau menceritakan pengalaman saya awal masuk di Universitas Negeri Gorontalo. Awalnya saya kebingungan untuk memilih jurusan mana yg cocok untuk saya masuki. Tapi waktu itu saya kepikiran ingin masuk di jurusan farmasi dan karena ekonomi keluarga saya tidak memungkinkan untuk sya masuk di jurusan itu. Tapi sya tetap berusaha bagaimana caranya saya bisa kuliah dan bisa mewujudkan cita-cita saya. Karena tidak mungkin saya masuk di jurusan farmasi, jdi sya meminta usulan dari kedua orang tua saya. Dan mereka mengusulkan agar saya bisa seperti Tante saya menjadi guru Bahasa Indonesia, tapi saya tidak ingin menjadi seorang guru, tapi sya ingin menjadi perawat atau apapun itu yg bersangkutan dengan kesehatan. Karena mungkin itu bukan takdir saya sehingga saya harus mengakui bahwa saya hanya lulus di jurusan pendidikan biologi di Universitas Negeri Gorontalo. Tapi sya tetap bersyukur karena saya bisa kuliah di kampus favorit sya dan orang tua saya, dan bisa mewujudkan impian sya walaupun bukan di jurusan yang saya mau. Tapi setidaknya di kampus yang saya mau. 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong